Di Susun Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya juga lah, kami dapat
menyusun serta dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Trend dan Issue Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan”.
Karena itu, kami mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun bagi kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi dan kami berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembacanya. Amin Ya robbal alamin.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Trend dan Issue Dalam Keperawatan.................................................... 3
B. Bentuk-bentuk Trend dan Issue Dalam Keperawatan............................................. 5
C. Manfaat Trend dan Issue Dalam Keperawatan........................................................ 6
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan........................ 7
E. Peran Perawat Terhadap Trend Issue...................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah “
Bagaimana Trend dan Isue Dalam Keperawatan ?”.
1
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen keperawatan yaitu tentang
Trend dan Isue Komunikasi dalam Pelayanan Keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan isue dalam
keperawatan.
b. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang bentuk-bentuk trend dan isue
dalam keperawatan.
c. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manfaat trend dan isue dalam
keperawatan.
d. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi
trend dan isue dalam keperawatan.
e. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang peran perawat dalam
keperawatan.
f. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan isue komunikasi
dalam pelayanan keperawatan.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Kelompok
Sebagai tamabahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan
mengenai trend dan issu komunikasi dalam pelayanan keperawatan.
2. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan memberikan informasi kepada mahasiswa lain dan
kepada masyarakat tentang trend dan issu komunikasi dalam pelayanan keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan isue keperawatan
merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang peraktek ataupun mengenai
keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan isue keperawatan tentunya
menyangkut aspek legal dan etis dalam dunia keperawatan.(Nasir, 2009)
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu
organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan
kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara
mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam
terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan teknologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah:
3
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon)
dan keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan
membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman atau legal aspek.
5. Nilai professional yang melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
a. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
1) Body of Knowledge
2) Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
3) Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
b. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik
keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap
masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik. Aspek
moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
1) Beneficience : Selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan
keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
2) Fair : Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial
budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memperlakukan klien sebagai
individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
3) Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu),
selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen
moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
4) Non- Malefience : tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau cidera bagi
orang lain.
4
5) Kejujuran : Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
6) Altruisme: Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan
orang lain. Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian
perhatian,
7) Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara
mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang
berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi
melibatkan kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta
tanggung gugat terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan
penentu diri sendiri.Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan
terhadap sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan
untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota
profesi. Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan
yang dilakukannya terhadap klien.
5
(Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi
intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik
sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini
baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik
informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum
memadai.
6
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan
1. Faktor agama dan adat istiadat.
Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat
keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini
maupun kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukan proses.
Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih mengenal
siapa dirinya dan nilai-nilai yang dimilikinya.Indonesia merupakan negara kepulauan
yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai agama/kepercayaan dan adat istiadat.
2. Faktor sosial.
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antara
lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan
peraturan perundang-undangan. Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh
terhadap sistem kesehatan nasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada
program medis lambat laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim
kesehatan.
3. Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya.
Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai bidang. Kemajuan di bidang kesehatan
telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia manusia dengan
ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-
bahan/obat-obatan baru. Misalnya, Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti
dengan berbagai inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan etika.
4. Faktor legislasi dan keputusan juridis.
Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan sosial
atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan
tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang yang
bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik. Saat ini aspek legislasi dan
bentuk keputusan juridis bagi permasalahan etika kesehatan sedang menjadi topik yang
7
banyak dibicarakan. Hukum kesehatan telah menjadi suatu bidang ilmu, dan perundang-
undangan baru banyak disusun untuk menyempurnakan perundang-undangan lama atau
untuk mengantisipasi perkembangan permasalahan hukum kesehatan.
5. Faktor dana atau keuangan.
Dana atau keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan
konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak
berupaya dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
6. Faktor pekerjaan.
Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu
keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus
diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan
kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang. Sebagai
konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin kehilangan pekerjaan.
7. Faktor Kode etik keperawatan.
Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik merupakan
salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan,
pertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwa tanggung
jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi.Untuk dapat mengambil
keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang menyangkut etika, perawat
harus banyak berlatih mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan etis.
8. Faktor Hak-hak pasien.
Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia. Hak
merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan
kepraktisan suatu situasi.Pernyataan hak-hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga
negara, hak-hak hukum dan hak-hak moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal
menurut Megan (1998) meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil
dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak untuk dilibatkan dalam pembuatan
keputusan tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk diberi informed concent, hak
untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk
mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan hormat, hak
untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasi terhadap cedera yang
8
tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan) termasuk menghadapi
kematian dengan bangga.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan,
terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat
untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara
langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak
yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak Negara.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi
dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan
meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.
B. Saran
Bagi perawat Indonesia dapat meningkatkan lagi kualitasnya sebagai perawat dan memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan agar tidak terjadinya kelalaian atau
malpraktek.
10
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, Abdul.2009. Pengantar komunikasi bagi siswa perawat. Penerbit : Salemba Medika.
Jakarta.
Reza, Ica.2014. Trend dan issue dalam komunikasi keperawatan
.https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trend-dan-issue/. Diaskes pada
tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.00 wib.
Novria, Eka. 2012. Trend dan issue dalam komunikasi keperawatan.
http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatan-komunitas.html.
Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.05 wib.
Novria, Eka .2013. trend dan issue dalam komunikasi keperawatan dan komunitas.
http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatan-komunitas.html.
Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.15 wib. December 28, 2018 Email ThisBlogThis!
Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
11