Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NI Made Dwi Jayanti

NIM : PEMASARAN STRATEGIK

Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini (mulai 2015), terjadi pergeseran pola
konsumsi masyarakat menuju leisure economy. Leisure economy ditunjukkan dari situasi yang
ada di masyarakat yang saat ini lebih tertarik menggunakan uangnya untuk kegiatan yang
memberikan pengalaman menyenangkan seperti liburan, santai, enjoy life dll. BPS pada tahun
2015 menggolongkan komponen yang termasuk leisure adalah hotel, restoran, rekreasi dan
kegiatan kebudayaan yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan ekonomi
leisure karena masyarakat mulai menyadari bahwa menikmati hidup dapat dilakukan bersamaan
dengan aktivitas ekonomi produktif. Aktivitas leisure sangat identik dengan aktivitas konsumsi.
Perkembangan Leisure economy di trigger oleh berkembangnya internet of thins (IoT) dan
digitalisasi. “Traveloka effect” menyebabkan disrupsi sehingga posisi travel agent sebagai
PERANTARA dalam kondisi “dying”. Yuswohady (2018) menjelaskan ada 4 alasan orang
tidak menggunakan travel agent: harga mahal, tidak perlu melakukan pemesanan, tidak ada
travel agent yang eksis dan lebih murah tanpa menggunakan travel agent.

Jika Anda adalah “KONSULTAN PEMASARAN” yang diminta oleh travel agent untuk
mengatasi penurunan bisnisnya, strategi apa yang saudara dapat sarankan?

Adapun strategi pemasaran yang saya sarankan yaitu sebagai berikut:

1. Tentukan segmen pasar di mana strategi pemasaran akan diarahkan


2. Harus diketahui apa yang menjadi perhatian, atau selera dari masyarakat calon
3. Perhatikan faktor-faktor yang dapat mendorong permintaan calon pelanggan, seperti
fasilitas yang ditawarkan, kemudahan, harga, dan pelayanan.

Setelah kita melakukan 3 (tiga) tahapan strategi pemasaran di atas, kemudian kita terapkan taktik
pemasaran yang pas agar menghasilkan tujuan yang diinginkan. Ada 7 taktik sederhana yang
bisa digunakan, yaitu:
1. Membangun networking atau jaringan dengan calon pelanggan dan perusahaan
pariwisata.
2. Membangun korespondensi dengan para pelanggan lama dan baru.
3. Penyebaran folder atau bahan-bahan sebagai referensi tentang perjalanan, baik yang
dikeluarkan oleh perusahaan sendiri maupun oleh perusahaan lain.
4. Ikut aktif dalam penyelenggaran event-event yang dapat digolongkan untuk memajukan
dunia kepariwisataan.
5. Mengatur keindahan kantor
6. Pemasangan advertensi/iklan di majalah, surat kabar, radio, dan internet.
7. Menyelenggarakan kontes dan sayembara.

Selain ke-7 cara tersebut, perusahaan bisa melakukan upaya-upaya kreatif untuk mendongkrak
penjualan. Misalnya dengan memanfaatkan media sosial, dan mengadakan event-event yang
melibatkan generasi milenial yang suka traveling.

https://manajemenkeuangan.net/pemasaran-agen-travel/

Anda mungkin juga menyukai