Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Yulia Fransiska Ginting 7173142036
Rosy J.S. Sibarani 7173142032
Nurtati Sitorus 7173142027
Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis, sehingga
mampu menyelesaikan tugas “Critical Book Report”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah yaitu Metodologi Penelitian Pendidikan.
Tugas Critical Book Report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa tugas critical book report ini
masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis
masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman yang belum seberapa.
Karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Penulis berharap semoga tugas critical book
report ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya, Atas perhatiannya
penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Book Report (CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap
suatu buku atau artikel yang akan direview. Critical Book Report (CBR) adalah sebuah tulisan
yang lebih rumit daripada ringkasan karena mensyaratkan, antara lain, kemampuan untuk
menganalisis teks seperti yang dimaksudkan penulisnya, gagasan pengendali atau tesis,
menganalisis teknik pengorganisasian, dan kemampuan meringkas (summary). CBR bukan
hanya merupakan laporan atau tulisan tentang isi suatu buku atau artikel, tetapi lebih kepada
evaluasi, seperti mengulas atau mereview, menginterpretasi serta menganalisis dan bukan
merupakan pembuktian benar atau salah suatu artikel atau buku.
CBR bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih
menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan
kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi
artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir pembaca dan menambah pemahaman pembaca
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR pembaca (reviewer)
menguji pikiran pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang pembaca berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Pelaksanaan CBR diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, dosen
pengampu mata kuliah, dan institusi baik ditinjau dari sisi keilmuan dan keterampilan serta
adanya manfaat yang dapat diterapkan di industri, masyarakat dan pemerintah dalam bentuk
inovasi, efisiensi dan produktivitas. Hal lain yang diperoleh adalah pengayaan khasanah
keilmuan terapan. Oleh karena itu sasaran dalam panduan CBR ini adalah mahasiswa dengan
dibimbing oleh dosen pengampu mata kuliah.
INDENTITAS BUKU
2.1 Buku Utama
Judul buku : Metodologi Penelitian Pendidikan
Penulis : Dra. Effi Aswita Lubis, M. Pd, M. Si
Tahun terbit : 2019
ISBN : 978-602-451-137-1
Penerbit : K-Media
Kota : Yogyakarta
Peneliti yang menggunakan instrument yang disusun sendiri tidak dapat melepaskan
diri dari tanggung jawab mencobkan instrumennya agar apabila digunakan untuk
mengumpulkan data, instrument tersebut sudah betul- betul handal. Sebelum melanjutkan
mengenai apa saja yang harus diperhatikan dan cara- cara yang diambil serta prosedur
yang harus dilalui dalam uji coa instrume, terlebih dahulu akan dibedakan tujuan uji coba
instrument sebagai berikut:
2. Apakah waktu soal diperkirakan atau disediakan untuk mengerjakan soal atau
menjawab pertanyaan sudah memadai?
Dengan demikian tujuan uji coba secara umum yang berhubungan dengan
pengelolaan. Tujuan lain yang telah disinggung adalah diperolehnya informasi mengenai
kualitas instrument yang digunakan.
1. Populasi sedemikian banyak sehingga sulit untuk meneliti seluruh elemen. (Elemen
adalah anggota tunggal dari populasi)
2. Keterbatasan waktu, biaya penelitian, dan sumber daya manusia.
3. Penelitian terhadap sampel dan bukan seluruh populasi kadang kala juga sangat
mungkin untuk memberikan hasil yang lebih terpercaya. Hal tersebut karera sebagian
besar kelelahan berkurang dan karena itu lebih sedikit kesalahan dalam
mengumpulkan data, terutama ketika sejumlah besar elemen terlibat (Sekaran,2006).
4. Jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi
menjadi tidak masuk akal. Sebagai contoh, seorang peneliti ingin mengetahui kualitas
rasa buah jeruk dari satu pohon jeruk. Peneliti cukup memakan satu atau dua buah
jeruk untuk kemudian mengambil kesimpulan mengenai kualitas rasa buah jeruk dari
satu pohon jeruk tersebut. Akan tidak masuk akal jika peneliti memakan semua buah
jeruk dari satu pohon jeruk tersebut karena buah jeruk akan habis setelah pengujian
dilakukan.
Teknik sampling merupakan salah satu bagian terpenting dalam bab metodologi penelitian.
Metodologi penelitian biasanya memuat kajian tentang : Uraian variabel pokok, Penentuan
lokasi/waktu penelitian, Penentuan populasi, Penentuan besar sampel atau teknik sampling,
Teknik pengumpulan data, dan Analisis data
Antara metode dengan metodologi penelitian terdapat perbedaan, dimana metode ilmiah
suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah
teratur. Sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-
peraturan yang terdapat dalam penelitian.
