PENDAHULUAN
Sementara itu pemecahan masalah juga sangat di butuhkan dalam menunjang proses
keperawatan Pemecahan masalah merupakan salah satu upayah untuk mendapatkan yang
lebih tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan tersebut belum dapat tercapai.
1
7. Mengethui asuhan keperawatan klien dengan hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh
pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg
didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan
tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90
mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri biasa
terjadi melalui beberapa cara:
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya
2
Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar
kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang
sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat,
sehingga tekanan darah juga meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami
pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun
atau menjadi lebih kecil.
Pusing
muka merah
3
sakit kepala
keluar darah dari hidung secara tiba-tiba
tengkuk terasa pegal,dan lain-lain.
kerusakan ginjal
pendarahan pada selaput bening (retina mata)
pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
2.5 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non farmakologis
Diet
4
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkantekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas renin
dalam plasma dan kadar aldosteron dalam plasma.
Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging, bersepeda atau berenang
2. Penatalaksanaan farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberin
atau pemilihan obat ant hipertensi yaitu :
2.6 Komplikasi
Organ-organ tubuh sering terserang akibat hipertensi antara lain mata berupa
perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan, gagal jantung, gagal
ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
5
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ny.S (45th) istri dari Tn.A (50th) mempunyai dua orang anak An. Z (13 th) seorang
laki-laki bersekolah di SMP dan anak kedua, An.D (6 th) laki-laki, bersekolah di SD.
Dalam keluarga Tn.A salah satu anggota keluarga, yaitu Ny.S istri Tn.A menderita
penyakit Hipertensi pasien nampak lemas dan mengeluh pusing.2 tahun yang lalu asien
pernah MRS karena pingsan dan di diagnosa penyakit yang sama dan dulu ibu Ny.S juga
memiliki riwayat penyakit yang sama. Untuk mengatasi masalah tersebut, keluarga Tn.A
hanya membiarkan saja di rumah karena menurutnya masih bisa di tangani dirumah, dan
keluarga merawat Ny.S sendiri dengan berbekal pengetahuan seadanya, keluarga hanya
membantu dalam memenuhi aktifitas sehari-hari Ny.S keluarga Tn.A termasuk keluarga
yang kurang memperhatikan kesehatan, meskipun mereka mengaku pernah ke dokter tapi
jika hanya ada keadaan yang sangat berbahaya dan keluarga Tn.A juga jarang
memeriksakan tekanan darah Ny.S meskipun pernah ada riwayat MRS karena Hipertensi
sebelumnya.
I. Data Umum :
6
No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan
Kela dengan
min KK
1. Tn. A L Suami 50 th SMA
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
7
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah 55 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m terdiri dari tiga kamar
tidur,satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu ruang untuk sholat,dua kamar mandi,satu
dapur dan gudang tempat penyimpanan roti dan motor box untuk menjual
8
Roti,merupakan rumah permanent dan milik sendiri. Setiap ruangan memiliki cendela
kecuali kamar mandi sehingga sirkulasi udaranya cukup baik. Kamar mandi terpisah
dengan WC lantai rumah terbuat dari keramik sehingga tampak bersih, sumber air adalah
air tanah atau sumur. Sedangkan untuk pembuangan saluran air dibuatkan pipa menuju
belakang rumah yang berdekatan dengan septitank kira-kira 10 m dari jarak belakang
rumah.
9
terhadap orang tua, Ny.S adalah ibu yang santai yang jarang memarahi anak-anknya
tapi Tn.A sangat tegas tehadap anak-anaknya dan tak segan memaraahi ana-anaknya
ketika mereka salah.
Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga
Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi penyakit
menurut mereka. Ny.S sakit memang karena disebabkan oleh suatu penyakit bukan
karena hal-hal tertentu.sehingga mereka lebih memilih untuk memeriksakan kesehatannya
ke dokter atau dengan obat-obat tradisional.
1. Fungsi Afektif :
2. Fungsi Sosial :
Keluarga mereka semua muslim sehingga mereka aktif dengan kegiatan keagamaan
meskipun tidak mengikuti organisasi.
4. Fungsi Reproduksi :
10
Ny.S dan Tn.A mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi mereka sudah bersyukur
mempunyai dua orang anak yang baik-baik, Ny.S masih mengikuti program KB
dikarenakan masih haid dan melakukan hubungan suami istri. Mereka sepakat untuk
membesarkan anaknya dengan baik dan memberi pendidikan yang baik.
5. Fungsi Ekonomi :
Keluarga berharap anak-anaknya dapat menjalani sekolahnya dengan baik dan kelak
menjadi anak yang berguna.
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam mengambil suatu
keputusan.
Fisik
1 Kepala Simetris, rambut Simetris,tidak ada Simetris, rambut Simetris, rambut
berwarna ketombe,Ram berwarna berwarna
hitam, tidak but sedikit hitam, tidak hitam, tidak
ada ketombe. kusut ada ketombe. ada ketombe.
2. Leher leher tidak leher tidak leher tidak leher tidak
11
nampak nampak nampak nampak
adanya adanya adanya adanya
peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan
tekanan vena tekanan vena tekanan vena tekanan vena
jugularis dan jugularis dan jugularis dan jugularis dan
arteri carotis, arteri carotis, arteri carotis, arteri carotis,
tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba
adanya adanya adanya adanya
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
(struma). (struma). (struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
terlihat terlihat terlihat terlihat
anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak
ada katarak, ada katarak, ada katarak, ada katarak,
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
jelas jelas jelas jelas
4. Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan
bersih,Fungsi bersih,Fungsi bersih,Fungsi bersih,Fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik baik
5. Hidung Simetris,keadaan Simetris,keadaan Simetris,keadaan Simetris,keadaan
bersih,Tidak bersih,Tidak bersih,Tidak bersih,Tidak
ada kelainan ada kelainan ada kelainan ada kelainan
yang yang yang yang
ditemukan ditemukan ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
lembab,keada agak sedikit lembab,keada lemb,keadaan
an kering,Mulut an bersih,Tidak
bersih,Tidak sedikit kotor, bersih,Tidak ada kelainan
ada kelainan makan 1x/hari ada kelainan
porsi habis ½.
7. Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
terlihat terlihat terlihat terlihat
simetris, suara simetris, suara simetris, suara simetris, suara
jantung S1 jantung S1 jantung S1 jantung S1
dan S2 dan S2 dan S2 dan S2
tunggal,tidak tunggal,tidak tunggal,tidak tunggal,tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
palpitasi, palpitasi, palpitasi, palpitasi,
suara mur- suara mur- suara mur- suara mur-
mur (-), mur (-), mur (-), mur (-),
ronchi (-), ronchi (-), ronchi (-), ronchi (-),
wheezing (-) wheezing (-) wheezing (-) wheezing (-)
8. Abdomen Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan
abdomen abdomen abdomen abdomen
tidak tidak tidak tidak
didapatkan didapatkan didapatkan didapatkan
12
adanya adanya adanya adanya
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
hepar, tidak hepar, tidak hepar, tidak hepar, tidak
kembung, kembung, kembung, kembung,
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
peristaltik peristaltik peristaltik peristaltik
usus 35x/mnt, usus 35x/mnt, usus 35x/mnt, usus 35x/mnt,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
bekas luka bekas luka bekas luka bekas luka
operasi operasi operasi operasi
9. TTV dan TD : 120/80 TD : TD: 110/80 TD: 105/63
ekstremita mmHg, 160/100mmH mmHg mmHg
s g, N :
N : 74x/m, 100x/m, S : R: 18 x/mnt R: 18 x/mnt
36,50C
S : 360C N: 84 x/mnt N: 72 x/mnt
13
VIII. Harapan Keluarga.
Kurang nutrisi
DS: Hipertensi
Riwayat hipertensi, gaya
Pasien mengatakan hidup
pusing dan lemas.
Ny.S mengatakan
menderita penyakit Penumpukan kolesterol
hipertensi sejak 2 th
yang lalu dan sempat
MRS d RSUD selama 3 dalam pemb.darah
hari.
14
periksa ke dokter Vasokontriksi vaskular
meskipun hanya sekedar
periksa.
Ny.S mengatakan
jarang berolah raga
Ny.S suka
mengkonsumsi
makanan berlemak,
seperti gorengan dan
bumbu santan.
Tn.A mengatakan
bahwa ibu sudah biasa
seperti ini.
DO:
TD : 160/100mmH, N :
100x/m, S : 36,50C
R: 20x/m
4 4
5 5
15
Diagnosa keperawatan.
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S keluarga Tn.A b.d
kekurangefektifan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anggota
keluarga yang sakit.
2. Hipertensi pada Ny.S keluarga Tn.A b.d ketidak mampuan keluarga dalam mengenal
karakteristik penyakit dan perawatannya.
B. Perencanaan
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S keluarga Tn.A b.d
kekurangefekktifan keluarga dalam membantu secara parsial anggota keluarga yang sakit.
3. potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2x 2 1 Sumber-sumber yang ada dan
diubah tindakan untuk me-
mecahkan masalah dapat
1.tinggi (2) dijangkau keluarga.
2. sedang (1)
3. rendah (0)
3. Potensi untuk mence-gah 3/3 x 1 3/3 Masalah dapat dicegah untuk
masalah tidak memper-buruk
keadaan dapat dilakukan
1. Mudah (3) Ny.S dan keluarga dengan
memperbaiki perilaku
2. Cukup (2) hidup sehat.
16
masalah tetapi tidak
didukung dengan
1. Masalah dirasakan dan pemahaman yang ade-kuat
perlu penanganan segera. tentang karakteristik
(2) penyakit .
2. Masalah di rasakan,
tidak perlu di tangani
segera (1)
3. Potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 membawa Ny.S ke pelayanan
diubah kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan
1. Tinggi (2) dan perawatan.
2. Sedang (1)
3. Rendah (0)
3. Potensi untuk mence-gah 2/3 x 1 2/3 Pencegahan bias dilakukan
masalah dengan menjaga pola hidup
dan pola makan.
1. Mudah (3)
2. Cukup (2)
17
(2)
18
diharapkan
pasien Secara bantuan
mampu seimbang
makan 3x/
hari porsi
habis dan
minum 8
gelas air /
hari.
19
Ny.S ke
sarana
kesehatan
dan
bersedia
memberika
n
perawatan
yang baik
dan benar.
3. pada akhir Perilaku - melakukan olah
pertemuan yang cukup
Keluarga Pasien
sepakat melaksanak - makan teratur
jika n apa yang
diadakan sudah di - meluangkan
evaluasi ajarkan untuk istirah
sewaktu- dengan refreshing.
waktu. baik
EVALUASI
20
2. Memberitahu pasien faham tentang proses
dan keluarga tentang membantu
komposisi nutrisi yang pemenuhan nutrisi
seimbang. Ny.S.
3. Memberikan O:
kesempatan pada
keluarga untuk Keluarga kooperatif
bertanya dan dan aktif saat
mengulangi penjelasan dijelaskan.
apa yang sudah kita
ajarkan. Keluarga
mendengarkan
4. Memberitahu keluarga penjelasan yang
untuk lebih aktif dalam diberikan.
membantu pemenuhan
kebutuhan nutrisi Keluarga membantu
secara parsial. proses pemenuhan
kebutuhan nutrisi
5. Memberikan motivasi Ny.S sampai
pasien dan membantu akhirnya bisa makan
anggota keluarga untuk dan minum.
membantu Ny.S
perlahan-lahan Ny.S belum
memenuhi kebutuhan menghabiskan
nutrisi sampai tujuan seluruh porsi, tapi 2/3
tercapai. porsi dan minum
kurang lebih 5
gelas/hari.
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi.
21
mengenal
karakteristik keluarga pusing dan belum
penyakit dan bisa sepenuhnya
perawatannya Mengingatkan kontrak melakukan aktifitas.
TD: 130/90mmHg
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
22
Lanjutkan intervensi.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang
abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang dipengaruhi oleh
banyak faktor risiko.
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi primer (essensial) dan
hipertensi sekunder.
Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90%
dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena penyebab dari
langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan penderita yang mengalami
hipertensi primer tidak mengalami gejala (asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu terapi medis dan non-medis. Kontrol pada penderita hipertensi
sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4.2 Saran
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi hendaknya
melakukan terapi medis maupun non-medis secara kontinyu, melakukan pola gaya hidup
sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai dengan kebutuhan dan lain-lain.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26