Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Wacana Politik - ISSN 2502 - 9185 Vol. 1, No.

2, Oktober 2016: 116 - 123

PENGARUH DINAMIKA INTERNAL PARTAI TERHADAP STRATEGI POLITIK


PARTAI AMANAT NASIONAL PASCA KONGRES IV TAHUN 2015

Ratnia Solihah
Departemen Ilmu Politik FISIP UNPAD
E-mail: ratnia@unpad.ac.id

ABSTRAK

Konflik internal di dalam partai politik umumnya terjadi di lembaga-lembaga politik, terutama dalam
konteks berjuang untuk kekuasaan atau kepemimpinan dalam partai politik. Tapi konflik internal dalam
proses pemilu saat ini Ketua IV kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Bali pada tahun 2015 tidak
menimbulkan konflik berkepanjangan sampai dualisme kepemimpinan partai atau calon ketua yang
kalah dalam persaingan politik dengan mendirikan sebuah partai politik baru. Pasca pemilihan Ketua
PAN Zulkifli Hasan menggantikan Hatta Rajasa. menimbulkan dinamika politik internal baru telah
terjadi di partai itu, yang juga memengaruhi perubahan strategi politik untuk maupun eksternal PAN,
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan partai, kepercayaan publik/masyarakat terhadap PAN
dan untuk meningkatkan PAN elektabilitas dalam pemilu tahun 2019.

Kata kunci: dinamika internal, partai politik, strategi politik

THE IMPACT OF INTERNAL PARTY DYNAMICS TO THE STRATEGY OF


NATIONAL MANDATORY PARTY (PAN) AFTER THE 4TH CONGRESS IN 2015

ABSTRACT

Internal conflicts within a political party common place in political institutions, especially in the context
of fighting for power or leadership in a party. But internal conflicts in the electoral process currently
Chairman of the PAN congressional IV in Bali in 2015 does not lead to a prolonged conflict until the
dualism of leadership of a party or departure of chairman candidate who lost in the political competition
by setting up a new political party. Post-election of Chairman of the National Mandate Party Zulkifli
Hasan replacing Hatta Rajasa. raises the political dynamics of internal new has happened in the PAN,
which also affect changes in political strategy PAN good political strategy for the internal PAN and
external PAN, which aims to increase the capabilities of the party, the public trust/ society against the
PAN and to improve elektabilitas PAN in elections in 2019.

Key words: internal dynamics, political parties, political strategy

PENDAHULUAN Berbagai permasalahan politik salah


satunya dapat diamati dari aspek dinamika inte-
Partai Politik adalah salah satu komponen rnal partai politik, yang menyebabkan kinerja
atau aspek yang menempati kedudukan yang partai politik sebagai salah satu institusi
sangat penting dalam kehidupan suatu negara. politik yang ada dalam lembaga legislatif
Baik buruknya sistem politik suatu negara terganggu. Beberapa konflik internal partai
sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai politik menyebabkan partai politik secara
dinamika partai politik yang ada dalam negara institusional tidak mampu berperan maksimal
tersebut. Dinamika suatu partai politik, baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang
dinamika internal maupun dinamika eksternal berimbas pada peran dan fungsinya sebagai
menentukan strategi dan peran politik yang lembaga perwakilan rakyat yang seharusnya
dilakukan oleh partai politik dalam sistem lebih mengedepankan kepentingan masyarakat
politik. daripada kepentingan kelompok atau partainya.
Pengaruh Dinamika Internal Partai terhadap Strategi Politik Partai Amanat Nasional Pasca Kongres IV Tahun 2015 117

Kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya bernegara. Pertai politik sangat berperan dalam
kepercayaan masyarakat terhadap partai politik proses dinamis perjuangan nilai dan kepentingan
tersebut. (values and interests) dari konstituen yang
Namun di sisi lain adanya dinamika diwakilinya untuk menentukan kebijakan dalam
internal partai politik juga dapat menyebabkan konteks kegiatan bernegara. Partai politik lah
munculnya strategi politik partai politik yang yang bertindak sebagai perantara dalam proses-
berhasil meningkatkan kinerja partai menjadi proses pengambilan keputusan bernegara, yang
lebih baik dan berperan dalam mempengaruhi menghubungkan antara warga negara dengan
kepercayaan publik terhadap partai tersebut. institusi-institusi kenegaraan.
Salah satu partai yang mengalami dinamika Hal tersebut sebagaimana dikemukakan
internal adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Miriam Budiardjo, bahwa partai politik merupa-
Pada Tahun 2015, PAN telah menyelenggarakan kan sarana bagi warga negara utuk turut serta atau
kongres Nasional ke IV yang dilakukan di Bali berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara
untuk menentukan dan memilih Ketua Umum (Budiardjo, 2015: 397). Sigmun Nuewman
yang baru. Dalam kongres tersebut, terjadi per- mengemukakan “Partai Politik adalah organisasi
bedaan pendapat dari pendukung kedua calon dari aktivitas-aktivitas politik yang berusaha
yang juga menghasilkan dua kubu dalam internal untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta
PAN tersebut, yaitu kubu yang mendukung merebut dukungan rakyat melalui persaingan
Hatta Rajasa untuk kembali menjadi Ketua dengan suatu golongan atau golongan-golongan
Umum PAN, dan kubu Zulkifli Hasan yang lain yang mempunyai pandangan yang berbeda
dipelopori Amien Rais. Namun publik seakan- (A political party is the articulate organization
akan tidak merasakan adanya konflik internal of society’s active political agents, those who are
yang terjadi dalam partai tersebut, bahkan PAN concerned with the control of governmental polity
mampu melakukan strategi politiknya untuk power, and who compete for popular support
tetap berperan dalam kancah politik nasional. with other group or groups holding divergent
Hal inilah yang menjadi ketertarikan views”). (dalam Budiardjo, 2008: 404).
penulis untuk melakukan kajian tentang dina- Partai politik adalah kunci penting dalam
mika internal partai politik yang tidak meng-arah proses berjalannya demokrasi di suatu negara.
kepada konflik tetapi lebih mengarah kepada Apalagi jika kita menganalisisnya dari sisi
strategi politik yang dilakukan oleh institusi filosofis dimana dalam konsep awal lahirnya
partai untuk lebih mengedepankan kepentingan demokrasi, partai politik merupakan suatu
representasi dari suatu tatanan masyarakat yang
institusi partai dari pada kepentingan orang
beradab. Sebuah tatanan dimana segala aspirasi
perorang atau kepentingan kelompok, sehingga
setiap individu tersampaikan dan terakomodir
secara intitusional PAN tetap mendapat keper-
dalam proses perumusan politik.
cayaan dari konstituen dan pendukung inter-
Begitu pentingnya kedudukan parpol,
nalnya. Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan
sehingga sering dikatakan pula, tidak ada demo-
ini penulis akan membahas tentang Pengaruh
krasi tanpa kehadiran parpol di dalamnya.
Dinamika Internal Partai terhadap Strategi
Walaupun begitu, perlu digaris bawahi bahwa,
Politik PAN Pasca Kongres PAN ke-IV Tahun
pertama, sistem demokrasi hanya bisa bekerja
2015.
apabila parpol juga bekerja dalam suatu kerang-
ka sistem kepartaian yang mendukung dan
TINJAUAN PUSTAKA memungkinkan demokrasi bekerja. Kedua,
tidak semua partai politik bisa memberikan kon-
Partai politik merupakan salah satu dari tribusi positif bagi perkembangan demokrasi.
bentuk pelembagaan sebagai wujud ekspresi Ketiga, demokrasi tidak semata-mata identik
ide-ide, pikiran-pikiran, pandangan, dan keya- dengan jumlah parpol, seolah-olah semakin
kinan bebas dalam masyarakat demokratis. Di banyak jumlah parpol maka suatu negara semakin
samping faktor-faktor yang lain seperti pers yang demokratis. Di sejumlah negara demokrasi yang
bebas, peranan kelas menengah yang tercerahkan, telah mapan seperti di Amerika Utara dan Eropa
tersedianya ruang publik bagi masyarat, dan Barat, jumlah parpol yang berkompetisi di tingkat
sebagainya, peranan partai politik dapat dikata- nasional justru semakin berkurang (Haris, 2014:
kan sangat menentukan dalam dinamika kegiatan 45)
118 Ratnia Solihah

