Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Audit SDM


Kode Mata Kuliah : EKMA 4476
Jumlah sks : 2 SKS
Nama Pengembang : Ni Wayan Marsha, S.ST.Par., M.Par
Nama Penelaah : Efraim Bavo Priyana, S. Tr. Par., M. Par
Status Pengembangan : Baru
Tahun Pengembangan : 2020.2
Edisi Ke- : 2 (Dua)

Sumber Tugas
No Tugas Tutorial Skor Maksimal
Tutorial
1 Audit dibagi menjadi 3 jenis. Sebutkan dan 45 Modul 1 KB 1
jelaskan!
2 Rekrutmen pegawai merupakan proses 55 Modul 2 KB.2
pengumpulan sejumlah calon kandidat
melalui berbagai metode dalam rangka
mengisi jabatan yang lowong. Metode yang
digunakan menggunakan strategi rekrutmen
pandangan lama (tradisional) menjadi strategi
rekrutmen yang berorientasi pada pandangan
baru.
a. Sebutkan dan jelaskan perbedaan
strategi rekrutmen pandangan lama
(tradisional) menjadi strategi rekrutmen
yang berorientasi pada pandangan baru
b. Berikan contoh dan jelaskan suatu
perusahaan yang anda ketahui yang
beralih dari strategi rekrutmen
pandangan lama (tradisional) menjadi
strategi rekrutmen yang berorientasi
pada pandangan baru
Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan
melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditentukan. Audit
seharusnya dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen (Arens dkk, 2008). Audit
dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu:

Financial audit atau audit laporan keuangan

Audit keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku dan diterima secara umum. Dengan demikian, proses audit ini berkebalikan dengan
proses akuntansi keuangan. Dalam akuntansi keuangan, proses berjalan maju sejak adanya
transaksi, kemudian pencatatan sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Sementara itu,
proses audit dimulai dari laporan keuangan yang kemudian berjalan mundur sampai
penelusuran transaksi dengan mengevaluasi bukti atau dokumen yang relevan. Dalam bahasa
lain, akuntansi keuangan merupakan kegiatan pencatatan transaksi yang hasil akhirnya adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan ini yang kemudian menjadi input dalam proses audit
keuangan, dan hasil akhirnya adalah opini atas laporan keuangan tersebut, misalnya wajar atau
wajar tanpa syarat. Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menentukan apakah laporan
keuangan auditee secara keseluruhan telah dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Auditor perlu melaksanakan serangkaian uji yang tepat untuk menentukan
apakah terdapat error atau misstatement lainnya yang bersifat material dalam laporan
keuangan. Hasil dari laporan keuangan berupa laporan audit yang berisi opini audit atas
laporan keuangan.

Compliance audit

Compliance audit atau audit ketaatan merupakan pemeriksaan untuk mengetahui


apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas sudah
dijalankan oleh pihak atau personil yang seharusnya menjalankan prosedur dan aturan
tersebut. Prosedur dan aturan tersebut bisa berasal dari luar organisasi atau perusahaan, atau
bisa juga merupakan prosedur dan aturan yang merupakan kebijakan internal perusahaan.
Tujuan dari audit kepatuhan adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah
mengikuti prosedur, kebijakan, dan regulasi yang telah ditetapkan oleh badan/otoritas yang
lebih tinggi. Hasil dari audit kepatuhan biasanya berupa pernyataan temuan atau tingkat
kepatuhan dan dilaporkan kepada pihak tertentu dalam unit organisasi yang diaudit bukan
kepada pengguna luar, karena manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan
dengan tingkat ketaatan terhadap prosedur dan peraturan yang digariskan.

