Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 06

HIDROLIK DAN PNEUMATIK (A)

Kelompok 8:

1. Moh Bakhrul Ulum (1421700012)

2. Yoga Jarot Pribadi (1421700037)

3. Firman Dyan Pratama (1421700062)

4. Arya Dharma Sampelawang (1421700136)

5. Ode Arya Indranata (1421700177)


.1. Jelaskan dan gambarkan  fungsi dari peralatan pengatur tekanan di sistem hidrolik.
 (Valve atau Katup Pengatur Tekanan pada Hydraulic)

Pengertian Pressure Relief Valve atau Katup Pengatur Tekanan pada Hydraulic
-  Seperti yang kita ketahui bahwa dunia industri saat ini memiliki peranan penting untuk
menggerakan ekonomi negara. Banyak faktor-faktor pendukung meningkatkan ekonomi
negara salah satunya dengan aktivitas industri. Kita tau bahwa di dunia industri banyak
mesin penggerak yang di aplikasikan untuk memproduksi secara otomatis. Namun tidak
banyak pula mesin-mesin yang masih membutuhkan kontrol manual untuk
mengaktifkannya. Pada kesempatan kali  saya akan menjelaskan salah satu teknologi yang
berkembang di kalangan industri manufacture, yaitu sebuah komponen hydraulic yang
namanya Pressure Relief Valve  atau disebut juga sebagai Katup Pengatur Tekanan.
Fungsi dari pressure relief valve atau katup pengatur tekanan adalah untuk mengatur
tekanan pada sistem hidrolik. Alasan tekanan hidrolik harus di atur karena untuk
menyesuaikan tekanan kerja yang terdapat pada sistem hidrolik sesuai dengan yang
dibutuhkan, serta agar tekanan kerja pada sistem hidrolik tetap pada titik amannya. Jadi
pressure relief valve atau katup pengatur tekanan selain sebagai pengatur tekanan, bisa juga
disebut sebagai katup pengaman atau safety valve.  Untuk jenis dari katup tersebut ada 2
penggolongan yaitu:
1. Relief Valve
Relief valve di fungsikan untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem
pengaman. Jadi, jika terjadi tekanan yang berlebih dari pompa hidrolik, maka katup out-let
tersebut akan terbuka, dan tekanan yang berlebih akan dibuang atau dikembalikan lagi
menuju ke tangki penampung atau resevoir. Sehingga tekanan fluida yang mengalir menuju
ke sistem sesuai dengan batas keamanan  yang sudah di tentukan. 

Selain itu, katup Relief Valve juga berfungsi sebagai sequence valve ketika  dihubungkan ke
aktuator yang lain. Yang dimaksud sebagai sequence valve yaitu apabila saluran pada
aktuator pertama tekanan sudah mencapai batas maksimum, maka dari itu valve ini akan
membuka ke saluran aktuator yang lainnya. Ada dua jenis pengendalian pada relief valve,
yaitu relief valve dengan internally controlled dan relief valve dengan externally controlled.
Jadi yang membedakan dari ke duanya yaitu sistem pendinginnya, ada yang menggunakan
sistem pendingin dari dalam dan ada juga yang pendinginnya dari luar. Pada gambar di
bawah ini merupakan pendingin Relief Valve dengan sistem internal cooler.
2. Pressurre Regulator atau Regulator Valve
Katup Regulator Valve berfungsi untuk mengurangi tekanan input atau tekanan kerja
menjadi tekanan tertentu. Katup jenis ini biasanya di aplikasikan jika dalam satu rangkaian
sistem hidrolik, terdapat perbedaan kebutuhan tekanan di setiap aktuatornya. Contohnya
aktuator yang pertama berfungsi sebagai pendorong benda kerja saja, sedangkan aktuator
yang kedua berfungsi sebagai alat stamping. Jadi kebutuhan tekanan antara aktuator yang
pertama dan kedua otomatis berbeda, aktuator yang pertama tidak membutuhkan tekanan
yang terlalu besar, karena hanya digunakan sebagai pendorong. Sedangkan aktuator yang
kedua membutuhkan tekanan yang lebih besar, karena diapliaksikan sebagai pencetak. Jika
benda kerja semakin tebal atau hasil stamping semakin dalam, maka tekanan yang
dibutuhkan pun juga semakin besar pula. Pressure regulator atau regulator valve ini disebut
juga sebagai reduce valve.
Karena pressure relief valve disebut juga sebagai katup pengaman, jadi komponen hidrolik
yang satu ini merupakan komponen yang wajib ada dan terpasang dalam setiap sistem
hidrolik yang dirangkai.
Prinsip Kerja Pressure Regulating Valve

Prinsip kerja pada Pressure regulating valve umumnya adalah hanya menggunakan prinsip


sistem mekanis, dan tidak menggunakan sistem elektris sama sekali.

Semisal tekanan fluida di area outlet turun, maka yang akan terjadi adalah mengecilnya
ruangan didalam diafragma karena pegas satu akan menekan diafragma.

Selain itu pegas satu juga akan menekan poppet valve dan akan membuka
aliran fluida untuk masuk ke dalam area diafragma.

Fluida dapat masuk karena tadi ke area tersebut memiliki tekanan yang lebih besar
dibandingkan dengan tekanan yang terdapat dalam area diafragma. Terdapat kondisi
tertentu ketika tekanan fluida didalam area outlet ditambah dengan tekanan dari pegas 2.

Maka akan cukup kuat untuk melawan dorongan dari pegas 1 yang ukurannya lebih besar
dari pada ukuran dari pegas 2. Sehingga dalam kondisi tersebut akan menciptakan
keseimbangan yang menyebabkan poppet valve tertutup Kembali.

Anda mungkin juga menyukai