Berkaitan dengan pentingnya parpol Dinamika politik merupakan kekuatan-


dalam sistem demokrasi tersebut, keberadaan kekuatan individu maupun kelompok yang
partai politik dalam sistem politik memiliki berinteraksi dalam suatu institusi atau lembaga
beberapa fungsi yang harus dijalankannya politik.
sebagaimana dikemukakan dalam UU No. 02 Dinamika politik adalah gerak yang
Tahun 2008 pasal 11, bahwa partai politik ber- mendorong terjadinya perubahan sikap peri-
fungsi sebagai sarana: (a) pendidikan politik laku yang dilakukan secara sengaja yang
bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi kemudian memberikan warna dan perubahan
warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan pada pemerintahan. Dinamika tersebut muncul
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, karena desakan kebutuhan internal dan eksternal
berbangsa dan bernegara; (b) penciptaan iklim partai sebagai kelompok yang terorganisir dan
kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa merupakan dampak dari interaksi masyarakat
Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat; (c) (Jatmiko, 2010: 29).
Penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi Adanya dinamika politik menyebabkan
politik masyarakat dalam merumuskan dan suatu institusi politik melakukan terobosan-
menetapkan kebijakan negara; (d) partisipasi terobosan politik dalam menjalankan aktivitas
politik warga Negara; dan (e) rekrutmen politik politiknya. Salah satunya melalui strategi yang
dalam proses pengisian jabatan politik melalui dilakukan partai politik, agar dinamika politik
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan yang ada berupa peluang dan ancaman dari
kesetaraan dan keadilan gender. lingkungan internal dan eksternalnya dapat
Secara Umum, fungsi partai politik dapat dihadapi dan dijadikan sebagai salah satu
dibagi menjadi 7 fungsi, yaitu: sosialisasi politik, bentuk kapasitas dan kapabalitas partai politik
partisipasi politik, rekrutmen politik, komu- tersebut dalam mengelola institusinya menjadi
nikasi politik, artikulasi kepentingan, agregasi lebih baik.
kepentingan dan pembuatan kebijaksanaan Adanya strategi politik sebagai akibat
(Mas’oed & McAcdrews, 2008: 79-85). dari dinamika politik yang terjadi baik dalam
Sedangkan menurut Miriam Budiardjo, fungsi internal maupun eksternal partai, antara lain
partai politik dapat dibagi menjadi 4 fungsi, dilakukan melalui dijalankannya beberapa
yaitu: sarana komunikasi politik, sarana sosial- fungsi partai politik, yaitu melalui sarana
isasi politik, sarana rekrutmen politik dan sarana komunikasi politik maupun dengan sarana
mengelola konflik (Budiardjo, 2015: 405-409)
mengelola konflik, sehingga adanya dinamika
Dijalankannya fungsi-fungsi partai politik
internal maupun eksternal dalam partai politik
tersebut akan mempengaruhi peran dan kinerja
tersebut tidak menyebabkan kemunduran atau
partai sebagai institusi politik yang berpengaruh
pun berkurangnya kepercayaan konstituen
pada sistem politik suatu negara. Pelaksanaan
dan publik terhadap partai politik yang ber-
fungsi-fungsi partai politik ini juga tidak dapat
sangkutan. Adanya strategi politik yang dila-
dilepaskan dari dinamika politik yang ada
kukan suatu partai politik sebagai akibat dari
di luar maupun internal partai politik yang
dinamika politik bahkan didapat dijadikan
bersangkutan. Oleh karenanya fungsi partai
sebagai peluang partai politik untuk melakukan
sebagai sarana komunikasi politik dan sebagai
sarana mengelola konflik turut menentukan dan kebijakan partai politik yang lebih baik dari
mempengaruhi dinamika yang terjadi dalam sebelumnya dan dapat mengakomodir aspirasi
partai politik tersebut dalam menjalankan anggota partai politik agar tetap solid dan
aktivitas politiknya. mendapat kepercayaan politik dari masyarakat.
Dinamika partai politik dapat dilihat sebagai Strategi politik pada dasarnya masih relatif
dinamika kelompok yang terjadi dalam konteks kurang didefinisikan oleh pakar politik, sehingga
dan ranah politik. Menurut Shertzer dan Stone, terkadang sulit dipisahkan antara pengertian
dinamika kelompok adalah kekuatan-kekuatan strategi dengan pengertian taktik, karena secara
yang berinteraksi dalam suatu kelompok pada luas pengertian kedua istilah tersebut adalah
waktu kelompok melakukan kegiatan-kegiatan mengarah pada sebuah seni dalam menggunakan
untuk mencapai tujuannya (http://www. ‘kekuatan bersenjata’ dalam pertempuran untuk
maribelajarbk.web.id 2015) diakses ada memenangkan peperangan. Pada hakikatnya,
tanggal 18 agustus 2016). strategi dalam komunikasi politik adalah
Pengaruh Dinamika Internal Partai terhadap Strategi Politik Partai Amanat Nasional Pasca Kongres IV Tahun 2015 119

