Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dans yukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita, karena atas berkat, bimbingan, petunjuk dan
penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Q.S. Al-
Baqarah Ayat 183 dan 184” dengan baik.

Sholawat dan salam teta ptercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
menjadi panutan kita dalam berperilaku yaitu suritauladan yang baik.

Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan


membimbing kami dalam penyusunan makalah ini baik itu teman-teman, dosen dan
semua yang telah membantu yang kami tidak bias sebut satu persatu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari
kata sempurna oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya.

Kudus, 27 September 2019


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

BAB I PEMBAHASAN

A. Ayat Beserta Artinya.............................................................................................4


B. Isi Kandungan Ayat...............................................................................................5
C. Cerita yang Berkaitan...........................................................................................6

BAB II PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN

Surah Al-Baqarah adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 286
ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah, yaitu surah yang
Allah turunkan kepada Nabi Muhammad setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Surah ini merupakan surah dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an. Surah ini
dinamai Al-Baqarah yang artinya Sapi Betina.
Surat Al-Baqarah ayat 183 dan ayat 184 menjelasakan tentang ibadah puasa

 Ayat Beserta Terjemahan

Q.S Al-Baqarah [2] : 183

yaa ayyuhalladziina aamanuu kutiba 'alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba 'alalladziina


min qablikum la'allakum tattaquun

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

Q.S Al-Baqarah [2] : 184

ayyaamam ma'duudaat, fa man kaana minkum mariidhan au 'alaa safarin fa 'iddatum min
ayyaamin ukhar, wa 'alalladziina yuthiiquunahuu fidyatun tha'aamu miskiin, fa man
tathawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an tashuumuu khairul lakum in kuntum
ta'lamuun
Artinya :
“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak
hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang
berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi
makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan
[114], maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.”

 Isi Kandungan Ayat

Q.S Al-Baqarah [2] : 183


Wahai orang – orang yang beriman kepada Allah dan Rosul-Nya dan mengerjakan
amal sholeh sesuai dengan ajaran syariat-Nya, Allah telah mewajibkan berpuasa atas
kalian sebagai mana telah mewajibkan atas umat sebelum kalian supaya kalian bertaqwa
kepada kalian, maka kalian menjadikan antara diri kalian dengan perbuatan – perbuatan
maksiat dinding pelindung dengan taat kepada-Nya dan beribadah kepada-Nya semata.

Q.S Al-Baqarah [2] : 184


Allah mewajibkan pada kalian berpuasa pada hari – hari yang ditentukan
bilangannya yaitu hari – hari di bulan Ramadhan. Maka barang siapa diantara kalian ada
yang sakit dan berpuasa terasa berat baginya, atau sedang berpergian jauh maka dia boleh
tidak berpuasa, dan dia harus mengganti berpuasa pada hari – hari yang lain sebanyak hari
yang dia tidak berpuasa padaNya, dan bagi orang yang mengalami kesulitan berpuasa dan
puasa memberatkan mereka dengan beban yang tak dapat dijalankan seperti yang dialami
oleh orang yang lanjut usia, orang yang sakit, sulit diharapkan kesembuhannya, maka
mereka membayar fidyah setiap hari ia berbuka, yaitu memberi makanan bagi orang –
orang yang membutuhkan yang tidak memiliki sesuatu yang bisa memcukupi dan
menutup kebutuhannnya. Barangsiapa yang melebihkan jumlahnya dengan sukarela maka
itu lebih baik bagi dirinya, dan puasa kalian (walaupun dalam penuh kesulitan) maka itu
lebih baik bagi kalian daripada memberikan fidyah, jika kalian mengetahui keutamaan
besar untuk puasa disisi Allah SWT.
 Cerita yang Berkaitan

Diriwayatkan oleh Ibn Harir dari Mu’adz ibn Jabal r.a., bahwa ketika sampai di
Madinah, Nabi Muhammad melihat orang-orang Yahudi berpuasa di tanggal Hari
Assyura alias 10 Muharam alias di berpuasa di Hari Asysyura dan berpuasa tiga hari di
setiap bulannya.

Di awal-awal tahun Hijriyah, sejatinya sudah ada perintah melakukan puasa yaitu
puasa tiga hari setiap bulan. Selain itu, umat Islam sebelumnya juga terbiasa melakukan
puasa pada Hari Assyura.

Ketika berada di Madinah, Nabi juga tahu bahwa orang-orang Yahudi juga kerap
melakukan puasa di hari itu. Puasa itu dilakukan untuk memperingati bebasnya Musa dan
umatnya dari kejaran Firaun.

Dibanding orang-orang Yahudi, Nabi Muhammad merasa lebih berhak atas kisah
Nabi Musa itu. Itulah sebabnya Muhammad, pada 10 Muharam, memerintahkan seluruh
umat Islam supaya berpuasa di tanggah tersebut.

Tak lama kemudian, tepat di bulan Sya’ban di tahun ke-2 Hijriyah, turun perintah
Puasa Ramadan melalui Surat Al-baqarah, 183-184.

Lepas dari itu, melalui kitabnya Fiqh As-Shiyam, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi
menjelaskan bahwa kewajiban puasa di Bulan Ramadan pada tahun ke-2 Hijriyah ini
berhubungan dengan periodesasi dakwah Islam.
BAB II
PENUTUP

 Kesimpulan
Tuhan telah mewajibkan kita (umat Muhammad), untuk berpuasa sebagaimana
mukmin dan pemeluk – pemeluk agama sebelum kita juga diwajibkan berpuasa. Pada
dasarnya diwajibkannya puasa itu kepada kita agar kita mempersiapkan diri untuk
bertaqwa kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirweb.com>687-surat-Al-Baqarah-ayat-183
https://tafsirweb,com>689-surat-Al-Baqarah-ayat-184
https://id.m.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai