Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

NAMA : Estu Mulyaning Sumende


NIM : 19020025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL

2020

1.1 Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntahberlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga
menggganggukesehatan dan pekerjaan sehari – hari (Arief. B., 2009).
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminumsehingga berat
badannya sangat turun, turgor kulit berkurang , dieresis berkurangdan timbul asetonuri,
keadaan ini di sebut hiperemesis gravidarum (Sastrowinata,2004).
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidakterkendali selama
masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbanganelektrolit, atau defisiensi
nutrisi, dan kehilangan berat badan (Lowdermilk, 2004).
Jadi kesimpulan yang dapat penulis ambil, hiperemesis gravidarum adalahmual dan
muntah yang berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari – hariyang tidak
terkendali selama masa hamil yang menyebabkan dehidrasi,ketidakseimbangan elektrolit
atau defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan.

1.2 Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti
bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan kelainan
biokimia. Perubahan – perubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dansusunan saraf,
disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibatinanisi. Beberapa factor
predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan olehbeberapa penulis sebagai berikut:
1. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim : hidramnion, kehamilanganda,
estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa.
2. Faktor organik: masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahanmetabolik
akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi
3. Faktor psikologis: rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takutterhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibudan kehilangan
pekerjaan (Wiknjosastro, 2005).

1.3 Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntahpada hamil
muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidakseimbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat danlemak
habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidaksempurna
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asamhidroksi butirik dan
aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminumdan kehilangan karena
muntah menyebankan dehidrasi sehingga cairanekstraseluler dan plasma berkurang.
Natrium dan khlorida air kemih turun. Selainitu jug adapt menyebabkan
hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang.Kekurangan kalium sebagai akibat
dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewatginjal menambah frekuensi muntah –
muntah lebih banyak, dapat merusak hati danterjadilah lingkaran yang sulit
dipatahkan.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadirobekan
pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)dengan akibat
perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan danperdarahan dapat
berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakanoperatif
(Wiknjosastro, 2005).

1.4 Pathway

Kehamilan
Perubahan fisiologis perubahan psikologis

Hormon HCG dan estrogen krisis kurangnya informasi

Motilitas lambung dan usus ancaman kehilangan janin kurang pengetahuan

Kembung dan produksi gas cemas ansietas

Mual dan muntah nafsu makan menurun

Cairan elektrolit keluar kurangnya volume cairan BB turun

Turgor kulit menurun peningkatan suhu tubuh lemah

Kerusakan integritas kulit hipertermi intorelansi aktivitas

1.5 Manifestasi Klinis


Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis
gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini
dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarummenurut berat
ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan:
a. Tingkatan I: Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita,
ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada epigastrium. nadi meningkat sekitar 100 kali/menit dan tekanan darah sistolik
turun, turgor kulit mengurang, lidah mongering dan mata cekung.
b. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan
mata sedikit ikterik. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung,tensi turun,
hemokonsentrasi oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa
pernafasan, karena pempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
kencing.
c. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran makin
menurun hingga mencapai somnollen atau koma, terdapat ensefalopatiwerniche yang
ditandai dengan : nistagmus, diplopia, gangguan mental,kardiovaskuler ditandai
dengan: nadi kecil, tekanan darah menurun, dantemperature meningkat,
gastrointestinal ditandai dengan: ikterus makin berat,terdapat timbunan aseton yang
makin tinggi dengan bau yang makin tajam.Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan termasuk vitamin Bkompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati (Wiknjosastro,2005).

1.6 Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium darah, urine, dan elektrolit untuk memastikan pengidap


benar-benar mengalami hiperemesis gravidarum dan bukan kondisi lainnya.

2. Pencitraan dengan USG, untuk melihat kondisi janin dalam kandungan.


1.7 Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang makadiperlukan:
1.Obat – obatan;
Sedativa : Phenobarbital, Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B –kompleks,
Anti histamine : dramamin, avomin,
Anti emetik (pada keadaanlebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau
khlorpromasine. Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu
dikelola di rumah sakit
2.Isolasi;
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerahdanperedaran
udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokterdan perawat
yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntahberhenti pada
penderita mau makan. Tidak diberikan makanan atau minuman dan selama 24
jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan berkurang atau
hilang tanpa pengobatan.
3.Terapi psikologika;
perlu diyakinkan kepeda penderita bahwa penyakit dapatdisembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaanserta
menghilangkan masalah dan konflik.

4.cairan parenteral; cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein


denganglukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah
kaliumdan vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein
dapatdiberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita
tidakmuntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan
lambatlaun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada
umumnyagejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.

5.Menghentikan kehamilan;
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaanmedik dan psikiatrik,
manifestasi komplikasi organis adalah delirium,takikardi, ikterus, anuria dan
perdarahan dalam keadaan demikian perludipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan keadaan yang memerlukanpertimbangan gugur kandung
diantaranya:
a.Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen
sampaikoma, terjadi gangguan jiwa.
b.Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina,
kemunduranpenglihatan.
c.Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal
dalambentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi
meningkat,tekanan darah menurun. (Wiknjosastro, 2005).

