Anda di halaman 1dari 10

Implementasi Energi Terbarukan dalam

Ketahanan Energi Nasional sebagai Pengganti


Bahan BakarMinyak

Fathiyah Fairuz Salsabila


Engineering Physics
National University
Jakarta, Indonesia
Fathiyahfairuz1910@gmail.com

Abstract— Penggunaan energi di Indonesia masih di dominasi


Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang oleh penggunaan energi tak terbarukan yang berasal dari
terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya. fosil, khususnya minyak bumi dan batu bara[1], namun
Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu seiring berjalannya waktu, ketersediaan energi fosil
sumber energi yang bersifat tak terbarukan (non renewable
semakin menipis dan untuk mengantisipasinya energi
energy sources) yang selama ini merupakan andalan untuk
memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan.
baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif terbaik[2].
Kekayaan sumber daya energi di Indonesia, yaitu tenaga air Penggunaan energi baru dan terbarukan harus menjadi
(Hydropower), panas bumi, gas bumi, batubara, Lahan perhatian utama pemerintah Indonesia tidak hanya
gambut, biomassa, biogas, angin, energi laut, matahari dan sebagai upaya untuk mengurangi pemakaian energi fosil
lainnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif, melainkan juga untuk mewujudkan energi bersih atau
menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar ramah lingkungan[3].
minyak, yang semakin terbatas baik jumlah dan Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang
cadangannya. Bahan bakar minyak memegang posisi yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya.
sangat dominan dalam pemenuhan kebutuhan energi di Bahan bakar minyak (BBM) memegang posisi yang
dalam negeri. Harus disadari saat ini Indonesia telah sangat dominan dalam pemenuhan kebutuhan energi
mengimpor minyak mentah maupun bahan bakar minyak nasional. Komposisi konsumsi energi nasional saat ini
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Krisis energi yang adalah BBM : 52,50%; Gas: 19,04%; Batubara: 21,52%;
melanda dunia berdampak, tingginya harga minyak mentah Air:3,73%; Panas Bumi: 3,01%; dan Energi Baru: 0,2%.
dunia, berpengaruh langsung terhadap kegiatan
Kondisi demikian terjadi sebagai akibat dari kebijakan
perekonomian. Kekayaan sumber daya energi, khususnya
subsidi masa lalu terhadap bahan bakar minyak dalam
sumber energi baru dan terbarukan yang kita miliki, perlu
dipikirkan untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif,
upaya memacu percepatan pertumbuhan ekonomi. Suatu
menggantikan dan mengurangi peran bahan bakar minyak kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa produksi
dalam konsumsi energi di Indonesia. Dalam rangka itu, minyak bumi Indonesia mengalami penurunan akibat
Penulis melakukan kegiatan Analisis Pemanfaatan Sumber adanya penurunan secara alamiah dan semakin
Daya Energi Alternatif Untuk Penyediaan Energi menipisnya cadangan. Menurunnya produksi minyak
Masyarakat di Indonesia, sebagai bahan kebijakan mentah kita dan tingginya harga minyak mentah dunia
pengelolaan pemanfaatan sumber daya energi yang ada sangat berpengaruh terhadap kemampuan anggaran
Sebagai Contoh Energi Terbarukan untuk mendukung pembangunan. Selama ini bahan bakar minyak di
subtitusi BBM. Indonesia masih disubsidi oleh negara (melalui APBN),
sehingga menjadi beban yang sangat berat bagi
Keywords— Renewable energy, Sustainability, Energi pemerintah. Untuk mengurangi beban subsidi tersebut
Terbarukan, Subtitusi BBM. pemerintah berusaha mengurangi ketergantungan kepada
energi bahan bakar minyak, dengan mencari dan
I. PENDAHULUAN
mengembangkan sumber energi lain yang murah dan
1.1 Latar Belakang Masalah mudah didapat. Harus disadari bahwa saat ini Indonesia
telah mengimpor minyak mentah maupun BBM untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Hingga
saat ini sumber energi minyak bumi masih menjadi
1.3 Tujuan Penelitian
sumber energi utama didalam penggunaannya terutama
dalam bidang kelistrikan, industri dan transportasi. Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini
Ditengah krisis energi saat ini timbul pemikiran untuk mempunyai tujuan sebagaimana berikut:
penganekaragaman energi (diversifikasi energi) dengan
1. Untuk dapat menganalisis Langkah dalam
mengembangkan sumber energi lain sebagai energi
Kebijakan Pemanfaatan Energi Terbarukan
alternatif untuk penyediaan konsumsi energi domestik.
dalam substitusi Bahan Bakar Minyak
Indonesia memiliki beranekaragam sumber daya energi,
seperti minyak dan gas bumi, panas bumi (geothermal), 2. Dapat Mengenal Potensi Sumber Energi
batubara, gambut, energi air, biogas,biomassa, matahari, Terbarukan
angin, gelombang laut dan lain lain. Potensi sumber daya
energi tersebut tersebar diseluruh daerah di Indonesia II. KONDISI DAN PERMASALAHAN ENERGI SAAT
menurut karekteristik dan kondisi geologinya. INI
Kekayaan sumber energi yang ada di Indonesia 2.1 Produk Domestik Bruto dan Penduduk
dikuasai oleh negara sebagaimana diatur dalam
Konstitusi, yaitu pada pasal 33 ayat (3) Undang Undang Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012
Dasar 1945 yang berbunyi ― bumi dan air dan kekayaan mencapai 245 juta jiwa atau meningkat rata-rata sebesar
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara 1,51% pertahun sejak tahun 2000. Pada saat ini sekitar
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran 54% penduduk tinggal di wilayah perkotaan. Sedangkan
rakyat ―. Secara tegas Pasal 33 ayat (3) UUD NRI 1945 produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2012
mengandung 3 (tiga) unsur penting, yaitu: 1. Substansi mencapai 2.619 triliun rupiah(harga konstan tahun 2000)
(sumber daya alam); 2. Status (dikuasai oleh negara); 3. dengan laju pertumbuhan PDB rata-rata selama 12 tahun
Tujuan (untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat). terakhir mencapai 5,4%.Pada tahun 2012, pertumbuhan
Berdasarkan konstitusi, eksistensi penguasaan dan ekonomi nasional mencapai sebesar 6.3% per tahun yang
pengusahaan sumber daya alam yang fundamental bagi lebih rendah daripertumbuhan pada tahun 2011 yakni
kehidupan berbangsa dan bernegara dilakukan oleh sebesar 6.5%.Pendapatan per kapita meningkat dari 6,7
negara. juta rupiah per kapita pada tahun 2000 menjadi 34,1 juta
Rupiah per kapita pada tahun 2012. Berdasarkan kriteria
Pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan Bank Dunia, Indonesia pada tahun 2012 termasuk negara
perlu dikembangkan mengingat peran dan harga BBM berpendapatan menengah bawah dengan pendapatan
terus meningkat dan melambung tinggi sebagai sebesar 3,592 dolar per kapita.
pengganti untuk penyedia energi yang
berkesinambungan. Berbagai cara yang dilakukan untuk
mengetahui potensi sumber daya energi yang dapat
dikembangkan di Indonesia,salah satunya adalah dengan
melakukan pendataan. Berdasarkan data yang diperoleh
dapat ditentukan langkah serta strategi dalam
pemanfaatan dan pengelolaan seluruh potensi sumber
kekayaan alam terutama sumber daya energi yang ada
untuk penyediaan kebutuhan energi pada wilayah
tertentu dan jenis kegiatan, sehingga dapat ditetapkan
strategi pemanfaatannya. Penganekaragaman Gambar 2.1 Jumlah penduduk dan produk domestik
penggunaan energi dengan memanfaatkan sumber daya bruto
energi setempat, diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan pada sumber daya energi minyak bumi, 2.2 Konsumsi Energi per Sektor
sehingga dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber Konsumsi energi final (termasuk biomasa) pada
daya energi minyak bumi harus benar-benar kepada yang kurun waktu 2000-2012 meningkat dari 764 juta
membutuhkannya terutama yang menjadi skala prioritas SBM pada tahun 2000 menjadi 1.079 juta SBM pada
1.2 Rumusan Masalah tahun 2012 atau meningkat rata-rata 2,91% per
tahun. Konsumsi energi final tersebut tidak
Dari Latar Belakang yang telah dipaparkan dapat mempertimbangkan other petroleum products,
dirumuskan masalah sebagai berikut : seperti pelumas, aspal, dan lainnya, di sektor
1. Bagaimana Langkah dalam Kebijakan industri. Pada tahun 2012 pangsa terbesar
Pemanfaatan Energi Terbarukan dalam penggunaan energi adalah sektor industri (34,8%)
substitusi Bahan Bakar Minyak? diikuti oleh sektor rumah tangga (30,7%),
transportasi (28,8%), komersial (3,3%), dan lainnya
2. Apa saja Potensi Sumber Energi Terbarukan ? (2,4%). Selama kurun waktu 2000-2012,
sektortransportasi mengalami pertumbuhan terbesar Konsumsi gas bumi meningkat dari 87,2 juta SBM
yang mencapai 6,92% per tahun, diikuti sektor pada tahun 2000 menjadi 125,3 juta SBM pada tahun
komersial (4,58%), dan sektor industri (2,51%). 2012 dengan laju pertumbuhan rata-rata 2,8% per
Sedangkan untuk pertumbuhan di sektor rumah tahun. Keterbatasan infrastruktur transmisi dan
tangga hanya sebesar 0,92%, dan sektor lainnya distribusi gas nasional menyebabkan pasokan gas
mengalami penurunan sebesar 0,94%. Tingginya bumi untuk memenuhi kebutuhan industri terbatas.
laju pertumbuhan konsumsi energi final di sektor Konsumsi listrik dalam kurun waktu tahun 2000-2012
transportasi disebabkan pesatnya pertumbuhan mengalami pertumbuhan rata-rata 6,2% per tahun,
kendaraan bermotor dari kurun waktu 2000-2012 masih lebih rendah dibanding batubara (9,9%), dan
yang mencapai sekitar 14,3% per tahun. Sektor LPG (13,5%). Hal ini menyebabkan rasio elektrifikasi
rumah tangga mempunyai pertumbuhan konsumsi nasional masih 75,8% pada tahun 2012 yang berarti
energi yang rendah karena terjadi perubahan 24,8% penduduk Indonesia belum dialiri listrik.
penggunaan peralatan dan teknologi yang lebih Kondisi ini menunjukkanbahwa tingkat elektrifikasi
efisien serta beralihnya penggunaan kayu bakar Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan
digantikan penggunaan energi komersial seperti negara-negara ASEAN lain seperti Singapura 100%,
LPG dan listrik. Malaysia 99,4%, Filipina 89,7%, dan Vietnam 97,6%.

Gambar 2.2 Konsumsi energi per sektor Gambar 2.3 Konsumsi energi per jenis

2.3 Konsumsi Energi Per Jenis 2.4 Potensi Sumber Daya Energi Fosil
Konsumsi energi menurut jenis selama tahun Energi fosil yang terdiri atas batubara, minyak,
2000-2012 masih didominasi oleh BBM (avtur, dan gas merupakan sumber daya energi yang utama di
avgas, bensin, minyak tanah, minyak solar, minyak Indonesia. Sebagian besar dari sumber daya maupun
diesel, dan minyak bakar). Selama kurun waktu cadangan batubara yang dapat ditambang berada di
tersebut, total konsumsi BBM meningkat dari 315 wilayah Sumatera dan Kalimantan, terutama Sumatera
juta SBM pada tahun 2000 menjadi398 juta SBM Selatan dan Kalimantan Timur. Antara 2011-2012
pada tahun 2012 atau meningkat rata-rata 1,9% per
terjadi penurunan sumberdaya batubaradari 120 milliar
tahun. Pada tahun 2000, konsumsi minyak solar
termasuk minyak diesel mempunyai pangsa terbesar ton menjadi 119 milliar ton, sementara cadangannya
(42%) disusul minyak tanah (23%), bensin (23%), bertambah dari 28 milyar ton menjadi 29 milyar ton.
minyak bakar (10%), dan avtur (2%). Selanjutnya Dengan tingkat produksi batubara 353 juta ton pada
pada tahun 2012urutannya berubah menjadi bensin 2011 dan 386 juta ton pada 2012, maka rasio cadangan
(50%), minyak solar (37%), avtur (7%), minyak tanah terhadap produksi (R/P) batubara tersebut turun dari
(4%), dan minyak bakar(2%).Perubahan pola 79 pada tahun 2011 menjadi 75 tahun pada tahun 2012
konsumsi BBM tersebut disebabkan oleh tingginya Pada tahun 2011, total cadangan minyak Indonesia
laju konsumsi bensin kendaraan pribadi, tingginya sebesar 7,73 milyar barel yang terdiri atas sekitar 4,04
laju konsumsi avtur/avgas oleh pesawat miliar barel cadangan terbukti (proven) dan 3,69 miliar
udara,terjadinya diversifikasi energi di sektor barel cadangan potensial. Pada 2012, total cadangan
industri, dan adanya program substitusi minyak tanah minyak tersebumenurun menjadi 7,41 milyar barel
dengan LPG di sektor rumah tangga. Konsumsi yang terdiri atas 3,74milyar barel cadangan terbukti
batubara meningkat pesat dari 36,1 juta SBMpada dan 3,67 milyar barel cadangan potensial.
tahun 2000 menjadi 123 juta SBM pada tahun 2012
atau meningkat rata-rata 9.9% per tahun. Seluruh Berdasarkan tingkat produksi minyak bumi
batubara tersebut digunakan untuk memasok sebesar 329juta barel pada 2011 dan 315 juta barel
kebutuhan energi sektor industri, terutama untuk pada2012, rasio cadangan produksi (R/P) minyak bumi
industri semen, industri tekstil, serta industri kertas.
adalah sekitar 12 tahun baik pada 2011maupun 2012. 3.3 Sumber Data
Sumber cadangan minyak tersebut sebagian besar
Dalam Penelitian ini yang digunakan adalah data
berada di luar Jawa, terutama di Sumatera yang
sekunder, yakni data yang yang diperoleh dari bahan-
mencapai pangsa lebih dari 60 persen. Cadangan
bahan referensi Jurnal Nasional maupun Internasional,
minyak lainnya tersebarantara lain di Kalimantan,
Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini
Papua, Sulawesi, dan Maluku. Lebih dari 8 persen dari
mencakup:
cadangan minyak tersebut berada di Kalimantan.
Sementara cadangan minyak di Jawa mencapai sekitar A. Bahan primer yaitu bahan-bahan yang mengikat
21 persen dari total cadangan nasional.Total cadangan dan merupakan landasan utama untuk dipakai dalam
gas bumi pada 2011 mencapai sekitar 153 TSCF yang rangka penelitian ini,diantaranya adalah:
terdiri dari cadangan terbukti sebesar 105 TSCF dan
1) ENERGI TERBARUKAN DALAM
cadangan potensial lebih dari 48 TSCF. Total
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (Lubis,
cadangangas tersebut pada 2012 cenderung menurun
Abubakar. 2007)
mencapai 151 TSCF yang terdiri atas 103 TSCF
cadangan terbukti dan 47 TSCF cadangan potensial. 2) Meningkatkan Keamanan Energi Melalui
Dengan Tingkat produksi gasbaik gas ikutan Perincian Indikator Energi Terbarukan dan Efisiensi
(associated) maupun gas bukan ikutan (non associated) Guna Membangun Ketahanan Nasional Dari Daerah
mencapai 3,26 TCF pada 2011 dan 3,17 TCF pada (Yandri, 2018)
2012, rasio cadangan produksi gas mencapai
3) Implementasi Kebijakan Energi Baru dan Energi
secaraberurutan meningkat 32 tahun pada 2011 dan 33
Terbarukan Dalam Rangka Ketahanan Energi Nasional
tahun pada 2012.Sumber daya gas tersebut umumnya
(Azhar, 2018)
berada di luar Jawa,terutama di Sumatera termasuk
Natuna yang mencapaihampir 56 persen. 4) STRATEGI PEMANFAATAN ENERGI
TERBARUKAN DALAM RANGKA KEMANDIRIAN
Cadangan gas di luar Jawa lainnya tersebar di
ENERGI DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
Papua, Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi yang
TIMUR (Heyko dkk, 2018)
masing-masing memiliki cadangan gas secara
berurutan 16%, 11%, 10%, dan hampir 2%. Sementara 5) PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF
itu di Jawa, cadangan gasnya hanya sekitar delapan SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN UNTUK
persen dari totalcadangan gas Indonesia. Berdasarkan MENDUKUNG SUBTITUSI BBM (Kholiq, 2019)
rasio cadangan produksi sumber energifosil tersebut,
6) UUD 1945 pasal 33 ayat (3)
potensi pemanfaatan batubara merupakan yang paling
tinggi, yaitu sekitar 75 tahun lagi akan habis, B. Bahan sekunder, yaitu bahan yang memberikan
sedangkan potensi gas masih dapat bertahan sampai penjelasan mengenai bahan hukum primer yang relevan
hampir 33 tahun lagi. Minyak merupakan sumber dengan penelitian ini, diantaranya adalah :
energi fosil yang potensinya paling kecil, yaitu masih
1. Berbagai kepustakaan mengenai Energi Fosil
dapatdimanfaatkan hanya sekitar 12 tahun lagi, bila
tidak ditemukan cadangan baru. 2. Berbagai kepustakaan mengenai Potensi Energi
Terbarukan di Indonesia
III. METODE PENELITIAN 3. Berbagai hasil kesimpulan seminar dan pertemuan
3.1 Jenis Penelitian ilmiah lainnya mengenai Keanekaragaman Jenis Energi
Di Indonesia.
Jenis Penelitian dalam penulisan ini adalah jenis
penelitian pendekatan sumber referensi dengan C. Bahan tertier, yaitu bahan penunjang, yaitu bahan
menggunakan data-data empiris sebagai data penunjang yang memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap
Oleh karena itu penelitian ini tertuju pada penelitian bahan primer dan bahan sekunder, berupa Wikipedia,
kepustakaan, yang berarti akan lebih banyak menelaah majalah, jurnal-jurnal, surat kabar, website, dan
dan mengkaji data sekunder yang diperoleh dari sebagainya yang dipergunakan untuk melengkapi
penelitian. ataupun menunjang data penelitian.

