Anda di halaman 1dari 77

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN IBU HAMIL

DENGAN PRE-EKLAMSIA PADA NY N

DISUSUN OLEH :

1. Habibah Yolanda 2720170012


2. Muhammad Aviv 2720190002
3. Ririn Riana 2720170025

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2020
KATA PENGATAR

Assalamualaikum wr wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat taufik dan hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan keperawatan pada keluarga Ny.N dengan
Ibu Hamil Dengan Pre-eklamsia di RT 002 RW 005 Kelurahan karangraharja
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi”.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dalam rangka untuk melengkapi
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Keperawatan Keluarga
Falkutas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Asy-Syafiiyah.

Dalam menyusun ini,penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan.


Namun berkat ridha dari Allah SWT dan dukungan dari keluarga , saudara, kerabat,
serta sahabat dan dosen penulis dapat menyelesaikan askep ini tepat pada waktunya.

Terima kasih atas bantuan serta bimbingan baik moril dan materil yang
selalu diberikan dari berbagai pihak yang telah banyak ikut ambil bagian dalam
pembuatan askep ini yang sangat membantu penulis dalam menyusun dan
menyelesaikan askep ini.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini,penulis menyadari sepenuhnya


bahwa dalam penyusunan Askep ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga askep ini dapat berguna bagi
pembaca dan tenaga keperawatan khususnya dalam meningkatkan mutu pelayanan
asuhan keperawatan.

Bekasi, 18 Juni 2020


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...............................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A..............................................................................LATAR BELAKANG

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metode Penulisan Dan Teknik Pengumpulan Data
D. Sistematika Penulisan

BAB II Tinjauan Teoritis

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Pengertian Pre-eklamsia
2. Etiology Pre-eklamsia
3. Patofisiology
4. Manifestasi Klinis
5. Klasifikasi Pre-eklamsia
6. Tanda Dan Gejala
7. Penatalaksanaan
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Komplikasi
B. Konsep Dasar Post Partum
1. Pengertian Post Partum
2. Klasifikasi
3. Perubahan Masa Nifas
C. Konsep Dasar Sectio Sesaria
1. Pengertian Sectio Sesaria
2. Jenis-Jenis Sectio Sesaria
3. Indikasi Sectio Sesaria
4. Kontraindikasi Sesaria
5. Keuntungan Sesaria
6. Kerugian Sesaria
7. Komplikasi Sesaria
D. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian Keluarga
2. Tujuan Pembentukan Keluarga
3. Ciri-Ciri Keluarga
4. Fungsi Keluarga
5. Bentuk Keluarga
6. Peran Keluarga
7. Tugas Keluarga
8. Tahap Perkembangan Keluarga
9. Dukungan Keluarga
10. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
11. Peran Perawat
E. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Skoring
4. Menghitung Skoring
5. Perencanaan Keperawatan Keluarga
6. Implementasi
F. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Post SC 7 Jam Atas Indikasi
Preeklamsia
1. Pengkajian
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
4. Perencanaan Keperawatan
5. Implementasi Keperawatan
6. Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a Data Umum
b Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
c Lingkungan
d Struktur Keluarga
e Fungsi Sosial
f Data Tambahan
2. Prioritas Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
4. Penilaian Skoring
5. Implementasi
6. Evaluasi

BAB IV PENUTUP

A KESIMPULAN
B SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

d. Konsep Dasar keluarga


A. KONSEP KELUARAGA

1. Pengertian keluarga
merupakan warisan umat manusia yang terus dipertahankan
keberdaanya dan tidak lekang oleh perubahan zaman. Berbagai peruabhan oleh
faktor perkembangan zaman tertentu saja dapat memperngaruhi corak dan
karakteristik keluarga.
Bentuk keluarga merupakan pola manusia yang di dasari oleh anggota
keluarga untuk dimasukkan ke dalam anggota keluarga (potterdan perry), dalam lidya
dkk,2011)
Menurut Raisaner dalam jhonson (2010), keluarga adalah sebuah
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak,ibu,adik,kakak,nenek, dan kakek.
Menurut WHO dalam sulistyo Andarmoyo (2012), keluarga adalah
kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi atau perkawinan. Menurut departemen kesehatan RI (1988), keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga beberpa orang
terkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Herlinawati,2013).

2. Tujuan pembentukan keluarga


Tujuan dasar pembentukan keluarga adalah :
a. Keluarga merupakan unit dasar yang memiliki pengaruh kuat
terhadap perkembangan individu
b. Keluarga sebagai perantara kebutuhan dan harapan anggota
keluarga dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakat
c. Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
anggota keluarga dengan menstabilkan kebutuhan kasih saying social ekonomi dan
kebutuhan seksual.
d. Keluaraga memiliki pengaruh yang penting terhadap
pembentukan identintas seseorang individu dan perasaan harga diri
(Andarmoyo,2012).

3. Fungsi keluarga
Fungsi keluaraga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga
beroperasi sebagai unit dan bagaimana anggota berinteraksi satu sama lain. Hal
ini menecerminkan gaya pengasuhan, konflik keluarag, dan kualitas hubungan
keluarga. Fungsi keluarga mempenagruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan
seluruh anggota keluarga (families, 2010). Friedmand (1998) dalam padila, (2012)
menyebutkan lima fungsi dasar keluaraga :
a. Fungsi afektif
Fungsi afeltif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kbutuhan psikososial.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan
yang dialami individu yang menghasilakn interaksi sosial berperan dalam lingkungan
sosial

c. Fungsi reproduksi
Keluaraga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan meningkatkan sumber daya mansuai. Dengan adanya keluaraga berencana maka
fungsi ini sedikit terkontrol .
d. Fungsi ekonomi
Untuk memenhi kebutuhan anggota keluaraga seperti makanan,
pakaian dan rumah,maka keluarag memelurkan sumber keuangan. Fungsi ini sulit
dipenuhi oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga sejahtera).
e. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik untuk mencegah terjadi gangguan maupun merawat anggota yang
sakit.

4. Bentuk keluarga
Terdapat beberpa tipe atau bentuk keluarga dianataranya (fatimah,2010) :
1. Keluaraga tradisional
a. Keluarag inti(muclearfamily)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari
keturunan atau adopsimaupun keduanya
b. Keluarga besar(ekstendedfamily), yaitu keluarga inti tambah
dengan anak saudaranya, misalnya kakek, nenek, keponakan , paman, bibi, saudara
sepupu, dan lain sebagainya.
c. Keluarga bentukan kembali (dyadicfamily), yaitu keluarga baru
yang berbentuk dari pasangan yang telah bercerai atau kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (singleparentfamily), yaitu keluarga yang
terdiri dari salah satu orang tua baik pria maupun wanita dengan anak-anaknya akibat
dari perceraian atau tinggal oleh pasanganya.
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan(theunmarriedteenagemother)
f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan ) yang tinggal sendiri
tanpa pernah menikah (thesigleadultlivingalone)
g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya
(thenonmaritalhcterosexualcohhabitingfamily ) atau keluarga kabitas (cohabition)
h. Sekeluarga berkomposisi (compositie) yaitu keluarga yang
perkawinan berpoligami dan hidup secara bersama-sama menurut muslihin (2012),
struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga yangada di indonesia yang
teridiri dari bermacam-macam , daiantaranya adalah:

a. Patrilineal dalam beberapa genarasi, dimanahubungan itu disusun


melalui jalur ayah
b. Matrilokal adalah keluarga seadarah yang terdiri dari anak
saudara sedarah dalam beberapa genarasi, dimana hubungna itu disusun melalui jalur
ibu
c. Matrilokal ada seapasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawim adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pimpinan keluarga, dan bebearapa anak saudara yang bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami istri
2. Keluarga non tradisional(harmoko (2012) :
1. Communefamily : lebih satu keluarga tanpapertalian darah hidup
serumah
2. Orangtua (ayah ibu)yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah tangga
3. Humosexual : dua individu yang sejenis hidup bersama dalam
satu rumah tangga

5. Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam dan posisi tertentu . adapun yang
berhubungan dengan indiviu dalam situasi dan posisi tertentu adapun macam peranan
dalam keluarga antara lain (istiati,2010
a. Peran ayah
Sebagai seorang suami istri dariistri dan ayah dari anak-anaknya,
ayah berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta
pemberi rasa aman bagi anak istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok
sosialnya sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal
b. Peran ibu
Sebagai seorang istri dan suami dari ibu anak-anaknya , dimana
peran ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan pendidik
anak-ankanya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak ada
dirumah, mengurus rumah tangga,serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah
selain itu ibu juga berperan sebagai salah sau anggota kelompok dari peranan sosial
serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal
c. Peran anak
Peran anak yaitu melaksanakan pernanapsikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan baik fisik , m,ental, sosial maupun spritual.

6. Tugas keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai:
a. Pemeliharaan fisisk keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai engan
kedudukannya masing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Membangkitkan dorongan dan semnagt para anggotanya.

7. Ciri-ciri keluarga

Menurut Robert dan charles dalam fadila (2012) ciri-ciri keluarga adalah
:
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b. Keluarga berbentuk suatu kelembangaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara
c. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama ( nomen, clatur)
termasuk perhitungan garis keturunan
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang diberi oleh anggota-
anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan
membesarkan anak
e. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
Ciri-ciri keluarga menurut johson (2010) adalah sebagai berikut:
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertangung jawab
5. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
6. Ikatan keluarga semanangat gotong royong.

8. Tahap perkembangan keluarga


Rodgres cit friedman (1998) dalam jhonson (2010) menjelaskan
meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unit namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama tahap-tahp perkembangan keluarga
yaitu:
a. Pasangan baru(keluarga baru) keluarga baru dimulai saat masing-
masing individulaki-laki dan perempuan memventuk keluarga melakukan perkawinan
yang sah dan meningglkan (psikologis)keluarga masing-masing
1. Membina hubungan intim yang memuaskan

2. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok,


sosial
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak

b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama) keluarga yang


menatikan kelahiran, dimulai dan kehilan sampai kelahiran anakpertama dan berlanjut
sampaianak pertama berusia 30 bulan :
1. Persiapan menjadi orangtua
2. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran,
interkasi,hubungan seksual dan kegiatan keluarga
3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan degan pasangan

c. Keluarga dengan anak-anak pra-sekolah. Tahap inidimulai saat


kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan verakhir saat anak berusia 5 tahun:
1. Memnuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasidan rasa aman
2. Membantu anak untuk bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain juga harus terpenuhi
4. Memepertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun
di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak ( tahap
yang paling copot)
6. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

d. Keluarga dengan anak sekolah


Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya eluarga sudah mencapai jumlah anggota
kelarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk:
1. Membantu sosialisasi anak, tetangga , sekolahdan lingkungan
2. Mempertahnkan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan meningkatkan kesehatan anggota keluarga

e. Keluarga dengan anakremaja


Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berkahir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu paad saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuankeluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab
serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewsa
1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan bertangung jawab
mengingat remajasudah bertambah dewasa dan meningkatkan otonominya
2. Mempertahnkan hubungan yang intim dalam keluarga
3. Mempertahnkan komunikasi terbuka anatar anak dan orang tua
hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
4. Perubuhan sistem peran dan peraturan untuk tumnbuhkembang
keluarga
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah
danberakhir pada saat terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung
dari jumlah anak dalam sekeluarga , atau jika ada anak yang belum bekeluarga dan
tetap tinggal bersama orngtua :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
3. Mempertahnkankeintiman pasangan
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

g. Keluarag usia pertengahan


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
1. Mempertahnkan kesehatan
2. Mempertahnkan hubungan yang memuaskan dengan teman
sebaya dan anak-anak
3. Meningglakn keakraban pasangan.
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarag ini dimulai ada saatsalah
satu pasangan pensiun, berlanut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal.
1. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik,dan pendapatan
3. Mempertahankan keakbran suami istri dan saling merawat
4. Mempertahnkan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
5. Melakukan life review menurunkan hidupnya.

9. Dukungan keluarga
Dukungan sosial dari keluarga dapat berupa dukungan internal dan
ekesternal. Keluarga memiliki berbagai dukungan supostif seperti dukungan
emosional, informarmatif , perngahrgaan, dan isntrumental(agustini et al, 2013)
menurut kane dalam freedman (2010mendefinisikan dukungan keluarga sebagai suatu
proses hubungan anatara keluarga. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan-
dukungan untuk keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu
siap memberikan pertolongan dan bantuan bila diperlukan. Dukungan keluarga dapat
berupadukungan internal, yaitu seperti dukungan dari suami atau istri atau dukungan
dari saudara kandung dan dukungan eksternal, yaitu seperti dukungan dari keluarga
besar atau dukungan sosial (friedman et al,2010).

10. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan


Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan freedman (1998) membagi
5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan yaitu
(harnilawati,2013)
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya
perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabilamenyadari adanya
perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya,perubahan apa yang terjadi dan
seberapa besar perubahanya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga . tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencaripertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan kelurga dengan pertimbangan siapa diantara
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskanuntuk menentukan tindakan
keluargamaka segeramelakukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat
dikurangi atau bahkan teratasi
3. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak
dapat membantu dirinya karena cacat
4. Mempertahankan suasana di rumahyang menggantungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadiannya anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungantimbal balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan (permanfaatkan fasilitaskesehatan yang ada).

11. Peran perawat


Dalam melaksanakanasuhan keperawatan,menurut hidayat
(2012)perawat mempunyai peran dan fungsi perawat sebagai berikut:
1. Pemberian perawatan(care giver)
Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan,
sebagai perawat, pemberian pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan asuh, asih dan asuh. Contoh pemberian asuhan keperawatan
meliputi tindakan yang membantuklien secara fisik maupun psikologis sambil tetap
memlihara martabat klien. Tindakan keperawatan yang dibutuhkan dapat berupa
asuhan total, asuhan parsial bagipasien dengan tingkat ketergantungan sebagian dan
perawat suportif-edukatif untukmembantu klien mencapai kemungkinan
tingkatkesehatan dan kesejahteraan tertinggi (Berman,2010) perencanaan keperawatan
yang edukatif pada pasien yang di rawat haruslah berdasarkan pada identifikasi
kebutuhan pasien dan keluarga
2. Sebagainadvokat kelurga
Selain melakukan tugas utama dalam merawat, perawat juga
mampu sebagai advokat kelurga sebagai pembela keluarga dalam beberapa hal seperti
dalam menentukan haknya sebagai klien. Kepada proresional kesehatan lain,
sepertimenyampaikan keinginan klien mengenai informasi tentang penyakitnya yang
diketahui oleh dokter.perawatjuga membantu klien mendapatkan hak-haknya dan
embantu pasien menyampaikan keinginan (Berman,2010)
3. Pencegahan penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan
keperawatan sehingga setiap dalam melakukan asuhan keperawatan harus selalu
mengutamakan tindakan pencegahan terhadap timbulnya masalah baru sebagai
dampak dari penyakit atau masalah yang diderita. Salah satu contoh yang paling
signifikan yaitukeamanan, karena setiap kelompok usia berisiko mengalamitipe cedera
tertentu,penyluhan preventif dapat membantu pencegahan banyak cedera, sehingga
secara bermakna menurunkan tngkat kecacatan permanen dan mortalitas akibat cidera
pada pasien (WoNG,2009)
4. Pendidik
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, perawat
harus mampu berperan sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan cara mengubah
perilaku pada pasien atau kelurga harus selalu dilakukan dengan pendidik kesehatan
khususnya dalam keperawatan. Melalui pendidik ini diupayakan pasien tidak lagi
mengalami gangguan yang sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat.
Contoh dari peran perawat sebagai pendidik yaitu keseluruhan tujuan penyuluhan
pasien dan keluarga adalah untuk meminimalkan stres pasien dan
keluarga,mengajarkan mereka tentang terapi dan asuhan keperawatan di rumah sakit,
dan memmastikan kelurga dapat memberikan asuhan yang sesuai di rumah saat
pulang (Keyle&carman,2015)
5. Konseling
Konseling merupakan upaya perawat dalam melaksanakan
perannya dengan memberikan waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah yang di
alami oleh pasien mampu kelurga, berbagai masalah tersebut diharpkan mampu
diatasi dengan cepat dan di harapkan pula tidak terjadi kesenjangan antara perawat,
kelurga maupun pasien itu sendiri. Konseling melibatkan pemberian dukungan emosi,
intelektualdan psikologis dalam hal ini perawat memberikan konsultasi terutama
kepada individu sehat dengan kesulitan penyesuaian diri yang normal dan fokus dalam
membuat individu tersebut untuk mengembangkan sikap, perasaan dan perilakubaru
dengan cara mendorong klien untuk mencari perilaku alternatif ,mengenai pilihan-
pilihan yang tersedia dan mengembangkan rasa pendendalian diri (Berman,2010)
6. Kolaborasi
Kolaborasi merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan
tindakan yang akan dilaksanakan oleh perawat dengan tim kesehatan lain. Pelayanan
keperawatan pasien tindak dilaksanakan secara mandiri oleh timperawat tetapi harus
melibatkan tim kesehatanlain seperti dokter, aahli gizi, psikolog dan lain-lain,
mengingat pasien merupakan individu yang kompleks /yang membutuhan perhatian
dalam perkembangan (Hidayat,2012)
7. Pengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat
penting sebab perawat selalu berhubungan dengan pasien kurang lebih 24 jam selalu
disamping , maka peran perawatan sebagai pengambil keputusan etik dapat dilaukan
oleh perawat, seperti akan melakukan tindakan pelayanan keperawatan (Wong,2009)
8. Peneliti
Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki semua perawat
pasien. Sebagai peneliti perawat harus melakukan kajian-kajian keperawatan pasien,
yang dapatdikembangkan untuk perkembangan teknologikeperawatan peran perawat
sebagai penelitidapat dilakukan dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
pasien (Hidayat,2012)
Menurut puspita (2014) peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawtan secara komprehensif sebagai upaya memberikan kenyamanan dan
kepuasan pada pasien, meliputi:
1. Caring merupakan suatu sikaprasa peduli, hormat,
menghargaiorang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan
seseorang dan bagaimana seseorang berpikir dan bertindak
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagai pengalaman dan
ilmu atau berdiskusi dengan pasienya.
3. Laughing artinya senyum menjadi modal utama bagi seseorang
perawat untuk meningkatkan rasa nyaman pasien
4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional baik
dari pasien maupun perrawat lain sebagai suatuyang biasa disaat senang ataupun duka
5. Touching artinya seutuhan yang bersifat fisik maupun psikologis
merupakan komunikasi simpatis yang memilikimakna
6. Helping artinya perawat siap membantudengan asuhan
keperawatanya
7. Believinginothers artinya perawat meyakini bahwa orang lain
memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu mningkatkan derajat kesehatannya
8. Learning artinya perawat selalu belajar dan ,mengembangkan diri
dan keterampilan
9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan
pernghargaan terhadap orang lain dengan sengaja menjagaa kerahasian pasien kepada
yang tidak berhak mengetahuinnya.

e. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga


Asuhan keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan keperawatan yang meliputi
pengkajian keluarga, diagnose keperawatan keluarga, perencanaan, implementasi
keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan (Abi Muslihin, 2012).

Tahap-tahap proses keperawatan keluarga adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatau tahap awal dalam proses keperawatan,


dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota
keluarga yang dibinanya (Andarmoyo,2012).

Padila (2012), hal-hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam


pengkajian keluarga adalah:
a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a) Kepala Keluarga (KK)
b) Alamat dan telpon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisi keluarga

a) U S H P P K
N mur ex ubungande endidikan ekerjaan eterangan
oama nganKK

b) Genogram

Genogram harus menyangkut minimal 3 generasi, harus tertera nama,


umur, kondisi kesehatan tiap keterangan gambar. Terdapat keterangan gambar dengan
symbol berbeda menurut Friedman (2008) yaitu sebagai berikut:
c) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau


masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga.Menurut Frieman (1998) tipe
keluarga dari dua tipe yaitu keluarga tradisional dan keluarga non tradisional

1) Tipe keluarga tradisional terdiri dari :

a. Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang
terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi.
b. Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti
ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek,
nenek, bibi dan paman.
c. Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal dalam satu rumah tanpa anak.
d. Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu
orang tua dan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
e. Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
dewasa.
f. Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan
istri yang sudah lanjut usia.

2) Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :

a. Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian


darah, hidup dalam satu rumah.
b. Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan
anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c. Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup
bersama dalam satu rumah dan berpefilaku layaknya suami istri

d) Suku bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi


budaya suku bangsa keluarga yang terkait dengan kesehatan

e) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan


yang dapat mempengaruhi kesehatan

f) Status social ekonomi keluarga

Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari


kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu status social ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga
serta barang barang uang dimiliki oleh keluarga.

g) Aktivitas rekreasi keluarga


Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga
pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan
menonton televise dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti

2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing masing anggota
keluarga, perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit termasuk status imunisasi,
sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.

c. Pengkajian lingkungan

a) Karakteristik Rumah
Diidentifikasi melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakkan perabot rumah tangga, jenis septic
tank, dan jarak septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah

b) Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Menjelaskan mengenai karakterisik dari tetangga dan komunitas
setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk
setempat, dan budaya setempat yang memengaruhi kesehatan.

c) Mobilitas geografis keluarga


Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga
berinteraksi dengan masyarakat.

e) System pendukung keluarga


Yang termasuk system pendukung keluarga adalah jumlah
anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan.

f) Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga : menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.

2. Struktur kekuatan keluarga : kemampuan anggota keluarga


mengedalikan dan memengaruhi orang lain untuk mengubah prilaku.

3. Struktur peran : menjelaskan peran dari masing masing anggota


keluarga, baik secara formal dan informal.

g) Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif
Hal yang dikaji : gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji : bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan maka-
nan,pakaian,perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.

4. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji : berapa jumlah anak, bagaimana keluarga
merencanakan jumlah anggota keluarga, dan metode apa yang digunakan keluarga
upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.

5. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji : sejauh mana keluarga memenuhi
kebutuhan sandang,pangan dan papan, sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber
yang ada di masyarakar dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.

h) Stress dan kopping keluarga

1. Stressor jangka pendek & panjang


- Jangka pendek : stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan
- Jangka panjang : stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu < 6 bulan

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor


Hal yang dikaji : sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi

3. Strategi koping yang digunakan


Strategi apa yang digunakan keluarga dalam menyelesaikan
masalah

4. Strategi adaptasi disfungsional


Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi masalah.

i) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota
keluarga.Metode yang digunnakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik di klinik (head to toe).

j) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Diagnose keperawatan

Diagnose keperawatan keluarga adalah keputusan tentang respon


keluarga tentang masalah kesehatan actual atau potensial, sebagai dasar seleksi
intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga sesuai
dengan kewenangan perawat, (Setiadi, 2009).

Tahapan dalam diagnose keperawatan keluarga antara lain:

a. Analisa data

Analisadatadilakukansetelahpengkajian,selanjutnyadatadianalisauntukdapatdilakukanp
erumusandiagnosakeperawatan.Tahapan analisa data adalah:

A. Validasidata,Mengelompokkandataberdasarkankebutuhanbiopsik
o-sosialdanspiritual, Membandingkan dengan standart, Membuat
kesimpulantentangkesenjanganyangditemukan. Dalam menganalisa data ada 3 norma
yang diperlukan diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga,
yaitu :
1. Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota keluarga
yang meliputi:
- Keadaan kesehatan fisik,mental,sosial anggota keluarga
- Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
- Keadaan gizi anggota keluarga
- Status imunisasi anggota keluarga
- Kehamilan dan KB
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi :
- Rumah yang meliputi ventilasi,penerangan, kebersihan,
konstruksi, luas rumah dan sebagainya
- Sumber air mium
- Jamban keluarga
- Tempat pembuangan air limbah
- Pemanfaatn pekarangan yang ada dan sebagainya

3. Karakteristik keluarga, yang meliputi :


- Sifat-sifat keluarga
- Dinamika keluarga
- Komunikasi dalam keluarga
- Interaksi dalam keluarga
- Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota
keluarga
- Kebiasaan dan nilai nilai yang berlaku dalam keluarga

b. Diagnose keperawatan keluarga

Merupakan perpanjangan dari diagnosis ke system keluarga dan


subsistemnya serta merupakan hasil pengkajian keperawatan. Diagnosis keperawatan
keluarga termasuk masalah kesehatan actual dan potensial dengan perawat keluarga
yang memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya
berdasarkan pendidikan dan pengalaman komponen diagnose keperawatan keluarga
meliputi problem (masalah),etiologi (penyebab), dan sign (tanda) (Friedman, 2010).

a. Masalah (Problem)
Suatu istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah
yang diidentifikasi oleh perawat melalui pengkajian. Tujuan penulisan pernyataan
masalah adalh menjelaskan status kesehatan secara jelas dan sesingkat mungkin,
(setiaadi, 2008).

b. Penyebab (etiologi)
Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan
mengacu kepada lima tugas keluarga, sebagai berikut :
- Mengenal masalah keluarga
- Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
- Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
- Mempertahanakan suasana rumah yang sehat

Secara umum factor-faktor yang berhubungan atau etiologi dai diagnosis


keperawatan keluarga adalah adanya :

- Ketidaktahuan (kurangnyya pengetahuan, pemahaman dan


kesalahan persepsi)
- Ketidakmauan (sikap dan motivasi)

Diagnose keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan


gastritis menurut SDKI 2018 adalah:

- Resiko deficit nutrisi pada An.T terkait gastritis


- Nyeri akut
- Deficit pengetahuan An. T tentang penyakit gastritis
- Resiko ketidakseimbangan elektrolit
- Intoleransi aktivitas
Untuk menentukan prioritas terhadap diagnose keperawatan
keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas (Skala Baylon
dan Maglaya, 2019)
masalah

3. Skoring

Kriteria Bob Skor Pem


ot 1 benaran
Sifatmasalah

S
kala:Potensial
=1

Resiko=2

Aktual=3

Ke 2
mungkinan
untuk diubah

Skal
a:

Mu
dah=2
masalah untuk

P 1
otensial
dicegah

S
kala:Tinggi=3

Cukup=2
Menonjolnya masalah: 1

Skala:
Segera ditangani=2
Masalah tidak
ditangani=1

Masalah tidak

4. Menghitung skoring
a. Menentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot .
Skor
X bobot
Angka tertinggi
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
d. Urutkan diagnosis yang skornya paling besar

5. Perencanaan keperawatan keluarga


Perencanaan merupakan langkah ketiga sebuah proses keperawatan
keluarga. Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang ditentukan
oleh perawat bersama-sama sasaran yaitu keluarga untuk dilaksanakan sehingga masalah
kesehatan dan masalah keperawatan yang telah diidentifikasi dapat diselesaikan.( Susanto,
2012 ).
Rencana Asuhan Keperawatan pada Gastritis yaitu :
a. Nyeri Akut
1). Tujuan Jangka Panjang
Setelah dilakukan tidakan keperawatan sebanyak 2x pertemuan nyeri Ny.F
dapat berkurang atau hilang.
2). Tujuan Jangka Pendek
a). Setelah dilakukan kunjungan 1x30 menit keluarga mampu mengenal
manajemen nyeri dengan cara :
1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian nyeri
2. Keluarga dapat menyebutkan jenis nyeri
3. Keluarga dapat menyebutkan tingkat nyeri
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan pengertian nyeri, jenis nyeri, dan tingkatan nyeri.
b. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
c. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat.
Kriteria dan Standar Evaluasi :
Secara kognitif keluarga dapat menyebutkan pengertian, jenis nyeri, dan nyeri
Ny.F berkurang atau hilang .

b). Keluarga mampu mengambil keutusan untuk mengatasi masalah


dengan cara :
1. Keluarga dapat menyebutkan akibat nyeri
2. Keluarga dapat memutuskan untuk mengatasi masalah
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang mengatasi masalah akibat nyeri.
b. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
c. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat.
Kriteria dan Standar Evaluasi :
Secara kognitif keluarga dapat mengetahui akibat nyeri dan keluarga mampu
memutuskan secara efektif untuk mengatasi nyeri.

c).Setelah dilakukan kunjungan 1x30 menit keluarga mampu merawat


anggota keluarga yang mengalami masalah gastritis dengan cara :
1. Keluarga dapat menyebutkan cara mengatasi nyeri
2. Keluarga dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan gastritis
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang mengatasi nyeri, mendiskusikan teknik
relaksasi nafas dalam dan merawat anggota keluarga dengan gastritis
b. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
c. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria dan Evaluasi Standar :
Secara kognitif keluarga mampu menyebutkan cara mengatasi nyeri dan keluarga
dapat mempraktekkan cara teknik relaksasi nafas dalam.

a) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang bersih dan sehat dengan


cara :
1. Keluarga dapat menyebutkan manfaat lingkungan yang tenang
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang manfaat lingkungan yang tenang
b. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
c. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria dan Evaluasi Standar :
Secara kognitif keluarga dapat menjelaskan tentang manfaat lingkungan yang
tenang.

e) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara :


1. Keluarga dapat menjelaskan fungsi pelayanan kesehatan
2. Keluarga dapat mengunjungi pelayanan kesehatan
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang fungsi pelayanan kesehatan
b. Motivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang tepat.
c. Beri kesempatan untuk bertanya
d. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria dan standar Evaluasi :
Secara kognitif keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tepat
untuk dikunjungi.

b. Risiko deficit nutrisi pada Ny. F terkait gastritis


1) Tujuan Jangka Panjang :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x pertemuan keluarga mampu
mengenal, memutuskan dan merawat anggota keluarga diharapkan pemenuhan kebutuhan
nutrisi seimbang.
2) Tujuan Jangka Pendek :
a) Setelah dilakukan kunjungan 1x30 menit keluarga mampu mengenal gizi
seimbang.
1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian gizi seimbang.
2. Keluarga mampu menyebutkan syarat pemenuhan gizi seimbang.
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang pengertian gizi seimbang pada
penderita gastritis.
b. Diskusikan dan jelaskan kepada keluarga mengenai syarat pemenuhan gizi
seimbang.
c. Berik kesempatan untuk bertanya.
d. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat.
Kriteria dan Evaluasi Standar :
Keluarga mampu menyebutkan pengertian gizi seimbang dan syarat pemenuhan
gizi seimbang.
b) Keluarga mampu mengambil keputusan secara tepat untuk menangani
masalah gastritis
1. Keluarga mampu menyebutkan tujuan diit lambung
2. Keluarga mampu menyebutkan syarat diit lambung
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan kepada keluarga mengenai tujuan diit lambung.
b. Diskusikan dan jelaskan kepada keluarga mengenai syarat diit.
c. Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah diucapkan
d. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat.