1.8 Komplikasi
Ensefalopati Wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan
perubahanmental, serta payah hati dengan gejala timbulnya ikterus. (Arif, 2000).

1.9 Proses Keperawatan


a. Pengkajian fokus
1. Aktifitas istirahat; tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat(>100 kali
per menit)
2. Integritas ego; konflik interpersonalkeluarga, kesulitan ekonomi,perubahan persepsi
tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi; perubahan pada konsistensi, defekasi, peningkatan frekuensiberkemih
Urinalis ;peningkatan konsistensi urine.
d. Makanan/cairan; mual dan muntah yang berlebihan (4-8 minggu),
nyeriepigastrium, pengurangan berat badan (5-10 kg), membrane mukosamulut iritasi
dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgorkulit berkurang, mata
cekung dan lidah kering.
e.Pernafasan; frekuensi pernapasan meningkat.
f.Keamanan; suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuhdalam koma
g. Seksualitas; penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakanmaka
dilakukan abortus terapeutik.
h.Interaksisosial;perubahanstatuskesehatan/stressorkehamilan,perubahan peran,
respon anggota keluarga yang dapat bervariasiterhadap hospotalisasi dan sakit, system
pendukung yang kurang.
i.Pembelajaran dan penyuluhan; segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badab
normal, turgor kulit, lidah kering, adanyaaseton dalam urine.
b. Diagnosa keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
danasupan cairan yang tidak adequat
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekurangan asupan
makanan
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan


NOC NIC
1. Defisit volume cairan Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen
berhubungan dengan selama 2x24 jam maslah kekurangan volume cairan (4120):
kehilangan cairan akibat cairan dapat teratasi. 1.monitor asupan
vomitus danasupan Kriteria hasil : makanan dan
cairan yang tidak Status Nutrisi : asupan makanan dan cairan minuman yang
adekuat (00027) (1008) dikonsumsi
Kode indikator Sa st 2. dukung pasien
100801 Asupan 2 5 dan keluarga
makanan untuk membantu
secara dalam pemberian
oral makan
100802 Asupan 2 5 3.tingkatkan
cairan asupan oral
secara 4.tawarkan
oral makanan ringan
100804 Asupan 2 5 seperti buah
cairan buahan
intravena 5. kolaorasi dgn
tim kesehatan lain
1 : Berat dalam pemberian
2 : Cukup Berat cairan yang tepat.
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak Ada

2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukakn tindakan keperawatan 2x24 Manajemen


nutrisi kurang dari jam kecemasan pasien teratasi dengan kriteria nutrisi : 1100
kebutuhan berhubungan hasil : 1. Monitor
dengan kurang asupan Status Nutrisi: (1004) kalori dan
makanan kode Indikator SA ST makanan
Kode : 00002 100402 Asupan makanana 3 5 2. Tentukan
100408 Asupan cairan 3 5
100403 Energi 3 5 status gizi
dan
1 : Berat kemapuan
2 : Cukup Berat memenuhi
3 : Sedang kebutuhan
4 : Ringan gizi pasien
5 : Tidak Ada 3. Intruksikan
pasien
untuk
makan
sedikit
namun
sering
4. Anjurkan
keluarga
untuk
membawa
makanan
favorit
pasien
5. Kolaborasi
dengan ahli
gizi dan
tim
kesehatan
lain untuk
pemberian
obat dan
makanan.
3. Ansietas berhubungan Setelah dilakukakn tindakan keperawatan 2x24 Pengurangan
dengan krisis situasi jam kecemasan pasien teratasi dengan kriteria Kecemasan
(kurangnya hasil : (5820)
pengetahuan) 1. Gunakan
Kode : 00146 Tingkat rasa takut (1210) pendekatan
Kode Indikator SA ST yang tenang
121033 Ketakutan 3 5 dan
meyakinkan
121023 Wajah Tegang 3 5
2. Berikan objek
1 : Berat yang
2 : Cukup berat menunjukkan
3 : Sedang perasaan
4 : Ringan normal
5 : Tidak ada 3. Dorong
keluarga
mendampingi
klien dengan
caara yang
tepat
4. Dorong
verbalisasi
perasaan
persepsi dan
sensori
5. Berikan
aktivitas
pengganti
yang
bertujuan
untuk
mengurangi
kecemasan
Atur
penggunaan
obat-obatan

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, (2008).Konsep Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/108/jtptunimus-gdl-fitarianah-5363-2-babii.pdf

Manuaba, I. 2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta : EGC

Prawirohardjo S, Wiknjosastro H. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu


Kebidanan; Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta;2002;
hal. 275-280.

Sastrawinata, S. 2004. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi, Ed 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai