TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PENGETAHUAN
(Notoadmodjo, 2012).
pengetahuan :
a. Know (Tahu)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu tahu ini merupakan
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
b. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak
d. Analisis (Analysis)
objek tersebut.
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor
consistency with regard to object”. Jadi jelas di sini dikatakan bahwa sikap itu
suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek.
Menurut Allpord (1954) sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok, yakni :
terhadap objek.
sikap yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini,
a. Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang
diberikan (objek).
b. Menanggapi (Responding)
c. Menghargai (Valuing)
terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain
merespons.
Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggung jawab terhadap apa
adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut Menteri Kesehatan
nomor 25 tahun 2014 remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18
(BKKBN) remaja adalah dalam rentang usia 10-24 tahun dan belum menikah
adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
keyakinan, nilai, dan norma budaya dan membuat mereka bagian dari
jawab, serta perilaku normal. Hal ini tersirat bahwa jika kecemasan
6. Sangat memperhatikan
penampilan fisik
KELUARGA
1. Masih menghabiskan lebih 1. Mulai menjauh dari keluarga
perilaku seksual
SOSIAL
TUBUH (BIOLOGIS)
1. Alat kelamin membesar 1. Melanjutkan pertumbuhan dan
a. Sel telur mulai matang dan kelamin, ketiak dan wajah pada
basah perempuan
PERASAAN
1. Mulai menunjukan perasaan yang 1. Mulai bereaksi berdasarkan
aturan
PIKIRAN
1. Sedang belajar menguasai 1. Ingin lebih mandiri
kongkrit ke abstrak
2. Domain Perilaku
reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Salah satu
satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja
domain tersebut.
a. Domain kognitif
yaitu individu mulai mencoba perilaku baru dan adoption yaitu individu
stimulus.
oleh sikap orang lain dengan ekspresinya, sering pula sikap tersebut
pengetahuan yang lebih luas mungkin akan merubah sikap atau menetap dan
sikap itu baru berubah setelah ada pemahaman. Al port (dalam Notoatmodjo,
2007), menjelaskan bahwa ada tiga komponen sikap yaitu kepercayaan atau
langsung pada responden dan sikap tidak langsung dapat melalui pertanyaan
yang diharapkan dapat lebih akurat. Menurut Reber (dalam Syah, 2003)
lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan serta
a) perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap
b) perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh berbagai
yang mempengaruhi suatu perilaku. Secara umum, semakin kuat niat untuk
dilakukan, (Ajzen, 1991). Inti teori ini mencakup tiga hal, sebagai berikut.
(behaviour beliefs).
(control beliefs).
behaviour yaitu evaluasi seseorang positif atau negatif dilihat dari kinerja
yang positif atau negatif dihargai. Hal ini ditentukan oleh seperangkat
tertentu yang dipengaruhi oleh penilaian orang lain yang signifikan (Orang
sosial, atau keyakinan lain yang relevan bahwa seseorang tersebut harus
reflects consumer's perceptions of what they think other people want them
to do. Norma subjektif atau norma sosial adalah persepsi bidan tentang
apa yang mereka anggap bahwa orang lain ingin agar mereka melakukan
sesuatu.
untuk melakukan atau tidak melakukan tingkah laku tertentu dan dijadikan
dengan beliefs atau keyakinan. Namun beliefs dalam norma subjektif berbeda
jenis dengan beliefs dalam sikap, karena beliefs dalam norma subjektif
merupakan representasi persepsi dari significant others (tokoh panutan)
tersebut.
tersebut.
a. Defenisi Itensi
disposisi tingkah laku yang hingga terdapat waktu dan kesempatan yang
mereka. Intensi juga diartikan sebagai deklarasi internal untuk bertindak atau
menekankan hal yang kurang lebih sama, bahwa intensi merupakan niat
diperkuat oleh Ajzen (2005), menurutnya walaupun banyak ahli yang telah
membuktikan hubungan yang kuat antara intensi dan tingkah laku. (dalam
Aiken, 2002), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan intensi
dilakukan terhadap intensi dan tingkah laku. Seperti juga halnya sikap,
waktunya.
2) Stabilitas Intensi
akan terjadi bila jangka waktu yang cukup panjang antara pengukuran
3) Literal inconsistency
jarak antara pengukuran intensi dan tingkah laku secara singkat. Namun,
4) Base Rate
akan dilakukan oleh orang. Tingkah laku dengan tingkat base rate
yang tinggi adalah tingkah laku yang dilakukan oleh hampir semua
orang, misalnya mandi dan makan. Sedangkan tingkah laku dengan base
rate rendah adalah tingkah laku yang hampir tidak dilakukan oleh
menyatakan jika tingkat base rate terlalu ekstrim, maka akan mengurangi
1. Pengertin HIV/AIDS
(IO) sehingga akan berakhir dengan kematian (Brunner & Suddarth, 2002).
Accired Immune Defeciency Syndrome (AIDS) merupakan
manusia, yang di sebabkan oleh HIV. AIDS merupakan tahap akhir dari
HIV/AIDS, pathogenesis, transmisi dan cara penularan, tanda dan gejala, serta
pencegahan.
2. Sejarah
dengan definisi surveilans AIDS pada tahun 1950 dan 1960-an di Amerika
asing warga negara Belanda di Bali. Kasus kedua infeksi HIV ditemukan pada
hemophilia dan termasuk jenis non- progressor, artinya kondisi kesehatan dan
dikonfirmasi dengan Western Blot, serta masih berobat jalan di RSUPN Cipto
Mangunkusumo pada tahun 2002 (Sudoyo et al., 2006). Kasus ketiga adalah
seorang pria Indonesia yang meninggal pada bulan Juni 1988 di Denpasar
3. Pathogenesis
reverse transcriptase. HIV akan menyerang sel-sel darah putih jika HIV
masuk ke dalam peredaran darah seseorang. Sel darah putih akan mengalami
Lesi fundamental pada AIDS ialah infeksi limfosit T helper (CD4+) oleh HIV
glikoprotein virus (gp 120 dan gp 41). Sel target spesifik HIV ialah limfosit T
helper (CD4+), meskipun dapat pula menginfeksi sel lain seperti limfosit B,
makrofag, sel glia, dan sel epitel intestinal. Mekanisme HIV merusak limfosit
molekul CD4 pada permukaan sel. Suatu penggabungan mandiri, bila terjadi
berfungsi, termasuk sel T, sel B, sel NK, dan monosit atau makrofag (Ngudi,
HIV hanya dapat ditemukan di darah, cairan mani, cairan vagina, dan
air susu ibu (ASI). Wartono, Chanif, Maryati, dan Subandrio (1999)
menyebutkan bahwa penularan hanya terjadi jika ada salah satu cairan
tersebut yang telah tercemar HIV masuk ke dalam aliran darah seseorang.
suntik, tindik, tato atau alat lain yang dapat menimbulkan luka yang telah
berikutnya.
d) Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV
cairan yang mengandung HIV dapat masuk ke dalam aliran darah melalui
dan vagina. Penularan dapat terjadi dalam satu kali hubungan seks secara
menyusui. Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada bayi
penularan dari ibu ke anak terjadi saat proses melahirkan. Pada proses
melahirkan terjadi kontak darah ibu dan bayi sehingga virus HIV dapat
masuk ke tubuh bayi. Data dari USAID menunjukkan bahwa ibu dengan
HIV positif tanpa pengobatan akan melahirkan 5-10% bayi dengan HIV
menghasilkan air susu ibu (ASI) yang mengandung virus HIV yang dapat
HIV tidak ditularkan melalui cairan tubuh lain seperti air mata, liur,
keringat, air seni, tinja; kontak pribadi seperti ciuman di bibir, pelukan,
sekolah, bioskop, restoran, dan sauna; air atau udara misalnya bersin, batuk,
apapun, dapat terlihat sehat dari luar dan biasanya tidak mengetahui bahwa
tersebut akan menjadi pembawa dan penular HIV kepada orang lain. Wartono,
a) Kelompok yang sudah terinfeksi HIV tetapi tanpa gejala dan tes darahnya
negatif. Pada tahap dini ini, antibodi terhadap HIV belum terbentuk.
b) Kelompok yang sudah terinfeksi HIV tanpa gejala tetapi tes darah positif.
Keadaan tanpa gejala seperti ini dapat berjalan lama sampai 5 tahun atau
lebih.
Gejala awal infeksi HIV sama dengan gejala serangan penyakit yang
tenggorokan, sakit kepala, nyeri perut, pegal-pegal, sangat lelah dan terasa
kemudian gejalanya hilang dan masuk ke fase laten (fase tenang disebut juga
Tanda dan gejala AIDS yang utama di antaranya: diare kronis yang
menurun drastis, dan demam tinggi lebih dari 1 bulan. AIDS juga memiliki
gejala tambahan berupa infeksi yang tidak kunjung sembuh pada mulut dan
bening di seluruh tubuh seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan lipatan
paha; batuk berkepanjangan lebih dari 1 bulan; pucat dan lemah; gusi sering
2011).
6. Pencegahan
pemakaian jarum bersama seperti jarum suntik, tindik, tato atau alat lain
yang dapat melukai kulit. Penggunaan alat suntik dalam sistem pelayanan
suntik dan alat lainnya yang dipergunakan selalu dalam keadaan steril.
AIDS, 2011).
c) Pencegahan penularan dari ibu ke anak dapat dilakukan melalui tiga cara
menjalani beberapa stadium terdiri atas stadium awal yang dikenal dengan
antara tiga gejala minor antara lain timbulnya pembesaran pada kelenjar
seperti cairan sperma, cairan vagina atau darah dan ASI ibu yang sudah
kontak seksual dengan penetrasi vaginal, anal, oral seksual antara dua
individu. Risiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak
terlindung dari individu yang terinfeksi HIV. Kontak seksual langsung
(mulut ke penis atau mulut ke vagina) masuk dalam kategori risiko rendah
tertular HIV. Tingkatan risiko tergantung pada jumlah virus yang keluar dan
masuk ke dalam tubuh seseorang, seperti luka sayat atau gores dalam
mulut, perdarahan dan atau penyakit gigi mulut atau pada alat genital
Penularan dari darah dapat terjadi jika darah donor tidak di lakukan
uji saring untuk antibodi HIV, transfusi darah yang terinfeksi HIV,
penggunaan ulang jarum dan semprit suntikan, atau penggunaan alat medis
seperti rumah sakit, poliklinik, pengobatan tradisional melalui alat tusuk atau
pada organ dapat terjadi dalam proses transplantasi jaringan atau organ di
pelayanan kesehatan.
sendok, wadah pengaduk obat), berarti ada peluang darah yang terkontaminasi
dapat mengkontaminasi peralatan lain.
Tidak semua anak yang lahir dari ibu HIV+ mengidap HIV+.Tanpa
suatu intervensi yang lain, satu dari tiga wanita HIV+ menularkan virus ke
bayinya. Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia
Amerika Utara.
1. Behaviour Beliefs
berisiko akan menyebabkan penularan HIV dan AIDS, maka remaja tidak
important others sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak
perilaku berisiko HIV dan AIDS. Keyakinan ini dapat didasari dari
pengalaman masa lalu dan dapat juga dipengaruhi oleh informasi secara tidak
pengalaman orang lain disekitarnya. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor
agama sebagai dasar dari perilaku religiusitas ini. Oxford student dictionary
mengendalikan alam semesta. Dalam bahasa Arab agama berasal dari kata
berasal dari salah satu kekuatan yang lebih tinggi daripada manusia
sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera,
manusia sehari-hari.
dalam tingkah laku kita terhadap Al ah SWT, terhadap sesama manusia dan
terhadap diri kita sendiri. Menurut Uyun (1998), agama sangat mendorong
seks terhadap seksual pertama pada masa transisi remaja. Hasil penelitian
a) Fungsi Edukatif
Ajaran agama memberikan ajaran yang harus dipatuhi. Dalam hal ini
b) Fungsi Penyelamat
c) Fungsi Perdamaian
dalam hal ini agama dapat berfungsi sebagai pengawasan sosial secara
individu maupunkelompok.
f) Fungsi Transformatif
g) Fungsi Kreatif
produktif bukan saja untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk
secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan tetapi juga dituntut untuk
h) Fungsi Sublimatif
bila dilakukan atas niat yang tulus, karena dan untuk Allah merupakan
terhadap agama. Berdasarkan pada istilah agama dan religi muncul istilah
dalam aspek yuridis, aturan dan hukuman sedangkan religiusitas lebih pada
1989).
3. Aspek Budaya
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
bersifat abstrak (tidak dapat diraba, dipegang, atau difoto), berada di alam
Kebudayaan ideal ini disebut pula tata kelakukan yang berfungsi mengatur,
manusia dalam masyarakat. Para ahli antropologi dan sosiologi menyebut wujud
ideal dari kebudayaan ini dengan cultural system(sistem budaya) yang dalam
bahasa Indonesia dikenal dengan istilah adat atau adat istiadat (dalam bentuk
diobservasi, difoto, dan didokumentasi karena dalam sistem sosial ini terdapat
aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan yang lain. Sistem sosial
perilaku dan bahasa. Ketiga, wujud kebudayaan sebagai benda hasil karya
manusia; bersifat paling konkret dan berupa benda atau hal yang dapat dilihat,
diraba, dan difoto. Wujud kebudayaan yang ketiga ini disebut kebudayaan fisik
(material culture).
mengatur dan memberi arah kepada tindakan dan karya manusia. Ide dan
Kebergunaan itu terdapat misalnya dalam hal sebagai berikut. Nilai budaya dan
namun jati diri suatu kebudayaan dapat lestari; artinya lestari yang dinamis,
yaitu ciri pengenalnya secara keseluruhan tetap dimiliki, meskipun bentuk
Oleh karena itu, pelestarian yan dilakukan pun juga merupakan pelestarian
dinamis.
Berkaitan dengan seni dan budaya daerah, upaya pelestarian dinamis yang
tentang nilai budaya, norma, dan estetika. Pada dasarnya perubahan dalam
makhluk yang memiliki akal dan pikiran, manusia akan mengerahkan segala
nilai yang berlaku dalam masyarakat sehingga perubahan dapat berjalan tanpa
5. Penyimpangan Budaya
menyimpang. Menurut Shaw dan Me Kay, daerah yang tidak teratur dan
masyarakat setempat. Nilai dan norma sosial itu sudah dihayati oleh
perilaku yang menyimpang melalui media buku majalah, koran dan yang
paling mudah adalah melalui TV, karena hampir setiap hari menayangkan
mengganti konsep moral khusus dengan konsep moral tentang benar dan
yang lebih matang yang paling umum adalah perilaku sosial, seksual dan