Anda di halaman 1dari 20

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN PENDEKATAN (PENDEKATAN

KUANTITATIF,KUALITATIF)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen : Dr. Muhammad Ilyas, M. Pd

Disusun oleh :
Rizkillah Fajrul Hikmah` (1805115032)
Tyastya Chaeruna (1805115034)
Aggareani M.Idris (1805115039)
Harmita (1805115045)
Padlian Nur (1805115046)
Mareta Tri Utami (1805115048)
Masitah (1805115062)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan bantuan-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Metodologi Penelitian
Pendidikan” tepat pada waktunya.
Makalah yang kami buat ini akan mengetahui apa perspektif Metode
Penelitian Pendekatan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif ). Mengetahui apa
pengertian dari metodologi penelitian pendidikan. Mengetahui jenis – jenis penelitian
pendidikan. Mengetahui apa pengertian Metodologi penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Mengetahui apa saja penggunaan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Mengetahui waktu penelitian kualitatif. Mengetahui apa kompetensi penelitian
kuantitati dan kualitatif.
Maksud dan tujuan di buatnya makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui tentang Metodologi Penelitian Pendidikan. Kami berharap dengan adanya
makalah ini pembaca dapat memahami materi tentang tersebut.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari beberapa
kekurangan.Sehingga kami mengharapkan ada saran atau kritkan yang bersifat
membangun dan menyempurnakan makalah ini.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Samarinda, 04 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………….…………………… i


Daftar Isi…………………………………….…………………….. ii
BAB I Pendahuluan………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………….………………… 1
B. Rumusan Masalah………………….……………….… 2
C. Tujuan Penulisan…………………….…………………. 2
BAB II Pembahasan……………………………….………………… 3

A. Pengertian dari metodologi penelitian pendidikan……………..3


B. Jenis – jenis penelitian pendidikan……………………………..4
C. Pengertian Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif …...5
D. Penggunaan penelitian kuantitatif dan kualitatif……………….6
E. Waktu penelitian kualitatif……………………………………...9
F. Kompetensi penelitian kuantitati dan kualitatif………………..12

BAB III Penutup…………………………………………………… 16


A. Kesimpulan………………………………………….. 16
B. Saran…………………………………………………… 16
Daftar Pustaka……………………………………………………… 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan


secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta
sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis atrinya
dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah –
langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara
berencana, yaitu  betul- betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan
diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya,
mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian, dan sebagainya.
Pendidikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi manusia
dengan lingkungan yang membentuknya melalui proses belajar dalam konteks
lingkungan yang berubah – ubah. Pendidikan sebagai suatu sistem tidak hanya
berorientasi pada hasil, tetapi juga berorientasi pada proses agar memperoleh hasil
yang optimal
Ruang lingkup metodologi penelitian pendidikan luas sekali karena pendidikan
sendiri merupakan bidang kajian yang terkait erat dengan beberapa disiplin ilmu
seperti psikologi, sosiologi, antropologi, politik, ekonomi dan sebagainya. Banyak
sekali konsep metodologi penelitian pendidikan yang dikembangkan dengan
mendapatkan inspirasi atau berlandaskan pada berbagai bidang ilmu tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan juga mengacu pada
metodologi yang lazim digunakan di berbagai bidang ilmu tersebut, yakni mengacu
pada pendekatan behavioral science. Berbagai konsep seperti intelegensi, peran,
status, norma, konsep diri, keefektifan biaya juga dikaji dalam penelitian pendidikan
dengan menggunakan pendekatan tersebut. Metodologi penelitian pendidikan pada
mulanya berorinetasi pada pendekatan behavioristik. Hal ini tampak jelas dari
pengaruh disiplin ilmu psikologi yang digunakan untuk uji – uji pengukuran berbagai
aspek belajar mengajar.
Kompleksitas masalah pendidikan merupakan pembatas karena fenomena –
fenomena yang muncul dalam metodologi penelitian pendidikan merupakan dampak
interaksi antar pelaku yang ada dalam dunia pendidikan itu sendiri (dalam hal ini

1
adalah orang tua, siswa, guru, masyarakat, dan sebagainya). Keterbatasan selanjutnya
dalam dunia penelitian pendidikan adalah metodologi yang digunakan. Karena
keterbatasan metodologi ini, beberapa penelitian pendidikan bahkan kadang harus
ditunda karena alat ukur yang valid masih belum tersedia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tertulis diatas, maka membuat rumusan masalah
yang membatasi pembahasan makalah ini:
1. Apa pengertian dari metodologi penelitian pendidikan?
2. Apa jenis – jenis penelitian pendidikan?
3. Apa pengertian Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
4. Apa saja penggunaan penelitian kuantitatif dan kualitatif
5. Bagaimana waktu penelitian kualitatif?
6. Bagaimana kompetensi penelitian kuantitati dan kualitatif?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari metodologi penelitian pendidikan
2. Mengetahui jenis – jenis penelitian pendidikan
3. Mengetahui apa pengertian Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif
4. Mengetahui apa saja penggunaan penelitian kuantitatif dan kualitatif
5. Mengetahui waktu penelitian kualitatif
6. Mengetahui apa kompetensi penelitian kuantitati dan kualitatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan


Metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos, Meta berarti
melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Sedangkan menurut Nata (1997)
Metode dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan. Adapun pengertian dari beberapa para ahli:
Syar’I (2005) memberikan pengertian bahwa metode juga dapat diartikan
sebagai cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.
Sedangkan Aziz (2003:36) mengartikan “metode pendidikan merupakan cara
yang teratur dan terpikir baik-baik yang digunakan untuk memberikan
pelajaran kepada peserta didik”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
suatu tujuan dengan cara yang teratur dan sudah terpikir dengan baik.
Penelitian menurut Kerlinger dalam Darmadi (2011:23) ialah “proses
penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris dan
mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara”.
Sedangkan Yoseph dalam Darmadi (2011) mengemukakan bahwa penelitian
dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai
tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik
discovery, maupun invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang
sebelumnya sudah ada.
Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang
betul-betul baru dengan dukungan fakta.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian pendidikan adalah usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis, terkontrol, mendasarkan padateori yang ada dan diperkuat dengan
fakta dan gejala yang ada dengan menggunakan metode tertentu untuk
mencari jawaban atas permasalahan dalam bidang pendidikan. Dari beberapa

3
pendapat tersebut jelas kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya akan
memberikan pengertian tentang penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut
biasanya tergantung dengan beberapa faktor seperti: latar belakang
pengetahuan seseorang, kehidupan seseorang, dan pengalaman yang dimiliki
seseorang.
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuandapat di temukan,
dikembangkan, dan dapat dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga
pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

B. Jenis- jenis Metode Penelitian


1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode riset yang sifatnya memberikan
penjelasan dengan menggunakanan alisis. Pada pelaksanaannya, metode ini
bersifat subjektif dimana proses penelitian lebih cenderung dan fokus pada
landasan teori. Metode riset ini juga disebut dengan metode etnografi karena
sangat jamak dipakai untuk melakukan pengamatan kondisi sosial budaya.
2. MetodeKuantitatif
Metode kuantitatif adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara
sistematis, terstruktur, sertater perinci. Pada pelaksanaaannya, metode riset ini
fokus pada penggunaan angka, tabel, grafik, dan diagram untuk menampilkan
hasil data/ informasi yang diperoleh.
3. Metode Survei
Metode survei adalah suatu metode yang digunakan untuk
mendapatkan hasil riset dalam bentuk opini atau pendapat dari orang lain yang
berinteraksi langsung dengan objek yang diamati. Tujuan utama dari metode
ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum melalui sampel beberapa
orang.

4
4. MetodeEkspos Facto
Metode Ekspos Facto adalah metode riset untuk meneliti hubungan
sebab-akibat dari suatuperistiwa. Dari keterkaitan sebab-akibat tersebut akan
ditemukan kemungkinan baru yang bisa dijadikan indikator dalam proses
riset.

5. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk
menjelaskan suatu peristiwa yang sedang berlangsung pada masa sekarang
dan juga pada masa lampau. Metode riset ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu
Longitudinal (sepanjang waktu) dan Cross Sectional (waktu tertentu).

C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


1. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili
paham positivisme. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat korelasi atau pun pengaruh independent variable terhadap
dependent variable. Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam
mengontrol variabel-variabel lainyang dapat berpengaruh terhadap proses
penelitian baik secara langsung atau pun tidak langsung. Untuk menciptakan
validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam proses penentuan
sampel, pengambilan data dan penentuan alat analisisnya. Jadi yang menjadi
masalah penting dalam penelitian kuantitatif adalah kemampuan untuk
melakukan generalisasi hasil penelitian; seberapa jauh hasil penelitian dapat
digeneralisasi pada populasi. Sedangkan penelitian kualitatif mencari data
tidak untuk melakukan generalisasi, karena penelitian kualitatif meneliti
proses bukan meneliti permukaan yang nampak.
2. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili
pahamn aturalistik (fenomenologis). Pendekatan kualitatif menekankan pada

5
makna dan pemahaman dari dalam (verstehen),penalaran, definisi suatu
situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak menelitihal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih
mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir. Pendekatan
kualitatif dilakukan dengan observation partisipation untuk membuat
deskripsi,gambaran,lukisan atau makna secara sistematik, mendalam, faktual
dan akura tmengenai fakta fakta, sifat-sifat serta hubungan antarvariabel
yang diteliti.Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian dengan model
seperti ini berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-
gejala yang ditemukan.

D. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal
yaitu perbedaan tentangak sioma, proses penelitian dan karakteristik
penelitian itu sendiri.
1. Perbedaan Aksioma

Perbedaan Aksioma
Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif

Dapat diklasfikasikan, Ganda, holistik, dinamis,


Sifat realitas konkrit, teramati, dan hasil konstruksi dan
terukur pemahaman
Hubungan Interaktif dengan sumber
Independen, agar
penelitidengan yang data agar memperoleh
terbangun obyektivitas
diteliti makna

Hubungan variabel Sebab-akibat (kasual) Timbal balik/interaktif

Transferability (hanya
Kemungkinan Cenderung membuat
mungkin dalam ikatan
generalisasi generalisasi
konteks dan waktu)

6
Terikat nilai-nilai yang
Peranan Nilai Cenderung bebas menilai dibawa peneliti dan sumber
data

2. Karakteristik metode kuantitatif dan kualitatif

Karakteristik MetodeKuantitatif dan Kualitatif


No Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
1 A. Desain
  a. Spesifik, jelas, rinci a. Umum
b. Ditentukan secara
  b. Fleksibel
mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan c. Berkembang dan muncul
 
langkah demi langkah dalam proses penelitian
2 B. Tujuan
a.
a. Menunjukkan hubungan
  Menemukanpolahubungan
antarvariabel
yang bersifatinteraktiif
  b. Menguji teori b. menemukan teori
c. Mencarigeneralisasi
c. Menggambarkan realitas
  yang mempunyai nilai
yang kompleks
prediktif
d. Memperoleh pemahaman
   
makna
3 C. Teknik Pengumpulan Data
  a. Kuesioner a. Participant observation
b. Observasi dan
  b. In depth interview
wawancara terstruktur
    c. Dokumentasi
    d. Triangulasi
4 D. Instrumen Penelitian
a. Tes, angket, wawancara
  a. Peneliti sebagai instrumen
terstruktur
b. Bukucatatan, tape
b. Instrumen yang telah
  recorder, camera,
terstandar
handycam, dll
5 E. Data
  a. Kuantitatif a. Deskriptif kualitatif

