Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR PETA TEMATIK

Penulis : Kelompok 2

Nama : Diah Nurafni Amelia Fazri (1913034012)

Ikhsanudin Pamungkas (1913034014)

Raka Kumara (1913034016)

Siti Nuraisyah (1913034018)

Bunga Anisoptera Aspriliana (1953034004)

P.S : Pendidikan Geografi

Mata Kuliah : Kartografi Tematik

Dosen : Dedy Miswar, S.Si., M.Pd.

Annisa Salsabilla, S.Pd., M.Si.

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020/2021
a. Pemetaan Dasar Kualitatif dan Kuantitatif.
Ada 2 cara yang digunakan dalam pemetaan pada peta tematik, yaitu:
1. Cara kualitatif
Pemetaan dengan cara Kualitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke
atas peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas serta melukiskan
keadaan dari unsur-unsur yang ada tersebut. Bentuk simbol ini selalu dihubungkan
dengan kualitas unsur yang diwakilinya, contohnya industri tekstil yang berada dalam
sebuah kota dalam suatu daerah, industri ini dapat dibedakan secara sistematis dengan
memilih sebuah simbol untuk digunakan sebagai daerah industri tersebut.
Dalam lembar peta yang sama industri lainnya dapat dibedakan juga, akan tetapi
masing-masing industri mempunyai perbedaan simbol.
2. Cara kuantitatif
Pemetaan secara kuantitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kuantitatif ke atas
peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan besar
jumlah banyaknya unsur yang diwakilinya.
Data data yang disajikan dalam pemetaan tematik yang mempunyai secara kuantitatif
ini, berupa data-data yang mempunyai sifat absolut dan relatif.

b. Pengertian Tentang Ukuran Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio.


Data kuantitatif dapat dibedalcan menjadi empat, yaitu data rasio, interval, ordinal, dan
nominal.
1. Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang
tidak menunjukan adanya tingkatan, kemudian diberi kode. Contohnya, permulciman
diberi kode 1 dan sawah diberi kode 2.
2. Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang
menunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi.
Contohnya, kelompok penduduk ekonomi atas diberi label 1, kelompok penduduk
ekonomi menengah diberi label 2, dan kelompok penduduk ekonomi bawah diberi label
3.
3. Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu. Contohnya, nilai
mata pelajaran siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6, dan E = 5. Interval antara siswa A dan
C (9-7 = 2) sama dengan interval antara siswa C dan E (7 – 5 = 2). Data interval
mempunyai tingkat akurasi sedang.
4. Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0
(nol) mutlak dan dengan interval yang sama. Contohnya, panjang jalan A = 5 km dan,
panjang jalan B = 10 km. Hal itu berarti bahwa panjang jalan B adalah 2 kali panjang
jalan A. Data rasio ini mempunyai tingkat akurasi yang tertinggi.
Data atribut tersebut disimpan dalam bentuk tabel yang rasional sehingga mudah untuk
digunakan dalam jumlah data yang banyak.

c. Pengertian Penggambaran Absolut dan Relatif Pada Pemetaan dalam Kuantitatif.


1. Penggambaran secara Absolut
Penggambaran cara absolut adalah suatu penggambaran dengan cara pernyataan yang
menunjukkan harga dari suatu data tertentu secara mutlak. Data yang didapatkan untuk
penggambaran absolut antara lain :
 Jumlah orang yang tinggal dalam sebuah kota
 Jumlah orang yang bekerja dalam sebuah pabrik
 Jumlah eksport dalam jumlah ton pada kegiatan pelabuhan, dan sebagainya.
Penggambaran absolut ini dengan menggunakan bentuk simbol-simbol dengan
memakai ukuran-ukuran ordinal dan interval / ratio. Besar kecilnya simbol tidak
tergantung dari skala peta dasar yang digunakan,tetapi tergantung dari perbedaan besar
/ jumlah / banyaknya harga suatu bentuk.
2. Penggambaran secara relatif
Adalah suatu pengggambaran dengan pernyataan yang menunjukkan perbandigan
antara dua macam harga dari satuan data tertentu. Data yang disajikan didapatkan dari
cara hitungan sederhana seperti : harga rata-rata,kepadatan (density) dan persentase (%)
juga termasuk data yang diperoleh dari hasil pengamatan dalam jangka waktu yang
lama seperti : curah hujan dan temperatur. Biasanya data tersebut didapatdari harga
absolut dan dihitung berupa persentase. Jadi bentuk persentasse merupakan suatu
penyajian dengan cara relatip. Untuk kepadatan penduduk biasanya dihitung dari
perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah.

d. Pengertian Peta Analisa dan Peta Sintesa.


1. Peta Analisa
Peta analisa adalah peta yang menyajikan suatu masalah/komponen saja yang
merupakan bagian dari masalah lainnya. Unsur yang disajikan merupakan unsur yang
dipentingkan dari kumpulan unsur-unsur yang saling berhubungan erat dan bersifat
relatif. Biasanya peta analisa ini digunakan untuk menggambarkan suatu unsur dari
suatu gejala alam. Contoh : peta curah hujan, peta temperatur, peta arah, kecepatan
angin dan lain-lain, yang merupakan bagian dari suatu masalah tentang iklim. Jadi peta
analisa dapat diketahui bentuk suatu masalah dalam tiap-tiap peta saja. Ada peta yang
digolongkan kedalam jenis peta analisa yaitu :
a. Peta multi tema ( complex thematic map )
Adalah peta yang menyajikan dari satu masalah, masalah tersebut biasanya
mempunyai hubungan erat satu sama lain , tapi kadang-kadang tidak
mempunyai hubungan sama sekali.
b. Peta multi tema terpadu ( integrated complex thematic map )
Adalah peta yang menyajikan beberapa masalah yang satu dengan yang lainnya
saling berhubungan erat.

2. Peta Sintesa
Peta Sintesa adalah peta yang menyajikan seluruh unsur-unsur yang satu sama lainnya
berhubungan erat dan bersifat kuantitatif. Unsur-unsur yang disajikan tidak
digambarkan berupa bentuk satu lembar peta.
Contoh : peta iklim, peta kehutanan, peta perkebunan, peta pertanian dan lain-lainnya.

e. Pengertian Generalisasi Pada Peta Tematik


Generalisasi adalah suatu pemilihan dan penyederhanaan dalam penyajian unsur-unsur di
muka peta. Generalisasi muncul karena bertambahnya kepadatan isi peta oleh reduksi skala
dan terbatasnya kemampuan mata dalam melihat ukuran minmimum pada peta. Pemilihan
dan penyederhanaan ini merupakan salah satu tahapan pekerjaan kartografi,yang bertujuan
agar peta dapat menyajikan data secara maksimal dan jelas, sehingga mudah dibaca.
Generalisasi merupakan proses pemilihan, penyederhanaan, pembesaran atau pengecilan,
penghilangan, atau penghapusan. Unsur-unsur yang dapat disajikan dalam suatu peta
sangat banyak jumlahnya serta beragam bentuknya, sehingga menyebabkan kesulitan
dalam melakukan generalisasi. Pekerjaan ini sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu skala
peta dan maksud atau tujuan pemetaan.

Generalisasi kartografis dapat dicirikan secara umum sebagai produk suatu “image” peta
yang mudah dibaca dan tidak memberikan keraguan dan menggambarkan daerah tertentu
secara pasti. Generalisasi dalam kartografis tematik sebagai kelanjutan dari generalisasi
secara umum. Pada peta tematik, generalisasi umumnya dilakukan pada peta dasar
(sumber) dan pada data-data yang diperoleh atau dikumpulkan, kemudian yang
digeneralisasikan adalah unsur-unsur tertentu dan dianggap perlu sesuai dengan maksud
dan tujuan peta tersebut.

f. Macam Generalisasi
Macam Generalisasi dalam Kartografi tematik ada 2 yaitu :
1. Generalisasi Geometris adalah penyederhanaan bentuk, eksagerasi (perbesaran ) dari
unsur-unsur, dan pergeseran (displacement) dari unsur-unsur sebagai akibat dari
eksagerasi tadi. Generalisasi geometris murni, di sini hanya bentuk geometris dari
unsur-unsur yang berubah. Generalisasi geometris dilakukan bersamaan dengan
generalisasi konsep, misalnya : klasifikasi jalan, klasifikasi hutan, dan sebagainya.
Tugas kartografer dalam generalisasi diutamakan pada generalisasi geometris murni,
Tetapi dalam pemetaan topografi seorang kartografer juga melakukan generalisasi
geometris konsep.
2. Generalisasi konsep tidak dilakukan oleh kartografer melainkan oleh orang yang
mengetahui tentang subyek tersebut. Prosesnya terdiri dari klasifikasi dan kombinasi.
Contoh : untuk peta tanah (soil map) bila terdapat 20 macam kelas tanah akan
disederhanakan kelas tanahnya pada peta yang lebih kecil skalanya. Misalnya menjadi
8 kelas tanah yang ada hubungannya satu sama lainnya. Hal ini tentu saja hanya seorang
ahli tanah yang dapat mengerjakan.

REFERENSI

Miswar, Dedy. 2012. Kartografi Tematik. Bandar Lampung


Anonim. GIS. (internet). Diakses pada tanggal 24 Oktober 2020 pukul 22.08 WIB. Terdapat pada:
https://spatialygeo.wordpress.com/tag/gis/
Anonim. Hakekat peta dan pengertian peta kartografi sebagai sistem komunikasi. (internet).
Diakses pada tanggal 27 Oktober 2020 pukul 08.13 WIB. Terdapat pada :
http://siwageografi.blogspot.com/
Anonim. Pengertian Generalisasi Peta dan Penjelasan Mengenai Generalisasi Peta. (internet).
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2020 pukul 22.59 WIB. terdapat pada :
https://docplayer.info/39139487-Bab-vi-generalisasi-macam-generalisasi-1-generalisasi-
geometris-2-generalisasi-konsep.html
Indradi.Ig, Tullus Subroto. 2014. Kartografi. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional,
55293

Anda mungkin juga menyukai