Anda di halaman 1dari 5

Gambaran Umum Proses Audit

Memperoleh Pemahaman
tentang Bisnis dan Industri

Mengidentifikasi Asersi
Laporan Keuangan yang
Relevan

Membuat Keputusan tentang


Materialitas

Membuat Keputusan Tentang


Komponen Risiko Audit

Memperoleh bukti melalui


prosedur audit

Prosedur Untuk Memperoleh Pengujian


Pengujian pengendalian substantif
Pemahaman Atas Pengendalian
Intern

Menetapkan Bagaimana
Menggunakan Bukti

Komunikasi Komunikasi
Komunikasi
kepada Para Temuan yang
lain yang
Pengguna Berkaitan
diperlukan
Laporan dengan Jasa
kepada
Keuangan Bernilai Tambah
komite audit
melalui Lain
Pendapat
MEMPEROLEH PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN
Sebelum auditor melakukan verifikasi dan analisis transaksi atau akun-akun tertentu, ia perlu
mengenal lebih baik industri tempat klien berusaha serta kekhususan bisnis klien.
Cara Memperoleh Pemahaman Bisnis dan Industri Klien
1) Pengalaman sebelumnya.
2) Diskusi dengan orang dalam entitas.
3) Diskusi dengan personel dari fungsi audit internal dan review terhadap
laporan auditor internal.
4) Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum atau
penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas.
5) Publikasi yang berkaitan dengan industri.
6) Kunjungan ke tempat fasilitas pabrik entitas.
7) Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap
entitas.
8) Dokumen yang dihasilkan oleh entitas.
MENGIDENTIFIKASI ASERSI LAPORAN KEUANGAN
Asersi (assertion) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen
laporan keuangan.

Kategori Asersi Sifat

Keberadaan atau Aset dan kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu, serta
Keterjadian transaksi pendapatan dan beban terjadi dalam periode tertentu.

Kelengkapan Semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam


laporan keuangan, telah disajikan.

Hak dan Kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah kewajiban entitas
pada tanggal tertentu.

Penilaian atau Alokasi Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban telah
disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang
semestinya.

Penyajian dan Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan,


Pengungkapan diuraikan, dan diungkapkan sebagaimana mestinya.

MEMBUAT KEPUTUSAN TENTANG MATERIALITAS


Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan materialitas sebagai suatu
besaran penyimpangan atau kesalahan penyajian atas informasi akuntansi dalam suatu
kondisi tertentu, yang  memungkinkan keputusan dari orang yang mengandalkan informasi
tersebut berubah atau terpengaruh karena adanya penyembunyian atau kesalahan penyajian
tersebut (FASB Concepts Statement No.2, 1980).
Tahapan dalam Menerapkan Materialitas
• Menentukan Pertimbangan Awal Mengenai Materialitas
• Menentukan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi
• Perkiraan Kemungkinan Salah Saji dan Membandingkan Total Salah Saji dengan
Mempertimbangkan Awal Mengenai Materialitas
MEMBUAT KEPUTUSAN TENTANG RISIKO AUDIT
Kegiatan audit tidak menjamin bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang
material, maka terdapat beberapa derajat risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah
saji yang tidak terdeteksi oleh auditor.
seseorang auditor tidak hanya harus mempertimbangkan risiko audit untuk setiap saldo akun
dan golongan transaksi saja, tetapi juga setiap asersi yang relevan dengan saldo akun dan
golongan transaksi yang material.
Komponen Risiko Audit
Risiko Bawaan
Kerentanan suatu asersi terhadap kemungkinan salah saji material, dengan asumsi tidak
terdapat pengendalian internal yang terkait

Risiko Pengendalian
Risiko terjadinya salah saji yang material dalam suatu asersi yang tidak akan dapat dicegah
atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern entitas

Risiko Deteksi
Risiko yang timbul karena auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat
dalam suatu asersi
MEMPEROLEH BUKTI MELALUI PROSEDUR AUDIT

PROSEDUR
AUDIT

Prosedur Untuk Memperoleh Pengujian Pengujian


Pemahaman Atas pengendalian substantif
Pengendalian Intern

auditor dapat meminta Dilakukan untuk Memberikan bukti


keterangan dari
manajemen tentang
memperoleh bukti tentang kelayakan
kebijakan pengendalian audit tentang asersi laporan
intern, membaca efektivitas keuangan klien
prosedur, melihat rancangan dan
pedoman-pedoman Prosedur
akuntansi (manual) operasi kebijakan analitis
berikut bagan arus dan prosedur
struktur Pengujian
pengendalian terinci atas
intern transaksi

Pengujianterinci
atas saldo

MENETAPKAN BAGAIMANA MENGGUNAKAN BUKTI


Ketika auditor mengumpulkan bukti tentang kewajaran penyajian laporan keuangan, ia juga
menggunakan pengetahuan yang diperoleh dalam proses audit untuk menentukan apakah
terdapat jasa bernilai tambah lain yang mungkin bermanfaat bagi manajemen dan dewan
direksi.
Jasa bernilai tambah (value added services) berdasarkan pengetahuan yang diperoleh selama
audit, meliputi:
1) Tolok Ukur Kinerja Perusahaan dan Pengukuran Kinerja
2) Perencanaan Bisnis
3) Pengukuran Risiko
4) Penilaian Bisnis
5) Rancangan dan Keandalan Sistem Informasi

MENGKOMUNIKASIKAN TEMUAN-TEMUAN
 Komunikasi tentang laporan keuangan melalui laporan auditor
Auditor akan menerbitkan sebuah laporan yang memuat pernyataan pendapat tentang
laporan keuangan secara menyeluruh
 Komunikasi lain yang diperlukan dengan manajemen
Disamping menerbitkan laporan atas laporan keuangan, standar profesional
mengharuskan auditor membahas masalah-masalah tertentu dengan komite audit, atau
dengan orang-orang dari tingkat wewenang dan tanggung jawab yang setara dengan
komite audit
 Komunikasi temuan-temuan lain
Para CPA yang melaksanakan jasa audit juga memberikan beragam jasa-jasa lain
kepada klien, seperti jasa bernilai tambah. Para CPA biasanya menggunakan surat
perikatan untuk menguraikan lingkup jasa dan perjanjian imbalan.

Anda mungkin juga menyukai