7
b. Hasil pengukuran b. Dokumen pribadi, catatan
variabel yang lapangan, ucapan dan
 
dioperasionalkan dengan tindakan responden,
menggunkan instrumen dokumen dll
6 F. Sampel
  a. Besar a. Kecil
  b. Representatif b. Tidak representatif
c. Sedapat mungkin
  c. Purposive, snowball
random
d. Berkembang selama
  d. Ditentukansejakawal
proses penelitian
7 G. Analisis
a.Setelah selesai a. Terus menerus sejak awal
 
pengumpulan data sampai akhir penelitian
  b. Deduktif b. Induktif
c. Menggunakan statistik c. Mencaripola, model,
 
untuk menguji hipotesis tema, teori

8 H. Hubungan dengan responden

a. Dibuat berjarak, bahkan a. Empati, akrab supaya


  sering tanpa kontak supaya memperoleh pemahaman
obyektif yang mendalam
b. Kedudukan peneliti b. Kedudukan sama bahkan
 
lebih tinggi dari responden sebagai guru, konsultan
c. Jangka lama, sampai
c. Jangka pendek sampai datanya jenuh dapat
 
hipotesis dapat dibuktikan ditemukan hipotesis atau
teori
9 I. Usulan Desain
a. Singkat, umum bersifat
  a. Luas dan rinci
sementara
b. Literatur yang
b. Literatur yang digunakan
berhubungan dengan
  bersifat sementara, tidak
masalah dan variabel yang
menjadi pegangan utama
diteliti
c. Prosedur yang spesifik c. Prosedur bersifat umum,
  dan rinci langkah- seperti akan merencanakan
langkahnya tour/piknik
d. Masalah dirumuskan d. Masalah bersifat
 
dengans pesifik dan jelas sementara dan akan

8
ditemukan setelah studi
pendahuluan
e. Tidak dirumuskan
e. Hipotesis dirumuskan
  hipotesisi, karena justru
dengan jelas
akan menemukan hipotesis
f. Ditulis secara rinci f. Fokus penelitian
  danjelas sebelum terjun ditetapkan setelah diperoleh
kelapangan data awal dari lapangan

10 J. Kapan Penelitian dianggap Selesai

Setelah semua kegiatan


Setelah tidak ada data yang
  yang direncanakan dapat
dianggap beru/jenuh
di selesaikan

11 K. KepercayaanterhadapHasilPenelitian

Pengujian kredibilitas,
Pengujian validitas dan
  depenabilitas, proses dan
reliabilitas instrumen
hasil penelitian

3. Proses penelitian
Proses penelitian kuantitatif bersifat linier, dimana langkah-langkahnya jelas
mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data,
analisis data dan membuat kesimpulan dan saran. Proses penelitian kualitatif
bersifat sirkuler, dimana setiap tahapan mulai dari deskripsi, reduksi dan
seleksi dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai
sumber.

E. Penggunaan Metode Kuantitatif 

1. Metode kuantitatif meliputi metode survei dan eksperimen. Metode kuantitatif


digunakan apabila:
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah
adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang
terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek,

9
antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian,
masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian
sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan
pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah
harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan
informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas,
maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut.
perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini
metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu
tertentu terhadap derajat kesehatan.
c. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian
dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.

d. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena


yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak
dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.

e. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas


pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2. Metode Kualitatif 
Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila
dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dikemukakan kapan
metode kualitatif digunakan.
a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode
kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek,

10
melakukan penjelajahan dengan grand tour question, sehingga masalah akan
dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti akan
melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek. Ibarat orang akan mencari
sumber minyak, tambang emas dan lain lain.
b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak
bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap
ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai
contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata,
memiliki makna tertentu. Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar,
tetapi justru menjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif. Sebagai contoh
ada 99 orang menyatakan bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu : orang
menyatakan tidak. Mungkin yang satu orang ini yang benar. Menurut
penelitian kuantitatif, cinta suami kepada isteri dapat diukur dari banyaknya
sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin banyak suami mencium
isteri, maka malah menjadi tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-pura. Data
untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan
cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial
tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang
jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang
dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui
lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan

11
metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan,
selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat
ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut
selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila
hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.sosial sering sulit
dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik
pengumpulan data secara triangulasi/gabungan (karena dengan teknik
pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka
ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan
metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian
berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum ditemukan siapa
provokator yang dimaksud maka penelitian belum dinyatakan belum selesai.
f. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang
tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau
orang yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan
seseorang. Misalnya akan meneliti sejarah perkembangan kehidupan raja-raja
di J awa, sejarah perkembangan masyarakat tertentu sehingga masyarakat
tersebut menjadi masyarakat yang etos kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian
perkembangan ini juga bisa dilakukan di bidang pertanian, bidang teknik
seperti meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan melakukan pengamatan
secara terus-menerus yang dibantu kamera terhadap proses tumbuh dan
berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.

F. Waktu Penelitian Kualitatif


Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena
tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar
pembuktian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif.

12
Namun demikian, ada kemungkinan jangka penelitian berlangsung
dalam waktu yang pendek, bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah
jenuh. Ibarat mengurai masalah atau memahami makna, kalau semua itu dapat
ditemukan dalam satu minggu, dan telah diuji kredibilitasnya, maka penelitian
kualitatif dinyatakan selesai, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama.

G. Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif


Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti
kuantitatif dan kualitatif.
1. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan
yang akan diteliti
b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat
ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah
c. Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat
digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumusukan
hipotesis penelitian
d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode
survey, eksperimen, action research, expost facto, evaluasi dan R & D
e. Memahami teknik-teknik sampling, seperti probability sampling dan
nonprobability sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah
sampel yang representatif dengan sampling error tertent.
f. Mampu menyusun instrumen baik test maupun nontest untuk mengukur
berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas
instrumen.
g. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan
wawancara observasi, dan dokumentasi
h. Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dengan baik

13
i. Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan.
j. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun
hasil pengujian hipotesis
k. Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil
penelitian ke pihak-pihak yang terkait
l. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah
m. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas
2. Kompetensi Peneliti Kualitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan
yang akan diteliti
b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada situasi
sosial yang akan diteliti. Menciptakan rapport berarti mampu membangun
hubungan yang akrab dengan setiap orang yang ada pada konteks sosial
c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada objek
penelitian (situasi sosial)
d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dan
wawancara mendalam secara trianggulasi, serta sumber-sumber lain
e. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan
mulai dari analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema
kultural/budaya
f. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan
trasferabilitas hasil penelitian
g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, mengkonstuksi fenomena,
hipotesis atau ilmu baru
h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci
i. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah

14
j. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metodologi penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara


sitematis, logis, dan secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan
pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam
penelitian pada umumnya. Logis atrinya dilaksanakan berdasarkan logika
berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah – langkah pemecahan masalah
dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara berencana, yaitu  betul-
betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana
cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal
itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian. Jenis penelitian ditinjau
dari segi masalahnya itu terdiri atas 9 jenis, yaitu penelitian historis, penelitian
deksriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan,
penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimental,
Penelitian Eksperimental semu dan penelitian tindakan.

B. Saran

Mengingat beragamnya masalah dalam bidang pendidikan, terutama pasca


ekonomi, untuk menelitinya pun tidak hanya diperlukan satu teori untuk kita
sebagai seorang peneliti, pahamilah betul masalah yang ada kemudian pilihlah
jenis penelitian yang akan anda gunakan untuk menyelesaikan penelitian
tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi,Mohammad.2011.PenelitianKuantitiatifdanKualitatifsertaPemikiranDasar
Menggabungkannya.Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol. 15 No. 1.
Sugiyono. 2007. MetodePenelitianPendidikan (Pendekatankuantitatif, kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta
Gurupendidikan.com. (2020, 14 Juni).MetodePenelitianKualitatif. Diaksespada 6
September 2020, darihttps://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-
kualitatif/
Sugiyono. 2012. Metode Pendidikan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&B. Bandung : Alfabeta

17

Anda mungkin juga menyukai