Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
TA . 2019
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................ii
i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................53
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan CBR
Adapun yang menjadi Tujuan pembuatan Critical Book Report Ini adalah :
Membantu agar mampu mengembangkan budaya membaca.
Membantu agar mampu berpikir sistematis dan kritis.
Menambah kemampuan untuk mengekspresikan pendapat dalam
memandang suatu buku yang akan direview.
Membantu agar mampu berfikir logis.
Menanggapi atau mengkritisi isi buku metodologi penelitian pendidikan.
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan.
2
BAB II ISI BUKU
2.1 Identitas Buku
a. Identitas Buku Utama
ISBN : 978-602-451-137-1
Penerbit : K-Media
Kota : Yogyakarta
Penerbit : Alfabeta
Kota : Bandung
ISBN : 979-8433-71-8
3
2.2 Ringkasan Isi Buku
a. Ringkasan Buku Utama
BAB I PENDAHULUAN
Penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhdap suatu
pemasalahan (Yoseph dan Yoseph 1979). Karena seni dan ilmiah maka penelitian
juga akan memberikan ruang- ruang yang mengakomodasi adana perbedaan tentang
apa yang dimaksud dengan penelitian.
Penelitian dapat pula diartikan sebagai pengamatan atau inkuiri dan mempunyai
tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu
discovery maupun invention. Discovery diartikan temuan sesuatu yang sebenarnya
benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.
Sedangkan invention adalah suatu penemuan benar- benar baru, artiya hasil kreasi
manusia.
Penelitian menurut Kerlinger (1986) adalah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis
atau jawaban sementara. Sedangkan menurut Russefendi (1994) penelitian adalah
cara mencapai kebenaran melalui metode ilmiah. Dari kedua pendapat tersebut jelas
kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya akan memberikan pengertian tentang
peneliian berbeda- beda. Penelitian dapat dikatakan sebagai cara mencari kebenaran
melalui metode ilmiah, karena dalam mengungkapkan penelitian menggunakan
metode ilmiah meliputi :
- Perumusan masalah
- Melakukan studi literatur yakni studi mengenal teori dan atau hasil penelitian
dimasa lampau yang berkenaan dengan permaslahan yang akan dikaji
- Jika diperlukan merumuskan praduga- praduga atau hipotesis- hipotesis
4
- Mengumpulkan data, mengoolah data, menganalisis data, dan
- Mengambil kesimpulan
Metode ilmiah adalah cara mencari kebenaran yang tidak hanya didasarkan
kepada alasan induktif atau deduktif saja, tetapi bersifat menyeluruh atau gabungan
antara berpikir induktif- deduktif. Jadi metode ilmiah adalah suatu prosedur diri
proses menari kebenaran. Penelitian perlu senantiasa dilakukan karena beberapa
alasan, diantaranya :
1) Penelitian akan memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi
2) Penelitian yang dilakukan harus berupa penelitian lanjutan
3) Melalui penelitian memungkinkan peningkatan aplikasi hasil penelitian yang
ditemukan, sehingga kita akan bertambah maju.
Menurut Russefendi (1994) terdapat berbagai pandangan bagaimana penelitian itu
bisa dikelompokan, diantaranya sebagai berikut berdasarkan maksudnya, penelitian
dapat dibedakan menjadi :
a. Penelitian dasar, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperkembangkan
teori tanpa mementingkan kegunaannya
b. Penelitian terapan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk nerepkan dengan
memanfaatkan bidang tertentu
c. Penelitian evaluasi,yaitu penelitian yang bertjuan untuk membantu dalam
proses pengambilan keputusan
d. Penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang bertjuan untuk
mengembangkan hal- hal baru
e. Peneltian mendesak, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan dalam memecahkan persoalan yang ada melalui gagasan
Berdasarkan metodenya, penelitian dikelompokan menjadi
a. Penelitian sejarah, yaitu study untuk menjelaskan peristiwa pada masa lampau
b. Penelitian deskritif, yaitu penelitian yang menggunakan observasi,
wawancara, atau angket mengenai keadaan sekarang
5
c. Penelitian korelasional, yaitu penelitian untuk melihat apakah antara dua
variabel saling berhubungan atau tidak
d. Penelitian komparatif, yaitu penelitian bertujuan untuk melihat faktor
penyebab nya
e. Penelitian percobaan yaitu penelitian untuk melihat hukbungan sebab akibat
Salah satu langkah paling penting dalam penelitian adalah menentukan masalah.
Sebagai peneliti pemula seringkali kesulitan memilih masalah yang baik. Dan berikut
dikemukakan beberapa karakteristik masalah yang baik :
1. Topic atau judul yang dipilih benar- benar sangat menarik
2. Pemecahan masalah harus bermanfaat bagi orang- orang yang berkepentingan
dalam bidang tertentu
3. Masalah yang dikemukakan merupakan suatu hal yang baru
4. Dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan
5. Tidak bertentang dengan moral
Dalam merancang suatu penelitian, seorang peneliti perlu memahami langkah-
langkah yang harus ditempuh dalam proses peneliti sebagai berikut :
1. Pengamatan/ studi pendahuluan
2. Merumuskan masalah
3. Mengidentifikasi masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Pengumpulan data
6. Kesimpulan
7. Ringkasan
6
yang dapat diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah penelitian
selanjutnya. Dalam pengujian hipotesis yang akan diuji adalah apakah hipotesis benar
adnya yaitu sesuai dengan fakta yang ada dipopulasi. Dalam hubungan ini, hipotesis
dipandang sebagai pernyataan tentang karakteristik populasi yang akan diuji
kebenranya berdasarkan data sampel.
Oleh karena itu, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
merupakan jawaban sementara terhadap masalah inferensial yang telah dirumuskan,
dan pernyataanya tersebut merupakan pernyataan tentang karakteristik populasi yang
akan diuji kebenaranya melalui pengujian hipotesis secara stastistik dengan
menggunakan data empiric yang diperoleh dari sampel. Berikut ciri- cirri dari
hipotesis yaitu :
1. Hasil proses teoritik dapat dipertanggung jawabkan kebenrannya
2. Merupakan pernyataan tentang karakteristik populasi
3. Jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenaranya dengan enggunakan
data empiric yang diperoleh dari sampel
4. Hipotesis harus menyatakan hubungan atau perbedaan
5. Hipotesis harus dapat diuji
6. Hipotesis harus spesifik dan sederhana
Menurut Balian (1982) hipotesis statika secara umum, dapat dibedakan menjadi 4
macam yaitu :
a. Hipotesis nihil yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau
tidak ada hubungan antara variabel yang menjadi intteres si peneliti.
b. Hipotesis riset yaitu penggambaran terhadap ide yang ada dalam pemikiran si
peneliti yang dikembangkan dari hasil kajian teoritis.
c. Hipotesis alternative yaitu sebagai bentuk batasan ilmu pengetahuan setelah
diperoleh dari hasil kajian teoritis.
d. Hipotesis penyearah yaitu hipotesis yang menunjukan arah yang pasti dan
arah yang belum pasti atau masih dua arah
7
BAB III VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau mempunyai lebih
dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi. Sedangkan menurut Kerlinger (1973)
mengatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Di
bagiann lain Kalinger mengatakan bahw variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat
yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Dengan demikian variabel itu merupaka
suatu yang variasi. Selanjutnya Kidder (1981) menyatakan variabel adalah suatu
kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan dirinya.
Jenis- jenis variable yaitu :
1. Variabel kategorikal (categorical variables) yaitu variabel yang mempunyai
dua golongan dikotomi atau bergolongan banyak politomi.
2. Variabel bersambungan (continous variables) adalah variabel yang memiliki
jarak jangkau tertentu, karena variabel bersambungan harus memiliki nilai
peringkat yang lebih baik.
Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan terdapat empat macam variabel
yaitu :
- Nominal untuk data nominal atau angka yang diberikan merupakan symbol
dari kelompok- kelompok yang terpisah sebagai araf dari variabel yang
diselidiki.
- Ordinal untuk data angka yang diberikan terhadap taraf variabel yang
diselidiki adalah symbol dari kelompok- kelompok yang terpisah berurutan
- Interval dan rasio untuk angka yang digunakan adalah nilai yang dapat
diidentikan dengan bilangan ril.
Dari segi hubungan antar variabel dikenal dua jenis variabel utama yaitu :
1) Varibel bebas atau variabel pengaruh ( independent variabel) adalah variabel
penyebab yang diduga, terjadi lebih dahulu
2) Variabel tidak bebas atau terikat atau variabel pengaruh (dependent variable)
adalah variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian.
8
Selanjutnya akan dibahas jenis- jenis hubungan antara variabel penelitian sabagai
berikut :
Hubungan simetris
Variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabilah variabel yang satu
tidak disebabkan atau tidak dipengaruhi oleh yang lainya. Terdapat empat kelompok
hubungan simetris :
a. Kedua variabel merupakan indicator sebuah konsep yang sama
b. Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama
c. Kedua variabel berkaaitan secara fungsional
d. Hubungan yang kebutulan semata- mata
Hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variable dapat menjadi
sebab dan juga akibat dari variable lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal
balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variable yang menjadi sebab
dan variable yang menjadi akibat.
Hubungan asimetris
Inti pokok analisis social terdapat dalam hubungan asimetris, dimana satu variable
memengaruhi variable yang lainnya. Berikut enam tipe asimetris :
Hubungan Antara stimulus dan respons
Hubungan Antara disposisi dan respons
Hubungan Antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku
Hubungan Antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu
Hubunga yang permanen Antara dua variable
Hubungan Antara tujuan dan cara
9
Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data. Proses
pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan metode tertentu. Jenis metode
yang dipilih dan digunakan dalam proses pengumpulan data tergantung pada sifat
dan karakteristik penelitian yang dilakukan. Agar data yang dikumpulkan
memenuhi persyaratan atau dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka
petugas pengumpul data dan alat bantu (instrument) pengumpulan data haruslah
memenuhi kriteria yang diperlukan.
Diantara metode pengumpulan data yang cukup penting adalah wawancara,
kuesioner, observasi, tes, dan dokumentasi. Setiap metode pengumpulan data
tersebut menggunakan instrument pengumpulan data yang berbeda-beda. Pada
dasarnya instrument dapat dibagi menjadi dua macam yakni tes dan non-tes.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dilakukan kaitannya dengan
pengumpulan data penelitian yaitu : 1) Wawancara terpimpin (guided interview)
yang juga dikenal sebutan wawancara berstruktur atau wawancara sistematis. 2)
Kuesioner atau angket dapat digunakan sebagai alat atau instrument pengumpul
data penelitian. Kuesioner terdiri dari daftar pertanyaan yang disampaikan kepada
responden untuk dijawab secara tertulis.
Observasi sebagai metode pengumpulan data banyak digunakan untuk
mengamati tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif (nonparticipant
observation). Observasi dapat juga berbentuk observasi eksperimental
(experimental observation). Observasi yang dilakukan dengan perencanaan yang
matang disebut observasi sistematis.
Tes dapat diartikan sebagai alat pengukur yang mempunyai standar objektif
sehingga dapat dipergunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan
psikis atau tingkah laku individu. Beberapa juga tes yang biasa digunakan dalam
penelitian misalnya tes bakat, tes inteligensi, tes minat, tes prestasi, tes
kepribadian, dan sebagainya. Tes yang baik adalah yang objektif, valid dan
reliable. Dalam menggunakan metode dokumentasi ini, peneliti dapat menyusun
10
instrument dokumentasi berupa variabel-variabel terpilih yang akan
didokumentasikan dengan menggunakan daftar check list sesuai dengan
kebutuhan peneliti. Dokumen dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi.
Dokumen pribadi berisi catatan-catatan yang bersifat formal.
Secara umum terdapat 2 jenis instrumen yaitu instrmen yang disusun sendiri
oleh peneliti, dan jenis instrument yang sudah terstandar. Butir-butir instrumen
terstandar tersebut kebanyakan bersifat “rahasia” dan hanya boleh digunakan
orang-orang yang memang berwenang yaitu mereka yang telah terdidik untuk
mengenal secara mendalam mengenai instrumen tersebut.
2. Apakah waktu soal diperkirakan atau disediakan untuk mengerjakan soal atau
menjawab pertanyaan sudah memadai?
11
3. Bagaimanakah tanggapan responden dan orang- oranng lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan penelitian ?
Dengan demikian tujuan uji coba secara umum yang berhubungan dengan
pengelolaan. Tujuan lain yang telah disinggung adalah diperolehnya informasi
mengenai kualitas instrument yang digunakan.
12
memakan satu atau dua buah jeruk untuk kemudian mengambil kesimpulan
mengenai kualitas rasa buah jeruk dari satu pohon jeruk tersebut. Akan tidak
masuk akal jika peneliti memakan semua buah jeruk dari satu pohon jeruk
tersebut karena buah jeruk akan habis setelah pengujian dilakukan.
Teknik sampling merupakan salah satu bagian terpenting dalam bab metodologi
penelitian. Metodologi penelitian biasanya memuat kajian tentang : Uraian variabel
pokok, Penentuan lokasi/waktu penelitian, Penentuan populasi, Penentuan besar
sampel atau teknik sampling, Teknik pengumpulan data, dan Analisis data
Sampel merupakan contoh, sedangkan teknik merupakan cara. Jadi teknik sampel
merupakan cara mengambil contoh (sampel), baik sampel dari benda hidup maupun
benda mati. Teknik sampel memiliki beberapa manfaat dalam penelitian yaitu dapat:
2) Lebih teliti menghitung yang sedikit dibandingkan dengan yang banyak,
Ada beberapa kriteria yang menjadi dasar pertimbangan setiap peneliti dalam
mengambil sampel. Kriteria tersebut adalah:
13
1) Lakukan dulu generalisasi sampel, jika tidak, akan dapat menyebabkan
kesimpulannya terlalu luas. Penyebab ini dilakukan biasanya si peneliti ingin
agar hasil penelitiannya berlaku secara meluas dan merasa sampel yang
ditentukannya telah mewakili populasi
4) Pilihlah teknik sampel dan hitunglah besarnya anggota sampel yang sesuai
dengan tujuan penelitian
Untuk menentukan besarnya sampel dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu (1)
probability sampling dan (2) nonprobability sampling.
Besarnya anggota sampel dalam suatu penelitian harus dihitung berdasarkan teknik
teknik sampel yang diperkenankan. Tujuan untuk mendapatkan hasil kesimpulan
yang tepat dan benar. Kebenaran suatu penelitian lebih besar ditentukan oleh jumlah
sampel yang diambil yang dijadikan bahan/data untuk dianalisis.
1) pertimbangan praktis mengacu pada (a) unsur-unsur biaya, tenaga dan
kemampuan, (b) bila untuk exploratory atau penemuan dan penjajakan, maka
anggota sampel harus lebih banyak, (c) jika kita memilih sampel yang banyak,
maka tingkat prediksi relatif tepat, kesalahan mentabulasi dan menghitung
besar, dan reliabilitas besar.
14
2) Ketepatan yaitu semakin kecil kita memilih taraf signifikans atau alpha
semakin banyak anggota sampelnya, akhirnya semakin tepat dan teliti ramalan
kita.
4) Analisis data yang kita gunakan menentukan besarnya anggota sampel,
umumnya untuk teknik statistic parametrik membutuhkan data relatif besar
(kira-kira30 responden). Sedangkan bila dianalisis dengan statistik non
parametrik cukup menggunakan data yang relatif kecil.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah:
15
3) Menyajikan data tiap variabel yang teliti.
5) Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (untuk
penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua
macam statistic yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik
deskriptif dan statistic inferensial.
Teknik teknik atau ukuran-ukuran mana yang tepat digunakan untuk masing-masing
variabel dengan berbagai skala pengukuran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Jenis analisis inferensial yang kedua adalah uji hipotesis. Pengujian hipotesa dapat
dibedakan atas dua kategori, yaitu menguji hubungan dan menguji perbedaan.
Menguji hubungan dilakukan apabila ada dua variabel yang akan diketahui kuat atau
lemahnya hubungan antara keduanya.
16
Menguji hubungan antara dua variabel disebut analisis bivariat. Penggunaan teknik
statistik pada analisis bivariat, yaitu: (1) menguji hipotesis mengenai hubungan antara
dua variabel yang sedang diselidiki dan (2) menentukan kadar atau derajat hubungan
atau asosiasi antara kedua variabel tersebut.
Penelitian survei antara lain bertujuan untuk: (1) mencari informasi factual secar
mendetail yang sedang menggejala, (2) mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk
mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, (3)
untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran
penelitian dalam memecahkan masalah, sebagai bahan penyusunan rencana dan
pengambilan keputusan di masa mendatang. Ryanto (2001) menyebutkan ciri-ciri
penelitian survey antara lain:
1. Data survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi atau dapat pula
dari hanya sebagian saja data populasi
17
3. Hasil survei dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya
terbatas, karena data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu dan saat data
itu dikumpulkan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat, penelitian survei juga
mulai banyak digunakan di bidang pengetahuan seperti pendidikan, ekonomi, dan
sosia atau penelitian lain yang mempunyai tujuan sebagai berikut: Menjawab
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan oleh peneliti, Memecahkan
permasalahan yang signifikan dan hidup di masyarakat, Menilai kebutuhan dan
menentukan tujuan institusi atau lembaga tertentu, Menganalisis kecenderungan yang
terjadi dalam suatu masyarakat atau suatu lembaga pada periode tertentu,
Menentukan apakah tujuan spesifik suatu lembaga sudah dapat dicapai,
Mendeskripsikan permasalahan yang ada, dan seberapa jauh implikasinya terhadap
lembaga yang ada.
18
angket dan wawancara, bagaimana menyampaikan instrumen tersebut kepada
responden sebagai kelengkapan teknik survei, sampai akhirnya mengidentifikan
beberapa prosedur yang tepat agar dapat memproses dan menganalisis untuk
memperoleh hasil penelitian.
Ada minimal tiga persyaratan untuk melakukan penelitian survei. Ketiga persyaratan
pendahuluan tersebut adalah:
19
berdasarkan besarnya kelas dan tingkat kecerdasan siswa. Persoalan ini memerlukan
suatu desain factorial.
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan yang dibuat sedemikian
sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang
sedang diselidiki dapat dikumpulkan. Desain eksperimen merupakan langkah-langkah
lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar supaya data
yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis
objektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas.
Desain eksperimen merupakan suatu teknik yang ampuh untuk menguji ada
tidaknya hubungan sebab akibat antar -variabel penelitian. Hal ini mudah dimengerti
karena sesuai pendapat Cook dan Campbell dalam bukunya Quasi variabel-variabel
penelitian hubungan sebab akibat yaitu dapat diuji apabila memenuhi tiga syarat,
yaitu :
20
4. Faktor-faktor manakah yang penting untuk dianalisis?
5. Teknik analisis apa yang harus dipergunakan?
6. Bagaimana eksperimen harus dilakukan?
7. Berapa kali eksperimen harus dilakukan?
8. Bagaiman mengontrol pengaruh variabel-variabel lain yang tidak ingin
diselidiki?
9. Dan mungkin masih ada pertanyaan lain.
21
b. One Group Pre-Test Post—test Design
c. The Statis Group Comparison (Dengan menggunakan kelompok
perbandingan statis)
2. Quasi Eksperimen
Quasi eksperimen adalah suatu jenis eksperimen yang menyadari
bahwa kontrol secara tradisional tidak dapat dilakukan secara tuntas. Untuk
meningkatkan kesahihan internal dalam eksperimen seperti ini dilakukan
kontrol secara statistic.
3. True Eksperinnen Design
True Eksperinnen yang biasa digunakan ada tiga macam yaitu :
a. Random Control Group Design
b. Randomized pre-les post-test Control Group Design
c. Salomon Four Groups Design
22
Kalau kita dapati bahwa mahasiswa yang suka meminum minuman keras
memperoleh IP yang lebih rendah daripada mahasiswa yang tidak suka minum, kita
tidak dapat secara otomatis menyimpulkan bahwa meminum alkohol akan membuat
prestasi akademisnya menjadi rendah. Mungkin angka-angka yang buruk itulah yang
menyebabkan mereka minum alkohol.
Hipotesis tentang hubungan kausal yang terbalik ini lebih mudah diatasi
daripada hipotesis tentang penyebab umum. Dalam setiap kasus, mungkin banyak
penyebab umum yang dapat meyebabkan adanya hubungan tak sebenarnya. Dalam
masalah hubungan kausal yang terbalik, hanya ada satu kemungkinan saja setiap
kasus, Y menyebabkan X dan bukan X menyebabkan Y.
Jika X selalu terjadi lebih dahulu daripada Y, maka sifat data kita itu telah
menghilangkan kemungkinan adanya hubungan kausal yang terbalik. Misalnya,
berbagai studi telah menunjukkan bahwa penghasilan rata-rata sarjana adalah lebih
tinggi daripada penghasilan tahunan rata-rata bukan sarjana. Kemungkinan terjadinya
hubungan kausal yang terbalik dalam hal ini dapat dihilangkan karena lulus atau tidak
lulusnya seseorang dari perguruan tinggi terjadi lebih dahulu daripada penghasilan
tahunan sesudahnya.
Studi expost facto akan membandingkan prestasi pemecahan masalah dari
mahasiswa yang kreatif dengan yang tidak kreatif. Hipotesisnya akan berbunyi:
Mahasiswa yang kreatif akan menunjukkan kecepatan dan ketepatan pemecahan
masalah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak kreatif.
Hipotesis ini jelas memerlukan desain expost facto, karena peneliti tidak dapat
memanipulasi kreativitas maupun mengelompokkan mahasiswa itu secara acak. Ia
harus mulai dengan dua kelompok yang sudah berbeda pada variabel bebas, yaitu
kreativitas, kemudian membandingkan kedua kelompok itu pada variabel terikat,
yakni prestasi pemecahan masalah.
BAB XI PENELITIAN KUALITATIF
23
Penelitian kualitatif adalah penelitian eksploratif yang mempunyai proses lain
dari penelitian kuantitatif. Jika metode kuantitatif dapat memberikan gambaran
tentang populasi secara umum, maka metode kualitatif dapat memberikan gambaran
khusus terhadap suatu kasus secara mendalam.
Teknik yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam, observasi partisipasi, kelompok diskusi terarah dan analisis dokumen.
Ada tiga unsur utama dalam proses analisis data pada penelitian kualitatif, yaitu:
reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.
Ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu :
1. Bersifat eksploratif
2. Teori lahir dan dikembangkan di lapangan
3. Proses berulang-ulang
4. Pembahasan lebih bersifat kasus dan spesifik
5. Mengandalkan kecermatan dalam pengumpulan data untuk mengungkap secara
tepat keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
Ciri-ciri penelitian kuantitatif yaitu :
1. Bersifat eksplanatif
2. Teori adalah iferensi dari hasil pengujian hipotesis
3. Proses standar dan logika
4. Hasil analisis digeneralisasikan ke populasi
5. Mengandalkan penggunaan teknik statistik untuk memperoleh kesimpulan yang
berlaku umum
Analisis kualitatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengacu pada
penelaahan atau pengujian yang sistematik mengenai suatu hal dalam rangka
menentukan bagian-bagian, hubungan diantara bagian, dan hubungan keseluruhan
bagian dalam keseluruhan.
Secara garis besar prosedur analistis dan proses analisis data dan pada
penelitian kualitatif, yaitu :
24
Organisasi data
Kategorisasi, tema dan pola
Validasi data
Laporan penelitian
Analisis data pada penelitian kualitatif
Ada 3 unsur utama dalam proses analisis data pada penelitian
kualitatif, yaitu :
Reduksi data
Sajian data
Penarikan kesimpulan/ verifikasi
Penerapan metode penelitian kualitatif dalam pendidikan
25
5. Asas struktur majemu
6. Asas teori, praktik dan transformasi
Penelitian tindakan terutama yang terkait dengan dunia pendidikan, mempunyai lima
fungsi yaitu:
1. Metode mengajar
2. Strategi mengajar
3. Prosrdur evaluasi
4. Perubahan sikap dan nilai
5. Pengembangan jabatan
6. Pengelolaan dan pengendalian serta
7. Administrasi.
Model adalah abstraksi dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks dari
suatu system, dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta lambing-lambang
lainnya. Madler menjelaskan manfaat dari model adalah sebagai berikut :
26
2. Model dapat mengintegrasikan seluruh pengetahuan hasil observasi dan
penelitian
3. Model dapat menyederhanakan suatu proses yang bersifat kompleks
4. Model dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan
1. Pra penelitian
2. Penelitian tindakan kelas
a) Perencanaan tindakan
b) Pelaksanaan tindakan
c) Observasi
d) Refleksi
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah berupa observasi, tes
dan studi dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh data tentang kualitas pembelajaran, motivasi belajar siswa, dan
hasil belajar. Data tersebut dikumpulkan dengan instrument berikut :
27
1. Instrument Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran di kelas
2. Motivasi Belajar Siswa
3. Instrument Penilaian/Tes Refleksi Awal/Tes Siklus
Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis PTK dengan statistic deskriptif.
Penelitian Tindakan Kelas diasumsikan berhasil bila dilakukan tindakan perbaikan
kualitas pembelajaran, maka akan berdampak terhadap perbaikan prilaku siswa dan
hasil belajar.
I. PENDAHULUAN
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teori
2.3 Kerangka Berpikir
28
2.4 Pengajuan Hipotesis
3.1 Lokasi Penelitian
3.4 Rancangan Penelitian
4.2 Analisis Data
4.3 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
I. PENDAHULUAN
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Pemecahan Masalah
29
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
2.1 Uraian Teori
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Pengajuan Hipotesis
3.1 Lokasi Penelitian
3.3 Defenisi Operasional
3.4 Prosedur Penelitian
3.7 Indikator Keberhasilan
4.2 Analisis Data
4.3 Pembahasan
30
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
PENDAHULUAN
Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono yang berjudul Metode Penelitian
Pendidikan merupakan buku yang dikembangkan dari buku sebelumnya yaitu Metode
Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami Penelitian Kualitatif. Buku yang
berjudul Metode Penelitian Pendidikan merupakan hasil cetakan yang ke-21 pada
bulan Oktober 2015. Apa yang dibahas oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam buku ini
kiranya dapat menjadi pedoman untuk kalangan intelektulal ataupun masyarakat
umumnya. Menurut Prof. Sugiyono, Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun
merdeka tetapi belum memiliki kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai. Hal
ini di antaranya disebabkan karena kualitas penyelenggaraan dan hasil pendidikan
dari berbagai jalur, jenjang dan jenis pendidikan belum memadai. Rendahnya kualitas
penyelenggaran dan hasil pendidikan ini antara lain disebabkan pembuatan kebijakan,
pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi tidak didasarkan dari hasil penelitian
yang memadai. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendididkan pada tingkat yang
lebih tinggi, maka setiap upaya meningkatkan kualitas tersebut perlu dilakukan
penelitian. Supaya penelitian dapat menghasilkan informasi yang akurat, maka perlu
menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode penelitian secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Metode Kuantitaif, Kualitatif dan Metode
Penelitian dan Pengembangan (R&D). Dalam buku ini, ketiga metode tersebut
diuraikan secara lugas, jelas, dan tuntas dengan bahasa yang mudah dimengerti serta
diberikan contoh–contoh yang kongkrit. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, sebagian besar
orang sering melontarkan pertanyaan terhadap kedua metode (kuantitatif dan
31
kualitatif), apakah kedua metode ini dapat digabungkan atau tidak. Agar tidak
membingungkan terhadap pemakaian kedua metode ini maka dalam ringkasan
singkat ini akan dibahas secara mendetail tentang metode-metode yang digunakan.
Semoga apa yang dipaparkan dalam ringkasan ini dapat bermanfaat, setidaknya bagi
penulis.
Di dalam bab 1 ini Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
metode penelitian pendidkan di antaranya pengertian metode penelitian pendidikan,
jenis-jenis metode penelitian, perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kapan
metode kuantitatif dan kualitaif digunakan, jangka waktu penelitian kualitatif serta
kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif.
Pengertian metode penelitian sendiri adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat beberapa jenis metode penelitian,
sebagai berikut.
32
kualitatif dan kuantitatif. Karena menurutnya masih banyak orang bingung dalam
pengggunaan kedua metode ini.
Pada bab 2 ini, Prof. Sugiyono memaparkan beberapa poin penting yaitu komponen
penelitian kuantitatif, pengertian masalah, sumber masalah,rumusan masalah,variable
penelitian dan paradigm penelitian. Adapun komponen dalam proses penelitian
kuantitatif yaitu rumusan masalah,landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan
data (populasi dan sampel, penggabungan instrument dan pengujian instrument),
analisis data serta kesimpulan/saran. Prof. Dr. Sugiyono menggunakan definisi
masalah yang digunakan oleh Tucmanm 1982. Menurut Tucman, baik penelitian
murni maupun terapan semuanya berangkat dari masalah, hanya saja untuk penelitian
terapan hasilnya langsung digunakan untuk membuat keputusan. Masalah masalah
dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpang antara pengalaman dengan
kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan
kompetisi (Stoner 1982).
Adapun pengertian rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Ada beberapa bentuk- bentuk rumusan
masalah yaitu rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan rumusan
masalah asosiatif. Prof. Sugiyono juga memaparkan pengertian variable penelitian
dan jenis-jenis variable penelitian. Dalam buku ini juga dipaparkan tentang
paradigma penelitian yaitu pola pikir yang menunjukan hubungan antara variable
yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang
perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis
dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Paradigma terdiri atas beberapa
bentuk yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan, paradigm ganda
33
dengan dua variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable, dan
paradigm jalur.
34
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri,perbandingan keadaan
variable pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan
antara dua variable atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.
Pada bab ini penulis memaparkan tentang pengertian metode penelitian eksperimen
dan bentuk desain eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang dikendalikan. Adapun beberapa bentuk desain eksperimen
diantaranaya pre eksperimental atau sering disebut eksperimen yang belum sungguh –
sungguh, Eksperimen true eksperimental design (eksperimen yang betul – betul),
factorial design (dengan memperhatiakan kemungkinan adanya variable moderator
yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil. Sedangkan
Quasi eksperimental merupakan pengembangan dari true eksperimental design yang
sulit dilaksanakan. Ada dua bentuk desain quasi ekspeimental yaitu times series
design dan nonequivalen control grup design.
Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel dan
jenis – jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Adapun pengertian sampel menurut penulis yaitu bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Secara garis besar
35
teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu probability sampling dan
nonprobabillity sampling. Probaility sampling terdiri atas simple random sampling
(pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu; proportionate stratified random
sampling (populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata
secara proposional); disproportionate statisfied random sampling (menentukan jumlah
sampel bila populasi berstrata tapi kurang proposional); area sampling (menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas). Adapun
pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Penulis membagi nonprobability sampling menjadi beberapa
bagian yaitu sampling sistematis (teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut); sampling kuota (teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
yang diinginkan) ; sampling isidental (teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok
sebagai sumber data); sampling jenuh ( teknik pengambilan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel); snowball sampling ( teknik penentuan
sampel yang mula – mula jumlahnya kecil kemudian membesar).
Dalam bab ini penulis juga memaparkan cara untuk menentukan ukuran sampel.
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel
yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota
populasi itu sendiri. Penulis memberi saran tentang ukuran sampel untuk penelitian
yang dikutip dari buku Reseach Methods For Business yang ditulis oelh Roscoe
( 1982) adalah sebagai berikut :
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan
500.
36
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria- wanita,pegawai negri-
swasta) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing –
masing antara 10 sampai 20.
Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang macam – macam skala pengukuran
dan instrument penelitian. Penulis mengatakan bahwa skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran terdiri atas :
37
d. Rating Scale; data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif
Adapun pengertian dari instrument penelitian yaitu suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun social yang diamati (variable penelitian). Prof.
Dr. Sugiyono mengatakan bahwa apabila kita melakukan penelitian dalam bidang
pendidikan ada tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu
Dalam bab ini juga penulis memaparkan cara untuk menyusun instrument. Titik
tolak dari penyusunan adalah variable – varibel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti. Dari variable – vriabel tersebut diberikan defenisi operasiuonalnya dan
selanjutnya ditentukan indicator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian
dijabarkan menjadi butir- butir pertanyaan atau pernyataan.
Pada bab ini penulis hanya memperkenalkan atau memaparkan pengumpulan data
berdasarkan tekniknya yaitu melalui wawancara, angket,dan observase.
a. Interview (wawancara)
b. Kuesioner (angket)
c. Observasi
Dalam ketiga teknik ini dijelaskan secara mendetail tentang hal hal yang menyangkut
ketiga teknik tersebut.
38
Pada bab ini penulis memaparkan macam statistik untuk analisis data dan macam
data. Macam statistik untuk analisis data terdiri atas statistik deskriptif dan statistic
inferensial. Pada bab ini juga Prof. Sugiyono mengaskan bahwa untuk menguji
hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik ada dua hal utama
yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis. Macam data terdiri
atas data nominal, ordinal, interval dan rasio. Sedangkan bentuk hipotesis terdiri atas
hipotesis komparatif, deskriptif dan asosiatif. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengujian hipotesis yaitu taraf kesalahan. Dalam menaksir
parameter populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua
kesalahan yaitu :
a. Kesalahan tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang
benar (seharusnya diterima).
b. Kesalahan tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak).
Untuk memahami penggunaan statistic dalam penelitian maka dalam bab ini Prof.
Sugiyono memaparkan contoh penelitian . Misalnya penelitian berjudul “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan terhadap Iklim
Organisasi Sekolah Widyaloka. Variabel penelitian adalah gaya kepemimpinan
kepala sekolah (X1), dan situasi kepemimpinan (X2) sebagai variable independen dan
iklim organiasi sekolah (Y) variable dependen. Populasi sebagai sebagai sumber data
dalam penelitian ini adalah semua guru yang berpendidikan S2,S2 dan D3 dengan
jumlah 50 orang. Berdasarkan tingkat kesalahan 5 % maka ukuran sampel ditemukan
44 guru terdiri atas 30 orang pria dan 14 orang wanita. Rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
39
a. Rumusan Masalah Deskriptif
1. Seberapa banyak gaya kepemimpinan kepala SMA Widyaloka?
2. Seberapa baik situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka?
3. Seberapa baik iklim organisasi SMA Widyaloka?
b. Rumusan Masalah Asosiatif
1. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
2. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan
dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
3. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan
iklim organisasi SMA Widyaloka?
c. Rumusan Masalah Komparatif
1. Adakah perbedaangaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan
menurut persepsi guru yang berpendidikan S2, S1 Dan D3?
2. Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut
persepsi guru yang berpendidikan S2, S2 Dan D3?
3. Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan
berdasarkan persepsi guru pria dan wanita?
40
3. Iklim organisasi SMA Widyaloka paling tinggi 60 % dari yang
diharapkan.
Pada bab ini penulis memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah,
fokus, judul penelitian dan teori dalam penelitian kualitalitatif. Menurut penulis,
41
dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti
tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian judul
proposal dengan judul laporan sama. Kedua, masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah
yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan sehingga
judul penelitian cukup disempurnakan. Ketiga, masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki lapangan berubah total sehingga harus ganti masalah. Penulis juga
memaparkan bahwa dalam membuat sebuah proposal penelitian harus ada focus
penelitian atau batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut
dengan focus yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Penulis
berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang akan dipecahkan .
Adapun bentuk rumusan masalah yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu rumusan
masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah
suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasikan dan atau
memotret situasi social yang mendalam. Rumusan masalah komparatif adalah
rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks
sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan rumusan masalah
asosiatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi
hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Selain rumusan
masalah, salah satu hal yang tidak kalah penting dalam membuat proposal penelitian
adalah judul penelitian. Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh
peneliti bersifat sementara dan bersifat holistic (menyeluruh) maka judul dalam
penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara
dan berkembang setelah memasuki lapangan.
Penulis juga memaparkan tentang teori yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara maka teori
42
yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat
sementara dan berkembang setelah peneliti memasuki konteks sosial. Peneliti
kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan
teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk menunjukan
seberapa jauh penelitian memiliki teori peneliti memiliki teori dan memahami
permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan tersebut bersifat sementara.
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian populasi dan sampel serta teknik
pengambilan sampel. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara
populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi itu. Dalam penelitian kualitatif penulis menggunakan
istilah yang disampaikan oleh Spadley yang dinamakan social situation atau situasi
social yang terdiri atas tiga element yaitu tempat,pelaku, dan aktivitas.
Adapun beberapa teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling
dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbamgan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama -
lama menjadi besar. Lincoln dan Guba (1985) mengemukakan bahwa dalam
penelitian naturalistik, spesifikasi sampel tidak dapat ditentukan sebelumya. Jadi
penentuan sampel dalam penlitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki
lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti memilih orang
tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktik sepeti
inilah yang dinamakan snowball sampling.
43
BAB 12 INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pada bab ini penulis mengemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan instrument
penelitian dan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti
sebagai instrument harus validasi seberapa jauh itu peneliti kualitatif siap melakukan
penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai
instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Penulis mengambil pendapat
dari Nasution (1988) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan daripada
menjadikan manusia sebagai instrument penelitia utama. Alasannya adalah bahwa
segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Penulis mengelompokkan
jenis dari pengumpulan data dengan observase yaitu observase partisipatif, observasi
terus terang dan observasi tak berstruktur. Dalam observasi partisipatif peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau digunakan
sebagai sumber data penelitian. Observase terus terang, peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang
melakukan penelitian. Sedangkan observasi tak bestruktur adalah observasi yang
tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Penulis mengutip beberapa tahap observasi menurut Spradley (1980) yaitu : observasi
deskriptif, terfokus dan terseleksi. Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat
memasuki situasi sosial tertentu sebagai obyek penelitian. Observasi terfokus suatu
yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Sedangkan observasi
terseleksi, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih
rinci.
44
Pada bab ini juga Sugiyono memaparkan teknik pengumpulan data dengan
wawancara. Penulis mendefinisikan pengumpulan data dengan interview menurut
Esterbeg (2002) yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
Tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Ada
macam – macam interview atau wawancara (Esterbeg, 2002) yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semiterstruktur dan wawancara tak bestruktur.
Adapun langkah – langkah wawancara menurut Lincoln dan Guba adalah sebagai
berikut :
Pada bab ini penulis memaparkan pengertian teknik analisis data dan proses analisis
data. Prof. Sugiyono mengatakan bahwa jika data yang ada dalam proposal kita
bersifat kuantitatif maka teknik analis data menggunakan metode statistik yang sudah
tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antara dua variable, bila datanya
ordinal maka statistik yang digunakan Korelasi Spearman Rank, sedangkan bila
datanya interval atau ratio digunakan korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan
jika penelitian bersifat kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam (triangulasi) dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Penulis memaparkan dua macam analisis data yaitu analisis sebelum di lapangan dan
analisis selama di lapangan model Miles and Huberman. Penelitian kualitatif telah
melakukan analisis data sebelum memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap
45
data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Adapun analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan pada saat pengumpulan data secara berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Beberapa aktivitas alam
analisis data yaitu data reduction,data display,dan conlusion drawing
Menurut Prof. Sugiyono ada beberapa tahapan analisis data yang dilakukan yaitu
analisis dominan dan analisis taksonomi. Analisis dominan merupakan analisis yang
gambaran umumnya diperoleh dari obyek / penelitian atau situasi social. Adapun
analisis taksonomi yaitu analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul
berdasarkan domain yang telah ditetapkan.
a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif
antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan
dalam penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analis kasus negative
dan member check.
46
b. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Nilai
transfer ini berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat
diterapakan atau digunakan dalam situasi lain.
c. Pengujian dependability
Suatu penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau
mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji
dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses
penelitian. Jika peneliti tak dapat menunjukan jejak aktivitas lapangannya maka
dependabilitas penelitiannya patut diragukan.
d. Pengujian konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji
obyektivitas penelitian. Penelitian dikatakan obyek bila hasil penelitian telah
disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif uji konfirmability sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.
Pada bab ini penulis memaparkan tentang sistematika proposal penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Adapun sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN
47
B. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
a. Deskripsi Teori.
b. Kerangka Berpikir
c. Hipotesis Penelitian
C. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode Penelitian
b. Populasi dan sampel
c. Instrumen Penelitian
d. Teknik Pengumpulan data
e. Teknik Analisis Data
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya
organisasi pelaksanaan penelitian
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadawl kegiatan yang
akan dilaksanakan.
E. BIAYA PENELITIAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang
diperlukan tergantung pada tingkat resiko kegiatan dilakukan.
A. PENDAHULUAN
48
a. Latar Belakang
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukan gambaran keadaan yang sedang
terjadi selanjutnya. Masalah yang dikemukan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari
studi pendahuluan dokumentasi laporan penelitian atau pernyataan orang – orang
yang dianggap kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika.
b. Fokus Penelitian
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertannyaan penelitian yang jawabanya
dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
tidak berkenaan dengan variable penelitian, yang bersifat spesifik tetapi lebih
makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek atau
situasi sosial penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan
membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian
kualitatif adalah menemukan sesuatu yang sebelumya belum pernah ada.
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian
kualitatif manfaat penelitian lebih bersifat teoritis yaitu untuk pengembangan
ilmu namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah.
B. STUDI KEPUSTAKAAN
49
Penulis mengatakan bahwa studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan
referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada
situasi sosial yang diteliti.
C. METODE PENELITIAN
50
menurut Miles dan Huberman yaitu dilakukan secara interaktif melaui proses
data reduction, data display, dan verification.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data, uji dependabilitas data, uji
trasferabilitas dan uji konfirmabilitas.
a. Organisasi
b. Dalam organisasi penelitian terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa anggota
peneliti, pengumpul data, benda hara, dan tenaga administrasi.
c. Jadwal Penelitian
d. Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relative lama
antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian.
E. PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang
diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan
pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan
tempat tinggal peneliti serta lamanya penelitian dilakukan.
51
BAB III PEMBAHASAN ANALISIS
3.1 Pembahasan Isi Buku
1. Pada buku utama penelitian dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan maksudnya penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian
dasar, terapan, evaluasi, pengembangan, dan penelitian mendesak.
b. Berdasarkan metodenya, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian
sejarah, deskriptif, korelasional, kausal, komparatif, percobaan dan kuasi
percobaan
52
b. Kuesioner
c. Observasi
Sedangkan pada buku utama teknik pengumpulan data yang dijelaskan terdiri
atas :
a. Wawancara/interview
b. Kuesioner (Angket)
c. Observasi
d. Tes
e. Dokumentasi
4. Pada penyusunan proposal penelitian buku pembanding hanya memaparkan
teknik penyusunan proposal penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan
pada buku utama penyusunan proposal penelitian yang dipaparkan yaitu
sistematika proposal penelitian kuantitatif dan sistematika proposal penelitian
tindakan kelas.
53
juga penjelasan terkait sistematika penyusunan proposal hanya singkat
dan tidak seluruhnya di jelaskan.
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding
1. Kelebihan buku pembanding ini yaitu pada buku pembanding ini
penjelasan yang diberikan sangat jelas karena selain dijelaskan dengan
kata yang mudah dipahami setiap penjelasan dalam buku ini juga
diberikan contoh – contoh agar pembaca dapat lebih paham.
2. Kekurangan dari buku pembanding ini yaitu buku ini hanya terfokus pada
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif sedangkan penelitian dalam
pendidikan terdapat beberapa jenis penelitian seperti pendidikan tindakan
kelas, expost facto, dan penelitian eksperimen
54
DAFTAR PUSTAKA
55