Anda di halaman 1dari 6

AMANDEMEN UNDANG – UNDANG

DASAR 1945

MOH.HAFIDZ ALFIQRI
B 301 20 065

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2020
AMANDEMEN

Pengertian Amandemen

Amandemen ini ialah suatu proses penyempurnaan terhadap Undang- undang


(UU) tanpa akan melakukan perubahan terhadap UUD ataupun juga bisa
jugadikatakan hanya melengkapi atau pun juga memperbaiki beberapa rincian dari
UUD yang aslinya.kemudian Dengan berdasarkan hukum tata negara, pengertian
amandemen ini yakni suatu hak yang akan dimiliki oleh legislatif untuk bisa/dapat
melakukan atau juga dapat memberikan usulan/masukan terhadap perubahan-
perubahan di dalam rancangan Undang- Undang yang sudah diajukan oleh
pemerintah, dalam hal tersebut yang dikatakan pemerintah ialah pihak eksekutif.

Amandemen berasal dari Bahasa Inggris yang terdiri dari to amend  juga sering
dikenal dengan sebutan to make better, apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia
yang pengertianya ialah suatu hal yang sering dilakukan untuk/dalam melakukan
perubahan maupun penambahan terhadap suatu peraturan, di dalam hal ini
Undang- Undang Dasar.

Didalam melakukan amandemen, maka dilakukan beberapa hal seperti misalnya


ialah menambah beberapa ketentuan juga pasal. Merevisi atau juga memperbaiki
pasal- pasal yang belum sempurna serta belum rinci dan juga dapat mengurangi
beberapa pasal yang dianggapnya itu tidak perlu dalam rumusan naskah UUD
tertentu. Amandemen ini akan dilakukan dengan beberapa tahapan ataupun juga
prosedur. Hal- hal yang ingin ditambahkan, dikurangi ( direvisi ) ini akan terlebih
dahulu dibuatkan di dalam bentuk naskah perubahan yang biasanya itu akan juga
dilampirkan pada naskah UUD yang sudah ada pada sebelumnya.

Prosedur atau Tahapan Amandemen

Dinyatakan oleh K.C. Wheare di dalam bukunya yang berjudul Modern


Constitutions menjelaskan bahwa konstitusi itu dapat diubaha serta berubah
dengan melalui 4 kemungkinan, adapun 4 hal tersebut diantaranya :
 Terdapat kekuatan yang memiliki sifat primer (some primary Forces)
 Konstitusi mengatur adanya perubahan (formal amendment)
 Penafsiran secara hukum (Judicial in terpretation)
 Kebiasaan dan kebiasaan yang terdapat di dalam bidang ketatanegaraan
(Usage and convention).

Apabila dalam UUD 1945, terdapat pasal yang mengatur mengenai perubahan
/amandemen. Adapun pasal dalam tersebut adalah pasal 37 telah mengatur
mengenai perubahan UUD maka perubahannya itu harus dilakukan secara formal
amendemt.

Tahapan Amandemen Menurut Pasal 37 UUD 1945

Dalam pasal tersebut itu terdapat 3 kaidah atau juga tahapan hukum yang perlu
dilaksanakan, yakni :
 Kewenangan untuk mengubah UUD 1945 yakni MPR
 Dalam amandemen itu, prosedur sidang MPR itu harus dihadiri Oleh
sekurangnya ialah 2/3 dari semua anggotanya (Quorum).
 Keputusan terkait suatu perubahan UUD 1945 adalah SAH, pada saat
disetujui oleh sekurangnya ialah 2/3 anggota MPR dan memenuhi
Quorum.

Sejarah Amandemen

UUD 1945 ini telah/sudah mengalami 4 kali perubahan yang mana dalam
perubahan itu terdapat beberapa pasal atau pun juga ketentuan yang akan dirubah
serta juga sebagian tetap tidak berubah. Nah berikut ini terdapat beberapa
amandemen yang pernah dilakukan terhadap UUD 1945,diantarnya sebagai
berikut :
 Amandemen I
Sejarah Amandemen pertama yang terjadi pada tahun 1999 yang mana
tepatnya pada tanggal 19 Oktober dimana dasar atas amandemen tersebut
merupakan SU MPR 14-21 Oktober 1999. Pada amandemen yang pertama
ini terdapat sekitar 9 pasal yang akan dilakukan amandemen diantarnta
Pasal 5, pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20 atau juga
Pasal 21.

Pada amandemen pertama tersebut yang akan menjadi intinya ialah


mengenai pergeseran kekuasaan eksekutif didalam hal tersebut presiden
juga yang dipandang ataupun dianggap itu terlalu kuat sehingga perlu
dilakukannya amandemen tersebut.

