Askep Keluarga Dengan Ibu Hamil New Pre Eklamsi
Askep Keluarga Dengan Ibu Hamil New Pre Eklamsi
DISUSUN OLEH :
Assalamualaikum wr wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat taufik dan hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan keperawatan pada keluarga Ny.N dengan
Ibu Hamil Dengan Pre-eklamsia di RT 002 RW 005 Kelurahan karangraharja
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi”.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dalam rangka untuk melengkapi
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Keperawatan Keluarga
Falkutas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Asy-Syafiiyah.
Terima kasih atas bantuan serta bimbingan baik moril dan materil yang
selalu diberikan dari berbagai pihak yang telah banyak ikut ambil bagian dalam
pembuatan askep ini yang sangat membantu penulis dalam menyusun dan
menyelesaikan askep ini.
KATAPENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A..............................................................................LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metode Penulisan Dan Teknik Pengumpulan Data
D. Sistematika Penulisan
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a Data Umum
b Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
c Lingkungan
d Struktur Keluarga
e Fungsi Sosial
f Data Tambahan
2. Prioritas Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
4. Penilaian Skoring
5. Implementasi
6. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
A KESIMPULAN
B SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian keluarga
merupakan warisan umat manusia yang terus dipertahankan
keberdaanya dan tidak lekang oleh perubahan zaman. Berbagai peruabhan oleh
faktor perkembangan zaman tertentu saja dapat memperngaruhi corak dan
karakteristik keluarga.
Bentuk keluarga merupakan pola manusia yang di dasari oleh anggota
keluarga untuk dimasukkan ke dalam anggota keluarga (potterdan perry), dalam lidya
dkk,2011)
Menurut Raisaner dalam jhonson (2010), keluarga adalah sebuah
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak,ibu,adik,kakak,nenek, dan kakek.
Menurut WHO dalam sulistyo Andarmoyo (2012), keluarga adalah
kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi atau perkawinan. Menurut departemen kesehatan RI (1988), keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga beberpa orang
terkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Herlinawati,2013).
3. Fungsi keluarga
Fungsi keluaraga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga
beroperasi sebagai unit dan bagaimana anggota berinteraksi satu sama lain. Hal
ini menecerminkan gaya pengasuhan, konflik keluarag, dan kualitas hubungan
keluarga. Fungsi keluarga mempenagruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan
seluruh anggota keluarga (families, 2010). Friedmand (1998) dalam padila, (2012)
menyebutkan lima fungsi dasar keluaraga :
a. Fungsi afektif
Fungsi afeltif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kbutuhan psikososial.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan
yang dialami individu yang menghasilakn interaksi sosial berperan dalam lingkungan
sosial
c. Fungsi reproduksi
Keluaraga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan meningkatkan sumber daya mansuai. Dengan adanya keluaraga berencana maka
fungsi ini sedikit terkontrol .
d. Fungsi ekonomi
Untuk memenhi kebutuhan anggota keluaraga seperti makanan,
pakaian dan rumah,maka keluarag memelurkan sumber keuangan. Fungsi ini sulit
dipenuhi oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga sejahtera).
e. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik untuk mencegah terjadi gangguan maupun merawat anggota yang
sakit.
4. Bentuk keluarga
Terdapat beberpa tipe atau bentuk keluarga dianataranya (fatimah,2010) :
1. Keluaraga tradisional
a. Keluarag inti(muclearfamily)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari
keturunan atau adopsimaupun keduanya
b. Keluarga besar(ekstendedfamily), yaitu keluarga inti tambah
dengan anak saudaranya, misalnya kakek, nenek, keponakan , paman, bibi, saudara
sepupu, dan lain sebagainya.
c. Keluarga bentukan kembali (dyadicfamily), yaitu keluarga baru
yang berbentuk dari pasangan yang telah bercerai atau kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (singleparentfamily), yaitu keluarga yang
terdiri dari salah satu orang tua baik pria maupun wanita dengan anak-anaknya akibat
dari perceraian atau tinggal oleh pasanganya.
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan(theunmarriedteenagemother)
f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan ) yang tinggal sendiri
tanpa pernah menikah (thesigleadultlivingalone)
g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya
(thenonmaritalhcterosexualcohhabitingfamily ) atau keluarga kabitas (cohabition)
h. Sekeluarga berkomposisi (compositie) yaitu keluarga yang
perkawinan berpoligami dan hidup secara bersama-sama menurut muslihin (2012),
struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga yangada di indonesia yang
teridiri dari bermacam-macam , daiantaranya adalah:
5. Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam dan posisi tertentu . adapun yang
berhubungan dengan indiviu dalam situasi dan posisi tertentu adapun macam peranan
dalam keluarga antara lain (istiati,2010
a. Peran ayah
Sebagai seorang suami istri dariistri dan ayah dari anak-anaknya,
ayah berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta
pemberi rasa aman bagi anak istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok
sosialnya sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal
b. Peran ibu
Sebagai seorang istri dan suami dari ibu anak-anaknya , dimana
peran ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan pendidik
anak-ankanya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak ada
dirumah, mengurus rumah tangga,serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah
selain itu ibu juga berperan sebagai salah sau anggota kelompok dari peranan sosial
serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal
c. Peran anak
Peran anak yaitu melaksanakan pernanapsikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan baik fisik , m,ental, sosial maupun spritual.
6. Tugas keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai:
a. Pemeliharaan fisisk keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai engan
kedudukannya masing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Membangkitkan dorongan dan semnagt para anggotanya.
7. Ciri-ciri keluarga
Menurut Robert dan charles dalam fadila (2012) ciri-ciri keluarga adalah
:
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
b. Keluarga berbentuk suatu kelembangaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara
c. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama ( nomen, clatur)
termasuk perhitungan garis keturunan
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang diberi oleh anggota-
anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan
membesarkan anak
e. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
Ciri-ciri keluarga menurut johson (2010) adalah sebagai berikut:
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertangung jawab
5. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
6. Ikatan keluarga semanangat gotong royong.
9. Dukungan keluarga
Dukungan sosial dari keluarga dapat berupa dukungan internal dan
ekesternal. Keluarga memiliki berbagai dukungan supostif seperti dukungan
emosional, informarmatif , perngahrgaan, dan isntrumental(agustini et al, 2013)
menurut kane dalam freedman (2010mendefinisikan dukungan keluarga sebagai suatu
proses hubungan anatara keluarga. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan-
dukungan untuk keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu
siap memberikan pertolongan dan bantuan bila diperlukan. Dukungan keluarga dapat
berupadukungan internal, yaitu seperti dukungan dari suami atau istri atau dukungan
dari saudara kandung dan dukungan eksternal, yaitu seperti dukungan dari keluarga
besar atau dukungan sosial (friedman et al,2010).
1. Pengkajian
a) U S H P P K
N mur ex ubungande endidikan ekerjaan eterangan
oama nganKK
b) Genogram
a. Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang
terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi.
b. Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti
ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek,
nenek, bibi dan paman.
c. Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal dalam satu rumah tanpa anak.
d. Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu
orang tua dan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
e. Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
dewasa.
f. Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan
istri yang sudah lanjut usia.
d) Suku bangsa
e) Agama
c. Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik Rumah
Diidentifikasi melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakkan perabot rumah tangga, jenis septic
tank, dan jarak septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah
f) Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga : menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
g) Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Hal yang dikaji : gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji : bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku.
4. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji : berapa jumlah anak, bagaimana keluarga
merencanakan jumlah anggota keluarga, dan metode apa yang digunakan keluarga
upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
5. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji : sejauh mana keluarga memenuhi
kebutuhan sandang,pangan dan papan, sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber
yang ada di masyarakar dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.
i) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota
keluarga.Metode yang digunnakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik di klinik (head to toe).
j) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
2. Diagnose keperawatan
a. Analisa data
Analisadatadilakukansetelahpengkajian,selanjutnyadatadianalisauntukdapatdilakukanp
erumusandiagnosakeperawatan.Tahapan analisa data adalah:
A. Validasidata,Mengelompokkandataberdasarkankebutuhanbiopsik
o-sosialdanspiritual, Membandingkan dengan standart, Membuat
kesimpulantentangkesenjanganyangditemukan. Dalam menganalisa data ada 3 norma
yang diperlukan diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga,
yaitu :
1. Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota keluarga
yang meliputi:
- Keadaan kesehatan fisik,mental,sosial anggota keluarga
- Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
- Keadaan gizi anggota keluarga
- Status imunisasi anggota keluarga
- Kehamilan dan KB
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi :
- Rumah yang meliputi ventilasi,penerangan, kebersihan,
konstruksi, luas rumah dan sebagainya
- Sumber air mium
- Jamban keluarga
- Tempat pembuangan air limbah
- Pemanfaatn pekarangan yang ada dan sebagainya
a. Masalah (Problem)
Suatu istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah
yang diidentifikasi oleh perawat melalui pengkajian. Tujuan penulisan pernyataan
masalah adalh menjelaskan status kesehatan secara jelas dan sesingkat mungkin,
(setiaadi, 2008).
b. Penyebab (etiologi)
Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan
mengacu kepada lima tugas keluarga, sebagai berikut :
- Mengenal masalah keluarga
- Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
- Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
- Mempertahanakan suasana rumah yang sehat
3. Skoring
S
kala:Potensial
=1
Resiko=2
Aktual=3
Ke 2
mungkinan
untuk diubah
Skal
a:
Mu
dah=2
masalah untuk
P 1
otensial
dicegah
S
kala:Tinggi=3
Cukup=2
Menonjolnya masalah: 1
Skala:
Segera ditangani=2
Masalah tidak
ditangani=1
Masalah tidak
4. Menghitung skoring
a. Menentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot .
Skor
X bobot
Angka tertinggi
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
d. Urutkan diagnosis yang skornya paling besar
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang pengertian gastritis
b. Diskusikan dan jelaskan penyebab gastritis
c. Diskusikan dan jelaskan tanda dan gejala gastritis
d. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
e. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria hasil dan Standar Evaluasi :
Secara verbal keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali
pengertian, penyebab dan tanda gejala gastritis.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah dengan
gastritis.
1. Keluarga dapat menyebutkan komplikasi dari gastritis
Intervensi :
a. Diskusikan dan jelaskan tentang komplikasi pada gastritis
b. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
c. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
Kriteria hasil dan Standar Evaluasi :
Secara verbal Keluarga mampu menyebutkan kembali komplikasi pada gastritis
serta mampu mengambil keputusan dalam mengatasi masalah dengan gastritis.
3) Setelah dilakukan kunjungan 1x30 menit Keluarga mampu merawat
anggota keluarga dengan gastritis
1. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang
sakit.
2. Keluarga mampu membuat obat tradisional untuk anggota keluarga yang
sakit serta mendokumentasikan nya kembali.
Intervensi :
a. Peragakan teknik distraksi dan relaksasi dengan nafas dalam dan
membuang udara melalui mulut secara perlahan.
b. Diskusikan dan jelaskan cara membuat obat tradisional serta
mendemonstrasikan nya kembali.
c. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
d. Beri reinforcement positif pada respon yang tepat
6. Implementasi :
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baikyang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Muara,2011).
1) Nyeri Akut
a) Mendiskusikan dan menjelaskan pengertian nyeri
b) Mendiskusikan dan menjelaskan jenis nyeri
c) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang tingkatan nyeri
d) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang akibat nyeri
e) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang mengatasi nyeri
f) Menjelaskan dan mendemonstrasikan relaksasi nafas dalam
g) Mendiskusikan dan menjelaskan tentang manfaat lingkungan yang tenang
h) Mendiskusikan dan mrenjelaskan tentang fungsi pelayanan kesehatan
i) Memotivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yang tepat
j) Memberi bimbingan pada keluarga untuk berkunjung ke Puskesmas
k) Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
l) Memberi Reinforcement positif pada respon yang tepat
5) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Kaji tingkat kesadaran pasien, tanda-tanda vital pasien diantaranya tekanan darah,
nadi pernafasan dan suhu tubuh. Observasi penampilan umum pasien, status mental dan berat
badan pasien.
b) Keadaan ibu
Kaji keadaan ibu,tingkat kesadaran, orientasi terhadap tempat dan waktu, dan
tekanan darah.
c) Sistem penglihatan
Kaji bentuk mata, kelopak mata, gerakan bola mata, konjungtiva, sclera, reflek
pupil terhadap cahaya, besarnya pupil, dan pemakaian alat bantu untuk melihat.
d) Sistem pendengaran
Kaji bentuk dan keadaan telinga, kebersihan dan fungsi pendegaran
e) System wicara
Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi dan bahasa yang digunakan pasien
sehari hari
f) System pernafasan
Kaji bentuk hidung, frekuensi pernafasan, bersihan jalan nafas, auskultasi suara
nafas, irama dan fungsi penciuman
g) System kardiovaskuler
Kaji tekanan darah, frekuensi dan irama,nadi, auskultasi bunyi jantung, capilari
refil, distensi vena jugularis, kaji adanya varisesditungkai bawah dan human sign untuk
menentukan adanya tanda-tanda tromboflebitis
h) System pencernaan
Kaji keadaan mulut. Keluhan yang dirasakan pasien setelah operasi seperti mual
muntah factor anatesi.
i) System urogenital
Pasien post operasi section caesarea menggunakan kateter urinarius, kaji warna
urin, banyaknya urin, dan tanda-tanda infeksi pada tempat pemasangan kateter.
j) System integument
Kaji keadaan dan turgor kulit, adanya luka operasi, luka tertutup kasa, panjang
luka operasi, ada atau tidak tanda-tanda infeksi pada luka, jumlah leukosit, pasien terpasang
infuse area sekitar infuse kotor atau tidak.
k) System endokrin
Nafas berbau keton atau tidak, adanya pembesaran kelenjar tiroid dan limfe atau
tidak.
l) System persyarafan
Kaji tingkat kesadaran, nilai GCS, efek anastesi, spinal terhadap klien post operasi
section sesarea yaitu adanya rasa baal pada ekstremitas bagian bawah
m) System kekebalan tubuh
Suhu tubuh, adanya pembesaran kelenjar getah bening atau tidak dan jumlah
leukosit
n) System hematologi
o) System reproduksi
Keadaan payudara, uterus, pengeluaran lochea, dan perineum
Dikaji saat sebelum hamil, saat hamil, dan saat dilakukan pengkajian
a) Pola pikir
Kaji terhadap kehamilan apakah kehamilan saat ini diharapkan atau tidak, apakah
jenis kelamin bayi yang diharapkan. Apakah pasien memikirkan penyebab kehamilan sekarang
b) Persepsi diri
Kaji tentang hal yang sangat dipikirkan klien saat ini dan harapan klien setelah
menjalani perawatan
c) Konsep diri
Perubahan terhadap bentuk-bentuk (gambaran diri), peran, ideal diri, identitas,
harga diri dan bagaimana keadaan klien setelah dilakukan operasi
d) Hubungan dan komunikasi
Pengkajian terhadap kemampuan klien mengekspresikan perasaan dan mengerti
orang lain, bahasa yang digunakan sehari-hari, klien berasal dari adat apa, serta siapa yang
memegang peranan didalam keluarga
e) System nilai kepercayaan
Pengkajian terhadap sumber kekuatan klien, pandangan klien tentang adanya
tuhan, agama, kepercayaan dan kegiatan keagamaan
f) Pengetahuan ibu
Kaji sejauh mana pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas
8). Therapy
a. Identitas
Bayi klien, jenis kelamin, dan tanggal lahir
b. Status kesehatan
1. Keadaan umum :
Berat badan lahir, PB lahir, penilaian APGAR skor. Penilaian APGAR skor ini
biasanya dilakukan sebanyak 2 kali yaitu 5 menit pertama bayi baru lahir dan 5 menit kedua
atau 10 menit pertama bayi baru lahir.
2. Kepala
Pemeriksaan bentuk kepala, lingkar kepala, warna dan distribusi rambut
3. Mata
Pemeriksaan bentuk mata, edema kelopak mata dan refleks pupil terhadap cahaya
4. Telinga
Pemeriksaan bentuk telinga dan fungsi pendengaran
5. Hidung
Pemeriksaan adanya silia dan secret, posisi septum dan bentuk hidung
6. Mulut
Pemeriksaan celah pada bibir, dan langit-langit dan rooting refleks.
7. Dada
Pemeriksaan bentuk dada, pernafasan, irama pernafasan, suara nafas, bunyi
jantung dan lingkar dada
8. Abdomen
Pemeriksaan bentuk, hernia umbilical, tali pusat dan lingkar perut
9. Genetalia
- Genetalia perempuan diperiksa labia minora dan klitorisnya, adanya
imperforate hymen secret putih, perdarahan vagina.
- Pada genetalia laki-laki diperiksa apakah testis sudah berada dikantung
skrotum, dan kemampuan untuk berkemih.
10. Anus
Apakah ada lubang anus atau tidak
11. Kulit
Pemeriksaan warna kulit dan turgor kulit
12. Ekstremitas atas dan bawah
Tonus otot, pemeriksaan jumlah jari tangan dan kaki dan reflex menggenggam.
b, Analisa Data
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon
individu, keluarga, komunitas terhadap masalah kesehatan potensial, actual atau masalah yang
mungkin terjadi serta status kesehatan (Mitayani, 2009:31).
Diagnosa Keperawatan yang biasa muncul pada klien post seksio sesaria
atas indikasi pre-eklamsi adalah sebagai berikut :
a. Gangguan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan adanya luka insisi
b. Resiko tinggi berhubungan dengan adanya luka post operasi seksio
sesaria, adanya tindakan invasive pemasangan alat (infus dan kateter)
c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (diastatis rekti,
kelebihan analgesic atau anastesi, dehidrasi, nyeri perineal/rektal)
d. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan trauma/diversi mekanis,
efek-efek anastesi
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan efek-
efek anastesi, kelemahan fisik, ketidaknyamanan fisik
3. Perencanaan
Perencanaan adalah tugas lanjut dari perawatan setelah mengumpulkan data yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien sesuai dengan pengkajian yang telah dilakukan
(Mitayani,2009)
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan adanya trauma
pembedahan
Tujuan : rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil :
1. Klien mengungkapkan berkurang nyeri
2. Klien tampak rileks
3. Klien mampu tidur siang/istirahat dengan tepat
No Intervensi Rasional
1. Mandiri : Membedakan karakter
Kaji karakter dan dan lokasi nyeri post op dan
lokasi nyeri terjadinya komplikasi
2. Berikan informasi Meningkatkan
dan petunjuk antisipasi pemecahan masalah, membantu
mengenai penyebab mengurangi nyeri berkenan dengan
ketidaknyamanan dan ansietas dan ketakutan karena
intervensi yang tepat ketidaktahuan
3. Evaluasi tanda- Pada banyak pasien
tanda vital (TD, S, N, RR) dengan keluhan nyeri dapat
menyebabkan gelisah serta tekanan
darah dan nadi meningkat
4. Anjurkan pada Meningkatkan
klien untuk ambulasi dini peristaltik untuk menghilangkan
setelah 6 jam post SC dan ketidaknyamanan karena akumulasi
anjurkan menghindari gas yang sering memuncak pada
makanan atau cairan kelainan seksio sesaria
pembentuk gas
5. Anjurkan Merileksasikan otot,
penggunaan teknik nafas mengalihkan perhatian dan sensasi
dalam, relaksasi dan distraksi. nyeri dan meningkatkan rasa
sejahtera memperbaiki status
Kolaborasi psikologis dan meningkatkan
pemberian analgetikk sesuai kenyamanan
dengan terapi pengobatan
6. Atur posisi yang Untuk memberikan rasa
nyaman untuk klien nyaman pada klien sehingga rasa
nyeri berkurang dank lien menjadi
lebih rileks
7. Kolaborasi Membantu dalam
dengan dokter dalam mengurangin rasa nyeri
pemberian therapy analgetik
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka post SC, prosedur
invasive (infuse dan kateter) dan masa nifas
No Intervensi Rasional
No Intervensi Rasional
No Intervensi Rasional
1. Kaji kemampuan klien Mengkaji tingkat
beraktivitas kemampuan klien beraktivitas untuk
menentukan tindakan selanjutnya
2. Berikan bantuan sesuai Memperbaiki harga
kebutuhan klien personal hygiene diri, meningkatkan rasa nyaman
kebutuhan terpenuhi
3. Kaji status psikologis klien Pengalaman nyeri fisik
mungkin disertai dengan nyeri
mental yang mempengaruhi keingan
klien dan motivasi untuk beraktivitas
4. Motivasi klien untuk Meningkatkan
melakukan ADL secara mandiri keinginan klien
4. Implementasi keperawatan
Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya implementasi merupakan
tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan, dimana
perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri klien dan menilai sejauh mana
masalah klien dapat diatasi. Disamping itu, perawat juga memberikan umpan balik atau
pengkajian ulang, seandainya tujuan yang ditetapkan belum tercapai, maka dalam hal ini
proses keperawatan dapat dimodifikasi.(Mitayani, 2009).
BAB III
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a Pengumpulan Data
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.N
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Golongan Darah :B
Status Perkawinan : Menikah
Diagnosa Medis : (P3A0) Post Sectio Caesarea 7 jam Dengan
Indikasi Pre eklamsi
Nomor Register : 09820315
Tanggal Masuk RS : 25 April 2017 pukul 02.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 25 April 2017 pukul 10.00 WIB
Alamat : Kp. Pilar Timur Rt 002/RW 005 Karang Asih, Kecamatan
Cikarang Utara
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Umur : 39 tahun
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan Dengan Klien : Suami
Alamat : Kp. Pilar Timur Rt 002/RW 005 Karang Asih, Kecamatan
Cikarang Utara
3. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 25 april 2017 pukul 10.00 WIB,
klien mengatakan nyeri di area luka operasi, nyeri sedang dengan skala nyeri 6, karakteristik
nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri meningkat saat merubah posisi, upaya yang dilakukan untuk
mengurangi rasa nyeri yaitu dengan berbaring, wajah klien tampak meringis menahan sakit
pada saat bergerak
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat kecelakaan, belum pernah dirawat di
Rumah Sakit dan tidak pernah di operasi sebelumnya. Di kehamilan yang pertama dan kedua
klien tidak pernah mengalami hipertensi. Klien tidak memiliki riwayat penyakit,alergi obat
ataupun makanan
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 24 april 2017 pada pukul 21.30 WIB , klien mengatakan merasa
mulas klien dibawa Puskemas Cikarang Utara dan di dapat keterangan dari bidan setempat
klien sudah masuk pembukaan ke 8 dengan tekanan darah 150/100 mmhg, pada pukul 00.00
WIB pembukaan masih tetap dan tekanan darah masih tinggi, pasien dirujuk untuk ke RSUD
KOTA BEKASI pukul 02.30 WIB dengan G3P2A0 hamil 38 minggu. Klien masuk ke ruang
ponek dengan diagnose preeklamsia. Pada pukul 03.00 WIB klien masuk keruang operasi dan
melahirkan pada pukul 03.15 bayi lahir laki-laki BB: 2900 gram, PBL: 50 cm, A/S 8/9,
ketuban bersih
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
keturunan seperti Hipertensi, DM, penyakit jantung dan lain-lainnya. Ataupun penyakit yang
ditularkan seperti ISPA,TBC, dan lain-lain
e. Komposisi keluarga : Keluarga Inti (Nucleur Family)
Tabel 3.1
N N J H U P STATUS IMUNISASI
O am K ub mu endi B P D H C
a dg r dika C OLIO PT EPATITIS A
n n G M
Ke P
l A
K
I I I I I I I I I
I II I II I II
1 N P I 2 S - - - - - - - - - - -
y. stri 8th D
N n
2 A P A 1 S - - - - - - - - - - -
n. na 3th MP
P k n
3 A L A 9 S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
n. na thn D
N k
4 A L A 9 - √ √ √ √ √ - - - - - -
n. na bln
F k
4. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Ginekologi
1. Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan menstruasi pertama pada usia 14 tahun, lamanya menstruasi 1
minggu, siklus 28 hari, tidak ada keluhan pada saat menstruasi, HPHT 5 agustus 2016
2. Riwayat perkawinan
Pasien menikah dengan Tn. Y pada tahun 2001. Saat klien berumur 19 tahun dan
Tn. Y 24 tahun. Klien mengatakan ini pernikahan pertama dan terakhir
3. Riwayat keluarga berencana
Klien mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan sekali selama 10
tahun, dan tidak ada masalah selama penggunaan KB, terakhir kali KB yaitu 3 bulan sebelum
kehamilan ini. Klien mengatakan rencana KB selanjutnya akan menggunakan KB suntik 3
bulan sekali.
b. Riwayat Obstetri
1. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Klien mengatakan anak pertama dan kedua lahir dengan persalinan normal,
kehamilan yang lalu tidak ada masalah seperti darah tinggi,perndarahan, premature dan kejang.
N U U J Te J B K
o mur anak mur enis Partus mpat/Penolong enis B eadaan
Kehamila Kelamin Anak
n
1. 1 3 N Bid L 2 S
6 tahun 8 minggu ormal an 700 gram ehat
2. 1 3 N Bid L 2 S
4 tahun 8 minggu ormal an 700 gram ehat
2. Riwayat kehamilan sekarang
Klien mengatakan kehamilan pada usia kehamilan 5 minggu. Pada trimester
pertama klien mengalami mual muntah. Klien mendapatkan imunisasi TT 1 dan 2 dan
memeriksakan kehamilannya ke puskesmas Cikarang Utara secara teratur dengan hasil
pemeriksaan baik dan tekanan darah tidak pernah tinggi saat diperiksa
c. Pemeriksaan fisik
N Peme Tn. N A A
o riksaan fisik P y. N n. P n. N
1 TTV BB B B B
: 68Kg b sebelum b : 35Kg b : 30kg
Tb hamil : 50 Kg T T
: 175cm B b : 145cm b : 135cm
Td B saat hamil: T T
: 110/80mmHg 69 kg d:- d:-
N: T R N
84x/mnt b : 160cm R : 20x/mnt :75x/mnt
RR T S S
: 20x/mnt d : 130/90mm : 36,5oC : 36,5oC
S: Hg
36,5oC N
: 88x/mnt
R
R : 20x/mnt
S
: 36,5oC
2 Kepal Be B B B
a ntuk simetris, ra entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
mbut panjang, h rambut panjan rambut panjan rambut pendek
itam agak lepek g, bersih, ront g
ok
3 Kulit Ti T T T
dak ada lesi, ela idak ada lesi, e idak ada lesi, e idak ada lesi el
stisitas menurun lastisitas menu lastisitas menu astisitas menur
run, turgor run un
kulit baik,
pada muka
tidak ada
kloasma
gravidarum,
terdapat
hiperpigmenta
si pada areola
mamae,
tampak strie
gravidarum di
daerah
perut,terdapat
insisi operasi
post seksio
sesaria
tertutup
balutan kasa
dan plester
putih, luka
sayatan
horizontal,
panjang luka
lebih 10cm,
luka kering
tidak terdapat
tanda-tanda
infeksi pada
daerah luka
SC
4 Muka Be B B B
ntuk simetris, ti entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
dak ada edema tidak ada ede tidak ada ede tidak ada ede
ma ma ma
5 Mata Be B B B
ntuk simetris, k entuk simetri entuk simetris, entuk simetris,
onjungtiva ane s,fungsi konjungtiva an konjungtiva an
mis, sclera an ik penglihatan emis, sclera an emis, sclera an
terik baik, klien ikterik ikterik
tidak memakai
alat bantu
penglihatan, k
onjungtiva ane
mis, sclera an i
kterik, pupil
isokor,reaksi
terhadap
cahaya baik
6 Hidun Be B B B
g ntuk simetris, ti entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
dak terdapat sec tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
ret, tidak ada ke secret, tidak ad secret, tidak ad secret, tidak ad
lainan a kelainan a kelainan a kelainan
7 Telin Be B B B
ga ntuk simetris, ti entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
dak ada kelaina tidak ada kelai tidak ada kelai tidak ada kelai
n pada daun teli nan pada daun nan pada daun nan pada daun
nga, tidak terda telinga, tidak t telinga, tidak t telinga, tidak t
pat serumen erdapat serum erdapat serum erdapat serum
en en en
8 Mulut Be B B B
ntuk normal, gi entuk normal, entuk normal, entuk normal,
gi rapih, tidak a gigi rapih, tida gigi rapih, tida gigi rapih, tida
da caries, muko k ada caries, m k ada caries, m k ada caries, m
sa bibir kering ukosa bibir ker ukosa bibir ker ukosa bibir ker
ing ing ing
N Pem Tn. N A A
O eriksaan Fisik F y.T n.F n.N
9 Lehe Be B B B
. r ntuk simetris, entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
tidak ada tidak ada pem- tidak ada tidak ada pem-
pembe-saran besaran pembe-saran besaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
fungsi menelan fungsi fungsi fungsi
baik. menelan baik. menelan baik menelan baik
1 Dada Be B B B
0. ntuk simetris, entuk simetris, entuk simetris, entuk simetris,
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
vesi-kuler, vesi-kuler, vesi-kuler, vesikuler, eks-
ekspansi dada ekspansi dada ekspansi dada pansi dada
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada keluhan ada keluhan ada keluh-an ada keluhan
sakit dada sakit dada, sakit dada. sakit dada.
tidak
menggunakan
otot
bantu,irama
teratur, tidak
ada wheezing,
rr: 20x/menit
1 Abd Be B B B
1. omen ntuk simetris entuk simetris, entuk simetris entuk simetris
tidak ada asites, tidak ada tidak ada tidak ada
serta tidak ada asites, serta asites, serta asites, serta
nyeri tekan ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan di tekan tekan
daerah
epigastrium
dengan skala 6
1 Ekstr Ek E E E
2. emitas atas dan stremitas atas kstremitas atas kstremitas atas kstremitas atas
bawah maupun bawah maupun maupun maupun
dapat digeakkan bawah dapat bawah dapat bawah dapat
dengan baik, digerakkan digerakkan digerak-kan
tidak ada ke dengan baik, dengan baik, dengan baik,
kakuan serta tidak ada ke tidak ada ke tidak ada ke
keluhan kakuan serta kakuan serta kakuan serta
keluhan keluhan keluhan
b System perkemihan
Pada saat pengkajian klien terpasang kateter dengan jumlah urine 500 cc (tidak
ada pendarahan), warna kuning pekat, tidak terdapat distensi kandung kemih
c Sistem Endokrin
Nafas tidak berbau keton, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
limfe. Hormon oksitosin meningkat di buktikan dengan adanya kontraksi uterus dan Rahim
teraba keras, ASI belumm keluar hanya kolostrum.
d Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran ComposMentis, nilai GCS: 15 (E=4, V=5, M=6), reflex patella
positif, fungsi pendengan dan pengecapan baik
e System reproduksi
1. Payudara : bentuk payudara simetris, putting susu menonjol, aerola dan
payudara terlihat bersih, bengkak (-), tidak sakit pada saat disentuh, ASI belum keluar, hanya
keluar sedikit kolostrum
2. Uterus : tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat, posisi berada ditengah,
kontraksi baik ditandai dengan adanya uterus teraba keras.
3. lochea : rubra berwarna merah segar, banyak nya sekitar 1 pampers perhari, bau
amis, konsistensi cair
4. perineum : perineum utuh
2. Genogram
Keterangan
Laki-Laki meninggal
Klien
Perempuan
Keterangan Genogram
Tn. P anak pertama dari 7 bersaudara, dan Ny. N anak ke 5 dari 5 bersaudara. Dar
i pernikahannya Tn. P dan Ny. N dikaruniai 3 anak. Anak pertama bernama An. P (13 tahun), a
nak ke-2 bernama An. N (9 tahun) dan anak ke-3 An. F (9 bulan), namun anak F memiliki per
masalahan pada persalinan pada saat An. F berusia 9 bulan. Tn. P dan Ny. N tinggal di rumah b
ersama anak-anaknya.
- Tipe keluarga
Keluarga Tn. P termasuk tipe keluarga “Nuclear Family” dimana dalam keluarga t
erdiri dari ayah,ibu,anak
- Suku bangsa
Keluarga Tn. P berasal dari kebumen dan Ny. N dari karawang. Tn. P dan Ny. N s
udah lama tinggal di Jakarta dan bahasa sehari hari adalah bahasa Indonesia
- Agama
Anggota keluarga beragama islam, mereka sholat 5 waktu. Mereka tidak memiliki
kepercayaan kepada hal yang mistis
- Status social ekonomi keluarga
Tn. P bekerja sebagai wirausaha (penjual ayam) dan istrinya adalah ibu rumah tan
gga, kadang istri ikut bekerja menemani Tn. P . penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
- Aktivitas rekreasi keluarga
Sesekali melakukan rekreasi pada saat liburan sekolah
Pada saat ini keluarga Tn. P berada pada tahap keluarga dengan keluarga anak usi
a remaja
Ny. N mengatakan pusing dan mual. Ny. N mempunyai penyakit maag sejak lama
pertama kali ia memeriksakan ke puskesmas saat usia 19 tahun. Ny. N mengatakn nyeri bagian
epigastrium dengan sekala nyeri 6, seperti ditusuk tusuk, mual serta pusing. Makan teratur. Ny.
N jika nyerinya kambuh ia mengbatinya dengan membeli berbaring dan tarik nafas dalam. Sert
a tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM dan hipertensi.
C. Lingkungan
- Karakteristik rumah
Luas rumah sekitar 5x10m. terdiri dari ruang tamu, ruang kamar tidur, dapur, kam
ar mandi dan teras. Tempat tinggal yang ditempati bukan milik sendiri melainkan menyewa/me
ngontrak dengan orang lain. Jenis rumah yang ditempati adalah permanen
Denah rumah :
Tampak belakang
pintu I II
III
IV Tampak samping
VI
Tampak depan
V
Keterangan :
D. Struktur Keluarga
E. Fungsi Sosial
- Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. P memiliki rasa saling menyayangi satu sama lain. K
etika ada anggota keluarga yang sakit mereka memberikan support dan dukungan
- Fungsi social
Tn. P membebaskan anaknya untuk berkumpul, bermain dan berinteraksi dengan t
eman sebaya baik dilingkungan sekolah maupun rumah namun masih ada pengawasan
- Fungsi keperawatan kesehatan
1. Mengenal adanya masalah
2. Mengambil keputusan yang tepat
3. Merawat anggota yang sakit
4. Memelihara lingkungan
5. Menggunakan fasilitas yang ada
- Fungsi reproduksi
Menikah pada tahun 2001, Ny. N menikah pada usia 19 tahun. Kini keluarga Tn.
P dikaruniai 3 anak yaitu An. P (13thn), An. N (9thn) dan An. F (9bln).
- Fungsi ekonomi
Tn. P bekerja sebagai wirausaha dengan menjual ayam. Ia bertanggung jawab dal
am mencari nafkah.
G. Harapan
Tn.P dan Ny. F berharap agar penyakit nyeri nya sembuh dan agar anggota
keluarga nya selalu diberi kesehatan.
H. Analisa Data
No Data Masalah
KRITERIA P S PEMBENARAN
erhitunga KOR
n
a. sifat 3
Ny.N merasakan nyeri pada
masalah : kurang / tidak /3 x 1
1 daerah epigastrium
sehat
kemungkina 2 2
Keluarga dapat mengatasi dengan
n masalah : di ubah /2x 2
berbaring dan Tarik nafas dalam lalu berobat
mudah
ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat
potensial 2 2
Mengontrol aktivitas dapat
masalah untuk di cegah : /3 x 1 /3
mencegah terjadi nya nyeri
tinggi
Menonjolny 1 ½ Keluarga memberi pertolongan/
amasalah : masalah berat /2 x 1 pengoba-tan dengan berbaring dan Tarik nafas
harus segera di tangani dalam lalu berobat ke dokter atau pelayanan
kesehatan terdekat menandakan keluarga ingin
segera teratasi tetapi tidak tahu cara
merawatnya.
TOTAL J 4
SKOR umlah 1/6
b. Resiko tinggi terjadinya infeksi
KRITERI P S PEMBENARAN
A erhitungan KOR
a. sifat 3
Masalah bersifat ancaman karena
masalah : Ancaman /3 x 1
1 belum terjadi
keseha-tan
kemungkina 1 1
Masalah dapat diubah dengan
n masalah : di ubah /2x 2
mudah dengan cara memberikan penyuluhan
mudah
tentang penyakit yang dialami Ny.N
potensial 2 2
Masalah belum berat tetapi jika
masalah untuk di cegah : /3 x 1 /3
dibiarkan dapat menjadi actual.
Cukup
Menonjolny 2 1
amasalah : Ada tetapi /2 x 1 Ada masalah namun keluarga
tidak harus segera di menganggap tidak perlu segera ditangani.
tangani
TOTAL J 3
SKOR umlah 2/3
KRITERI P S PEMBENARAN
A erhitungan KOR
a. sifat 3 Ny. N mengatakan nyeri pada
masalah : Aktual keseha- /3 x 1 saat aktivitas dan sehingga hanya berbaring
1
tan sampai tidak bisa melakukan aktivitas
kemungkina 2 1 Ny. N ingi bisa cepat sembuh dan
n masalah : di ubah /1x 2 bisa beraktivitas lagi
mudah
KRITERI P S PEMBENARAN
A erhitungan KOR
a. sifat 3
masalah : Ancaman /3 x 1 Klien tidak mengetahui tentang
1
keseha-tan penyakit yang dialami
kemungkina 1 1
n masalah : di ubah /2x 2 Dengan informasi yang cukup
Menonjolny 1 1
amasalah : Ada tetapi /2 x 1 Masalah dirasakan langsung
tidak harus segera di ( tidak melibatkan fisik klien ).
tangani
TOTAL J 3
SKOR umlah 1/3