3.2 Objek Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data


Objek dalam penelitian ini ada dua, yakni: Pertama, Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
Membahas Mengenai Kebijakan Pemanfaatan Energi a. Metode library research.
Terbarukan dalam substitusi Bahan Bakar Minyak.
Kedua, Potensi Sumber Energi Terbarukan. Penelitian pustaka (library research) merupakan jenis
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat
studi dokumen, untuk mempelajari bahan-bahan materi.
Pertama-tama, peneliti akan menghimpun semua topic- Biodiesel terdiri dari metil ester asam lemak nabati,
topik penelitian yang berkaitan dengan materi yang sedangkan solar adalah hidrokarbon.Pada dasarnya tidak
menjadi obyek penelitian. Selanjutnya dari bahan-bahan perlu ada modifikasi mesin diesel apabila bahan
tersebut, peneliti akan memilih referensi, doktrin dan bakarnya menggunakan biodiesel. Biodiesel bahkan
ketentuan-ketentuan mengenai Kebijakan Pemanfaatan mempunyai efek pembersihan terhadap tangki bahan
Energi Terbarukan dalam substitusi Bahan Bakar bakar, injektor dan slang. Biodiesel tidak menambah
Minyak dan Potensi Sumber Energi Terbarukan di efek rumah kaca seperti halnya solar, karena karbon
Indonesia. yang dihasilkan masih dalam siklus karbon. Energi yang
b. Wawancara secara langsung dengan narasumber dihasilkan oleh biodiesel serupa dengan solar, sehingga
yang berkompeten. engine torque dan tenaga kuda yang dihasilkan juga
serupa. Selain itu biodiesel menghasilkan tingkat
IV. PEMBAHASAN pelumasan mesin yang lebih tinggi dibandingkan dengan
4.1 Langkah-langkah Kebijakan solar.Sumber : Suara Pembaruan (20/11/07).