 Amandemen II
Adapun Sejarah amandemen yang yang terjadi pada tahun 2000 yang
mana tepatnya pada tanggal 18 Agustus tahun 2000 yang akan disahkan
dengan melalui sidang umum MPR tanggal 7-8 Agustus tahun 2000. Pada
amandemen ke dua tersebut telah dilakukan amandemen terhadap 5 Bab
atau 25 Pasal. Yang mana pasal- pasal yang akan dilakukan amandemen
diantaranya pada Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, pada Pasal 19, Pasal 20,
Pasal 20A, juga telah terjadi amandemen pada Pasal 22A, Pasal 22B, Pasal
25E, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28A dan 28B,28C, 28D, 28E, 28F,28G,
28H,28I, sampai pada Pasal 28J.

Selain dari itu juga telah terjadinya amandemen pada Pasal 30, Pasal 36A,
36B, 36C. Selain dilakukan amandemen pada pasal- pasal tersebut juga
akan terjadi amandemen terhadap beberapa Bab seperti pada Bab IXA,
Bab X, Bab XA, juga sudah/telah terjadi amandemen pada Bab XII, Bab
XV. Pada amandemen yang kedua tersebut lebih dititik beratkan oada
perubahannnya pada pemerintahan daerah, DPR dan juga akan mengenai
kewenangan dari DPR, yang dilihat dari segi Hak Asasi Manusia, Lagu
kebangsaan dan juga mengenai lambang negara Indonesia.

 Amandemen III
Pada Sejarah amandemen untuk yang ketiga ini yang yang mana disahkan
dengan melalui ST MPR tanggal 1 hingga 9 November tahun 2001
ataupun tepatnya amandemen ini terjadi pada tanggal 10 November tahun
2001. terdapat sebanyak 3 Bab atau juga 22 pasal yang akan dilakukan
amandemen pada ketiga ini. Bab- bab yang telah/sudah dilakukan
amandemen ini yakni Bab VIIA, Bab VIIB, serta juga Bab VIIIA.

Sedangkan untuk pasal- pasal yang akan dilakukan amandemen pada tahap
ketiga ini yakni terdiri atas Pasal 1, Pasal 3, Pasal 6, Pasal 6A, Pasal 7A
hingga Pasal 7C, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 17,Pasal 22C hingga 22E, Pasal
23, Pasal 23A, Psal 23E,23E, 23F, 23G, Pasal 24, Pasal 24 A hingga 24C.
Amandemen ketiga ini juga akan menitik beratkan perubahannya pada
Kewenangan dari MPR, Kepresidenan, kekuasaan Kehakiman, Keuangan
negara, impeachment dan juga banyak memiliki/mempunyai inti
perubahan pada bentuk dan juga kedaulatan negara Indonesia.

 Amandemen IV
Sejarah amandemen yang terakhir ialah amandemen ke IV yang akan
disahkan/dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus tahun 2002 yang disahkan
dengan melalui ST MPR pada tanggal 1-11 Agustus tahun 2002. Pada
amandemen yang terakhir ini juga akan dilakukan perubahan yang lebih
sedikit apabila kita dibandingkan pada perubahan sebelumnya yang mana
hanya dilakukan amandemen terhadap 2 Bab atau 13 Pasal saja.

Adapun Bab yang akan dirubah itu merupakan berupa Bab XIII serta Bab
XIV. Sedangkan unutk pasal- pasal yang telah/sudah dilakukan
amandemen terdiri atas Pasal 2,Pasal 3, Pasal 6A, Pasal 8, Pasal 11, Pasal
16, Pasal 23B, Pasal 23D, Pasal 24, Pasal 31 hingga Pasal 34. Yang akan
menjadi inti dari amandemen yang terakhir ini yakni mengenai mata uang,
bank sentral, pendidikan atau juga kebudayaan, perekonomian nasional
Indonesia atau juga kesejahteraan sosial.
Tujuan Amandemen UUD 1945

Tujuan dari amandemen UUD 1945 menurut Husnie Thamrien ialah, untuk
menyatukan aturan dasar mengenai tatanan negara supaya dapat lebih sempurna di
dalam mencapai tujuan nasional dan juga menyempurnakan aturan dasar yang
mengenai jaminan atau juga pelaksanaan kekuatan rakyat,bisa juga untuk
memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham
demokrasi, menyempurnakan aturan dasar serta mengenai jaminan ataupun
perlindungan hak supaya sesuai dengan perkembangan HAM serta peradaban
umat manusia yang akan menjadi syarat negara hukum, menyempurnakan aturan
dasar penyelenggaraan negara secara demokratis atau modern dengan melalui
pembagian kekuasan secara tegas sistem check atau balances yang lebih ketat atau
juga transparan serta pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru dalam
memperbaruinya perkembangan kebutuhan bangsa atau juga tantangan jaman.
Atau secara umum, tujuan amandemen UUD 1945 ini diantaranya sebagai
berikut,yakni:
 Dapat Menyempurnakan aturan dasar tentang tataaan Negara
 Dapat Menyempurnakan aturan dasar tentang jaminan maupun
pelaksanaan kedaulatan rakyat
 Dapat Menyempurnakan aturan dasar tentang jaminan maupun
perlindungan HAM
 Dapat Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara
demokratis atau modern
 Dapat Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam
penyelenggaraan Negara
 Dapat Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan berbangsa atau
bernegara.

Anda mungkin juga menyukai