Sampel merupakan contoh, sedangkan teknik merupakan cara. Jadi teknik sampel merupakan
cara mengambil contoh (sampel), baik sampel dari benda hidup maupun benda mati. Teknik
sampel memiliki beberapa manfaat dalam penelitian yaitu dapat:
1) Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasi
(representative), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Lebih teliti menghitung yang sedikit dibandingkan dengan yang banyak,
Ada beberapa kriteria yang menjadi dasar pertimbangan setiap peneliti dalam mengambil
sampel. Kriteria tersebut adalah:
1) Lakukan dulu generalisasi sampel, jika tidak, akan dapat menyebabkan
kesimpulannya terlalu luas. Penyebab ini dilakukan biasanya si peneliti ingin agar
hasil penelitiannya berlaku secara meluas dan merasa sampel yang ditentukannya
telah mewakili populasi
2) Berikan batasan-batasan yang tegas tentang sifat-sifat populasi, Populasi bisa terdiri
dari manusia, hewan atau benda-benda lain. Jadi, semua benda yang akan dijadikan
populasi harus ditegaskan batas-batas karakteristiknya sehingga dapat menghindari
dan kebingungan.
3) Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi guna mendapatkan konsep dan
karakteristik suatu populasi. Umpamanya sumber informasi diperoleh dari dokumen-
dokumen, hasil survei langsung dan lain.
4) Pilihlah teknik sampel dan hitunglah besarnya anggota sampel yang sesuai dengan
tujuan penelitian
Untuk menentukan besarnya sampel dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu (1) probability
sampling dan (2) nonprobability sampling.
Besarnya anggota sampel dalam suatu penelitian harus dihitung berdasarkan teknik teknik
sampel yang diperkenankan. Tujuan untuk mendapatkan hasil kesimpulan yang tepat dan
benar. Kebenaran suatu penelitian lebih besar ditentukan oleh jumlah sampel yang diambil
yang dijadikan bahan/data untuk dianalisis.
1) pertimbangan praktis mengacu pada (a) unsur-unsur biaya, tenaga dan kemampuan,
(b) bila untuk exploratory atau penemuan dan penjajakan, maka anggota sampel harus
lebih banyak, (c) jika kita memilih sampel yang banyak, maka tingkat prediksi relatif
tepat, kesalahan mentabulasi dan menghitung besar, dan reliabilitas besar.
2) Ketepatan yaitu semakin kecil kita memilih taraf signifikans atau alpha semakin
banyak anggota sampelnya, akhirnya semakin tepat dan teliti ramalan kita.
3) Pertimbangan non responden yaitu perkiraan jumlah sampel dikurangi dengan
jumlah anggota sampel yang dijadikan kelompok uji coba instrumen penelitian.
Termasuk perkiraan responden yang bersedia mengembalikan angket yang mereka isi.
4) Analisis data yang kita gunakan menentukan besarnya anggota sampel, umumnya
untuk teknik statistic parametrik membutuhkan data relatif besar (kira-kira30
responden). Sedangkan bila dianalisis dengan statistik non parametrik cukup
menggunakan data yang relatif kecil.
Dalam kaitan dengan analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik terdapat dua
jenis analisis di dalamnya, yaitu analisis deskriptif dan analisis infensial. Analisis deskriptif
adalah jenis analisis data yang dimaksudkan untuk mengungkapkan keadaan atau
karakteristik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian secara tunggal. Analisis
deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang meliputi tabel
distribusi frekuensi, grafik, ukuran pemusatan (gejala pusat) dan ukuran penyebaran.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:
5) Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (untuk
penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam
statistic yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan
statistic inferensial.
Teknik teknik atau ukuran-ukuran mana yang tepat digunakan untuk masing-masing variabel
dengan berbagai skala pengukuran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Level Pengukuran Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran
Normal Modus Rentangan
Ordinal Median Quartil
Interval/ ratio Mean Standar Deviasi
Di dalam penelitian kuantitatif, terutama survei sampel, penelitian hanya dilakukan terhadap
sejumlah sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh selalu diberlakukan atau
digeneralisasikan pada populasi yang menggunakan statistic dalam sampel untuk menaksir
parameter populasi. Misalnya, rata-rata hitung sampel digunakan untuk menaksir rata-rata
hitung populasi. Penaksir seperti ini disebut titik taksiran, karena kita harus menggunakan
satu angka untuk menaksir sebuah parameter.
Jenis analisis inferensial yang kedua adalah uji hipotesis. Pengujian hipotesa dapat dibedakan
atas dua kategori, yaitu menguji hubungan dan menguji perbedaan. Menguji hubungan
dilakukan apabila ada dua variabel yang akan diketahui kuat atau lemahnya hubungan antara
keduanya.
Menguji hubungan antara dua variabel disebut analisis bivariat. Penggunaan teknik statistik
pada analisis bivariat, yaitu: (1) menguji hipotesis mengenai hubungan antara dua variabel
yang sedang diselidiki dan (2) menentukan kadar atau derajat hubungan atau asosiasi antara
kedua variabel tersebut.
1. Data survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi atau dapat pula dari hanya
sebagian saja data populasi
3. Hasil survei dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas,
karena data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu dan saat data itu dikumpulkan.
5. Pada dasarnya survei dapat merupakan metode cross-sectional dan longitudinal.
7. Mengandalkan teknik pengumpul data yang berupa kuesioner dan wawancara
berstruktur.
Berdasarkan lingkup dan pokok permasalahannya, survei dapat digolongkan menjadi empat
kategori yaitu: Sensus objek nyata, Sensus hal-hal yang tidak nyata (intangable), Survei
sampel hal-hal yang nyata, dan Survei sampel hal-hal uang tidak nyata.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat, penelitian survei juga mulai
banyak digunakan di bidang pengetahuan seperti pendidikan, ekonomi, dan sosia atau
penelitian lain yang mempunyai tujuan sebagai berikut: Menjawab pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan oleh peneliti, Memecahkan permasalahan yang signifikan dan hidup
di masyarakat, Menilai kebutuhan dan menentukan tujuan institusi atau lembaga tertentu,
Menganalisis kecenderungan yang terjadi dalam suatu masyarakat atau suatu lembaga pada
periode tertentu, Menentukan apakah tujuan spesifik suatu lembaga sudah dapat dicapai,
Mendeskripsikan permasalahan yang ada, dan seberapa jauh implikasinya terhadap lembaga
yang ada.
Kegiatan penelitian survei dapat diidentifikasikan dari seorang peneliti dilakukan persiapan
perencana menentukan strategi sampling yang hendak digunakan mendiskusikan instrumen
dengan memilih dari antara alat pengumpul data seperti angket dan wawancara, bagaimana
menyampaikan instrumen tersebut kepada responden sebagai kelengkapan teknik survei,
sampai akhirnya mengidentifikan beberapa prosedur yang tepat agar dapat memproses dan
menganalisis untuk memperoleh hasil penelitian.
Ada minimal tiga persyaratan untuk melakukan penelitian survei. Ketiga persyaratan
pendahuluan tersebut adalah:
BAB IX
DESAIN EKSPERIMEN DAN ANALISISNYA
Desain eksperimental adalah kerangka konseptual pelaksanaan eksperimen. Suatu
desain mempunyai dua fungsi yaitu:
1. Menciptakan kondisi bagi perbandingan yang diperlukan oleh hipotesis eksperimen, dan
2. Melalui analisis data secara statistik, memungkinkan peneliti melakukan tafsiran yang berarti
mengenai hasil penyelidikan.
Suatu desain diharapkan akan memenuhi fungsi ini pada waktu memilih desain
tersebut peneliti harus selalu ingat kepada beberapa kriteria umum. Kriteria yang paling
penting adalah bahwa desain itu harus merupakan desain yang tepat untuk menguji hipotesis
penelitian yang bersangkutan.
Apabila hipotesis penelitian adalah hipotesis insteraksi, maka hipotesis tersebut hanya
dapat diuji dengan desain faktorial, misalkan seorang peneliti yang ingin mengetahui
pengaruh pengajaran berprogram (programmed instruction) terhadap penguasaan konsep
sosial dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial sekolah dasar, dengan anggapan bahwa
mungkin metode ini mempunyai pengaruh berdasarkan besarnya kelas dan tingkat kecerdasan
siswa. Persoalan ini memerlukan suatu desain factorial.
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan yang dibuat sedemikian
sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang
diselidiki dapat dikumpulkan. Desain eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang
perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar supaya data yang semestinya
diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis objektif dan kesimpulan
yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas.
Desain eksperimen merupakan suatu teknik yang ampuh untuk menguji ada tidaknya
hubungan sebab akibat antar -variabel penelitian. Hal ini mudah dimengerti karena sesuai
pendapat Cook dan Campbell dalam bukunya Quasi variabel-variabel penelitian hubungan
sebab akibat yaitu dapat diuji apabila memenuhi tiga syarat, yaitu :
Kontrol variabel yang mempengaruhi dependent variabel tersebut akan lebih dapat
dipertanggungjawabkan jika dikontrolkan melalui eksperimen yang suatu desain untuk
memperlihatkan bahwa dan dilakukan sebaik mungkkin, dapat dilihat pada bagaimana
bproduksi beras. Dari pengaruh pupuk terhadap peningkatan produksi misalnya akan timbul
pertanyaan-pertanyaan berikut
BAB X
PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif adalah penelitian eksploratif yang mempunyai proses lain dari
penelitian kuantitatif. Jika metode kuantitatif dapat memberikan gambaran tentang populasi
secara umum, maka metode kualitatif dapat memberikan gambaran khusus terhadap suatu
kasus secara mendalam.
Teknik yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam,
observasi partisipasi, kelompok diskusi terarah dan analisis dokumen. Ada tiga unsur utama
dalam proses analisis data pada penelitian kualitatif, yaitu: reduksi data, sajian data dan
penarikan kesimpulan.
Ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu :
1. Bersifat eksploratif
2. Teori lahir dan dikembangkan di lapangan
3. Proses berulang-ulang
4. Pembahasan lebih bersifat kasus dan spesifik
5. Mengandalkan kecermatan dalam pengumpulan data untuk mengungkap secara tepat
keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
Ciri-ciri penelitian kuantitatif yaitu :
1. Bersifat eksplanatif
2. Teori adalah iferensi dari hasil pengujian hipotesis
3. Proses standar dan logika
4. Hasil analisis digeneralisasikan ke populasi
5. Mengandalkan penggunaan teknik statistik untuk memperoleh kesimpulan yang berlaku
umum
Analisis kualitatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengacu pada
penelaahan atau pengujian yang sistematik mengenai suatu hal dalam rangka menentukan
bagian-bagian, hubungan diantara bagian, dan hubungan keseluruhan bagian dalam
keseluruhan.
Secara garis besar prosedur analistis dan proses analisis data dan pada penelitian
kualitatif, yaitu :
Organisasi data
Kategorisasi, tema dan pola
Validasi data
Laporan penelitian
Analisis data pada penelitian kualitatif
Ada 3 unsur utama dalam proses analisis data pada penelitian kualitatif, yaitu :
Reduksi data
Sajian data
Penarikan kesimpulan/ verifikasi
Penerapan metode penelitian kualitatif dalam pendidikan
BAB XII
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang menekankan kepda
kegiatan dengan menguji coba suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala
mikro sehingga diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan
kualitas suatu program atau kondisi factual tertentu di masyarakat. Penelitian tindakan kelas
terdiri dari 3 macam yaitu :
Penelitian tindakan terutama yang terkait dengan dunia pendidikan, mempunyai lima fungsi
yaitu:
1. Sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan melalui diagnosis dalam
situasi tertentu.
2. Sebagai alat pelatihan dalam jabatan
3. Sebagai alat untuk mengenalkna pendekatan tambahan atau inovatif pada pengajaran
4. Sebagai alatuntuk meningkatkan komunikasi
5. Sebagai alat untuk menyediakan alternative
1. Metode mengajar
2. Strategi mengajar
3. Prosrdur evaluasi
4. Perubahan sikap dan nilai
5. Pengembangan jabatan
6. Pengelolaan dan pengendalian serta
7. Administrasi.
BAB XIII
Model adalah abstraksi dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks dari suatu
system, dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta lambing-lambang lainnya. Madler
menjelaskan manfaat dari model adalah sebagai berikut :
Model-model PTK yang akan dijelaskan berikut ini adalah model-model penelitian
tindakan yang dapat diterapkan dalam PTK. Model-model tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pra penelitian
2. Penelitian tindakan kelas
a) Perencanaan tindakan
b) Pelaksanaan tindakan
c) Observasi
d) Refleksi
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah berupa observasi, tes dan studi
dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
data tentang kualitas pembelajaran, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar. Data tersebut
dikumpulkan dengan instrument berikut :
Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis PTK dengan statistic deskriptif. Penelitian
Tindakan Kelas diasumsikan berhasil bila dilakukan tindakan perbaikan kualitas
pembelajaran, maka akan berdampak terhadap perbaikan prilaku siswa dan hasil belajar.
BAB XIV
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang
akan diikuti oleh penelitian untuk melakukan penelitiannya. Sistematikan Proposal Penelitian
Kuantitatif
I. PENDAHULUAN
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teori
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Pengajuan Hipotesis
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
3.4 Rancangan Penelitian
4.2 Analisis Data
4.3 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
I. PENDAHULUAN
1.3. Pemecahan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
2.1 Uraian Teori
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Pengajuan Hipotesis
3.1 Lokasi Penelitian
3.3 Defenisi Operasional
3.4 Prosedur Penelitian
3.7 Indikator Keberhasilan
4.2 Analisis Data
4.3 Pembahasan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran