Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, dan berbagai macam nikmat. Sehingga kami dapat membuat dan
menyelesaikan Tugas makalah mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya ini.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan.
Harapan kami paling besar dari penyusun makalah ini adalah, mudah-mudahan apa
yang kami susunan ini penuh manfaat baik untuk pribadi, teman-teman dan orang banyak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan.....................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A.Otoritas Jasa Keuangan…………………………………………………………………...4
1.Pengertian Otoritas Jasa Keuangan……………………………...…………………………..4
2. Tugas OJK……………………………………….…………………………………………5
3. Struktur OJK…………………………………………….………………………………….6
B.Otoritas Moneter……..…………………………………………………………………...7
1.Pengertian Otoritas Moneter……….………………………………………………………..7
2. Tugas OM……….……………………………….…………………………………………8
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara sekilas, OJK dan Bank Indonesia memiliki peran yang hampir sama. Bank Indonesia
adalah lembaga independen yang salah satu kewenangannya adalah mengatur Perbankan di
seluruh Indonesia, sedangkan OJK adalah lembaga independen yang mengatur industri jasa
keuangan di Indonesia. Namun karena industri jasa keuangan juga termasuk Perbankan, lalu
apa bedanya BI dengan OJK? Mengapa keduanya sama-sama mengatur Perbankan.
Apa bedanya BI dan OJK? Pertanyaan ini awam terjadi di masyarakat, terlebih sejak tahun
2012, ketika OJK secara resmi diumumkan berdiri dan memulai kiprahnya sebagai pengawas
industri Jasa Keuangan di Indonesia. Meski sama-sama mengurusi Perbankan, namun
sebenarnya BI dan OJK memiliki benang merah tersendiri dalam menjalankan tugasnya.
3
BAB II
PEBAHASAN
A. Otoritas Jasa Keuangan
1. Pengertian OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk
berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan
pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia
dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa
keuangan.
4
c. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan
tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan
jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan;
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
e. melakukan penunjukan pengelola statuter;
f. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
h. memberikan dan/atau mencabut:
1) izin usaha;
2) izin orang perseorangan;
3) efektifnya pernyataan pendaftaran;
4) surat tanda terdaftar;
5) persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6) pengesahan;
7) persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8) penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan.
5
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawasan Sektor Pasar
Modal;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB;
6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko; dan
7. Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen memimpin
bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Keterangan:
6
DOSM (Departemen Organisasi dan SDM)
DPJK (Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan)
DKMS (Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis)
DSHM (Departemen Sekretariat Dewan Komisioner dan Hubungan Masyarakat)
DMSP (Departemen Manajemen Strategis dan Perubahan)
DLOG (Departemen Logistik)
DKIR (Deputi Komisioner Internasional dan Riset)
DINT (Departemen Internasional)
DRJK (Departemen Riset SJK)
GPUT (Grup Penanganan APU PPT)
DKIK (Deputi Komisioner Sistem Informasi dan Keuangan)
DPSI (Departemen Pengelolaan Sistem Informasi)
DKEU (Departemen Keuangan)
GPSI (Grup Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi)
DKHK (Deputi Komisioner Hukum)
DHUK (Departemen Hukum)
GPHK (grup Penelitian dan Pengembangan Hukum Sektor Jasa keuangan)
DKOI (Deputi Komisioner OJK Institure dan Keuangan Digital)
OJKI (OJK Institute)
GIKD (Grup Inovasi Keuangan Digital)
DKAI (Deputi Komisioner Audit Internal dan Manajemen Risiko)
DPAI (Departemen Audit Internal)
DRPK (Departemen Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas
GPAF (Grup Penanganan Anti Fraud)
DKEP (Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen)
DPLK (Departemen Perlindungan Konsumen)
DLIK (Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan)
DKBI (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I)
DKB2 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II)
DKB3 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III)
DKB4 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV)
DPNP (Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan)
DPIP (Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan
DPPS (Direktorat Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah)
DPKP (Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan
DPMK (Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis)
DKIP (Departemen Pemeriksaan Khusus dan Investigasi Perbankan)
DPB1 (Departemen Pengawasan Bank 1)
DPB2 (Departemen Pengawasan Bank 2)
DPB3 (Departemen Pengawasan Bank 3)
DPBS (Departemen Bank Syariah)
KR (Kantor OJK Regional)
DKMI (Deputi Komisioner Pengawas PM I)
DKM2 (Deputi Komisioner Pengawas PM II)
7
DPM1 (Departemen Pengawasan PM 1A)
DPM2 (Departemen Pengawasan PM 1B)
DPM3 (Departemen Pengawasan PM 2A)
DPM4 (Departemen Pengawasan PM 2B)
DKII (Deputi Komisioner Pengawas IKNB I)
DKI2 (Deputi Komisioner Pengawas IKNB II)
DPI1 (Departemen Pengawasan IKNB 1A)
DPI2 (Departemen Pengawasan IKNB 1B)
DPI3 (Departemen Pengawasan IKNB 2A)
DPI4 (Departemen Pengawasan IKNB 2B)
8
Disamping tugas –tugas tersebut, Bank Indonesia juga mempunyai tanggung jawab dan
kegiatan lain dalam kaitannya dengan pemerintah, hubungan internasional, akuntabilitas dan
anggaran.
a.Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia :
1) Menetapkan peraturan perbankan termasuk ketentuan –ketentuan perbankan yang
memuat prinsip –prinsip kehati –hatian.
2) Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank.
3) Melaksanakan pengawasan bank secara langsung dan tidak langsung.
4) Mengatur dan mengembangkan sistem informasi antarbank. Sistem informasi dapat
dilakukan sendiri oleh Bank Indonesia dan atau oleh pihak lain dengan persetujuan
Bank Indonesia.
5) Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang –undangan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK
dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan.OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan
pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia
dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa
keuangan.
Otoritas moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan
jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki hak untuk menetapkan suku bunga
dan parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan uang.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan agar para pelajar senantiasa selalu aktif melihat situasi dan
kondisi perekonomian yang ada, serta selalu berusaha untuk mencari solusi dengan harapan
solusi-solusi itu dapat digunakan sebagai usulan bagi pemerintah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, totok. 2013. Bank dan lembaga keuangan lain. Jakarta. Salemba empat
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206569/pendidikan/OTORITAS+MONETER.pdf
11
12