“ MIKROSKOP ELEKTRON”
OLEH
KELOMPOK 5
1. AMELIA HAJAR
2. CLAUDIA PUSPITA MEA
3. JEN MELINDI TAKEL
4. FEBRU RAHMIJAH MUKIN
5. INOSENSIUS YULENRI UN
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk meyelesaiakan dan menyusun makalah “MIKROSKOP ELEKTRON”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenannya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan
pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro
magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki
kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada
mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi
dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Pada
tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu
kolom [elektromagnet], dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti
cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya.
Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan
sebagai lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa rumusan
masalah berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop elektron?
2. Apa saja jenis-jenis mikroskop elektron ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah struktur
sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa
glutaraldehida atau osmium tetroksida.
2. pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis
mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi dengan monomer
resin melalui proses pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan
menggunakan mikrotom. Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian karena
berlian tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena itu, sayatan yang terbentuk
lebih rapi. Sayatan yang telah terbentuk diletakkan di atas cincin berpetak untuk
diamati.
3. pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat yang
akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan
logam berat seperti uranium dan timbal.
6
elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya
diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi
gelap-terang pada layar monitor CRT(cathode ray tube). Di layar CRT inilah
gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses operasinya,
SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk
melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.
Preparasi sediaan
Agar pengamat dapat mengamati preparat dengan baik, diperlukan persiapan
sediaan dengan tahap sebagai berikut :
1. melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah
struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan
senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida.
2. dehidrasi, yang bertujuan untuk memperendah kadar air dalam sayatan sehingga
tidak mengganggu proses pengamatan.
3. pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat
yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat
menggunakan logam mulia seperti emas dan platina.
Cara kerja
Pertama-tama dilakukan suatu upaya untuk menghilangkan penumpukan
elektron (charging) di permukaan obyek, dengan membuat suasana dalam ruang
sample tidak vakum tetapi diisi dengan sedikit gas yang akan mengantarkan
7
muatan positif ke permukaan obyek, sehingga penumpukan elektron dapat
dihindari.
Hal ini menimbulkan masalah karena kolom tempat elektron dipercepat
dan ruangfilamen di mana elektron yang dihasilkan memerlukan tingkat vakum
yang tinggi. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan memisahkan sistem
pompa vakum ruang obyek dan ruang kolom serta filamen, dengan menggunakan
sistem pompa untuk masing-masing ruang. Di antaranya kemudian dipasang satu
atau lebih piringan logamplatina yang biasa disebut (aperture) berlubang dengan
diameter antara 200 hingga 500 mikrometer yang digunakan hanyauntuk
melewatkan elektron , sementara tingkat kevakuman yang berbeda dari tiap
ruangan tetap terjaga. Teknik pembuatan preparat yang digunakan pada
mikroskop electron Materi yang akan dijadikan objek pemantauan dengan
menggunakan mikroskop elektron ini harus diproses sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu sampel yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan sebagai
preparat pada mikroskop elektron. Teknik yang digunakan dalam pembuatan
preparat ada berbagai macam tergantung pada spesimen dan penelitian yang
dibutuhkan, antara lain :
• Kriofiksasi yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan teknik
pembekuan spesimen dengan cepat yang menggunakan nitrogen cair
ataupunhelium cair, dimana air yang ada akan membentuk kristal-kristal yang
menyerupai kaca. Suatu bidang ilmu yang disebut mikroskopi cryo-elektron (cryo-
electron microscopy) telah dikembangkan berdasarkan tehnik ini. Dengan
pengembangan dari Mikroskopi cryo-elektron dari potongan menyerupai kaca
(vitreous) atau disebut cryo-electron microscopy of vitreous sections
(CEMOVIS), maka sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan penelitian
secara virtual terhadap specimen biologi dalam keadaan aslinya.
• Fiksasi – yaitu suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar
tampak realistik (seperti kenyataannya ) dengan menggunakan glutaraldehiddan
osmium tetroksida.
• Dehidrasi – yaitu suatu metode persiapan dengan cara menggantikan air dengan
bahan pelarut organik seperti misalnya ethanol atau aceton.
8
• Penanaman (Embedding) – yaitu suatu metode persiapan dengan cara
menginfiltrasi jaringan dengan resin seperti misalnya araldit atau epoksi untuk
pemisahan bagian.
• Pembelahan (Sectioning)- yaitu suatu metode persiapan untuk mendapatkan
potongan tipis dari spesimen sehingga menjadikannya semi transparanterhadap
elektron. Pemotongan ini bisa dilakukan dengan ultramicrotomedengan
menggunakan pisau berlian untuk menghasilkan potongan yang tipis sekali. Pisau
kaca juga biasa digunakan oleh karena harganya lebih murah.
• Pewarnaan (Staining) – yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan
metal berat seperti timah, uranium, atau tungsten untuk menguraikan elektron
gambar sehingga menghasilkan kontras antara struktur yang berlainan di mana
khususnya materi biologikal banyak yang warnanya nyaris transparan terhadap
elektron (objek fase lemah).
• Pembekuan fraktur (Freeze-fracture) – yaitu suatu metode persiapan yang
biasanya digunakan untuk menguji membran lipid. Jaringan atau sel segar
didinginkan dengan cepat (cryofixed) kemudian dipatah-patahkan atau dengan
menggunakan microtome sewaktu masih berada dalam keadaan suhu nitrogen
( hingga mencapai -100% Celsius). Patahan beku tersebut lalu diuapi dengan uap
platinum atau emas dengan sudut 45 derajat pada sebuah alat evaporator
en:evaporator tekanan tinggi.
• Ion Beam Milling – yaitu suatu metode mempersiapkan sebuah sampel hingga
menjadi transparan terhadap elektron dengan menggunakan cara
pembakaranion( biasanya digunakan argon) pada permukaan dari suatu sudut
hingga memercikkan material dari permukaannya. Kategori yang lebih rendah dari
metode Ion Beam Milling ini adalah metode berikutnya adalah metodeFocused
ion beam milling, dimana galium ion digunakan untuk menghasilkan selaput
elektron transparan pada suatu bagian spesifik pada sampel.
9
tungsten, graphite dan lain-lain, secara khusus sangatlah penting bagi penelitian
spesimen dengan SEM.
10
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada
bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian
yang bergerigi, tabung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
3. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dank e bawah
dengan pergeseran besar.
4. Mikrometer (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan
pergeseran halus.
5. Revolver
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
6. Lensa objektif
Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen.
Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif
pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop
dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif);
dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).
7. Panggung mikroskop
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya
ke mata pengamat.
Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung
terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain,
panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
8. Diafragma
Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui
lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah
panggung mikroskop.
9. Kondensor
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini
terdapat di bawah panggung.
10. Lengan mikroskop
11
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau
menggeser mikroskop.
11. Cermin reflektor
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung
mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki
permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber
cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
12. Kaki mikroskop
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk
seperti tapal kuda.
Mempersiapkan Mikroskop
1. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan menggunakan
kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja. Satu tangan
memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki mikroskop.
2. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan kearah
cahaya.
3. Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke batas
bawah.
4. Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah (missal 10x)
tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang panggung.
5. Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya yang masuk
terpantul melalui lubang pada panggung sehingga melalui lensa okuler akan tampak
lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai
bidang pandang.
Cara Penggunaan Mikroskop
1. Jarak mata-okuler:
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler.
Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum
sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-
besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran
lemah (misal 10x).
12
3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara
perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati
meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit yang lebih jelas, sekrup
pemutar halus diputar sehingga dapat diamati gambar yang lebih jelas dan lebih
fokus.
4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan
pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan menggunakan lensa
dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x) dengan cara memutar revolver
sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada panggung.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh
mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus)
cukup digunakan sekrup pemutar halus
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Husein,Sadam.2013.Makalah Mikroskop
Elektron.Makalahhttps://www.virgodam.blogspot.com https://www.tenri02.blogspot.com
(dipublikasikan pada 25 oktober 2015)
15