Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH POLA KEBUTUHAN TIDUR, IRAMA SIRKADIAN TIDUR, APA ITU

SIRKADIAN, KEBUTUHAN TIDUR DARI NEOMATUS SAMPAI LANSIA


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 3
oleh dosen Bu eva

Disusun oleh :
Ahmad sambas sutisna
Dini inayah
friska aprilianti (219063)
Musopi Nuriyah (219070)
Reyna Nazela Oktiyana ( 219078 )
Syafira Nurlaili (219086)
Zaki arif sholeh (219094)

PROGRAM STUDI S1-1B KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada bapak/ibu dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil,
sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari
sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak
kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian
kepada bapak/ibu dosen serta teman - teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti
egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun
untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
membaca makalah yang telah kami buat

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1 Pengertian Tidur............................................................................................................2
2.2 Pola Tidur......................................................................................................................2
2.3 Kebutuhan Tidur............................................................................................................3
2.4 Sirkadian Tidur..............................................................................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................6
3.2 Saran..............................................................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar dapat mempertahankan status
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu, proses tidur dapat memperbaiki berbagai
sel dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi
orang yang sedang sakit agar lebih cepat memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila
kebutuhan istirahat dan tidur tersebut tercukupi, maka jumlah energy yang diharapkan
untuk memulikan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari terpenuhi.
Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai binatang menyusui, burung, ikan, dan
binatang tidak bertulang belakang seperti lalat buah Drosophila. Pada manusia dan
banyak spesies lainnya, tidur penting untuk kesehatan. Tanda tanda kehidupan seperti
kesadaran, puls, dan frekuensi pernapasan mengalami perubahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu tidur ?
2. Bagaimana pola tidur setiap orang ?
3. Jelaskan kebutuhan tidur setiap orang !
4. Apa itu sirkadian tidur ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan apa itu tidur
2. Menjelakan bagaimana pola tidur
3. Menjelaskan kebutuhan tidur
4. menjelaskan sirkadian tidur

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tidur

Tidur dalam bahasa latin disebut “somnus” yang berarti mengalami periode
pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur merupakan
suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang
rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih
berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan  suatu keadaan istirahat yang
terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki
sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode
tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Hobson mengemukakan tidur adalah suatu aktifitas aktif khusus dari otak, dikelola
oleh mekanisme yang rumit dan tepat. Guyton menambahkan bahwa tidur merupakan
suatu keadaan tidak sadar yang di alami seseorang, yang dapat dibangunkan kembali
dengan indra atau rangsangan yang cukup.

2.2 Pola Tidur


Pola tidur adalah pola kebiasaan kita mengistirahatkan tubuh kita dengan tertidur. Hal
ini mencakup jam tidur dan berapa lama kita tertidur. Inilah alasan mengapa kita, dalam
keadaan normal, cenderung aktif pada siang hari dan tertidur di malam hari hingga pagi.
Pola tidur normal pada orang dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam pada malam
hari. 
Pengurangan waktu untuk tertidur (sleep loss) adalah hal yang paling sering menjadi
pemicu perubahan pola tidur. Selisih waktu tidur dari waktu tidur normal seseorang akan
menjadi sleep debt yang dapat terakumulasi. Utang tersebut harus dibayar dengan
penambahan waktu tidur, kapan pun itu.
Berikut adalah pengaruh buruk dari kurangnya tidur :
1. Kelelahan dan Kehilangan fokus
Jika kita tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, otak kita tidak dapat berfungsi
dengan baik. Hal ini membuat kita menjadi sulit untuk mengingat sesuatu. Selain itu,
kurang nya tidur menyebabkan otak mengalami kelelahan, sehingga dapat
menyebabkan hilangnya fokus dalam beraktivitas sehari-hari.
2. Menyebabkan Depresi
Kurangnya tidur juga dapat menyebabkan depresi pada seseorang, hal ini memicu
seseorang untuk mencemaskan hal secara berlebihan karena fungsi otak yang kurang

2
stabil. Disaat orang mengalami gejala terkena depresi, maka hal ini bisa mendorong
pula kemampuan mereka untuk bisa tertidur lelap.
3. Timbulnya berbagai macam penyakit serius
Penyakit yang berpotensi terjadi adalah serangan jantung, gagal jantung, diabetes,
stroke, tekanan darah tinggi dan detak jantung tidak teratur. Kurang tidur juga dapat
menyebabkan masalah mental seperti depresi
4. Menyebabkan Obesitas
Tidak jarang Remaja berfikir bahwa semakin lama waktu mereka tidak tidur, energi
mereka semakin terkuras sehingga membangun mindset berat badan tidak akan
bertambah. Tetapi, pada faktanya, orang yang kurang tidur berpotensi meningkatkan
Hormon Ghrelin yaitu hormone yang dapat merangsang rasa lapar atau nafsu makan
pada manusia. Hal ini menyebabkan Remaja makan berlebih di malam hari dan hal ini
menyebabkan Obesitas pada Remaja jika dilakukan terus-menerus.
5. Menyebabkan penuaan diri
Disaat Anda kurang tidur, kulit Anda banyak melakukan perubahan. Contohnya;
Kantung Hitam, Mengkerutnya kulit, Kulit menjadi kusam. Hal ini terjadi karena
Hormon Koristol. Hormon Kortisol diketahui dapat memecah protein dalam kulit dan
menyebabkan hilangnya elastisitas kulit, hal ini menyebabkan pengembangan garis-
garis halus dan kerutan di kulit. Hormon Kolistol ini dapat menghancurkan kolagen
yang terdapat pada kulit yang berfungsi menghaluskan dan menjaga elastisitas kulit.

2.3 Kebutuhan Tidur

Kebutuhan tidur setiap orangnya pasti berbeda, anak kecil dengan orang dewasa
kebutuhan tidurnya berbeda, berikut kebutuhan tidur setiap orang berdasarkan
usinya :

 0 bulan –1 bulan Masa neonatus 14-18 jam/hari


 1 bulan – 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari

 18 bulan – 3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari

 3 tahun – 6 tahun Masa pra sekolah 11 jam/hari

 6 tahun – 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari

 12 tahun – 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari

 18 tahun – 40 tahun Masa dewasa muda 7 jam/hari

3
 40 tahun – 60 tahun Masa paruh baya 7 jam/ hari

 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari

2.4 Irama Sirkadian


Irama sirkadian adalah jam alami dalam tubuh manusia. Dalam 24 jam tubuh akan
mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung,
denyut jantung, tekanan darah dan kadarhormon, dikenal sebagai irama sirkadian,
(Guyton, 2010).
Circardian rhythm berasal dari bahasa Latin. Circa yang berarti kira-kira dan Dies
berarti hari ( circardies = kira-kira satu hari). Circardian rhythm adalah irama dan
pengenalan waktu yang sesuai dengan perputaran bumi dalam siklus 24 jam. Hampir
seluruh makhluk hidup di dunia ini mempunyai irama yang secara teratur mengalami
perubahan fungsi tubuh dan fisiologik dalam siklus 24 jam, tetapi ada pula beberapa
perubahan yang sesuai dengan bulan atau tahun Irama sirkadian berfungsi mengatur
berbagai irama tubuh antara lain irama bangun tidur, temperatur tubuh, tekanan darah,
dan pola sekresi hormon (hedge,2011).
Peraturan sirkadian tidur dan mekanisme terjaga (wakefulness) diregulasi oleh alat
pacu yang terletak di suprachiasmatic nuclei (SCN) yang berfungsi sebagai master clock.
nucleus suprachiasmatic paling aktif di siang hari dan diatur setiap hari berdasarkan
masukan cahaya dari retina dan selama siklus gelap oleh sekresi melatonin dari kelenjar
pineal,serta pada liver, ginjal dan jantung ( Guyton, 2010)
Irama sirkadian sangat dipengaruhi oleh lingkungan, khususnya rangsangan cahaya.
Cahaya yang diterima oleh retina oleh retina mata akan diteruskan menuju suatu sistem
osilasi SCN pada hipothalamus melalui suatu jalur saraf khusus yaitu
Retinohypothalamic Trac (RHT). Serabut eferen dari suprachiasmatic nuclei SCN akan
memicu sinyal saraf dan humoral yang akan menyeleraskan berbagai irama sirkadian
penting. Contoh pengaruh cahaya terhadap irama sirkadian ditunjukan pada produksi
melatonin. Pada kondisi cahaya gelap, produksi melatonin akan meningkat. Oleh karena
itu akan banyak terjadi konversi dari serotonin menjadi melatonin. Jumlah serotonin
yang menekan tidur akan berkurang, oleh karena itu dalam kondisi cahaya gelap akan
terjadi peningkatan tidur( Ganong, 2015)
Cahaya memengaruhi ritme tidur sirkadian secara langsung. Cahaya disebut
“zeitgeber,” sebuah kata dari bahasa Jerman yang berarti pemberi waktu, karena ini
menentukan jam biologis. Tujuan praktis telah diusulkan untuk ritme sirkadian, dengan
menggunakan analogi otak yang agak seperti pengisian baterai saat tidur dan pemakaian
selama terjaga.

4
Siklus suhu tubuh juga terkendali hipotalamus. Kenaikan suhu tubuh terlihat
sepanjang hari dan penurunan suhu tubuh terjadi ketika malam hari. Suhu tertinggi dan
suhu terendah pada tubuh dipertimbangkan sebagai cerminan dari irama tidur.
Orang yang terjaga di malam hari (tipe malam) memiliki puncak suhu tubuh di
penghujung malam, sedangkan orang yang yang paling terjaga ketika dini hari (tipe pagi)
memiliki puncak suhu tubuh di awal malam.
Tidur diatur oleh dua sistem tubuh, yaitu: keseimbangan tidur/bangun dan jam
biologis tubuh atau yang dikenal dengan ritme sirkadian.
Ketika tubuh terjaga terlalu lama, sistem keseimbangan tidur/bangun akan
memerintahkan tubuh untuk tidur. Sistem keseimbangan ini juga akan membantu
menjaga tidur sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk ‘menebus’ jam tubuh saat terjaga,
sehingga akan terjadi keseimbangan tidur dan bangun.
Selain keseimbangan tidur/bangun, tidur seseorang juga dipengaruhi oleh ritme
sirkadian. Ritme sirkadian adalah proses biologis yang berpatokan pada siklus 24 jam
atau siklus pagi-malam yang mempengaruhi sistem fungsional tubuh manusia. Jam
sirkadian otak mengatur tidur, pola makan, suhu tubuh, produksi hormon, regulasi level
glukosa dan insulin, produksi urin, regenerasi sel, dan aktivitas biologis lainnya.
Berdasarkan ritme sirkadian, umumnya puncak waktu tidur pada orang dewasa terjadi
antara pukul 2.00-4.00 am dan pada siang hari pukul 1.00-3.00 pm.
ritme sirkadian dapat terjadi, terutama selama masa remaja, ketika sebagian besar
remaja mengalami penundaan fase tidur sehingga terjaga pada malam hari. Ritme
sirkadian pada remaja umumnya terjadi antara pukul 3.00-7.00 pada pagi hari dan 2.00-
5.00 pada siang hari. Namun pada pagi hari dapat lebih panjang lagi hingga pukul 9.00
am atau 10.00 am apabila kurang tidur.
Jam biologis sirkadian ini dikendalikan oleh bagian otak yang disebut
Suprachiasmatic Nucleus (SCN), yaitu sel pada hipotalamus yang merespon cahaya dan
sinyal gelap. Sinyal SCN akan dikirimkan ke bagian otak lain yang mengontrol hormon,
suhu tubuh, dan fungsi lain yang berperan dalam proses mengantuk dan terjaga.
Hormon yang paling penting terhadap ritme sirkadian yang mempengaruhi tidur
adalah hormon melatonin (menyebabkan rasa kantuk dan menurunkan suhu) dan kortisol
(membentuk glukosa dan mengaktifkan anti-stress dan anti-inflamasi dalam tubuh).
Melatonin biasanya mulai diproduksi tubuh sekitar pukul 8.00-9.00 pm pada malam hari
dan berhenti sekitar pukul 7.00-8.00 am pada pagi hari. Level melatonin tertinggi terjadi
pada tengah malam, sehingga pada periode ini seseorang biasanya mengalami deep
sleep.
Prolaktin, testosteron, dan hormon pertumbuhan juga menunjukkan ritme sirkadian,
dengan sekresi maksimal pada malam hari.
Ritme sirkadian dapat dipengaruhi sampai tingkat tertentu oleh hampir semua jenis
stimulus eksternal, misalnya bunyi jam alarm atau waktu makan. Ketika kita melintasi
zona waktu, ritme sirkadian kita terganggu menuju jet lag. Biasanya dibutuhkan
beberapa hari untuk ritme tubuh kita menyesuaikan diri dengan waktu yang baru.

5
Gejala mirip dengan yang terlihat pada orang dengan jet lag biasa terjadi pada orang
yang bekerja pada malam hari atau bekerja dalam shift. Karena ketika terjaga, orang-
orang ini bertentangan dengan isyarat pengatur tidur yang kuat seperti sinar matahari,
mereka sering menjadi mengantuk tak terkendali saat bekerja atau mungkin mengalami
kesulitan tidur selama masa istirahatnya dari jam kerja.
Jam biologis mereka ingin melakukan satu hal saat mereka melakukan sesuatu yang
sama sekali berbeda. Orang yang bekerja dalam shift memiliki peningkatan risiko
masalah jantung, gastrointestinal, emosional, dan mental. Semua masalah ini mungkin
terkait dengan terganggunya ritme tidur sirkadian.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua
orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal.
Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Sedangkan
tidut adalah Tidur merupakan bagian hidup manusia yang memiliki porsi banyak, ratarata
hampir seperempat hingga sepertiga waktu digunakan untuk tidur.
3.2 Saran
Menjaga pola istirahat dan tidur dapat membantu terpenuhnya kebutuhan dasar
manusia, maka mulai dari sekarang mari ita mengatur waktu agar kebutuhan istirahat dan
tidur dapat terpenuhi dan sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

Anda mungkin juga menyukai