Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE 13

Ideologi

pada hakikatnya merupakan kesatuan


gagasan-gagasan dasar mengenai manusia
dan kehidupannya termasuk di dalamnya
adalah kehidupan bernegara.
(mengenai wujud masyarakat yang di
cita-citakan serta prinsip-prinsip untuk
mewujudkan masyarakat tersebut)
Masyarakat bernegara

pemersatu sebagai prinsip


masyarakat Ideologi pengarah dalam
membangun visi
menumbuhkan rasa bersama
solidaritas atau
kesetiakawanan

memberikan daya
gerak pada
masyarakat yang Cita-cita
bersangkutan untuk
beraktivitas
Ideologi Liberal

muncul dan berkembang sebagai reaksi


atas pemerintahan yang absolut dan
sistem kehidupan yang dogmatis di Eropa
pada abat pertengahan, Karena
masyarakat tidak memiliki kebebasan
untuk berfikir dan bertindak

ideologi liberal lahir,


menuntut adanya kebebasan individu
• Masyarakat yang di cita-citakan menurut
ideologi liberal adalah masyarakat yang
memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada
setiap individu untuk melaksanakan hak-haknya

• Liberalisme juga menjunjung tinggi prinsip


negara hukum, sebab hanya dengan penegakan
hukum secara baik akan ada kepastian hukum
dalam masyarakat, yang berarti juga kepastian
akan hak-hak individu
• Ideologi liberal menganggap pengakuan dan
penghargaan terhadap hak asasi manusia
sebagai suatu hal yang sangat penting, karena
hal itu merupakan wujut penghargaan
terhadap harkat dan martabat individu.
• Mereka juga menjunjung tinggi asas
demokrasi, sebagai wujud kesadaran bahwa
rakyat pemilik kekuasaan sedangkan
pemerintah menjalankan pemerintahan atas
nama rakyat. Dengan demikian tidak ada hak
bagi pemerintah untuk bertindak sewenang-
wenang dengan mengabaikan hak-hak rakyat,
bahkan sebaliknya rakyat dapat senantiasa
mengontrol tindakan pemerintah
Ideologi komunis

• bersumber pada ajaran Karl Marx. Ajaran


tersebut kemudian dijabarkan oleh Engels dan
Lenin
• muncul dan berkembang sebagai reaksi
terhadap berkembangnya kapitalisme yang
diletakkan diatas landasan kepemilikan faktor
produksi oleh perseorangan.
• Kapitalisme ini berkembang pesat setelah
terjadinya revolusi industri pada abad XVIII
dimana dengan revolusi industri itu produk
barang bisa dilakukan secara mudah dan
murah. Akibatnya terjadi akumulasi modal
pada pihak tertentu sehingga memungkinkan
pengembangan industri lebih lanjut.
Berkembangnya kapitalisme menciptakan
polarisasi masyarakat yakni golongan majikan
dan buruh, atau golongan borjuis dan proletar
• Masyarakat yang dicita-citakan oleh ideologi
komunis adalah masyarakat tanpa kelas atau
masyarakat yang sama rasa sama rata. Untuk
mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan
itu, hampir semua factor produksi dikuasai
oleh negara, dan pemilikan kekayaan individu
sangat dibatasi.
Karakter yang menyertai Komunis
1. atheisme. Agama dianggap sebagai titik
kebuntuan pikiran manusia. Agama memelihara
kekolotan sehingga dipandang sebagai
penghambat kemajuan
2. sifat dogmatisme yang berlebihan, menolak
demokrasi, serta mengingkari hak asasi individu
karena dalam pandangan komunis hak-hak
individu hampir tidak ada, sedangkan yang ada
adalah hak-hak kolektif (komunal). Karena itu
pula hak milik perseorangan sangat dibatasi dan
hampir semua dikuasai negara.
Agama sebagai Ideologi

Dalam sejarah Eropa pada abad pertengahan,


agama memegang peranan penting dalam
kehidupan ketatanegaraan.
Antara kehidupan kenegaraan dengan
kehidupan keagamaan tidak dapat dipisahkan.
Pemimpin agama sekaligus menjadi pemimpin
negara, dan hukum agama juga menjadi hukum
negara.
Sumber hukum yang utama dalam negara adalah
kitab suci agama tertentu.
Sistem kenegaraan yang demikian didasarkan
pada teori teokrasi, bahwa terbentuknya negara
merupakan perwujudan kehendak Tuhan di
muka bumi, dan kekuasaan pemerintah negara
merupakan manifestasi kekuasaan Tuhan
Ideologi Pancasila

Pancasila selain sebagai pandangan hidup dan


dasar negara juga menjadi ideologi negara.
Sebagai ideologi negara, Pancasila memberikan
gambaran mengenai wujud masyarakat yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Wujud masyarakat yang dicita-citakan, yaitu


masyarakat yang dijiwai oleh nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima sila dari Pancasila.
Salah satu peranan Pancasila yang
menonjol sejak permulaan
penyelenggaraan negara Republik Indonesia
adalah fungsinya dalam mempersatukan
seluruh rakyat Indonesia menjadi bangsa
yang berkepribadian dan percaya pada diri
sendiri

Anda mungkin juga menyukai