Anda di halaman 1dari 2

Gambar ini berupa kerucut cahaya yang berasal dari lensa objektif yang

memiliki nilai NA dan panjang fokus yang berbeda. Resolusi pada mikroskop
tersebut memiliki panjang gelombang 0,61λ. Resolusi juga dipengaruhi oleh
Numerical aperture. Numerical aperture (NA) merupakan ukuran kemampuan
sebuah serat untuk menangkap cahaya,selain itu dipakai juga untuk
mendefenisikan acceptance cone dari sebuah serat optik. Jika medium tempat
cahaya masuk pada serat umumnya merupakan udara maka = 1 sehingga
didapatkan NA = sin α. NA yang besar menyatakan source-to-fiber power-
coupling efficiencies yang tinggi. Saat kerucut cahaya berubah, maka sudut α
akan menjadi lebih besar dari 7° menjadi 60°, dengan peningkatan yang
dihasilkan pada NA adalah dari 0,12 menjadi 0,87. Setelah melihat persamaan
NA, terlihat bahwa indeks bias (n) merupakan faktor pembatas dalam mencapai
NA yang lebih besar dari 1. Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai NA yang
lebih tinggi, indeks bias medium antara lensa depan obyektif dan spesimen harus
ditingkatkan.
Pada gambar figure 1 menunjukkan lensa objektif terhadap preparat,
sedangkan gambar a,b dan c menunjukkan nilai NA berdasarkan perbedaan sudut.
Pada gambar a memiliki nilai NA 0,12 sehingga memiliki resolusi sebesar 5,083.
Pada gambar b memiliki nilai NA 0,34 sehingga memiliki resolusi sebesar 1,794.
Pada gambar c memiliki nilai NA 0,87 sehingga memiliki resolusi sebesar 0,701.
untuk memperoleh resolusi paling tinggi pada setiap lensa objektif caranya adalah,
memfokuskan cahaya iluminasi tepat pada spesimen dengan lensa kondensor dan
NA cahaya iluminasi harus sesuai dengan NA objektif.
Pada gambar tersebut merupakan refraksi atau pembiasan cahaya. Refraksi
atau pembiasan cahaya merupakan perubahan arah rambat suatu partikel cahaya
akibat adanya percepatan. Hukum terjadinya pembiasan adalah Ketika cahaya
bergerak dari medium satu ke medium yang lain dengan frekuensi yang tetap.
Cahaya bergerak lebih cepat saat berada di udara daripada di kaca. Cahaya dapat
merambat menjadi bengkok atau dibiaskan melewati udara dan memasuki lensa
cembung, lalu dibiaskan kembali saat meninggalkan lensa cembung dan masuk
kembali udara. Pada gambar a saat cahaya berada pada sudut selain 90⁰ lewat dari
udara (media tdk padat) menuju media cermin (padat) maka sinarnya akan
menjadi bengkok ke arah tegak lurus. Sedangkan pada gambar b cahaya dari
media kaca (padat) menuju ke udara ( tidak padat) maka sinarnya membungkuk
dari tegak lurus. Saat cahaya berpindah dari kaca ke udara, jika sudut terlalu
besar, maka sinarnya tidak akan muncul tetapi dipantulkan seluruhnya secara
internal.

REFERENSI
Abramowitz, Mortimer.2003. Microscope basics and beyond. New york
microscopical society.
Widyana dan Heru Setijono. 2010. Perancangan sensor serat optik untuk pengukuran
pergeseran obyek dalam orde mikrometer menggunakan serat optik
multimode. Perpustakaan ITS.

Anda mungkin juga menyukai