Kebijakan Energi Terbarukan dilaksanakan melalui : 4.1.3 Intensifikasi Energi


4.1.1 Konservasi Energi
Mendorong pemanfaatan energy secara efisien dan Upaya pencarian sumber energibaru agar dapat
rasional tanpa mengurangi penggunan energi yang benar meningkatkan cadanganenergi guna dimanfaatkan
benar diperlukan. menghasilkantenaga listrik Pembangunan PLT
Angindengan lokasi tersebar (2 unit diharapkanselesai
 Konservasi di sisi pembangkit, yang di dahului
2006, dan 10 unit selesai setelah2006) Pembangunan
oleh audit energi
PLT Hybrid di daerahterpencil.
 Mengurangi pemakaian listrik yang bersifat
konsumtif, keindahan, kenyamanan 4.1.4 Prospek Biodiesel dan Bioetanol Sebagai Bahan
 Mengganti peralatan yang tidak effisien Bakar Pengganti Solar dan Bensin (BBM)
 Mengatur waktu pemakaian peralatan listrik
Pemerintah mempercepat pemanfaatan biodiesel
4.1.2 Diversifikasi Energi dengan meningkatkan target mandatori pemanfaatan
Upaya penganekaragaman penyediaan dan biodiesel di seluruh sektor (transportasi PSO dan non
pemanfaatan berbagai sumber energi dalam rangka PSO, industri,komersial, dan pembangkit listrik) melalui
optimasi penyediaan energi. Dalam rangka diversifikasi, perubahan terhadap Peraturan Menteri ESDM 32/2008.
penggunaan energi dari non-renewable energy resources Dengan Peraturan Menteri ESDM 25/2013 dengan
ke renewable energy resources, misalnya: target mandatory yang lebih tinggi. Pada tahun 2015
1. Menggagas upaya mengganti BBM dengan Bio-diesel target biosolar pada transportasi PSO dari 5% menjadi
(Bio-Solar ) dan Bio-Etanol 10%, Industri dari 10% menjadi 20% dan listrik dari
2. Mendorong pembangunan PLT mikrohidro di 15% menjadi 30%. Pada tahun 2014 ditargetkan
pedesaan subtitusi mencapai 4 juta kl, sehingga dalam satu tahun
3.Mengurangi peran pembangkit BBM dan ke depan diharapkan terjadi penurunan impor BBM jenis
menggantikannya dengan pembangkit non-BBM solar dengan penghematan devisa sebesar 3.1 juta dolar
(campuran 10 persen biodiesel dan 90persen solar) Pemerintah mempercepat pemanfaatan biodiesel dengan
menjadi Rp 2.400 per liter,suatu harga yang tidak terlalu meningkatkan target mandatori pemanfaatan biodieseldi
tinggi untuk bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. seluruh sektor (transportasi PSO dan non PSO,
Dengan kebutuhan solar Indonesia sekitar 23 juta ton per industri,komersial, dan pembangkit listrik) melalui
tahun (7,2 juta ton diimpor), penggunaan B-10 akan perubahan terhadap Peraturan Menteri ESDM 32/2008.
memerlukan antaranya 2,3 juta ton biodiesel, atau setara DenganPeraturan Menteri ESDM 25/2013 dengan target
dengan 2,415 juta ton CPO yang dapat dihasilkan dari mandatory yang lebih tinggi. Pada tahun 2015 target
sekitar 700.000 ha kebun kelapa sawit, dan dapat biosolar pada transportasi PSO dari 5% menjadi 10%,
menghidupi sekitar 350.000 keluarga petani kelapa Industri dari 10% menjadi 20% dan listrik dari 15%
sawit, dengan asumsi kepemilikan lahan seluas 2 ha per menjadi 30%. Pada tahun 2014 ditargetkan subtitusi
keluarga. Banyak keuntungan dari pemakaian biodiesel. mencapai 4 juta kl, sehinggadalam satu tahun ke depan
Jenis bahan bakar ini tidak mengandung sulfur dan diharapkan terjadi penurunan impor BBM jenis solar
senyawa benzene yang karsinogenik, sehingga biodiesel dengan penghematan devisa sebesar 3.1 juta dolar.
merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih
mudah ditangani dibandingkan dengan solar. Perbedaan 4.2 Potensi Sumber Energi Terbarukan di Indonesia
antara biodiesel dan solar terutama pada komposisinya.
4.2.1 Energi Panas Bumi terpencil ataupun pedesaan di pulau-pulau kecil dengan
daerah aliran sungai yang sempit. Biaya investasi untuk
Sebagai daerah vulkanik, wilayah Indonesia pengembangan pembangkit listrik mikrohidro relatif
sebagian besar kaya akan sumber energi panas bumi. lebih murah dibandingkan dengan biaya investasi PLTA.
Jalur gunung berapi membentang di Indonesia dari ujung Hal ini disebabkan adanya penyederhanaan standar
Pulau Sumatera sepanjang Pulau Jawa, Bali, NTT,NTB konstruksi yang disesuaikan dengan kondisi pedesaan.
menuju Kepulauan Banda, Halmahera,dan Pulau Biaya investasi PLTMH adalah lebih kurang 2.000
Sulawesi. Panjang jalur itu lebih dari 7.500 km dengan dollar/kW, sedangkan biaya energy dengan kapasitas
lebar berkisar 50-200 km dengan jumlah gunung api pembangkit 20 kW (rata rata yang dipakai di desa)
baik yang aktif mau pun yang sudah tidak aktif adalah Rp 194/kWh.
berjumlah 150 buah. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan di sepanjang jalur itu,terdapat 217 daerah 3.2.3 Energi Tumbuhan (Bio Energi)
prospek panas bumi. Potensi energi panas bumi total
adalah 19.658 MW dengan rincian di Pulau Jawa 8.100 3.2.3.1 Energi Tumbuhan
MW, Pulau Sumatera 4.885MW, dan sisanya tersebar di
Pulau Sulawesi dan kepulauan lainnya. Sumber panas Tahun 2025 menargetkan penggunaan bahar
bumi yang sudah dimanfaatkan saat ini adalah 803 MW. bakar alternatif biofuel sebesar dua puluh lima persen.
Biasanya data energy panas bumi dapat dikelompokkan Target lima persen dicapai tahun 2010, meningkat
ke dalam data energi cadangan dan energi sumber.Biaya menjadi 20 persen pada tahun 2020, dan 25 persen pada
investasi ada dua macam. Pertama biaya eksplorasi dan tahun 2025
pengembangan sebesar 500-1.000 dollar AS/kW:1.
Kedua, biaya pembangkit sebesar 1.500dollar/kW a. Alkohol.
(kapasitas 15 MW), 1.200dollar/kW (kapasitas 30 MW),
dan 910dollar/kW (kapasitas 55 MW).2. Untuk biaya Pada tahun 1995 Departemen Pertambangan dan
energi dari panas bumi adalah 3-5 sen/kWh. Energi melaporkan dalam Rencana Umum
Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan bahwa
4.2.2 Energi Air produksi etanol sebagai bahan baku tetes mencapai 35-
42 juta liter per tahun. Jumlah itu akan mencapai 81 juta
Indonesia memiliki potensi besar untuk liter per tahun bila seluruh produksi tetes digunakan
pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Itu untuk membuat etanol. Saat ini sebagian dari produksi
disebabkan kondisi topografi Indonesia bergunung dan tetes tebu Indonesia diekspor ke luar negeri dan sebagian
berbukit serta dialiri oleh banyak sungai dan daerah- lagi dimanfaatkan untuk keperluan industri selain
daerah tertentu mempunyai danau/waduk yang cukup etanol.
potensial sebagai sumber energy air. Pembangkit listrik
tenaga air (PLTA) adalah salah satu teknologi yang b. Biodiesel
sudah terbukti (proven), tidak merusak lingkungan ,
menunjang diversifikasi energi dengan memanfaatkan Akhir tahun 2004 luas total perkebunan kelapa
energi terbarukan, menunjang program pengurangan sawit di Indonesia telah mencapai 5,3 juta hektare (ha)
pemanfaatan BBM, dan sebagian besar memakai dengan produksi minyak kelapa sawit (crude
kandungan lokal. Besar potensi energi air di Indonesia palmoil/CPO) sebesar 11 juta ton. Perkembangan
adalah 74.976 MW, sebanyak 70.776 MW ada di luar perkebunan sawit ini masih terus berlanjut dan
Jawa, yang sudah termanfaatkan adalah sebesar diperkirakan dalam lima tahun mendatang Indonesia
3.105,76 MW sebagian besar berada di Pulau Jawa. akan menjadi produsen CPO terbesar di dunia dengan
Pembangunan setiap jenis pembangkit listrik didasarkan total produksi sebesar 15 juta ton per tahun.Salah satu
pada kelayakan teknis dan ekonomis dari pusat listrik produk hilir dari minyak sawit yang dapat
serta hasil studi analisis mengenai dampak lingkungan. dikembangkan diIndonesia adalah biodiesel yang dapat
Sebagai pertimbangan adalah tersedianya sumber energi digunakan sebagai bahan bakar alternatif,terutama untuk
tertentu, adanya kebutuhan (permintaan) energi listrik, mesin diesel.Dengan semakin tingginya harga minyak
biaya pembangkitan rendah, serta karakteristik spesifik bumi akhir-akhir ini, sudah saatnyaapabila Indonesia
dari setiap jenis pembangkit untuk pendukung beban mulai mengembangkan biodiesel, baik untuk konsumsi
dasar (base load) atau beban puncak (peak load) Selain dalam negeri maupun untuk ekspor. Harga biodiesel
PLTA, energi mikrohidro (PLTMH) yang mempunyai murni sangat bergantung pada harga CPO yang selalu
kapasitas 200-5.000 kW potensinya adalah 458,75 MW, berfluktuasi. Untuk skala besar,pada harga CPO US$
sangat layak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan 400 per ton, harga biodiesel diperkirakan mencapai
tenaga listrik di daerah pedesaan di pedalaman yang sekitar US$ 560 per ton, sehingga harga B-10(campuran
10 persen biodiesel dan 90persen solar) menjadi Rp jumlah yang banyak danberkelanjutan.Selain limbah
2.400 per liter,suatu harga yang tidak terlalu tinggi untuk biomassa padat, energibiogas bisa dihasilkan dari limbah
bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.Dengan kotoranhewan, misalnya kotoran sapi, kerbau,kuda, dan
kebutuhan solar Indonesiasekitar 23 juta ton per tahun babi juga dijumpai di seluruhprovinsi Indonesia dengan
(7,2 juta ton diantaranya diimpor), penggunaan B-10 kuantitas yangberbeda-beda.Pemanfaatan energi
akanmemerlukan 2,3 juta ton biodiesel, atausetara biomassa danbiogas di seluruh Indonesia sekitar
dengan 2,415 juta ton CPO yangdapat dihasilkan dari 167,7MW yang berasal dari limbah tebu danbiogas
sekitar 700.000 hakebun kelapa sawit, dan dapat sebesar 9,26 MW yang dihasilkandari proses gasifikasi.
menghidupisekitar 350.000 keluarga petani kelapasawit, Biaya investasibiomassa adalah berkisar 900
dengan asumsi kepemilikan lahanseluas 2 ha per dollar/kWsampai 1.400 dollar/kW dan biayaenerginya
keluarga. Banyak keuntungan dari pemakaian biodiesel. adalah Rp 75/kW-Rp 250/kW.
Jenis bahan bakar ini tidak mengandung sulfur dan
senyawa benzene yang karsinogenik, sehingga biodiesel 3.2.4 Energi Samudra/Laut
merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih
mudah ditangani dibandingkan dengan solar. Perbedaan Di Indonesia, potensi energi samudra/laut sangat
antara biodiesel dan solar terutama pada besar karena Indonesia adalahnegara kepulauan yang
komposisinya.Biodiesel terdiri dari metil ester asam terdiri dari 17.000pulau dan garis pantai sepanjang
lemak nabati, sedangkan solar adalah hidrokarbon.Pada 81.000km, terdiri dari laut dalam , laut dangkal.dan
dasarnya tidak perlu ada modifikasi mesin diesel apabila sekitar 9.000 pulau-pulau kecil yangtidak terjangkau
bahan bakarnya menggunakan biodiesel. Biodiesel arus listrik Nasional, danpenduduknya hidup dari hasil
bahkan mempunyai efek pembersihan terhadap tangki laut.Dengan perkiraan potensi semacamitu, seluruh
bahan bakar, injektor dan slang. Biodiesel tidak pantai di Indonesia dapatmenghasilkan lebih dari 2 ~ 3
menambah efek rumah kaca seperti halnya solar, karena Terra WattEkwivalensi listrik, diasumsikan 1%
karbon yang dihasilkan masih dalam sikluskarbon. daripanjang pantai Indonesia (~ 800 km) dapatmemasok
Energi yang dihasilkan oleh biodiesel serupa dengan minimal ~16 GWatt atau samadengan pasokan seluruh
solar, sehingga engine torque dan tenaga kuda yang listrik di Indonesiatahun 2005.Energi samudra ada empat
dihasilkan juga serupa. Selain itu biodiesel macam,yaitu energi panas laut, energi pasang
menghasilkan tingkat pelumasan mesin yang lebih surut,energi gelombang, energi arus laut.
tinggi dibandingkan dengan solar. Sumber : Suara .
Pembaruan (20/11/07) 3.2.5 Sel Bahan Bakar (“Fuel Cell”)

c. Biomassa/Biogas Bahan baku utama sebagai sumber energi sel


bahan bakar adalah gas hidrogen.Gas hidrogen dapat
Biomassa merupakan sumber energi primer yang langsung digunakan dalam pembangkit energi listrik dan
sangat potensial diIndonesia, yang dihasilkan dari mempunyai kerapatan energi yang tinggi.Beberapa
kekayaan alamnya berupa vegetasi hutan alternatif bahan baku seperti methane, air laut, air tawar,
tropika.Biomassa bisa diubah menjadi listrik atau panas dan unsur-unsur yang mengandung hidrogen dapat pula
dengan proses teknologi yang sudahmapan. Selain digunakan namun diperlukan sistem pemurnian sehingga
biomassa seperti kayu, darikegiatan industri pengolahan menambah jumlah system cost pembangkitnya.
hutan,pertanian dan perkebunan, limbah biomassa yang Biayainvestasi belum bisa diketahui karena masihbanyak
sangat besar jumlahnya pada saat ini juga belum penelitian yang :
dimanfaatkan dengan baik.Munisipal solid waste (MSW) 1. Energi panas laut yaitu dengan menggunakan beda
di kota-kotabesar merupakan limbah kota yang temperatur antara temperatur di permukaa laut dan
utamanya adalah berupa biomassa, menjadi masalah temperatur di dasar laut.
yang serius karena mengganggu lingkungan adalah 2. Energi pasang surut dengan menggunakan beda
potensi energi yang bisadimanfaatkan dengan ketinggian antara laut pasang terbesar dan laut surut
baik.Limbah biomassa padat dari sector kehutanan, terkecil.
pertanian, dan perkebunanadalah limbah pertama yang 3. Energi gelombang adalah dengan menggunakan besar
palingberpotensi dibandingkan misalnya limbahlimbah ketinggian gelombang dan panjang gelombang.
padi, jagung, ubi kayu, kelapa,kelapa sawit dan tebu. 4. Energi arus laut prinsip kerjanya persis sama dengan
Besarnya potensi limbah biomassa padat di seluruh turbin angin.
Indonesiaadalah 49.807,43 MW.Dengan pemutakhiran
teknologi budidaya tanaman, Dengan menggunakan turbin akan dihasilkan
dimungkinkanpengembangan hutan energi energi listrik.Potensi energi panas laut di Indonesia bisa
untukpengadaan biomasa sesuai dengankebutuhan dalam menghasilkan daya sekitar 240.000 MW, tetapi secara
teknologi, pembangkit listrik tenaga laut belum semikonduktoryang memiliki permukaan yang luas
dikembangkan dandikuasai sedangkan untuk energi danterdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n,yang mampu
pasang surut dan energi gelombang masih sulit merubah langsung energisurya menjadi energi listrik.
diprediksi karena masih banyak ragam penelitian yang
belum bisa didata secara rinci.Keempat energi samudra b. Surya Termal
di atas di Indonesia masih belum terimplementasikan
karena masih banyak faktor sehingga sampai saat ini Sebagian besar dan secara
masih taraf wacana dan penelitian penelitian. Biaya komersial,pemanfaatan energi surya termal
investasi belum bisa diketahui di Indonesia banyakdigunakan untuk penyediaan air panasrumah
tetapiberdasarkan uji coba di beberapa negara industri tangga, khususnya rumah tangga perkotaan. Jumlah
maju adalah berkisar 9 sen/kWh hingga 1sen/kWh pemanas air tenagasurya (PATS) diperkirakan berjumlah
sangat bervariasi yang belum bisa dipakai sebagai 150.000 unit dengan total luasan kolektorsebesar
patokan. 400,000 m2.Secara non-komersial dan tradisional,energi
surya termal banyak digunakan untukkeperluan
3.2.6 Angin pengeringan berbagai komoditaspertanian, perikanan,
perkebunan, industrikecil, dan keperluan rumah tangga.
Secara umum Indonesia masuk kategori negara Secarakomersial, energi surya mempunyai
tanpa angin, mengingatbahwa kecepatan angin minimum potensiekonomi untuk penyediaan panas prosessuhu
rata-rata yang secara ekonomis dapat dikembangkan rendah (s/d 900 C) menggunakansistem energi surya
sebagai penyedia jasa energi adalah 4m/dt. Kendatipun termik (SEST) bagikeperluan pengolahan pasca
demikian ada beberapa wilayah dimana sumber energi panenkomoditas tersebut dengan lebih efektif danefisien.
angin kemungkinan besar layak dikembangkan.Wilayah Pengalaman menunjukkan bahwapenerapan SEST untuk
tersebut antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa pengeringan dapatmemberikan berbagai nilai tambah
Tenggara Barat (NTB),Sulawesi Selatan dan Tenggara, yangtinggi berupa: peningkatan dan jaminankualitas
Pantai Utara dan Selatan Jawa dan Karimun Jawa. Skala produk, mengurangi rugi-rugi(losses) material selama
pemanfaatan Tenaga angina pada umumnya produksi (a.l. rusakdan hilang), dan waktu pengolahan
dikelompokkan dalam skala kecil, menengah dan besar. yanglebih singkat.Meskipun belum banyak
dikembangkan,pemanfaatan energi surya termal untuk
3.2.7 Surya proses disalinasi pada daerah atau pemukiman dekat
pantai kemungkinan besar akan berkembang mengingat
Berdasarkan data penyinaran matahari yang mulaimunculnya banyak kesulitan air dikawasan-
dihimpun dari 18 lokasi diIndonesia menunjukan bahwa kawasantersebut.
radiasi suryadi Indonesia dapat diklasifikasikan berturut
turut untuk kawasan barat dan timur Indonesia dengan 3.2.8 Panas Bumi
distribusi penyinaran :
 Kawasan barat Indonesia (KBI) = Berdasarkan survei menunjukkanbahwa terdapat
4.5kWh/m2.hari, variasi bulanan sekitar 10% 70 lokasi panas bumibertemperatur tinggi dengan
 Kawasan timur Indonesia (KTI) = kapasitas totalmencapai 19.658 MW. Sebagian besar
5.1kWh/m2.hari, variasi bulanan sekitar 9% darilokasi tersebut belum dilakukan eksploitasisecara
intensif.
 Rata-rata Indonesia = 4.8 kWh/m2.hari,variasi
bulanan sekitar 9%.Hal ini mengisyaratkan
3.2.9 Energi Nuklir
bahwa:
- radiasi surya tersedia hampir merata Kebutuhan energi nasional dari tahunke tahun
sepanjang tahun, semakin meningkat, terutamakebutuhan energi listrik.
- kawasan timur Indonesia memiliki Peningkatantersebut sejalan dengan laju
penyinaran yang lebih baik.Energi surya pertumbuhanekonomi, laju pertumbuhan penduduk,
dapat dimanfaatkan melalui dua macam danpesatnya perkembangan sektor industri.Untuk
teknologi yaitu energy surya termal dan memenuhi kebutuhan energi nasionaltidak cukup hanya
surya fotovoltaik. mengandalkan sumberenergi yang ada, karena sumber
energi kitasudah banyak terkuras selama beberapatahun
a. Surya Fotovoltaik terakhir.Untuk itu, perlu mencari sumbersumber energi
alternatif yang lain yangcukup potensial untuk
Energi surya atau lebih dikenalsebagai solar cell menggantikannya,misalnya energi baru dan terbarukan.
atau photovoltaic cell,merupakan sebuah divais Energinuklir adalah energi baru yang
perludipertimbangkan karena energi ini dan Krebs et. Al/Siemens 1993 sebesar 11,2
bisamenghasilkan energi yang dalam order yangbesar mills/kWh,sedangkan biaya operasi dan
sampai ribuan megawatt, tetapi harusmemperhatikan pemeliharaansebesar 77 dollar/kW.
beberapa aspek. Aspek ituantara lain aspek keselamatan,
sosial,ekonomi, teknis, sumber daya manusia,
danteknologi. V. KESIMPULAN
Dari Pembahasan yang ada dapat ditarik kesimpulan
a. Manfaat PLTN bahwa :
 Penggunaan untuk Pembangkitan Listrik 1. Kondisi atau keadaan energi saat inisekali
 Diversifikasi : pasokan energi dalambentuk lagi mengajarkan kepada kitabahwa usaha
listrik serius dan sistematis untukmengembangkan
 Konservasi: penghematan penggunaansumber dan menerapkansumber energi terbarukan
daya energi nasional gunamengurangi ketergantungan
 Pelestarian Lingkungan : Mengurangiemisi gas terhadapbahan bakar fosil perlu segera
rumah kaca (GHC) secarasignifikan dilakukan.
 Penggunaan untuk Non Listrik 2. Penggunaan sumber energi terbarukanyang
ramah lingkungan juga
Pengembangan konsep reaktor cogenerationuntuk berartimenyelamatkan lingkungan hidup
produksi air bersih/desalinasi, penggunaan panas dariberbagai dampak buruk yang
proses(untuk industri, pencairan-gasifikasibatubara, ditimbulkanakibat penggunaan BBM.
produksi hidrogen, Enhance OilRecovery, dll ). 3. Terdapat beberapa sumber energiterbarukan
dan ramah lingkungan yangbisa diterapkan
segera di tanah air, sepertibioethanol,
biodiesel, tenaga panas bumi,tenaga surya,
b. Manfaat Lain Iptek Nuklir dalamSektor Energi mikrohidro, tenaga angin,dan
sampah/limbah.
Teknologi Nuklir di Indonesia:berperan dalam 4. Kerjasama, koordinasi antar
energi Hidro pengelolaan air dan sumbernya mikrohidro DepartemenTeknis serta dukungan dari
(contoh di Bribin,pengeloaan air tanah dalam), industri danmasyarakat sangat penting
Geothermal(Sibayak, Kamojang, Lahendong), untukmewujudkan implementasi sumber
Biofuel/biodiesel (sorgum, jarak pagar), energiterbarukan tersebut.
danmembersihkan gas SOx dan NOx dari PLTUfosil 5. Didukung ketersediaan sumberbahan baku
dengan EBM.Program energi nuklir biasanya biodiesel di Indonesia yang cukup
harusmelalui beberapa tahapan yang terencanadan beragam,maka target pemanfaatan biodiesel
dilaksanakan secaraberkesinambungan. Di samping sebagai campurandalam biosolar pada
kegiatanutama diperlukan juga kegiatan pendukungyang Peraturan Menteri Nomor 25Tahun 2013
lain, misalnya, kegiatan penelitian/studi pengembangan masih dapat dinaikkan untuk
teknologi nuklir,kegiatan/studi daur ulang bahan mengurangiketergantungan akan bahan bakar
bakarnuklir, pengaturan/perizinan dalam bidangnuklir minyak serta untukmeningkatkan ketahanan
serta pendidikan dan pelatihan. Halini juga harus energi nasional.
melibatkan beberapa institusipemerintah, universitas,
organisasi sosial,LSM, dan lain-lain.Sebetulnya sejak
tahun 1972 proyekstudi energi nuklir sudah dipikirkan DAFTAR PUSTAKA
olehbadan pemerintah yang berkompeten dibidang ini,
yaitu Batan. Hanya saja masih banyak kendalanya [1] Yuli Setyo Indartono, Krisis Energi diIndonesia:
untukdiimplementasikan.Berdasarkan informasi Mengapa dan HarusBagaimana. http://io.ppi-
pemasokPLTN besarnya biaya modal/investasi pada jepang.org/#bawah.
tahun 1992 untuk PLTN konvensional berkisar 1.530- [2] Service, RF., Is it time to shoot for the Sun?,Science
2.200 dollar/kW. Adapunbiaya pembangkit tergantung Vol 309, July 22, 2005, 548-551.
kapasitasnya,yaitu kapasitas 600 MW biayanya berkisar
[3] Sunggu Anwar Aritonang, Direktur Niagadan
55,2-61,2 mills/kWh, kapasitas 900 MW biayanya
Pelayanan Pelanggan PT PLN(Persero)
berkisar 47,4-56,4 mills/kWh. Dari beberapa studi, harga
[4] Dr A Harsono Soepardjo MEng Ketua PusatStudi
bahan bakar hasilnya bervariasi, NEWJEC 1992 sebesar
Kelautan FMIPA-UI dan PenelitiPusat Studi Energi UI
5,9-6,6 mills/kWh, Batan 1992sebesar 15 mills/kWh,
“ Energi Baru danTerbarukan” Kompas 24 Oktober [9] Daryanto, Energi : Masalah dan Pemanfaatannya
2005. Bagi Kehidupan Manusia, Yogyakarta: Pustaka
[5] Ika Heriansyah,‖Potensi PengembanganEnergi dari Widyatama, 2007.
Biomassa Hutan di Indonesia‖,ISSN : 0917-8376 Edisi [10] Aan Jaelani, Renewable Energy Policy in
Vol.5/XVII/November 2005 – INOVASI. Indonesia: The Qur’anic Scientific Signals in Islamic
[6] Chayun Bodiono, Tantangan dan PeluangUsaha Economics Perspective, International Journal of
Pengembangan Sistem Energiterbarukan di Indonesia. Energy Economics and Policy, Vol.7 No.4, 2017
[7] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, [11]Abubakar Lubis, ―Energi Terbarukan dalam
Executive Summary RUPTL PT PLN (PERSERO) Pembangunan Berkelanjutan‖, Jurnal Teknik
2018-2027, dalam acara Diseminasi RUPTL 2018-2027, Lingkungan, Vol.8 No.2, Mei 2007
Jakarta, 7 November 2020,
[8] Ariono Abdulkadir, Seri Ketenagalistrikan Jilid 2:
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi,
Bandung: ITB, 2011.

Anda mungkin juga menyukai