keseluruhan keputusan kondisional tentang yang perlu kita lihat pada saat kampanye pemilu
tindakan yang akan dijalankan saat ini, guna (Schroder, 2008: 13).
mencapai tujuan politik pada masa depan. Justru Sedangkan dalam proses perencanaan
itu, merawat ketokohan dan memantapkan kelem- politis terdapat pola yang diutamakan yaitu:
bagaan politiknya xakan merupakan keputusan Perencanaan strategi melakukan upaya
strategis yang paling tepat bagi komunikator untuk memposisikan organisasi berdasarkan
politik untuk mencapai tujuan politik ke depan, realita lingkungan operasionalnya. Ada dua jenis
terutama memenangkan pemilihan umum lingkungan: i) lingkungan eksternal yang meru-
(Arifin, 2011: 235-236). pakan wilayah dimana kekuatan atau faktor lain
Dalam Oxford Learner’s Pocket Dictionary, mempengaruhi atau dipengaruhi oleh organisasi
strategy is plan indeed achieve a particular tersebut. ii) lingkungan internal, yang terdiri atas
purpose atau rencana yang diharapkan untuk sumberdaya-sumberdaya, kekuatan, peluang,
meraih sebagian tujuan (Oxford Learner’s serta tuntutan dari dalam organisasi itu sendiri.
Pocket Dictionary, English: Oxford Dictionary Perencanaan strategi harus mampu mengenali
Press, 2003: 427). Dengan demikian strategi dan menilai peluang dan ancaman yang terjadi di
adalah seperangkat aktivitas yang digunakan lingkungan eksternal yang berhubungan dengan
untuk merencanakan, menentukan dan meng- visi, serta tujuan akhir organisasi (Schroder,
evaluasi berbagai cara untuk mencapai misi dan 2008: 19).
tujuan yang diharapkan. Strategi adalah suatu
alat dan cara untuk mendapatkan sesuatu yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diinginkan. Strategi politik kemudian diartikan
sebagai alat politik untuk mendapatkan sesuatu. Pada Tahun 2015, Partai Amanat Nasional
Baik itu mendapatkan kemenangan, jabatan, (PAN) telah melakukan kongres nasional ke IV
dan kekuasaan. yang dilaksanakan di Bali untuk menentukan
Menurut Peter Schorder, strategi politik Ketua Umum Partai yang baru. Dalam kongres
merupakan strategi atau teknik yang digunakan tersebut terpilih Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan
untuk mewujudkan suatu cita-cita politik. untuk menjadi calon Ketua Umum PAN. Kedua
Strategi politik sangat penting untuk sebuah calon tersebut sama-sama memiliki peluang
partai politik, tanpa adanya strategi politik, yang kuat untuk menjadi ketua umum PAN.
perubahan jangka panjang sama sekali tidak Persaingan dari kedua calon tersebut bukan
akan dapat diwujudkan. Perencanaan strategi hanya menjadi persaingan antar individu, namun
suatu proses dan perubahan politik merupakan persaingan tersebut merambah hingga ke kader
analisis yang gamblang dari keadaan kekuasaan, partai lain yang hadir dalam kongres tersebut,
sebuah gambaran yang jelas mengenai tujuan yang menyebabkan perbedaan pendapat yang
akhir yang ingin dicapai dan juga segala kekuatan terjadi di antara kedua kubu masing-masing
untuk mencapai tujuan tersebut. Peter Schroder pendukung calon ketua umum.
menjelaskan bahwa terdapat empat perencanaan Beberapa media menyebutkan bahwa
strategi, yaitu, i) pendekatan metodologis: kemi- kongres yang terjadi pada saat itu berjalan
literan, berorientasi pasar, politis, ii) model dengan panas sehingga menyebabkan kerusuh-
kemiliteran, iii) model perencanaan korporasi, an atau terjadinya kisruh dalam Kongres PAN
dan iv) model perencanaan politis (Schroder, yang ke IV tersebut. Perbedaan pendapat yang
2008: 11-19). menyebabkan terpecahya 2 kubu dalam PAN
Dalam pendekatan metodologis, terdapat tersebut didasari oleh persepsi dari masing-
gambaran yang memiliki makna masing-masing masing pendukung dari calon ketua umum
ada perbedaan dan persamaan. Pendekatan (http://news.detik.com, 2016) diakses 18
tersebut saling berpotongan tidak hanya karena Agustus 2016).
dalam persamaan metodologinya, tetapi juga Menurut para pendukung Zulkifli Hasan,
karena beberapa menjadi bagian dari strategi beliau pantas untuk menjadi ketua umum PAN
lainnya. Strategi militer dapat selalu menjadi untuk kesinambungan pengkaderan. Selain itu,
bagian dari strategi politis, dan sebuah strategi beliau dianggap pantas menjadi Ketua Umum
politis juga selalu merupakan strategi pasar, atau PAN karena memiliki pengalaman politik yang
setidaknya menunjukkan adanya orientasi pasar, cukup lama untuk memimpin partai. Jenjang
120 Ratnia Solihah

pengalaman organisasi politik Zulkifli Hasan pasca terpilihnya Ketua Umum PAN tanpa
dianggap suadh sangat lengkap, dimulai dari harus terjadinya konflik yang berkepanjangan
Ketua Departemen PAN, Sekretaris Jendral seperti terjadinya dualisme kepemimpinan partai
PAN, Wakil Ketua Umum PAN, Ketua Fraksi seperti terjadi dalam beberapa partai politik lain
PAN DPR, dan sudah pernah menjadi Menteri. (hasil wawancara informal dengan salah satu
Selain itu pada saat pencalonan sebagai calon kader DPW PAN Jawa Barat di Kantor DPW
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sedang PAN Jawa Barat, 5 Juni 2016).
menjabat sebagai Ketua MPR-RI periode Adanya konflik internal dalam kongres
2014-2019. Selain alasan itu, ada pula yang PAN ke IV tersebut merupakan salah satu
menambahkan bahwa tradisi dalam PAN pembelajaran politik, yang bisa diterapkan di
untuk menjadi Ketua Umum hanya untuk satu beberapa partai politik. Konflik internal dalam
periode saja (http://www.konfrontasi.com) suatu partai politik lumrah terjadi dalam intitusi
diakses tanggal 18 agustus 2016). politik, apalagi dalam konteks memperebutkan
Sementara menurut pendukung Hatta kekuasaan atau kepemimpinan dalam suatu
Rajasa, beliau masih pantas memimpin PAN partai. Namun adanya konflik internal tidaklah
karena pada masa kepemimpinannya berhasil menyebabkan konflik yang berkepanjangan
meningkatkan dukungan perolehan suara PAN sampai terjadinya dualisme kepemimpinan suatu
dari 6,2 juta suara pada pemilu 2009 menjadi partai atau hengkangnya calon ketua umum yang
9,5 juta suara pada pemilu 2014. Di bawah kalah dalam kompetisi politik tersebut dengan
kepemimpinan Hatta Rajasa, PAN tampil mendirikan suatu partai politik yang baru.
menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan Dalam konteks dinamika internal PAN,
dan disegani kawan maupun lawan. Selain itu, terjadinya konflik internal antara dua kubu
Hatta Rajasa dianggap dapat menjalankan partai pendukung calon Ketua Umum hanya terjadi
secara total karena setelah setelah mundur dari saat pelaksanaan Kongres PAN tersebut, namun
menko (perekonomian) masa pemerintahan setelah kongres PAN tersebut selesai dan sudah
SBY, Hatta Rajasa total aktivitasnya di Partai terpilih Ketua Umum, kondisi internal PAN
dan komunikasi politik dengan daerah-daerah normal kembali, tidak ada perbedaan dan tetap
cair. (http://www.konfrontasi.com) diakses 18 berjalan seperti biasa (http://www.harianaceh.
agustus 2016). co.id 2015); diakses 20Agustus 2016).
Beberapa sumber mengatakan bahwa Hal tersebut senada dengan apa yang
memang terjadi perbedaan pendapat diantara disampaikan oleh Eddy Soeparno sebagai
pendukung Hatta dengan pendukung Zulkifli. Sekretaris Jendral PAN dalam kepemimpinan
Perbedaan tersebut disebabkan karena ada Zulkifli Hasan bahwa “Ketika Kongres PAN
sebagian kader yang menilai baik kinerja Hatta ke IV di Bali berakhir pada tanggal 2 Maret
Rajasa dan masih menginginkan beliau untuk 2015, para kader partai melebur kembali
memimpin PAN. Kalaupun karena tradisi menjadi satu kesatuan yang solid sebagai
dalam PAN bahwa Ketua Umum PAN hanya kader PAN (dan bukan kubu HR ataupun ZH).
menjabat satu periode, banyak kader PAN Dalam kepengurusan DPP PAN masa bakti
berharap visi dan misi yang diambil Zulkifli 2015 – 2020, banyak diantara anggota timses
Hasan diharapkan sesuai dengan tujuan partai. HR duduk sebagai petinggi partai, seperti Jon
Adanya perbedaan pandangan dalam kongres Erizal, Reza Rajasa dan A. Hafiz Tohir”. (http://
IV PAN dianggap bukan sebagai konflik tetapi beritakabar.com 2015) diakses 20 Agustus 2016)
sebagai salah satu dinamika internal yang Di sisi lain lain, pasca terpilihnya Zulkifli
pasti memunculkan berbeda pandangan antara Hasan sebagai pemenang dalam pemilihan
kedua kubu PAN yang mengusung calon ketua Ketua Umum PAN dalam kongres PAN ke
umumnya masing-masing. Perbedaan pan- IV tersebut memunculkan dinamika internal
dangan antara kubu calon Ketua Umum PAN PAN yang baru. Dinamika yang terjadi dalam
mungkin dapat berpengaruh pada institusi internal partai tersebut telah mempengaruhi
internal PAN dan bisa menyebabkan konflik strategi politik yang diterapkan oleh PAN
berkepanjangan dalam internal PAN. Namun sejak akhir 2015 lalu dengan tujuan untuk
dalam kongres tersebut adanya konflik antara meningkatkan perolehan suara pada pemilu
pendukung bisa diselesaikan dengan damai 2019 nanti.
Pengaruh Dinamika Internal Partai terhadap Strategi Politik Partai Amanat Nasional Pasca Kongres IV Tahun 2015 121

