Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DESA
(RPJMDESA)
DESA MANDOGE
KABUPATEN ASAHAN
SERDANG
TAHUN 2018 – 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun
pemerintah desa harus mempunyai visi – misi dan tujuan yang jelas serta menetapkan arah dan
strategi yang tepat untuk mencapai visi – misi dan tujuan pembangunan dimaksud. Sedangkan
arah dan strategi yang ditetapkan akan dijabarkan dengan program dan rencana kegiatan.
Semua itu disusun dalam sebuah dokumen perencanaan pembangunan yang bertujuan agar
didapatkan hasil yang maksimal.
Di Desa, dalam melaksanakan proses pembangunan diawali dengan menyusun Perencanaan
pembangunan desa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan
Peraturan Pemerintah R.I Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa, perencanaan pembangunan desa disusun dalam bentuk dokumen
Rencana Pembangunan untuk tahapan masa perencanaan pembangunan desa 6 (enam) tahunan
yang disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), dan perencanaan
pembangunan desa 1 (satu) tahunan yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa).
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa harus memperhatikan potensi dan
permasalahan yang ada dan berkembang di tengah masyarakat desa serta bermuara kepada
pemenuhan kebutuhan masyarakat desa.
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa secara teknis juga menggunakan
pendekatan perencanaan pembangunan nasional, yakni pendekatan politis, teknokratik,
partisipatif, atas – bawah (top down) dan bawah atas (bottom up), danagar pembangunan
benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka dalam perencanaannya masyarakat
dilibatkan secara langsung dalam berbagai tahapan perumusan dan penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan desa seperti tujuan pembangunan desa, penetapanarah, strategi dan
kebijakan pembangunan desa, penetapan program serta usulan-usulan kegiatan pembangunan
desa. Dengan demikian masyarakat akan merasa ikut memiliki hasil-hasil pembangunan dan
tumbuh rasa untuk ikut menjaga dan melestarikannya.
Pasal 120 Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa mengatur bahwa RPJM Desa dan/atau RKP Desa dapat
diubah dalam hal (diantaranya) karena terdapat perubahan mendasar atas kebijakan
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
Atas dasar pengaturan mengenai desa yang baru berupa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa dan aturan pelaksanaannya maka dilakukan revisi (perubahan) dari yang semula
5 tahun menjadi 6 tahun.
Materi muatan RPJMDesa disesuaikan dengan ketentuan pengaturan yang baru sebagaimana
diatur pada pasal 117 Peraturan Pemerintah R.I Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dimana RPJMDesa
memuat visi dan misi kepala Desa, rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, dan arah
kebijakan pembangunan Desa.
Serta hal-hal lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa berikut aturan pelaksanaannya.
LOKAKARYA MUSREN
SOSIALISASI/
ORIENTASI
MUSDUS DESA BANGDes
MUSDUS
SOSIALISASI
b. Musyawarah Dusun
Musyawarah Dusun diikuti oleh pengurus RW dan pengurus RT setempat dan Tokoh
Masyarakat dusun setempat, dengan agenda
4) Perumusan masalah dan potensi desa dari profil desa (data desa);
5) Membuat rekomendasi rancangan penindakan dari hasil kajian dari daftar masalah
di tingkat dusun serta berdasarkan analisa data dan profil desa;
E. Sistematika Penulisan/Penyajian
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Maksud Dan Tujuan
D. Alur, Proses dan Tahapan Penyusunan
E. Sistematika Penulisan / Penyajian
A. Strategi
B. Kebijakan
BAB VII: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
MANDOGE
A. RENCANA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
B. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
DESA
C. PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
D. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
A. Potensi Desa
Desa Mandoge memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya alam, sumber daya manusia
maupun kelembagaan / organisasi. Sampai saat ini, potensi sumber daya yang ada belum secara
optimal dapat diberdayakan.
a. Sumber Daya Alam
Air terjun turbo
Air terjun jambuara
Air terjun manatahan
Sungai indah
b. Sumber Daya Manusia
Laki-laki : 220
Perempuan : 375
Kepala keluarga : 250
2. Permasalahan Desa
Di desa mandoge kabupaten asahan memiliki potensi desa yang sangat banyak, seperti
sungai deras yang airnya sangat jernih, ada juga beberapa air terjun disana. Namun akses
untuk menujuh kesana sangat la sulit, masih banyak jalan yang belubang yang sangat
mebahayakan orang-orang yang ingin kesana. Dan pada saat sudah sampai di tempat
wisatanya tidak adanya tempat yang strategis untuk memperkirkan kendaraan yang
wisatawan bawah, dan juga kurang nya tempat untuk wisatawan beristirahat.
A. STRATEGI PERENCANAAN
1. Metode Mengatasi Masalah
Merencanakan pembangunan harus mengarah pada meminimalkan masalah yang ada dan
yang akan timbul. Pemerintah dan masyarakat Desa Mandoge sangat optimis untuk dapat
melakukannya, maka aspek yang dilihat untuk menjadi dasar pikir dalam proses itu, adalah
Kondisi Lingkungan
Lingkungan internal dan eksternal sangat kondusif mau menerima dan mendukung
adanya berbagai kegiatan pemerintahan, pelayanan, dan pembangunan baik fisik atau
non fisik.
Kebutuhan
Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemanfaat cukup banyak sehingga akan
mempengaruhi penyelesaian masalah serta resolusi konflik di tengah masyarakat.
Peluang
Adanya dukungan sumberdaya berupa kelembagaan pemerintahan desa, lembaga
kemasyarakatan serta masyarakat desa yang rukun dan kompak, kondisi politik, sosial
budaya, keamanan dan ketertiban yang stabil, tenaga teknis pelaksana pembangunan,
serta dukungan pendanaan, memberikan peluang yang baik untuk masyarakat agar
lebih sejahtera.
2. Metode Perkembangan
Disini untuk mengembangkan suatu kegiatan pembangunan perlu dilihat memakai analisis
masalah lingkungan:
• Kekuatan
- Memiliki Badan Usaha Milik Desa yang kuat
- Jumlah penduduk yang padat
- Sumber daya alam
- Partisipasi masyarakat
• Kelemahan
- Masih tingginya angka kemiskinan.
- SDM perangkat kurang memadai.
- Kurang terpadunya antara program yang satu dengan yang lain
• Ancaman / Tantangan
- Persaingan global, perkembangan teknologi dan informasi
- Adanya sifat egois sektoral
- Kurangnya kepercayaan masyarakat luas
Peluang
- Adanya kesempatan bekerja sama dengan pihak lain
- Kebijakan pemerintah daerah yang berpihak pada Desa Makmur
- Kondisi Alam yang siap di berdayakan
3. Metode Tujuan
Setelah melihat faktor-faktor yang sangat mempengaruhi masih ada 2 faktor yang harus
dicermati untuk mencapai tujuan :
Kondisi ekonomi, sosial, dan politik
Keadaan ini yang harus dicermati karena senatiasa berubah-ubah atau tidak stabil. Untuk
itu diperlukan perhatian terhadap kondisi ekonomi dan sosial politik, seperti :
- Banyaknya usaha ekonomi produktif dan kerajinan
- Sentra peternakan Sapi perah;
- Usaha perdagangan dan jasa;
- Tukang Las Listrik dan Karbit juga Sablon dan lain sebagainya.
- Kuatnya kelembagaan
- lembaga pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan di desa yang terbentuk
dan mulai tertata;
- aparatur desa dan personil lembaga memiliki taraf pendidikan akademik yang
cukup memadai;
- Koordinasi antar lembaga yang sangat baik.
Kondisi Sosial dan Budaya
Keadaan ini terkait lingkungan sekitar dan pengaruh luar walaupun relatif kecil. Metode
tujuan Desa Mandoge dalam kurun waktu Tahun 2019 - 2025 dengan pertimbangan :
Dengan berbagai pertimbangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa: Desa Mandoge
sebagai Desa Usaha Kecil, Perdagangan dan Jasa.
2. STRATEGI PELAKSANAAN
Untuk melaksanakan pembangunan Desa Mandoge melibatkan unsur :
1. Pemerintah desa
2. Masyarakat desa
3. Pihak ketiga desa
Selain ketiga unsur tersebut masalah pendanaan juga disepakati bahwa:
a. Swadaya masyarakat, sumber pendanaan yang berasal dari masyarakat untuk
pembangunan yang lingkupnya kecil.
b. Swadaya desa, sumber dana dari pemerintah desa yang digunakan untuk kegiatan
dilingkup desa.
c. Dana Pemerintah, biasanya untuk proyek-proyek pembangunan yang sangat besar,
misalnya pembuatan jalan, selokan, dll.
d. Pihak ketiga biasanya untuk memotivasi warga masyarakat membangun dan agar tetap
mengeluarkan swadaya.
Norma-norma dalam pelaksanaan RPJMDes adalah:
1. Pengelolaan harus dapat dipertanggungjawabkan
2. Dilaksanakan secara terbuka dan transparan
3. Penentuan program melalui masyarakat sehingga dapat dukungan dari pemerintah
4. Pembangunan diharapkan dapat berkelanjutan
5. Memanfaatkan SDM dan SDA yang efisien, dan elektif
6. Pembangunan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat
Dari berbagai ulasan diatas yang dikelola oleh pemanfaat sehingga semua pihak bertanggung
jawab atas pembangunan baik fisik atau non fisik.
2. Tim Pemelihara
Desa Mandoge membentuk Tim Pembangunan maupun Tim Pengelola yang terdiri dari
pihak-pihak masyarakat Desa Mandoge, dan pengelolaan hasil pembangunan diperlukan
beberapa pertimbangan : 1. Jenis kegiatan pembangunan
A. PENENTU PRIORITAS
Faktor-faktor penentu prioritas demi keberhasilan pelaksanaan dan sangat berkaitan dengan
peran manusia / masyarakatnya, antara lain :
1. Pemberdayaan dan Partisipasi
Menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan dan pemberdayaan
dengan pendekatan kebutuhan masyarakat. Dikarenakan masyarakat yang lebih tahu akan
kebutuhannya, disini peran pemerintah sebagai pendamping pembangunan.
2. Pembagian Kewenangan
Untuk menghilangkan kesan bahwa pembangunan masyarakat masih sangat tergantung
peran pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu ada
pembagian porsi untuk menentukan dan merencanakan pembangunan atas inisiatif
masyarakat sendiri.
3. Pemerataan Pendapatan
Sentuhan pembangunan lebih dititik beratkan ke pengentasan kemiskinan jangan sampai
ada kesenjangan dilingkungan sosial masyarakat yang dapat diwujudkan melalui program
pembangunan yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh kelompok sasaran.
C. PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
1. Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Di Desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan di desa,
pembinaan kemasyarakatan di desa dan pemberdayaan masyarakat di desa.
2. Fasilitasi dan pembinaan untuk pembentukan kepengurusan, pergantian anggota pengurus
dan pergantian anggota pengurus antar waktu, serta pemberhentian anggota pengurus.
3. Pembinaan/Penguatan Organisasi dan Kinerja Lembaga Kemasyarakatan Desa.
4. Pembinaan Mental dan Keagamaan serta Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Pembinaan Kerukunan dan Adat Istiadat (Tradisi) Yang Berkembaang Di Desa, seperti
Rukun Kematian, Bersih Desa, Ruwat Desa, dan lain-lain.
6. Pembinaan dan Pengembangan Seni Budaya Di Desa.
7. Penerapan dan Pengembangan Sistem Trantibmas Di Desa.
D. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Penanggulangan Kemiskinan
a. Bantuan biaya penunjang pendidikan anak-anak miskin.
b. Bantuan biaya hidup berupa kebutuhan pangan bagi warga miskin.
c. Bantuan biaya penunjang rumah tinggal warga miskin.
d. Bantuan biaya dan atau fasilitas usaha ekonomi warga miskin.
e. Bantuan biaya dan atau fasilitas untuk penunjang dan pemenuhan kebutuhan dasar
hidup warga miskin lainnya.
2. Bantuan untuk anak yatim yang tidak mampu
a. Bantuan biaya hidup berupa kebutuhan pangan bagi anak-anak yatim yang tidak
mampu.
b. Bantuan biaya penunjang pendidikan bagi anak-anak yatim yang tidak mampu.
c. Bantuan biaya penunjang kesehatan bagi anak-anak yatim yang tidak mampu.
d. Bantuan biaya dan atau fasilitas untuk penunjang kebutuhan dasar hidup bagi anakanak
yatim yang tidak mampu lainnya.
3. Pemberdayaan Perempuan
a. Pembinaan dan pelatihan usaha ekonomi produktif dan usaha rumah tangga bagi
perempuan.
b. Pembinaan dan pemberian bantuan serta fasilitasi kegiatan-kegiatan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan bagi perempuan dalam rangka menunjang peningkatan
kesejahteraan keluarga dan peran perempuan dalam pembangunan dan kemasyarakatan
di desa.
c. Bantuan dan fasilitasi kegiatan-kegiatan peningkatan peran perempuan dalam
pembangunan dan pensejahteraan masyarakat.
d. Bantuan dan fasilitasi peningkatan kehidupan perempuan yang tergolong warga dan
keluarga miskin utamanya yang menjadi soko guru dalam keluarga.
e. Bantuan dan fasilitasi bagi peningkatan kehidupan keluarga dan peran dalam
pembangunan bagi perempuan lainnya.
4. Pembinaan Pemuda dan Remaja
a. Bantuan dan fasilitasi kegiatan pengembangan keterampilan olah raga bagi pemuda dan
remaja.
b. Bantuan dan fasilitasi kegiatan pengembangan keterampilan seni budaya bagi pemuda
dan remaja.
c. Bantuan dan fasilitasi kegiatan perintisan dan pengembangan usaha ekonomi bagi
pemuda dan remaja.
d. Pelatihan penguatan wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat bagi pemuda dan remaja.
e. Penyuluhan, pemberian bantuan dan atau fasilitasi kegiatan yang mengarah pada
peningkatan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, peningkatan kesadaran hukum,
pencegahan bahaya narkotika pencegahan kenakalan remajaserta pengaruh terhadap
aliran dan gerakan yang terlarang.
f. Pelatihan untuk penguatan wawasan dan keterampilan dalam rangka peningkatan
partisipasi pemuda dan remaja dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
5. Pembinaan Usaha Ekonomi dan Fasilitasi Ketenagakerjaan
a. Pelatihan usaha ekonomi produktif bagi pengangguran terbuka.
b. Fasilitasi dan mediasi pendayagunaan tenaga kerja pada dunia usaha sesuai batas
kewenangan pemerintah desa.
c. Pelayanan penyediaan informasi peluang penerimaan tenaga kerja.
PENUTUP
SUKMA YUNINGSIH