Operational audit

Operational audit atau audit operasional adalah pemeriksaan atas semua atau sebagian
prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan
keekonomiannya. Audit operasional biasanya dilakukan oleh pihak manajemen untuk mencari
rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dalam beberapa literatur, audit
operasional juga sering disebut dengan audit manajemen. Audit operasional atau audit
manajemen ini merupakan audit yang ruang lingkupnya sangat luas yang dapat meliputi seluruh
fungsi dalam organisasi, mulai dari pemasaran, produksi atau operasi, organisasi dan SDM,
dan sebagainya. Tujuan dari audit operasional adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan
efektivitas dari bagian-bagian dari prosedur dan metode kegiatan operasional perusahaan.
Dalam audit operasional, pelaksanaan review tidak terbatas hanya pada akuntansi, tetapi juga
dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi computer, metode produksi,
pemasaran dan bagian lainnya. Berbeda dengan jenis audit lainnya, kriteria yang ditetapkan
dalam audit operasional merupakan suatu hal yang bersifat subjektif sehingga cenderung
tergolong sebagai konsultasi manajemen. Hasil dari audit operasional biasanya berupa
pernyataan mengenai efektivitas dan efisiensi operasi atau sejumlah rekomendasi kepada
manajemen untuk memperbaiki kinerja operasional perusahaan.

Pada dasarnya, ketiga jenis audit di atas memiliki kegiatan inti yang sama, yaitu untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara fakta yang terjadi dengan standar yang telah ditetapkan.
Audit operasional (operational audit) menetapkan tingkat kesesuaian antara operasional usaha
pada bagian tertentu di perusahaan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang telah
ditetapkan manajemen. Audit ketaatan (compliance audit) menetapkan tingkat kesesuaian
antara suatu pelaksanaan dan kegiatan pada perusahaan dengan peraturan yang berlaku
seperti peraturan pemerintah, ketetapan manajemen atau peraturan lainnya. Sedangkan audit
laporan keuangan (financial statement audit) menetapkan tingkat keseuaian antara laporan
keuangan dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Rekrutmen pegawai merupakan proses pengumpulan sejumlah calon kandidat melalui


berbagai metode dalam rangka mengisi jabatan yang tersedia. Rekrutmen merupakan salah
satu fungsi MSDM pada aspek pengadaan tenaga kerja yang khusus mendapatkan calon-calon
karyawan untuk kemudian diseleksi mana yang paling baik dan paling sesuai dengan
persyaratan yang diperlukan, salah satunya adalah melalui proses rekrutmen. Kesemuanya ini
menjadi tugas dan tanggung jawab utama dari departemen SDM. Kualitas sumber Daya
Manusia perusahaan tergantung pada kualitas suatu proses rekrutmen.
Michaels Ed, dkk (2001) dalam The War of Talent mengemukakan bahwa agar mampu
memenangkan persaingan, perusahaan tidak hanya harus fokus pada upaya mendapatkan
calon-calon kandidat yang tepat, tetapi juga mendapatkan calon yang memiliki talenta sehingga
perusahaan harus mengubah paradigmanya dari strategi rekrutmen pandangan lama
(tradisional) menjadi strategi rekrutmen yang berorientasi pada pandangan baru.
Secara prinsip terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua strategi tersebut
sebagaimana table di bawah ini:
Strategi Rekrutmen

No. Strategi Rekrutmen Berorientasi Strategi Rekrutmen Berorientasi


Pandangan Lama Pandangan Baru
1. Mengembangkan talenta dari seluruh Mendapatkan SDM yang bertalenta pada
SDM yang dimiliki. semua jenjang jabatan baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan.
2. Mencari calon pelamar dari sumber Mencari calon pelamar dari beragam
tradisional sumber
3. Merekrut untuk jabatan yang kosong Mencari SDM bertalenta kapan saja
sekalipun semua jabatan sudah terisi
4. Berpegang pada tawaran imbalan gaji Bila perlu untuk mendapatkan kandidat
yang sesuai dengan peraturan yang yang kita inginkan lebih fleksibel dalam
berlaku saat ini memberikan tawaran gaji.
5. Merekrut merupakan proses saringan Merekrut tidak hanya merupakan proses
menyaring tapi juga proses menjual
perusahaan
6. Merekrut tidak memerlukan suatu Perusahaan harus mengembangkan
rencana khusus strategi rekrutmen untuk setiap jenis
talenta

Menurut Ulrich (2005) dalam proses rekrutmen perusahaan perlu memperluas candicate pools,
mempekerjakan kandidat yang terbaik dan melakukan orientasi agar yang bersangkutan bisa
beradaptasi secara cepat dan bisa produktif sesegera mungkin. Memperluas candidate pools dapat
dilakukan dengan membangun relasi dengan institusi, lembaga pendidikan, bisa juga melalui referensi
pegawai, referensi pemasok dan pelanggan atau melalui web (internet)

Anda mungkin juga menyukai