Kriteria dan Evaluasi Standar :


Keluarga menyebutkan tujuan diit lambung serta syarat diit lambung.
c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan gastritis
dengan menyusun menu makanan yang sesuai.
1. Keluarga mampu menjelaskan tentang diit lambung
2. Keluarga mampu mengenal mengenai jenis diit lambung
3. Keluarga mampu mengetahui pengertian pola makan yang teratur.
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan kepada keluarga tentang pengertian diit lambung
b. Diskusikan dan jelaskan kepada keluarga tentang pengertian diit lambung
c. Bantu dalam pembuatan jadwal menu makanan
d. Diskusikan dan jelaskan tentang pola makan teratur
e. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
f. Beri reinforcement pada respon yang tepat
Kriteria dan Standar Evaluasi :
Secara verbal keluarga mampu menjelaskan pengertian, jenis diit lambung, dan
keluarga mampu membuat jadwal menu makanan.
d) Setelah dilakukan tindakan 1x30 menit Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan yang bersih dan sehat.
1. Keluarga mampu menyebutkan tips pola hidup sehat
2. Keluarga mampu membuat menu makanan
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang tips pola hidup sehat
b. Bantu An.T menyusun menu makanan
c. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
d. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat

Kriteria dan Standar Evaluasi :


Secara Kognitif keluarga dapat menjelaskan tentang manfaat lingkungan yang
tenang dan keluarga mampu membuat jadwal menu makan.
e). Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara :
1. Keluarga dapat menjelaskan fungsi pelayanan kesehatan
2. Keluarga dapat mengunjungi pelayanan kesehatan
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang funsi pelayanan kesehatan
b. Motivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang tepat
c. Beri bimbingan pada keluarga untuk ke Puskesmas
d. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
e. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria dan Standar Evaluasi :
Secara kognitif keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tepat
untuk dikunjungi.

c. Defisit pengetahuan tentang proses penyakit pada keluarga Tn.F


khususnya Ny.F dengan gastritis
1) Tujuan Jangka Panjang :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x pertemuan diharapkan
kurangnya pengetahuan dapat teratasi.
2) Tujuan Jangka Pendek :
1) Setelah dilakukan kunjungan sema 1x30 menit Keluarga mampu mengenal
penyakit gastritis.
1. Keluarga dapat menjelaskan pengertian gastritis
2. Keluarga dapat menyebutkan penyebab gastritis
3. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala gastritis

Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang pengertian gastritis
b. Diskusikan dan jelaskan penyebab gastritis
c. Diskusikan dan jelaskan tanda dan gejala gastritis
d. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
e. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria hasil dan Standar Evaluasi :
Secara verbal keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali
pengertian, penyebab dan tanda gejala gastritis.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah dengan
gastritis.
1. Keluarga dapat menyebutkan komplikasi dari gastritis
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang komplikasi pada gastritis
b. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
c. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria hasil dan Standar Evaluasi :
Secara verbal Keluarga mampu menyebutkan kembali komplikasi pada gastritis
serta mampu mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dengan gastritis.
3) Setelah dilakukan kunjungan 1x30 menit Keluarga mampu merawat
anggota keluarga dengan gastritis
1. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang
sakit.
2. Keluarga mampu membuat obat tradisional untuk anggota keluarga yang
sakit serta mendokumentasikan nya kembali.
Intervensi :
a. Peragakan teknik distraksi dan relaksasi dengan nafas dalam dan
membuang udara melalui mulut secara perlahan.
b. Diskusikan dan jelaskan cara membuat obat tradisional serta
mendemonstrasikan nya kembali.
c. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
d. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat

Kriteria dan Evaluasi Standar :


Secara verbal keluarga dapat mendemonstrasikan kembali cara teknik relaksasi
nafas dalam dan membuat obat secara tradisional.
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dengan cara :
1. Keluarga dapat menyebutkan manfaat lingkungan yang tenang
2. Keluarga mampu menyebutka 2 dari 4 upaya pencegahan agar terhindar
dari kekambuhan
3. Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 makanan yang dianjurkan.
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan upaya pencegahan
b. Diskusikan dan jelaskan makanan yang dianjurkan
c. Beri motivasi serta kesempatan keluarga untuk bertanya tentang
modifikasi lingkungan
d. Beri reinforcement posistif pada respon yang sesuai.
Kriteria dan Evaluasi Standar :
Secara kognitif keluarga dapat menjelaskan tentang upaya pencegahan dan
makanan yang dianjurkan
5) Keluarga mampu memamnfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara :
1. Keluarga dapat menjelaskan fungsi pelayanan kesehatan
2. Keluarga dapat mengunjungi pelayanan kseshatan
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang fungsi pelayanan kesehatan
b. Motivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehtan yang tepat
c. Beri bimbingan pada keluarga untuk ke Puskesmas
d. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
e. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria dan Evaluasi Standar :
Secara Kognitif keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tepat
untuk dikunjungi.

6. Implementasi :
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baikyang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Muara,2011).
1) Nyeri Akut
a) Mendiskusikan dan menjelaskan pengertian nyeri
b) Mendiskusikan dan menjelaskan jenis nyeri
c) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang tingkatan nyeri
d) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang akibat nyeri
e) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang mengatasi nyeri
f) Menjelaskan dan mendemonstrasikan relaksasi nafas dalam
g) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang manfaat lingkungan yang tenang
h) Mendiskusikan dan mrenjelaskan tentang fungsi pelayanan kesehatan
i) Memotivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang tepat
j) Memberi bimbingan pada keluarga untuk berkunjung ke Puskesmas
k) Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
l) Memberi Reinforcement positif pada respon yang tepat

2) Risiko Defisit Nutrisi


a) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang pengertian gizi seimbang pada p
enderita gastritis
b) Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga mengenai pemenuhan g
izi seimbang
c) Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga mengenai tujuan diit la
mbung
d) Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga mengenai syarat diit lam
bung
e) Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga engenai pengertian diit l
ambung
f) Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga mengenai jenis diit lamb
ung.
g) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang pola makan teratur
h) Mendiskusikan dan mrenjelaskan tips pola hidup sehat
i) Membantu menyusun menu makan yang tepat
j) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang fungsi pelayanan kesehatan
k) Memotivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang tepat
l) Memberi bimbingan pada keluarga untuk berkunjung ke Puskesmas
m) Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
n) Memberi Reinforcement positif pada respon yang tepat

3) Defisit Pengetahuan tentang proses penyakit pada keluarga Ny. A Khusus


nya An.T dengan gastritis
a) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang penyaki gastritis
b) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang penyebab gastritis
c) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang tanda dan gejala gastritis
d) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang komplikasi pada gastritis
e) Merawat anggota keluarga yang sakit
f) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang cara membuat obat tradisional ser
ta mendeonstrasikan kembali
g) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang manfaat lingkungan yang tenang
h) Mendiskusikan dan menjelaskan upaya pencegahan gatritis
i) Mendiskusikan dan menjelaskan makanan yang dianjurkan
j) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang fungsi pelayanan kesehatan
k) Memotivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang tepat
l) Memberi bimbingan pada keluarga untuk berkunjung ke Puskesmas
m) Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
n) Memberi Reinforcement positif pada respon yang tepat

f. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Post SC 7 jam Atas Indikasi Pre-


eklamsia
b) Riwayat Obsterti

1. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu


Apakah ada riwayat preeklamsi atau pernah dilakukan seksio sesaria sebelumnya.
2. Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji keluhan saat hamil adanya nyeri hebat pada daerah abdomen, terjadi
pendarahan, tekanan darah yang tinggi selama hamil, apakah pemeriksaan dilakukan secara
teratur dan dimana tempat pemeriksaan kehamilan
3. Riwayat persalinan sekarang
Kaji tanggal operasi, jam, jenis operasi pasien, dan apakah tindakan operasi
disepakati oleh kedua pihak.

5) Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum
Kaji tingkat kesadaran pasien, tanda-tanda vital pasien diantaranya tekanan darah,
nadi pernafasan dan suhu tubuh. Observasi penampilan umum pasien, status mental dan berat
badan pasien.
b) Keadaan ibu
Kaji keadaan ibu,tingkat kesadaran, orientasi terhadap tempat dan waktu, dan
tekanan darah.
c) Sistem penglihatan
Kaji bentuk mata, kelopak mata, gerakan bola mata, konjungtiva, sclera, reflek
pupil terhadap cahaya, besarnya pupil, dan pemakaian alat bantu untuk melihat.
d) Sistem pendengaran
Kaji bentuk dan keadaan telinga, kebersihan dan fungsi pendegaran
e) System wicara
Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi dan bahasa yang digunakan pasien
sehari hari
f) System pernafasan
Kaji bentuk hidung, frekuensi pernafasan, bersihan jalan nafas, auskultasi suara
nafas, irama dan fungsi penciuman
g) System kardiovaskuler
Kaji tekanan darah, frekuensi dan irama,nadi, auskultasi bunyi jantung, capilari
refil, distensi vena jugularis, kaji adanya varisesditungkai bawah dan human sign untuk
menentukan adanya tanda-tanda tromboflebitis
h) System pencernaan
Kaji keadaan mulut. Keluhan yang dirasakan pasien setelah operasi seperti mual
muntah factor anatesi.
i) System urogenital
Pasien post operasi section caesarea menggunakan kateter urinarius, kaji warna
urin, banyaknya urin, dan tanda-tanda infeksi pada tempat pemasangan kateter.
j) System integument
Kaji keadaan dan turgor kulit, adanya luka operasi, luka tertutup kasa, panjang
luka operasi, ada atau tidak tanda-tanda infeksi pada luka, jumlah leukosit, pasien terpasang
infuse area sekitar infuse kotor atau tidak.
k) System endokrin
Nafas berbau keton atau tidak, adanya pembesaran kelenjar tiroid dan limfe atau
tidak.
l) System persyarafan
Kaji tingkat kesadaran, nilai GCS, efek anastesi, spinal terhadap klien post operasi
section sesarea yaitu adanya rasa baal pada ekstremitas bagian bawah
m) System kekebalan tubuh
Suhu tubuh, adanya pembesaran kelenjar getah bening atau tidak dan jumlah
leukosit
n) System hematologi
o) System reproduksi
Keadaan payudara, uterus, pengeluaran lochea, dan perineum

6). Pola aktivitas sehari-hari

Dikaji saat sebelum hamil, saat hamil, dan saat dilakukan pengkajian

a) Pola nutrisi : jenis makanan, frekuensi makan, makanan yang disukai,


makanan pantang/alergi, nafsu makan, porsi makan, dan jumlah minum
b) Pola eliminasi : dikaji frekuensi BAB, konsistensi BAB, keluhan saat
BAB, jumlah urine, Frekuensi BAK,warna urine dan keluhan saat BAK
c) Pola tidur : terdiri dari waktu dan lamanya tidur, kebiasaan sebelum tidur
dam kesulitan tidur.
d) Pola aktivitas dan latihan : meliputi kegiatan dalam pekerjaan, olahraga
dan kegiatan waktu luang
e) Personal hygiene : kebiasaan mandi, gosok gigi, keramas dan vulva
hygiene.
f) Ketergantungan fisik yang mempengaruhi kesehatan : kebiasaan alcohol,
merokok, obat-obatan dan lain-lain.

7) Aspek psikologis dan spiritual

a) Pola pikir
Kaji terhadap kehamilan apakah kehamilan saat ini diharapkan atau tidak, apakah
jenis kelamin bayi yang diharapkan. Apakah pasien memikirkan penyebab kehamilan sekarang
b) Persepsi diri
Kaji tentang hal yang sangat dipikirkan klien saat ini dan harapan klien setelah
menjalani perawatan
c) Konsep diri
Perubahan terhadap bentuk-bentuk (gambaran diri), peran, ideal diri, identitas,
harga diri dan bagaimana keadaan klien setelah dilakukan operasi
d) Hubungan dan komunikasi
Pengkajian terhadap kemampuan klien mengekspresikan perasaan dan mengerti
orang lain, bahasa yang digunakan sehari-hari, klien berasal dari adat apa, serta siapa yang
memegang peranan didalam keluarga
e) System nilai kepercayaan
Pengkajian terhadap sumber kekuatan klien, pandangan klien tentang adanya
tuhan, agama, kepercayaan dan kegiatan keagamaan
f) Pengetahuan ibu
Kaji sejauh mana pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas

8). Therapy

Meliputi pengobatan yang diperlukan klien saat post partum biasanya


adalh antibiotic, vitamin dan analgetic

9). Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan yang menunjang keadaan klien seperti pemeriksaan :

1) Laboratorium (darah) : jumlah hemoglobin, hematocrit, leukosit, eritrosit


dan pemeriksaan urine
2) USG

10). Pemeriksaan pada bayi

a. Identitas
Bayi klien, jenis kelamin, dan tanggal lahir
b. Status kesehatan
1. Keadaan umum :
Berat badan lahir, PB lahir, penilaian APGAR skor. Penilaian APGAR skor ini
biasanya dilakukan sebanyak 2 kali yaitu 5 menit pertama bayi baru lahir dan 5 menit kedua
atau 10 menit pertama bayi baru lahir.

Tabel perhitungan Nilai APGAR


P N Nil N J
enilaian ilai = 0 ai = 1 ilai = 2 umlah
N
A
A P Ba S
= Appearance ucat dan merah eluruh tubuh
( Eks kemerah-
Warna kulit) tremitas biru merahan
P T Ku L
= Pulse idak ada rang dari 100 ebih dari 100
(
Denyut nadi)
G T Sed B
= Grimace idak ada ikit gerakan atuk ,bersin
( mimic grimace
Respon
Refleks)
A T Eks G
= Activity idak ada tremitas dalam erakan aktif
( sedikit fleksi
Tonus Otot)
R T Le B
= Respiration idak ada mah, tidak aik menangis
( teratur
usaha
bernafas)

2. Kepala
Pemeriksaan bentuk kepala, lingkar kepala, warna dan distribusi rambut
3. Mata
Pemeriksaan bentuk mata, edema kelopak mata dan refleks pupil terhadap cahaya
4. Telinga
Pemeriksaan bentuk telinga dan fungsi pendengaran
5. Hidung
Pemeriksaan adanya silia dan secret, posisi septum dan bentuk hidung
6. Mulut
Pemeriksaan celah pada bibir, dan langit-langit dan rooting refleks.
7. Dada
Pemeriksaan bentuk dada, pernafasan, irama pernafasan, suara nafas, bunyi
jantung dan lingkar dada
8. Abdomen
Pemeriksaan bentuk, hernia umbilical, tali pusat dan lingkar perut
9. Genetalia
- Genetalia perempuan diperiksa labia minora dan klitorisnya, adanya
imperforate hymen secret putih, perdarahan vagina.
- Pada genetalia laki-laki diperiksa apakah testis sudah berada dikantung
skrotum, dan kemampuan untuk berkemih.
10. Anus
Apakah ada lubang anus atau tidak
11. Kulit
Pemeriksaan warna kulit dan turgor kulit
12. Ekstremitas atas dan bawah
Tonus otot, pemeriksaan jumlah jari tangan dan kaki dan reflex menggenggam.

b, Analisa Data

Analisa data merupakan kemampuan mengkaitkan data dan


menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulan dalam melakukan asuhan keperawatan.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon
individu, keluarga, komunitas terhadap masalah kesehatan potensial, actual atau masalah yang
mungkin terjadi serta status kesehatan (Mitayani, 2009:31).

Diagnosa Keperawatan yang biasa muncul pada klien post seksio sesaria
atas indikasi pre-eklamsi adalah sebagai berikut :

a. Gangguan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan adanya luka insisi
b. Resiko tinggi berhubungan dengan adanya luka post operasi seksio
sesaria, adanya tindakan invasive pemasangan alat (infus dan kateter)
c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (diastatis rekti,
kelebihan analgesic atau anastesi, dehidrasi, nyeri perineal/rektal)
d. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan trauma/diversi mekanis,
efek-efek anastesi
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan efek-
efek anastesi, kelemahan fisik, ketidaknyamanan fisik

3. Perencanaan
Perencanaan adalah tugas lanjut dari perawatan setelah mengumpulkan data yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien sesuai dengan pengkajian yang telah dilakukan
(Mitayani,2009)
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan adanya trauma
pembedahan
Tujuan : rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil :
1. Klien mengungkapkan berkurang nyeri
2. Klien tampak rileks
3. Klien mampu tidur siang/istirahat dengan tepat

No Intervensi Rasional
1. Mandiri : Membedakan karakter
Kaji karakter dan dan lokasi nyeri post op dan
lokasi nyeri terjadinya komplikasi
2. Berikan informasi Meningkatkan
dan petunjuk antisipasi pemecahan masalah, membantu
mengenai penyebab mengurangi nyeri berkenan dengan
ketidaknyamanan dan ansietas dan ketakutan karena
intervensi yang tepat ketidaktahuan
3. Evaluasi tanda- Pada banyak pasien
tanda vital (TD, S, N, RR) dengan keluhan nyeri dapat
menyebabkan gelisah serta tekanan
darah dan nadi meningkat
4. Anjurkan pada Meningkatkan
klien untuk ambulasi dini peristaltik untuk menghilangkan
setelah 6 jam post SC dan ketidaknyamanan karena akumulasi
anjurkan menghindari gas yang sering memuncak pada
makanan atau cairan kelainan seksio sesaria
pembentuk gas
5. Anjurkan Merileksasikan otot,
penggunaan teknik nafas mengalihkan perhatian dan sensasi
dalam, relaksasi dan distraksi. nyeri dan meningkatkan rasa
sejahtera memperbaiki status
Kolaborasi psikologis dan meningkatkan
pemberian analgetikk sesuai kenyamanan
dengan terapi pengobatan
6. Atur posisi yang Untuk memberikan rasa
nyaman untuk klien nyaman pada klien sehingga rasa
nyeri berkurang dank lien menjadi
lebih rileks
7. Kolaborasi Membantu dalam
dengan dokter dalam mengurangin rasa nyeri
pemberian therapy analgetik
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka post SC, prosedur
invasive (infuse dan kateter) dan masa nifas

Tujuan : infeksi tidak terjadi


Kriteria hasil :
1. Menunjukkan luka bekas dari drainage, purulent dengan tanda awal
penyembuhan
No Intervensi Rasional

1. Mandiri : Membantu mencegah


atau membatasi penyebaran infeksi
Anjurkan dan
gunakan teknik mencuci tangan
dengan cermat dan pembuangan
pengalas kotoran, pembalut
perineal, dan linen dengan tepat
setelah klien dapat beraktivitas
2. Tinjau ulang Hb Anemia, diabetes dan
atau Ht persalinan yang lama sebelum
kelahiran sesaria meningkatkan
resiko infeksi dan perlambatan
penyembuhan
3. Kaji status nutrisi Klien yang berat
klien badannya 20% dibawah berat badan
normal atau yang anemia atau
malnutrisi lebih rentang terhadap
infeksi dan perlambatan
penyembuhan
4. Beri makanan cair Memaksimalkan
oral dan diet tinggi protein, volume sirkulasi dan aliran urine.
vitamin C dan besi
Protein dan vitamin C
diperlukan untuk pembentukan
kolagen, besi diperlukan untuk
sintesis Hb
5. Inspeksi insisi Tanda-tanda ini
terhadap proses penyembuhan, menunjukkan adanya infeksi pada
perhatikan kemerahan, edema, luka
nyeri, eksudat atau gangguan
penyatuan
6. Kaji TTV dan Demam pasca operasi
jumlah leukosit hari ketiga, leukositosis, dan
takikardi menunjukan adanya infeksi
7. Catat frekuensi Status urinarius
atau jumlah dan karakteristik menurunkan resiko infeksi
urine
8. Inspeksi sekitar Menandakan infeksi
infuse terhadap tanda-tanda local, memerlukan pengangkatan
c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (diastatis rekti,
kelebihan analgesic atau anastesi, dehidrasi, nyeri perineal/rektal)

Tujuan : Kebutuhan eliminasi fekal terpenuhi


Kriteria hasil :
1. Bising usus normal (15-30x/menit)
2. Keluar flatus
3. Klien BAB 1X perhari

No Intervensi Rasional

1. Mandiri : Menentukan kesiapan


terhadap pemberian makanan peroral
Auskultasi terhadap adanya dan kemungkinan terjadinya
bising usus pada ke empat kuadran setiap komplikasi
4 jam setelah kelahiran usus
2. Palpasi abdomen, perhatikan Menadakan
distensi atau ketidaknyamanan pembentukan gas dan akumuluasi
atau kemungkinan ileus paralitik
3. Anjurkan cairan oral yang Makanan kasar (missal:
adekuat 6-8 gelas perhari dan anjurkan buah dan sayuran khususmya dengan
diet makan kasar, buah-buahan serta kulit dan bijinya) dan meningkatkan
sayuram dengan bijinya cairan, merangsang eliminasi dan
mencegah konstipasi
4. Tingkatkan ambulasi dini Ambulasi progresig
setelaj 24 jam meningkatkan
peristaltic dan pengeluaran gas
5. Kolaborasi : Melunakan feses,
Berikan terapi lakative merangsang peristaltic dan
sesuai indikasi dokter membantu mengembalikan fungsi
usus
d. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan trauma/diversi mekanis,
efek-efek anastesi

Tujuan : pola berkemih optimal setelah pengangkatan kateter


Kriteria hasil :
1. Tidak ada distensi kandung kemih
2. Frekuensi berkemih/ jumlah urine dalam 24 jam normal (0,5 cc/kg/BB)

No Intervensi Rasional

1. Mandiri : Oliguria mungkin


Perhatikan dan catat jumlah, disebabkan oleh kelebihan
warna dan konsentrasi drainage urine kehilangan cairan, ketidakadekuatan
penggantian cairan atau efek-efek
anti diuretic dari infuse oksitosin
2. Berikan cairan peroral : Cairan meningkatkan
misalnya 6-8 gelas perhari bila tepat hidrasi dan fungsi ginjal dan
membantu mencegah statis kandung
kemih
3. Palpasi kandung kemih, Distensi kandung
pantau tinggi fundus, lokasi dan jumlah kemih dapat dikaji dengan derajat
aliran lochea perubahan posisi uterus,
menyebabkan peningkatan rileksasi
uterus dan aliran lochea
4. Perhatikan tanda dan gejala Kateter indwelling
infeksi saluran kemih (misalnya warna mempredisposisikan klien pada
keruh, bau busuk, sensasi terbakar atau masuknya bakteri dan ISK
frekuensi) setelah pengangkatan kateter
5. Kolaborasi : Cairan meliputi ringer
Pertahankan infuse intravena laktat, adekuat untuk menggantikan
selama 24 jam setelah pembedahan, sesuai kehilangan dan mempertahankan
indikasi, tingkatkan jumlah cairan infuse aliran ginjal atau haluaran urine
bila haluaran 30 ml/jam atau kurang
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan efek-
efek anastesi, kelemahan fisik, ketidaknyamanan fisik.

Tujuan : kebutuhan sehari-hari klien terpenuhi


Kriteria hasil :
1. Keadaan umum klien baik
2. Klien tampak bersih dan rapih dan wangi
3. Klien dapat memenuhi ADL secara mandiri

No Intervensi Rasional
1. Kaji kemampuan klien Mengkaji tingkat
beraktivitas kemampuan klien beraktivitas untuk
menentukan tindakan selanjutnya
2. Berikan bantuan sesuai Memperbaiki harga
kebutuhan klien personal hygiene diri, meningkatkan rasa nyaman
kebutuhan terpenuhi
3. Kaji status psikologis klien Pengalaman nyeri fisik
mungkin disertai dengan nyeri
mental yang mempengaruhi keingan
klien dan motivasi untuk beraktivitas
4. Motivasi klien untuk Meningkatkan
melakukan ADL secara mandiri keinginan klien

4. Implementasi keperawatan
Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya implementasi merupakan
tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan, dimana
perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri klien dan menilai sejauh mana
masalah klien dapat diatasi. Disamping itu, perawat juga memberikan umpan balik atau
pengkajian ulang, seandainya tujuan yang ditetapkan belum tercapai, maka dalam hal ini
proses keperawatan dapat dimodifikasi.(Mitayani, 2009).

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a Pengumpulan Data
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.N
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Golongan Darah :B
Status Perkawinan : Menikah
Diagnosa Medis : (P3A0) Post Sectio Caesarea 7 jam Dengan
Indikasi Pre eklamsi
Nomor Register : 09820315
Tanggal Masuk RS : 25 April 2017 pukul 02.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 25 April 2017 pukul 10.00 WIB
Alamat : Kp. Pilar Timur Rt 002/RW 005 Karang Asih, Kecamatan
Cikarang Utara
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Umur : 39 tahun
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan Dengan Klien : Suami
Alamat : Kp. Pilar Timur Rt 002/RW 005 Karang Asih, Kecamatan
Cikarang Utara

3. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 25 april 2017 pukul 10.00 WIB,
klien mengatakan nyeri di area luka operasi, nyeri sedang dengan skala nyeri 6, karakteristik
nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri meningkat saat merubah posisi, upaya yang dilakukan untuk
mengurangi rasa nyeri yaitu dengan berbaring, wajah klien tampak meringis menahan sakit
pada saat bergerak
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat kecelakaan, belum pernah dirawat di
Rumah Sakit dan tidak pernah di operasi sebelumnya. Di kehamilan yang pertama dan kedua
klien tidak pernah mengalami hipertensi. Klien tidak memiliki riwayat penyakit,alergi obat
ataupun makanan
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 24 april 2017 pada pukul 21.30 WIB , klien mengatakan merasa
mulas klien dibawa Puskemas Cikarang Utara dan di dapat keterangan dari bidan setempat
klien sudah masuk pembukaan ke 8 dengan tekanan darah 150/100 mmhg, pada pukul 00.00
WIB pembukaan masih tetap dan tekanan darah masih tinggi, pasien dirujuk untuk ke RSUD
KOTA BEKASI pukul 02.30 WIB dengan G3P2A0 hamil 38 minggu. Klien masuk ke ruang
ponek dengan diagnose preeklamsia. Pada pukul 03.00 WIB klien masuk keruang operasi dan
melahirkan pada pukul 03.15 bayi lahir laki-laki BB: 2900 gram, PBL: 50 cm, A/S 8/9,
ketuban bersih
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
keturunan seperti Hipertensi, DM, penyakit jantung dan lain-lainnya. Ataupun penyakit yang
ditularkan seperti ISPA,TBC, dan lain-lain
e. Komposisi keluarga : Keluarga Inti (Nucleur Family)

Tabel 3.1

N N J H U P STATUS IMUNISASI
O am K ub mu endi B P D H C
a dg r dika C OLIO PT EPATITIS A
n n G M
Ke P
l A
K
I I I I I I I I I
I II I II I II
1 N P I 2 S - - - - - - - - - - -
y. stri 8th D
N n
2 A P A 1 S - - - - - - - - - - -
n. na 3th MP
P k n
3 A L A 9 S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
n. na thn D
N k
4 A L A 9 - √ √ √ √ √ - - - - - -
n. na bln
F k
4. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Ginekologi
1. Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan menstruasi pertama pada usia 14 tahun, lamanya menstruasi 1
minggu, siklus 28 hari, tidak ada keluhan pada saat menstruasi, HPHT 5 agustus 2016
2. Riwayat perkawinan
Pasien menikah dengan Tn. Y pada tahun 2001. Saat klien berumur 19 tahun dan
Tn. Y 24 tahun. Klien mengatakan ini pernikahan pertama dan terakhir
3. Riwayat keluarga berencana
Klien mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan sekali selama 10
tahun, dan tidak ada masalah selama penggunaan KB, terakhir kali KB yaitu 3 bulan sebelum
kehamilan ini. Klien mengatakan rencana KB selanjutnya akan menggunakan KB suntik 3
bulan sekali.

b. Riwayat Obstetri
1. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Klien mengatakan anak pertama dan kedua lahir dengan persalinan normal,
kehamilan yang lalu tidak ada masalah seperti darah tinggi,perndarahan, premature dan kejang.

N U U J Te J B K
o mur anak mur enis Partus mpat/Penolong enis B eadaan
Kehamila Kelamin Anak
n
1. 1 3 N Bid L 2 S
6 tahun 8 minggu ormal an 700 gram ehat
2. 1 3 N Bid L 2 S
4 tahun 8 minggu ormal an 700 gram ehat
2. Riwayat kehamilan sekarang
Klien mengatakan kehamilan pada usia kehamilan 5 minggu. Pada trimester
pertama klien mengalami mual muntah. Klien mendapatkan imunisasi TT 1 dan 2 dan
memeriksakan kehamilannya ke puskesmas Cikarang Utara secara teratur dengan hasil
pemeriksaan baik dan tekanan darah tidak pernah tinggi saat diperiksa

3. Riwayat persalinan sekarang


Tanggal 25 april 2017 pukul 03.15 WIB Ny. N melahirkan bayi perempuan, jenis
persalinan seksio sesaria dengan BB 2900 gr, PB: 50 cm, lingkar kepala: 34 cm, anus (+), nilai
aphar skor 8/9

c. Pemeriksaan fisik

N Peme Tn. N A A
o riksaan fisik P y. N n. P n. N
1 TTV BB B B B
: 68Kg b sebelum b : 35Kg b : 30kg
Tb hamil : 50 Kg T T
: 175cm B b : 145cm b : 135cm
Td B saat hamil: T T
: 110/80mmHg 69 kg d:- d:-
N: T R N
84x/mnt b : 160cm R : 20x/mnt :75x/mnt
RR T S S
: 20x/mnt d : 130/90mm : 36,5oC : 36,5oC
S: Hg
36,5oC N
: 88x/mnt
R
R : 20x/mnt
S
: 36,5oC
2 Kepal Be B B B
a ntuk simetris, ra entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
mbut panjang, h rambut panjan rambut panjan rambut pendek
itam agak lepek g, bersih, ront g
ok
3 Kulit Ti T T T
dak ada lesi, ela idak ada lesi, e idak ada lesi, e idak ada lesi el
stisitas menurun lastisitas menu lastisitas menu astisitas menur
run, turgor run un
kulit baik,
pada muka
tidak ada
kloasma
gravidarum,
terdapat
hiperpigmenta
si pada areola
mamae,
tampak strie
gravidarum di
daerah
perut,terdapat
insisi operasi
post seksio
sesaria
tertutup
balutan kasa
dan plester
putih, luka
sayatan
horizontal,
panjang luka
lebih 10cm,
luka kering
tidak terdapat
tanda-tanda
infeksi pada
daerah luka
SC
4 Muka Be B B B
ntuk simetris, ti entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
dak ada edema tidak ada ede tidak ada ede tidak ada ede
ma ma ma
5 Mata Be B B B
ntuk simetris, k entuk simetri entuk simetris, entuk simetris,
onjungtiva ane s,fungsi konjungtiva an konjungtiva an
mis, sclera an ik penglihatan emis, sclera an emis, sclera an
terik baik, klien ikterik ikterik
tidak memakai
alat bantu
penglihatan, k
onjungtiva ane
mis, sclera an i
kterik, pupil
isokor,reaksi
terhadap
cahaya baik
6 Hidun Be B B B
g ntuk simetris, ti entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
dak terdapat sec tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
ret, tidak ada ke secret, tidak ad secret, tidak ad secret, tidak ad
lainan a kelainan a kelainan a kelainan
7 Telin Be B B B
ga ntuk simetris, ti entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
dak ada kelaina tidak ada kelai tidak ada kelai tidak ada kelai
n pada daun teli nan pada daun nan pada daun nan pada daun
nga, tidak terda telinga, tidak t telinga, tidak t telinga, tidak t
pat serumen erdapat serum erdapat serum erdapat serum
en en en
8 Mulut Be B B B
ntuk normal, gi entuk normal, entuk normal, entuk normal,
gi rapih, tidak a gigi rapih, tida gigi rapih, tida gigi rapih, tida
da caries, muko k ada caries, m k ada caries, m k ada caries, m
sa bibir kering ukosa bibir ker ukosa bibir ker ukosa bibir ker
ing ing ing

N Pem Tn. N A A
O eriksaan Fisik F y.T n.F n.N
9 Lehe Be B B B
. r ntuk simetris, entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
tidak ada tidak ada pem- tidak ada tidak ada pem-
pembe-saran besaran pembe-saran besaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
fungsi menelan fungsi fungsi fungsi
baik. menelan baik. menelan baik menelan baik
1 Dada Be B B B
0. ntuk simetris, entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
vesi-kuler, vesi-kuler, vesi-kuler, vesikuler, eks-
ekspansi dada ekspansi dada ekspansi dada pansi dada
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada keluhan ada keluhan ada keluh-an ada keluhan
sakit dada sakit dada, sakit dada. sakit dada.
tidak
menggunakan
otot
bantu,irama
teratur, tidak
ada wheezing,
rr: 20x/menit
1 Abd Be B B B
1. omen ntuk simetris entuk simetris, entuk simetris entuk simetris
tidak ada asites, tidak ada tidak ada tidak ada
serta tidak ada asites, serta asites, serta asites, serta
nyeri tekan ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan di tekan tekan
daerah
epigastrium
dengan skala 6
1 Ekstr Ek E E E
2. emitas atas dan stremitas atas kstremitas atas kstremitas atas kstremitas atas
bawah maupun bawah maupun maupun maupun
dapat digeakkan bawah dapat bawah dapat bawah dapat
dengan baik, digerakkan digerakkan digerak-kan
tidak ada ke dengan baik, dengan baik, dengan baik,
kakuan serta tidak ada ke tidak ada ke tidak ada ke
keluhan kakuan serta kakuan serta kakuan serta
keluhan keluhan keluhan

b System perkemihan
Pada saat pengkajian klien terpasang kateter dengan jumlah urine 500 cc (tidak
ada pendarahan), warna kuning pekat, tidak terdapat distensi kandung kemih
c Sistem Endokrin
Nafas tidak berbau keton, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
limfe. Hormon oksitosin meningkat di buktikan dengan adanya kontraksi uterus dan Rahim
teraba keras, ASI belumm keluar hanya kolostrum.
d Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran ComposMentis, nilai GCS: 15 (E=4, V=5, M=6), reflex patella
positif, fungsi pendengan dan pengecapan baik
e System reproduksi
1. Payudara : bentuk payudara simetris, putting susu menonjol, aerola dan
payudara terlihat bersih, bengkak (-), tidak sakit pada saat disentuh, ASI belum keluar, hanya
keluar sedikit kolostrum
2. Uterus : tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat, posisi berada ditengah,
kontraksi baik ditandai dengan adanya uterus teraba keras.
3. lochea : rubra berwarna merah segar, banyak nya sekitar 1 pampers perhari, bau
amis, konsistensi cair
4. perineum : perineum utuh

2. Genogram
Keterangan

Laki-Laki meninggal

Klien

Perempuan

Keterangan Genogram

Tn. P anak pertama dari 7 bersaudara, dan Ny. N anak ke 5 dari 5 bersaudara. Dar
i pernikahannya Tn. P dan Ny. N dikaruniai 3 anak. Anak pertama bernama An. P (13 tahun), a
nak ke-2 bernama An. N (9 tahun) dan anak ke-3 An. F (9 bulan), namun anak F memiliki per
masalahan pada persalinan pada saat An. F berusia 9 bulan. Tn. P dan Ny. N tinggal di rumah b
ersama anak-anaknya.

- Tipe keluarga
Keluarga Tn. P termasuk tipe keluarga “Nuclear Family” dimana dalam keluarga t
erdiri dari ayah,ibu,anak
- Suku bangsa
Keluarga Tn. P berasal dari kebumen dan Ny. N dari karawang. Tn. P dan Ny. N s
udah lama tinggal di Jakarta dan bahasa sehari hari adalah bahasa Indonesia
- Agama
Anggota keluarga beragama islam, mereka sholat 5 waktu. Mereka tidak memiliki
kepercayaan kepada hal yang mistis
- Status social ekonomi keluarga
Tn. P bekerja sebagai wirausaha (penjual ayam) dan istrinya adalah ibu rumah tan
gga, kadang istri ikut bekerja menemani Tn. P . penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
- Aktivitas rekreasi keluarga
Sesekali melakukan rekreasi pada saat liburan sekolah

3. Pola Kebiasaan Sehari-hari

N Kebiasaan Sebe Saat Sekar


o sehari-hari lum hamil hamil ang
1 Pola nutrisi
. - Frekuens 3x/1 3x/se 3x/se
i dan jenis makanan hari porsi, nasi, hari, ½ porsi, hari, makanan
- Makan lauk pauk,sayur nasi,lauk pauk, yang disediakan
yang tidak disukai Tida sayur, buah dan rumah sakit
- Nafsu k ada susu Tidak
makan Tida ada
- Minum Baik k ada
150 Baik
0cc Kura 1000
ng cc
1500
cc
2 Pola eliminasi
. 1. BAB
- Frekuens 1x/s 1x/se Belu
i ehari hari m BAB
- Bau Kha Khas -
- Konsiste s Lem -
nsi Lem bek -
- Warna bek Cokl -
- Keluhan Cokl at
at Tida
2. BAK Tida k ada Terpa
- Frekuens k ada sang kateter
i Kuni
- Warna 7- ng kecokletan
- Bau 5- 8x/hari Khas
- Kerjerni 7x/hari Kuni Agak
han Kun ng keruh
ing Khas
Kha Tida
s k ada
Tida
k ada
3 Aktivitas
. - Kegiatan IRT IRT Istira
- Kegiatan Ikut Ikut hat
waktu luang pengajian dan pengajian dan Dan
arisan arisan mengurus bayinya
4 Personal
. Hygiene 2x/h 2x/h Hany
ari pagi sore ari pagi sore a dilap dan
- Mandi menggunakan menggunakan mengganti pakaian
sabun sabun setiap pagi sore
- Sikat 3x/h 2x/hari
gigi ari menggunakan 3x/h 2x/ha
odol ari menggunakan ri
odol
- Keramas 2x
seminggu 2x Belu
menggunkan seminggu m keramas
- Vulva shampoo menggunkan
hygiene shampoo
Seti 2x
ap BAK dan Setia setiap ganti
- Ketergan BAB p BAK dan BAB diapers
tungan fisik Klien
melakukan
Klie Klie kebutuhan sehari-
n mandiri n mandiri hari dibantu oleh
keluarga dan
perawat
5 Istirahat dan
. tidur 21.0 21.0 Tidak
- Waktu 0-05.00 WIB 0-05.00 WIB tentu
- Lama 8 8 6-7
- Keluhan jam jam jam/hari
Tida Tida Tidak
k ada k ada ada
4. Pengkajian Pada Bayi
a. Identitas
Bayi Ny.N jenis kelamin perempuan, lahir pada tanggal 25 April 2017
b. Status kesehatan
1. keadaan umum : baik, BB 2900 gram, PB 50 cm, apgar skor 8/9
2. kepala : kepala simetris, tidak ada cephal hematoma, rambut hitam, tidak
ada lesi atau kemerahan, lingkar kepala 34 cm, distribusi rambut menyeluruh
3. mata : mata simetris, reflex terhadap cahaya positif, kelopak mata tidak
ada edema
4. telinga : pendengaran baik
5. hidung : septum berada ditengah, bentuk simetris, tidak ada secret
6. mulut : bibir lembab, warna merah muda, lidah bersih, adanya rooting
refleks
7. dada : bentuk simetris, RR 30x/menit, lingkar dada 33cm, mengembang
simetris bersama dengan respiratori
8. abdomen : tampak datar, tali pusat tertutup kassa, abdomen bergerak
keatas kebawah dengan respirasi, lingkar perut 30cm, tidak ada hernia umbilikalis
9. genetalia : vagina ada
10. anus : anus (+), warna kuning kehijauan
11. kulit : warna kemerahan pada seluruh tubuh, turgor kulit baik
12. ektremitas atas dan bawah : tonus otot baik, memiliki sepuluh jari kaki dan
tangan lengkap, kuku jari tangan dan kaki panjang, reflex menggenggam (+)
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
- Tahap perkembangan keluarga saat ini

Pada saat ini keluarga Tn. P berada pada tahap keluarga dengan keluarga anak usi
a remaja

- Tugas perkembangan yang belum terpenuhi

Tn. P memberikan tanggung jawab kepada masing-masing anggota seperti anak y


ang berkewajiban untuk belajar dan istri yang mengurus rumah serta anak anak dan suaminya.
Dan Tn. P bertanggung jawab mencari nafkah. Keluarga menerapkan system komunikasi terbu
ka.

- Riwayat kesehatan keluarga saat ini

Ny. N mengatakan pusing dan mual. Ny. N mempunyai penyakit maag sejak lama
pertama kali ia memeriksakan ke puskesmas saat usia 19 tahun. Ny. N mengatakn nyeri bagian
epigastrium dengan sekala nyeri 6, seperti ditusuk tusuk, mual serta pusing. Makan teratur. Ny.
N jika nyerinya kambuh ia mengbatinya dengan membeli berbaring dan tarik nafas dalam. Sert
a tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM dan hipertensi.

C. Lingkungan

- Karakteristik rumah
Luas rumah sekitar 5x10m. terdiri dari ruang tamu, ruang kamar tidur, dapur, kam
ar mandi dan teras. Tempat tinggal yang ditempati bukan milik sendiri melainkan menyewa/me
ngontrak dengan orang lain. Jenis rumah yang ditempati adalah permanen

Denah rumah :

Tampak belakang

pintu I II

III
IV Tampak samping

VI

Tampak depan

V
Keterangan :

I : Dapur III : Kamar I VI : Teras

II : Kamar mandi IV : Kamar II

- Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan masyarakat Tn. P pada umumnya bukan penduduk asli. Ny. N menga
takan selalu mengikuti sosialisasi seperti arisan dan mengikuti pengajian di musholla
- Mobilisasi geografi keluarga
Keluarga Tn. P tinggal di dalam lingkungan masyarakat yang berasal dari pendud
uk asli. Mereka tinggal di rumah sendiri sudah hampir 2 tahun
- Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. N senang mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat, juga melakukan berinte
raksi satu sama lain dengan tetangga atau orang yang ada di sekitar lingkungannya
- System pendukun keluarga
Biasanya bila timbul permasalahan Tn. P mencari solusi atau jalan keluar dari per
masalahannya dengan melakukan musyawarah.

D. Struktur Keluarga

- Pola komunikasi keluarga


Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka setiap ada permasalahan
di selesaikan dengan musyawarah untuk mencari solusi dalam setiap permasalahan
- Struktur kekuatan keluarga
Setiap permasalah akan dilakukan dengan cara musyawarah dan Tn. P yang akan
mengambil keputusan.
- Struktur peran (formal dan informal)
Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing. Tn. P sebagai kepa
la keluarga, Ny. N sebagai ibu rumah tangga yang mengatur keuangan dan kedua anaknya bert
anggung jawab dalam belajar.
- Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. P dan Ny. F mengajarkan norma kepada anaknya (sikap, etika, sopa
n santun dan saling menghargai).

E. Fungsi Sosial

- Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. P memiliki rasa saling menyayangi satu sama lain. K
etika ada anggota keluarga yang sakit mereka memberikan support dan dukungan
- Fungsi social
Tn. P membebaskan anaknya untuk berkumpul, bermain dan berinteraksi dengan t
eman sebaya baik dilingkungan sekolah maupun rumah namun masih ada pengawasan
- Fungsi keperawatan kesehatan
1. Mengenal adanya masalah
2. Mengambil keputusan yang tepat
3. Merawat anggota yang sakit
4. Memelihara lingkungan
5. Menggunakan fasilitas yang ada
- Fungsi reproduksi
Menikah pada tahun 2001, Ny. N menikah pada usia 19 tahun. Kini keluarga Tn.
P dikaruniai 3 anak yaitu An. P (13thn), An. N (9thn) dan An. F (9bln).
- Fungsi ekonomi
Tn. P bekerja sebagai wirausaha dengan menjual ayam. Ia bertanggung jawab dal
am mencari nafkah.

F. Stress dan Kopping Keluarga

- Stressor jangka panjang dan pendek


1. Jangka pendek
Ny. N berharap nyerinya berkurang karena mengganggu aktivitasnya
2. Jangka panjang
Ny. N mengatakan agar anggota keluarganya selalu diberi kesehatan
- Kemampuan keluarga berespon pada situasi/stressor
- Strategi koping yang digunakan
- Strategi adaptasi disfungsional
Saat Ny. N merasakan nyeri kambuh ia langsung minum obat nyeri dan mengatak
an akan memperbaiki pola aktivitasnya

G. Harapan
Tn.P dan Ny. F berharap agar penyakit nyeri nya sembuh dan agar anggota
keluarga nya selalu diberi kesehatan.

H. Analisa Data

No Data Masalah

1. Ds : Gangguan rasa nyaman nyeri


- Klien mengatakan
nyeri pada area luka post operasi
- Klien mengatakan
nyeri hilang muncul terutama pada saat
bergerak, skala nyeri sedang 6
DO :
- Ekspresi wajah klien
meringis menahan rasa nyeri
- Terdapat luka post SC
- TTV
TD : 130/90 mmhg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 c
Skala nyeri 6
2. DS : Resiko tinggi terjadinya infek
- Klien mengatakan
merasa tidak nyaman dengan terpasangnya
kateter dan infus
- Klien mengatakan
nyeri seperti di sayat-sayat di daerah luka
operasi
DO :
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,5 c
RR : 20 x/menit
- Luka post SC pada
abdomen, horizontal kurang lebih 10 cm
- Luka bersih tertutup
verban, tidak terasa panas pada luka SC,
terdapat rasa nyeri sedang 6
- Terpasang infus di
ekstremitas atas sebelah kiri RL 20
tetes/menit
- Terpasang kateter
jumlah urine 500cc
- Tinggi fundus uteril
jari dibawah pusat
3. Ds : Gangguan pemenuhan kebutu
- Klien mengatakan sehari-hari (personal hygiene)
baru pertama kali melakukan operasi
seksio sesaria
- Klien mengatakan
tidak mengetahui cara perawatan luka post
SC, perawatan payudara, dan nutrisi yang
baik untuk penyembuhan luka post SC
DO :
- Aktivitas klien
tampak dibantu oleh keluarga dan perawat
- Klien tampak kurang
rapi
4. DS : Kurang pengetahuan tentang
- Klien mengatakan perawatan post partum
baru pertama kali melakukan operasi
seksio sesaria
- Klien mengatakan
tidak mengetahui cara perawatan luka post
SC, perawatan payudara dan nutrisi yang
baik untuk penyembuhan luka post SC
DO :
- Terdapat luka post SC
- Saat diberikan
pertanyaan seputar perawatan luka SC
klien dan perawatan payudara klien
tampak bingung

I. Rumusan Masalah Keperawatan

No Diagnosa Masalah (PES)

1. Resiko tinggi terjadinya infeksi pada Ny. N

2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. N

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari (personal hygiene)

4. Kurang pengetahuan Ny.N tentang perawatan post partum


J. Penilaian (Skoring) rumusan masalah
a. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri

KRITERIA P S PEMBENARAN
erhitunga KOR
n
a. sifat 3
Ny.N merasakan nyeri pada
masalah : kurang / tidak /3 x 1
1 daerah epigastrium
sehat
kemungkina 2 2
Keluarga dapat mengatasi dengan
n masalah : di ubah /2x 2
berbaring dan Tarik nafas dalam lalu berobat
mudah
ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat
potensial 2 2
Mengontrol aktivitas dapat
masalah untuk di cegah : /3 x 1 /3
mencegah terjadi nya nyeri
tinggi
Menonjolny 1 ½ Keluarga memberi pertolongan/
amasalah : masalah berat /2 x 1 pengoba-tan dengan berbaring dan Tarik nafas
harus segera di tangani dalam lalu berobat ke dokter atau pelayanan
kesehatan terdekat menandakan keluarga ingin
segera teratasi tetapi tidak tahu cara
merawatnya.
TOTAL J 4
SKOR umlah 1/6
b. Resiko tinggi terjadinya infeksi

KRITERI P S PEMBENARAN
A erhitungan KOR
a. sifat 3
Masalah bersifat ancaman karena
masalah : Ancaman /3 x 1
1 belum terjadi
keseha-tan
kemungkina 1 1
Masalah dapat diubah dengan
n masalah : di ubah /2x 2
mudah dengan cara memberikan penyuluhan
mudah
tentang penyakit yang dialami Ny.N
potensial 2 2
Masalah belum berat tetapi jika
masalah untuk di cegah : /3 x 1 /3
dibiarkan dapat menjadi actual.
Cukup
Menonjolny 2 1
amasalah : Ada tetapi /2 x 1 Ada masalah namun keluarga
tidak harus segera di menganggap tidak perlu segera ditangani.
tangani
TOTAL J 3
SKOR umlah 2/3

c. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari (personal hygiene)

KRITERI P S PEMBENARAN
A erhitungan KOR
a. sifat 3 Ny. N mengatakan nyeri pada
masalah : Aktual keseha- /3 x 1 saat aktivitas dan sehingga hanya berbaring
1
tan sampai tidak bisa melakukan aktivitas
kemungkina 2 1 Ny. N ingi bisa cepat sembuh dan
n masalah : di ubah /1x 2 bisa beraktivitas lagi
mudah

potensial 3 1 Ny. N menyatakan keinginannya


masalah untuk di cegah : /3 x 1 untuk mendapatkan solusi agar bisa
Cukup beraktivitas lagi
Menonjolny 2 1
amasalah : Ada tetapi /2 x 1 Ny. N tidak dapat melakukan
tidak harus segera di aktivitas sehari-hari
tangani
TOTAL J 4
SKOR umlah

d. Kurang pengetahuan Ny.N tentang perawatan post partum

KRITERI P S PEMBENARAN
A erhitungan KOR

a. sifat 3
masalah : Ancaman /3 x 1 Klien tidak mengetahui tentang
1
keseha-tan penyakit yang dialami

kemungkina 1 1
n masalah : di ubah /2x 2 Dengan informasi yang cukup

mudah akan me- nambah wawasan dan pengetahuan


klien mengenai perawatan post partum.
potensial 1 1
masalah untuk di cegah : /3 x 1 /3 Perawatan luka SC adalah

Cukup penyakit yang dapat dikendalikan apabila klien


mengetahui.

Menonjolny 1 1
amasalah : Ada tetapi /2 x 1 Masalah dirasakan langsung
tidak harus segera di ( tidak melibatkan fisik klien ).
tangani

TOTAL J 3
SKOR umlah 1/3

K. Prioritas Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Skor


Prioritas
1. Gangguan Rasa Nyaman 4 1/6
Nyeri
2. Gangguan pemenuhan 4
kebutuhan sehari-hari (personal hygiene)
3. Resiko tinggi terjadinya 3 2/3
infeksi
4. Kurang pengetahuan Ny.N 3 1/3
tentang perawatan post partum

L. Rencana Asuhan Keperawatan


M. Implementasi
N. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai