Penulis : Kelompok 2
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020/2021
a. Pemetaan Dasar Kualitatif dan Kuantitatif.
Ada 2 cara yang digunakan dalam pemetaan pada peta tematik, yaitu:
1. Cara kualitatif
Pemetaan dengan cara Kualitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke
atas peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas serta melukiskan
keadaan dari unsur-unsur yang ada tersebut. Bentuk simbol ini selalu dihubungkan
dengan kualitas unsur yang diwakilinya, contohnya industri tekstil yang berada dalam
sebuah kota dalam suatu daerah, industri ini dapat dibedakan secara sistematis dengan
memilih sebuah simbol untuk digunakan sebagai daerah industri tersebut.
Dalam lembar peta yang sama industri lainnya dapat dibedakan juga, akan tetapi
masing-masing industri mempunyai perbedaan simbol.
2. Cara kuantitatif
Pemetaan secara kuantitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kuantitatif ke atas
peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan besar
jumlah banyaknya unsur yang diwakilinya.
Data data yang disajikan dalam pemetaan tematik yang mempunyai secara kuantitatif
ini, berupa data-data yang mempunyai sifat absolut dan relatif.
2. Peta Sintesa
Peta Sintesa adalah peta yang menyajikan seluruh unsur-unsur yang satu sama lainnya
berhubungan erat dan bersifat kuantitatif. Unsur-unsur yang disajikan tidak
digambarkan berupa bentuk satu lembar peta.
Contoh : peta iklim, peta kehutanan, peta perkebunan, peta pertanian dan lain-lainnya.
Generalisasi kartografis dapat dicirikan secara umum sebagai produk suatu “image” peta
yang mudah dibaca dan tidak memberikan keraguan dan menggambarkan daerah tertentu
secara pasti. Generalisasi dalam kartografis tematik sebagai kelanjutan dari generalisasi
secara umum. Pada peta tematik, generalisasi umumnya dilakukan pada peta dasar
(sumber) dan pada data-data yang diperoleh atau dikumpulkan, kemudian yang
digeneralisasikan adalah unsur-unsur tertentu dan dianggap perlu sesuai dengan maksud
dan tujuan peta tersebut.
f. Macam Generalisasi
Macam Generalisasi dalam Kartografi tematik ada 2 yaitu :
1. Generalisasi Geometris adalah penyederhanaan bentuk, eksagerasi (perbesaran ) dari
unsur-unsur, dan pergeseran (displacement) dari unsur-unsur sebagai akibat dari
eksagerasi tadi. Generalisasi geometris murni, di sini hanya bentuk geometris dari
unsur-unsur yang berubah. Generalisasi geometris dilakukan bersamaan dengan
generalisasi konsep, misalnya : klasifikasi jalan, klasifikasi hutan, dan sebagainya.
Tugas kartografer dalam generalisasi diutamakan pada generalisasi geometris murni,
Tetapi dalam pemetaan topografi seorang kartografer juga melakukan generalisasi
geometris konsep.
2. Generalisasi konsep tidak dilakukan oleh kartografer melainkan oleh orang yang
mengetahui tentang subyek tersebut. Prosesnya terdiri dari klasifikasi dan kombinasi.
Contoh : untuk peta tanah (soil map) bila terdapat 20 macam kelas tanah akan
disederhanakan kelas tanahnya pada peta yang lebih kecil skalanya. Misalnya menjadi
8 kelas tanah yang ada hubungannya satu sama lainnya. Hal ini tentu saja hanya seorang
ahli tanah yang dapat mengerjakan.
REFERENSI