Beranda
PROFIL
Kamis, 19 Desember 2013
3. Fase Kerja
Pada fase kerja, perwat dan klien mengeksplorasi stressor yang tepat dan
mendorong perkembangan kesadaran diri dengan menghubungkan persepsi,
pikiran, perasaan dan perbuatan klien. Perawat membantu klien mengatasi
kecemasan, meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab diri sendiri dan
mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif. Perubahan perilaku
maladaftif menjadi adaftif merupakan fokus fase ini.
Contoh :
“Apa yang menyebabkan ibu marah?”
Bagaimana ibu mengatasi perasaan tersebut?”
“Saya bantu ibu untuk mengatasi marah.”
4. Fase Terminasi
Terminasi adalah fase yang amat sulit dan penting dari hubungan terapeutik. Rasa
percaya dan hubungan akrab sudah terbina dan berada pada tingkat oprimal.
Keduanya, perawat dan klien akan merasakan kehilangan. Terminasi dapat terjadi
pada saat perawat mengakhiri tugas pada unit tertentu atau klien pulang.
Apapun alasan terminasi, tugas perawat pada fase ini adalah menghadapi realitas
perpisahan yang dapat diingkari. Klien dan perawat bersama-sama meninjau
kembali proses perawatan yang telah dilalui dan pencapaian tujuan. Perasaan
marah, sedih dan penolakan perlu dieksplorasidan diekspresikan.
Fase terminasi harus diatasi dengan memakai konsep proses kehilangan. Proses
terminasi yang sehat akan memberikan pengalaman positif dalam membantu klien
mengembangkan koping untuk perpisahan. Reaksi klien dalam menhadapi terminasi
dapat bermacam cara. Klien mungkin mengingkari manfaat hubungan. Klien dapat
mengekspresikan perasaan marah dan permusuhannya dengan tidak menghadiri
pertemuan atau bicara dangkal.
Terminasi yang mendadak dan tanpa persiapan mungkin dipersepsikan klien
sebagai penolakan. Atau perilaku klien kembali pada perilaku sebelumnya, dengan
harapan perawat tidak akan mengakhiri hubungan karena klien masih memerlukan
bantuan.
a. Terminasi sementara
Terminasi sementara adalah setiap akhir dari pertemuan perawat klien. Sehingga
perawat masih akan bertemu lagi dengan klien.
Isi percakapan :
1) Evaluasi
“Coba ibu sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan.”
2) Tindak lanjut
“Bagaimana kalau ibu lakukan diruangan?”
3) Kontrak yang akan datang
“Kapan kita bertemu lagi?”
Apa yang akan kita bicarakan?”
b. Terminasi akhir
Evaluaasi akhir terjadi jika pasien akan pulang atau mahasiswa yang selesai
praktek dirumah sakit.
Isi percakapan :
1) Evaluasi
“Coba ibu sebutkan kemampuan yang sudah didapat selama dirawat disini?”
2) Tindak lanjut
“Apa rencana yang akan ibu lakukan dirumah?”
3) Kontrak yang akan dating
“Bagaimana perasaan ibu berpisah dengan saya / meninggalkan rumah sakit?”
4) Hal yang sama dengan 1,2,3 dilakukan pada keluarga.
Diposting oleh andi fransisko di 05.55
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Free Calendar
divine-music.info
Arsip Blog
▼ 2013 (5)
o ▼ Desember (5)
KEKURANGAN DAN KELEMAHAN DALAM MODEL KEYAKINAN KES...
Dimensi Hubungan Membantu Perawat-Klien
EUTANASIA
SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA DAN INDONESIA
INFEKSI NOSOKOMIAL
Tema Perjalanan. Gambar tema oleh enjoynz. Diberdayakan oleh Blogger.
v