Perubahan srategi politik yang dilakukan Dengan melakukan strategi politik tersebut
PAN pasca Kongres IV tahun 2015 dapat dilihat diharapkan PAN bisa semakin eksis dalam
antara lain dalam beberapa aspek, yaitu dalam panggung perpolitikan Indonesia. Jika peran
komunikasi politik yang dilakukan partai secara PAN tersebut dijalankan dengan baik, maka
internal dan eksternal, dalam tatacara pengkaderan PAN akan mendapatkan keuntungan jangka
hingga dalam proses permusyawaratan dalam panjang yaitu sebagai partai yang mendominasi
melakukan pemilihan ketua di dewan pimpinan kursi parlemen dengan memenangkan pemilu
wilayah maupun daerah, dalam penentuan kepala bahkan dapat memunculkan tokoh yang akan
daerah dan keputusan strategis politik daerah, duduk dalam pemimpin di eksekutif (http://
serta dalam menjalankan aktivitas dan langkah- www.kompasiana.com 2016) diakses 18 Agustus
langkah partai. 2016).
Perubahan dalam komunikasi politik Aspek lain dari perubahan strategi politik
yang dilakukan PAN terjadi pada saat PAN PAN adalah dengan menciptakan suatu program
menyatakan bahwa mereka akan mendukung partai yang bertajuk “Sabang Merauke (Safari
pemerintah. Sebagaimana diinformasikan melalui Kebangsaan Merajut Kebhinekaan)”. Walaupun
berbagai media juga menurut narasumber dari program ini juga mirip dengan program “Safari
DPW PAN Jawa Barat, kepemimpinan Zulkifli Ramadhan” yang dilakukan saat kepemimpinan
Hasan menggunakan taktik “politik tanpa Hatta Rajasa, namun program yang baru
dadu” dengan memutuskan untuk mendukung diciptakan saat kepemimpinan Zulkifli Hasan
pemerintah. Meskipun dapat dikatakan bahwa ini memiliki perbedaan, yaitu dalam program
bergabungnya PAN untuk mendukung peme- Sabang Merauke dilakukan kunjungan-kun-
rintah yang diisi oleh Koalisi Indonesia Hebat jungan ke seluruh wilayah dari Sabang hingga
(KIH) secara tidka langsung membuat PAN Merauke. Pada bulan Ramadhan tahun ini,
bergabung dalam ke dalam KIH, namun PAN kunjungan tersebut hanya difokuskan di wilayah
sendiri tidak ingin menyatakan bahwa mereka Jawa Barat. Program Sabang Merauke disambut
keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang baik oleh para DPW dan DPD hingga para fraksi
mereka bentuk saat Pilpres tahun 2014 lalu. DPRD yang ada, yang kunjungannya diikuti oleh
Perubahan strategi politik PAN tersebut memun- pimpinan DPW, DPD dan Fraksi PAN di DPRD
culkan berbagai tanggapan yang menyatakan ke wilayah yang telah ditentukan. Walupun
bahwa langkah yang diambil PAN untuk men- program ini dilakukan dengan tujuan untuk
dukung pemerintah ini adalah strategi yang tepat menjaga keutuhan NKRI dan mempertahankan
dan akan menghasilkan kestabilan politik di budaya yang ada di dalamnya, namun dapatlah
Indonesia. Dalam hal ini PAN dinilai memainkan dinilai bahkan program ini sebagai sarana
suatu langkah strategis dimana PAN berperan komuniaksi politik yang dilakukan PAN dengan
penting sebagai jembatan komunikasi politik kader-kader dan anggotanya sampai ke daerah
antara dua kubu yang berkoalisi, yang mungkin atau wilayah di Indonesia. Dengan demikian
selama ini tidak ada yang menjembataninya. program ini juga merupakan salah satu aspek
Komunikasi politik dan koordinasi yang sebe- dari strategi politik PAN bagi internal PAN
lumnya kurang dilakukan di antara kedua sendiri agar semakin solid, terbangunnya
kubu, bila ada yang menjembatani dipandang komunikasi politik serta terciptanya kaderisasi
akan sangat berdampak positif pada kinerja partai yang tidak hanya dilakukan di Pusat tetapi
yang baik antara eksekutif dan legislatif dalam juga sampai ke daerah atau wilayah.
menentukan kebijakan yang baik, tepat dan Perubahan strategi politik PAN lainnya
cepat. Dengan memainkan peran sebagai adalah perubahan tata cara pengkaderan,
“jembatan komunikasi politik” antar dua kubu, dengan adanya sistem pengkaderan yang
peran PAN berubah menjadi sangat penting, dari baru, yaitu Sekolah Politik Kerakyatan (SPK).
yang hanya sekedar anggota dari KMP menjadi SPK ini diterapkan kepada kader-kader muda
“public relation atau broker” kedua kubu. PAN dengan tujuan untuk menciptakan kader-
dapat memainkan fungsi sebagai broker dalam kader muda yang berkualitas dan menjadi
hubungan dua kubu, karena dianggap paling kader muda penerus PAN yang berkompeten.
bisa masuk dan berkomunikasi di antara KIH Proses pengkaderan yang muncul ini berbeda
dan KMP, dimana PAN bersikap “netral”. dengan proses pengkaderan yang diterapkan
122 Ratnia Solihah

oleh kepemimpinan Hatta Rajasa yang lebih karena netizen ini memiliki karakteristik yang
konsen dengan membentuk organisasi-orga- berbeda dengan masa akar rumput. Mereka
nisasi otonom (Hasil wawancara dengan lebih kritis tapi sekaligus obyektif dalam melihat
narasumber PAN DPW Jawa Barat di Kantor permasalahan. Dari percakapan yang terjadi
DPW PAN Jawa Barat, 5 Juni 2016). di social media, kita bisa memahami persoalan
Perubahan lainnya dalam strategi politik bangsa ini serta memetakan langkah langkah
PAN terjadi dalam permusyawaratan untuk partai”(http://beritakabar.com, 2015) diakses 20
memilih Ketua Dewan Pimpinan Wilayah agustus 2016). Hal tersebut menunjukkan bahwa
(DPW) maupun Dewan Pimpinan Daerah dalam menjalankan aktivitas dan langkah-langkah
(DPD). Pada masa kemimpinan sebelumnya partai, PAN juga senantiasa memperhatikan
(Kepemimpinan Hatta Rajasa), baik proses berbagai persoalan, informasi dan pendapat
pemilihan Ketua DPW maupun Ketua DPD dari komunitas maupun masya-rakat netizen
dilakukan dengan cara one man one vote dari media social yang beraneka ragam terkait
dalam bentuk musyawarah, namun saat ini persoalan bangsa, tidak hanya persoalan internal
mengalami perubahan yaitu proses pemilihan partai.
dilakukan dengan cara formatur, Meskipun Dalam pandangan penulis, adanya per-
dalam melakukan penentuan Ketua dengan ubahan dalam sistem pemilihan Ketua DPW dan
cara formatur ini bisa terjadi atau menemui DPD tersebut di satu sisi menunjukkan bahwa
deadlock, maka akan dilakukan voting juga. proses demokrasi di internal PAN djalankan
Namun yang membedakan adalah pada dengan baik dengan memberikan kesempatan
saat sebelumnya untuk memilih ketua baik pada anggota atau pihak internal PAN di
DPW maupun DPD langsung menggunakan daerah membangun komunikasi politik di
sistem voting tanpa melalui musyawarah antara mereka dalam menentukan pemimpin
terlebih dahulu, sedangkan pada sistem yang di wilayah dan daerahnya dengan terlebih dulu
sekarang ini lebih mengutamakan musyawarah mendengarkan aspirasi yang berkembang dari
dibandingkan voting. anggota/kader partai yang ada di dalamnya
Strategi PAN lainnya pasca Kongres IV 2015 untuk menentukan dan memilih pemimpinnya
adalah sebagai PAN lima tahun ke depan, harus yang di anggap paling tepat. Adanya system
dibuka sirkulasi demokrasinya. Pengurus DPD permusyawaratan ini juga menunjukkan adnya
dan DPW diberi otonomi luas (desentralisasi itikad yang baik untuk tetap menghidupkan
politik) dalam mengambil sikap politik strategis, demokrasi yang berasaskan kekeluargaan
terutama berkaitan dengan penentuan kepala yang menjadi ciri khas demokrasi Indonesia ber-
daerah dan kepu-tusan strategis politik daerah dasarkan nilai-nilai Pancasila. Di sisi lain, karena
(http://www.kompasiana.com, 2016) diakses 20 pemilihan ketua DPW dan DPD dilakukan dalam
agustus 2016). bentuk musyawarah (cara formatur) dan bila
Strategi politik PAN terkait masa depan tidak menghasilkan suara mufakat dilakukan
PAN juga dikemukakan oleh Sekretaris Jendral voting, dinilai beberapa pihak terjadi inefisiensi
PAN Eddy Soeparno bahwa “Ada pepatah waktu, tenaga dan biaya.
mengatakan, generasi tua berbicara tentang Perubahan-perubahan strategi dalam
sejarah tapi generasi muda akan menentukan beberapa aspek di atas adalah perubahan yang
arah sejarah. Kami melihat bahwa anak muda dipengaruhi oleh dinamika internal partai yang
akan menjadi salah elemen penting dalam peme- terjadi pasca kongres PAN ke IV tahun 2015.
nangan partai. Ini bisa dilihat bahwa pengguna Adanya beberapa perubahan strategi politik
internet di Indonesia tahun 2014 mencapai tersebut tidak hanya berpengaruh bagi internal
hampir 90 juta orang, yang mana sebagian PAN tetapi juga berpengaruh bagi eksternal
besar di dominasi generasi muda (rentang usia PAN, yang bertujuan untuk meningkatkan peran
18–35 tahun). Dari gambaran ini, kami memang dan kinerja politik PAN dalam kancah politik
harus bisa aktif terlibat dalam komunitas nasional. Perubahan strategi politik tersebut
komunitas dan masyarakat netizen. Tentu kami diharapkan dapat menambah kepercayaan politik
tidak bisa melakukan komunikasi ‘hard sell‘, dari masyarakat serta meningkatkan elektabilitas
PAN untuk pemilu yang akan datang.
Pengaruh Dinamika Internal Partai terhadap Strategi Politik Partai Amanat Nasional Pasca Kongres IV Tahun 2015 123

SIMPULAN Friedrich-Naumann-Stiftung fuer die Freiheit.


Di akses dari https://www.scribd.
Adanya dinamika internal dalam Partai amanat com/doc/150085853/Peter-Schroeder-
Nasional saat kongres IV 2015 yang dalam Strategi-Politik
prosesnya ditengarai sempat memunculkan Oxford. 2003. Oxford Learner’s Pocket
konflik internal antara dua kubu calon ketua Dictionary, English: Oxford Dictionary
umum Partai, dapatlah dilihat sebagai salah Press.
satu pembelajaran politik dimana konflik yang
terjadi pada saat perebutan kekuasaan di internal Pemerintah Republik Indonesia. 2008.
partai tersebut tidak berlanjut ke konflik yang Undang-Undang No. 2 Tahun 2008
berkepanjangan sampai terjadinya dualisme tentang Partai Politik.
kepemimpinan partai tersebut atau hengkangnya Jatmiko, Brian Andry. 2010. Dinamika Politik
calon ketua umum yang kalah dalam kompetisi Partai Golkar 1998-2004. Skripsi
politik tersebut dengan mendirikan suatu partai Universitas Sebelas Maret.
politik yang baru.
Adanya pergantian kepemimpinan partai yang http://www.maribelajarbk.web.id/2015/04/
baru dalam PAN juga memunculkan strategi pengertian-dinamika-kelompok-
politik PAN yang tidak hanya berpengaruh menurut-html
bagi internal PAN tetapi juga berpengaruh bagi http://news.detik.com/berita/2827195/
eksternal PAN, yang bertujuan untuk mening- panasnya-persaingan-hatta-vs-zulkifli-
katkan peran dan kinerja politik PAN dalam jelang-kongres-pan
kancah politik nasional. Perubahan strategi
http://www.konfrontasi.com/content/politik/
politik tersebut diharapkan dapat menambah
zulkifli-hasan-dianggap-pantas-jadi-
kepercayaan politik dari masyarakat serta
ketum-pan
meningkatkan elektabilitas PAN untuk pemilu
yang akan datang. http://www.konfrontasi.com/content/ragam/
banyak-yang-sedih-bila-hatta-tak-lagi-
DAFTAR PUSTAKA memimpin-pan
http://www.harianaceh.co.id/2015/03/15/
Arifin, Anwar. 2011. Komunikasi Politik. demi-dirikan-partai-baru-hatta-rajasa-
Yogyakarta: Graha Ilmu. bantah-akan-tinggalkan-pan/20
Budiardjo, Miriam. 2015. Dasar-dasar ilmu h t t p : / / b e r i t a k a b a r. c o m / 2 0 1 5 / 0 3 / 3 0 /
Politik (Edisi Revisi). Jakarta: PT wawancara-khusus-dengan-sekjen-
Gramedia Pustaka Utama. pan-eddy-soeparno.html
Haris, Syamsuddin. 2014. Partai, Pemilu h t t p : / / w w w. k o m p a s i a n a . c o m / l i n g g a .
dan Parlemen Era Reformasi. Jakarta: immanuel/langkah-strategis-partai-
Yayasan Pustaka Obor Indonesia. amanat-nasional-pan
Mas’oed, Mochtar dan Clin McAndrews. 2008. h t t p : / / w w w. k o m p a s i a n a . c o m /
Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: perempuanmerah/tim-abs-hatta-
Gadjah Mada University Press. rajasa-vs-tim-santun-zulkifli-
Peter Schroder. 2008. Strategi Politik (Poltische hasan_54f351b17455139e2b6c70e2
Strategien) Edisi Revisi. Jerman:

Anda mungkin juga menyukai