Teori pertumbuhan ekonomi Neo-Klasik pada dasarnya bertujuan untuk menerangkan faktor
faktor utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan sumbangan relatif dari berbagai
faktor ini dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori Neo-Klasik ditunjukan
bagaimana tiga jenis input yaitu modal, tekonologi dan tenaga kerja menentukan tingkat
kegiatan ekonomi, dan peranan dari modal dan perkembangan teknologi dalam menentukan
pertumbuhan ekonomi. Uraian dalam bagian ini akan dibedakan kepada empat tingkat analisis,
yaitu1 :
Model pertumbuhan ekonomi neo-klasik ini pada hakikatnya adalah bentuk pembaruan dari
ajaran klasik yang mengasumsikan bahwa perekonomian akan tetap mengalami tingkat
pengerjaan penuh (full employment) dan kapasitas peralatan modal akan tetap digunakan
sepanjang waktu. Dengan kata lain, sampai dimana perekonomian berkembang itu akan
tergantung pada pertambahan penduduk,akumulasi modal dan kemajuan teknologi. Model
pertumbuhan neo-klasik ini diwakili oleh Solow-Swan. Sehingga model pertumbuhan ekonomi
neo-klasik ini dikenal dengan sebutan model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan atau juga
dikenal dengan Exogeneous Growth Model.
Menurut Solow-Swan, akumulasi modal saja tidak cukup untuk menentukan tinggi-rendah nya
pertumbuhan ekonomi. Lebih dari itu, tingkat produktivitas tenaga kerja harus diperhitungkan
untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang diinginkan2.
1
Sattar and Silvana Kardinar Wijayanti, Buku Ajar Teori Ekonomi Makro (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 51–52.
2
Sambali Halim, Pertanian Dan Industri (Jakarta: Kencana, 2020), 31.
Beberapa teori pertumbuhan ekonomi dari aliran neoklasik adalah sebagai berikut.
Ada empat asumsi yang digunakan oleh teori ini dalam menganalisis faktor faktor pendukung
pertumbuhan ekonomi yakni sebagai berikut.
Investasi yang terjadi pada tahun tertentu akan menyebabkan peningkatan barang modal pada
tahun berikutnya. Agar seluruh penambahan barang modal tersebut digunakan seluruhnya
maka total pengeluaran harus meningkat sebesar penambahan barang modal tersebut.
Kenaikan total pengeluaran menyebabkan kenaikan pendapatan nasional (PDB), Seperti yang
kita ketahui, pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya peningkatan PDB dari suatu negara
atau masyarakat. Oleh karena itu, Investasi harus terus mengalami kenaikan agar tingkat
pertumbuhan ekonomi juga ikut mengalami kenaikan
Berdasarkan teori pertumbuhan neoklasik yang dikembangkan oleh Abramovitz dan Solow,
pertumbuhan tergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi. Bisa juga dikatakan
bahwa teori ini lebih melihat dari sisi penawaran atau sisi produksi. Berdasarkan teori ini, ada 3
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi3, yaitu:
a) Pertumbuhan modal
b) Pertumbuhan penduduk
c) Pertumbuhan teknologi
Teori pertumbuhan endogen merupakan suatu teori pertumbuhan yang menjelaskan bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses yang bersumber dari dalam suatu sistem. Teori
ekonomi Endogen muncul sebagai kritik terhadap teori pertumbuhan NeoKlasik mengenai
diminishing margirtul produciivdy of capital dan konvergenitas pendapatan di berbagai negara.
Hal ini karena pada negara-negara yang sudah maju, telah mengembangkan teknologi yang
dapat meningkatkan kapasitas produksi nya. Kemajuan teknologi tersebut salah satunya
3
Alam S, Ekonomi Untuk SMA Dan MA Kelas XI (Jakarta: Erlangga, 2007), 27–28.
didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mereka dapat
melakukan inovasi teknologi yang dapat memberikan manfaat besar terhadap pembangunan.
Sehingga walaupun negara berkembang mampu meningkatkan akumulasi modal fisiknya, akan
tetapi perkembangan tersebut belum dapat mengejar ketertinggalan dengan negara maju.
Teori pertumbuhan endogen yang dipelopori oleh Romer (1986) dan Lucas (1988) merupakan
awal kebangkitan dari pemahaman baru mengenai faktor faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, Hal ini seiring dengan perkembangan dunia yang
ditandai oleh perkembangan teknologi modern yang digunakan dalam proses produksi.
Sehingga permasalahan dalam pertumbuhan ekonomi tidak bisa dijelaskan secara baik oleh
teori NeoKlasik5.
4
Amiruddin Idris, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 58–59.
5
Teguh Widodo, Pembangunan Endogen: Mengabaikan Peran Negara Dalam Pembangunan (Yogyakarta:
Deepublish, 2015), 127.
Daftar Pustaka
Idris, Amiruddin. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
S, Alam. Ekonomi Untuk SMA Dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.
Sattar, and Silvana Kardinar Wijayanti. Buku Ajar Teori Ekonomi Makro. Yogyakarta: Deepublish, 2018.