Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

M
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Keluarga Preklinik III

DISUSUN OLEH:
MARIA IRENE NGONGO
2016610050

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2019
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. M
2. Alamat dan telepon : 082245673924
3. Komposisi keluarga : Kepala keluarga

No. Nama Jenis Hub. Dengan KK Umur Pendidikan


kelamin
1 Ny. R P Istri 60 Thn SD
2 An. F L Anak 41 Thn SMA
3 An. U L Anak 38 Thn Mahasiswa
4 An. O L Anak 35 Thn SMA
5 An. P L Anak 33 Thn Tidak sekolah
6 An. Y L Anak 31 Thn D3
7 An. M L Anak 25 Thn S1
8 An. R P Anak 22 Thn Mahasiswa

Genogram:

Keterangan:

Laki-laki : klien :

Perempuan : tinggal serumah : ……………..

meningal : garis pernikahan :


4. Tipe keluarga
Tipe keluarga pada keluarga Tn. M adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari Bapak, Mama
dan Anak
5. Suku
Suku bangsa yang dianut oleh keluarga Tn, M adalah suku Bumalere, Loura, SBD, Sumba,
NTT. Tidak ada adat atau suku yang mempengaruhi pandangan keluarga terhadap pantanga
dalam makana
6. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn.M adalah agama Katolik
7. Status sosial keluarga
Penghasilan dan pengeluaran
 Pekerjan : Tn. M bekerja sebagai petani dan kaur desa.
 Besar rata-rata pendapatan/ bulan : Rp.1.000.000/bulan
 Besar pengeluaran rata-rata /bulan : Rp.1.200.000/bulan
 Pemenuhan dasar keluarga : seimbang dan sesuai
 Simpanan keluarga : pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan
sehingga tidak ada simpanan
 Penentu/pengatur : diatur oleh Ny. R sebagai ibu rumah tangga
8. Aktiitas rekreasi keluarga
 Kebiasaan tidur anggota keluarga dan Tn. M dilakukan 2x/hari, siang dan malam.
 Pola makan keluarga Tn. M dan keluarga makan 3x sehari, pagi, siang dan malam,
dengan nasi, sayur dan lauk pauk sesuai dengan ekonomi.
 Personal hygiene Tn. M dan keluarga ialah mandi 2 x sehari, mengunakan sabun, sikat
gigi 2x sehari pagi dan malam, dan menggunakan sampo saat kramas, kramas 2x
seminggu
 Rekerasi keluarga jarang dilakukan, karna sibuk bekerja dikebun
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. M adalah tahap perkembangan keluarga lanjut usia
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. M sudah dapat memenuhi tahap perkembangan keluarganya sesuai dengan
tahap perkembangan keluarganya saat ini
3. Riwayat keluarga inti
Tn. M mengeluh sering sakit pada persendian,dan juga pada bagian belakang (asam urat)
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga sebelumnya tidak ada yang memiliki penyakit yang sama.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Status rumah yang ditempati keluarga Tn. M adalah rumah milik sendiri. Dengan luas 5x7.
Rumah Tn. M memiliki 3 kamar/ruangan, ventilasi dan penerangan cukup, dengan
pemanfaatan ruang : 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, dan satu rumah dapur. Jarak toilet dan bak
air 20 meter. Tn. M menggunakan air bak, yang dibelih dari sumber mata air, tidak ada
tempat sampah (sampah langsung dibakar sendiri). Lingkungan tempat tinggal Tn. M cukup
bersih, jarak rumah dari jalan raya 60 meter.

Dena rumah

Teras rumah
Kamar 1

Ruang tamu
Kamar 2
Keterangan :
Jendela :

Pintu :

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tn. M tinggal didaerah pedesaan, tetanga yang ada disekitar sering menolong dan gotong
royong bersama. Warga sekitar sekitar sering melakukan katekes ( doa dan bimbingan iman
dalam agama katolik) dan doa bersama, serta melakukan kerja bakiti.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. M mulai menempati rumah itu selama 40 tahun sampai sekarang, keluarga Tn.
M kebanyakat berdekatan dan sering saling mengunjungi, dan Ny. R bekerja sebagai IRT.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. R mengikuti kegiatan doa dilingkungan warga, dan Tn. M juga membantu jika ada
pemilihan dan kerja bakti. Dan juga keluarga Tn. M akan membantu keluarga dan
masyarakat jika ada kegiatan/acara adat istiada.
5. Sistem pendukung keluarga
semua kondisi keluarga sehat-sehat, kecuali Tn. M dan Ny. R yang sering merasa nyeri sendi
dan pungung. anatara anggota keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain.
Keluarga Tn. M memiliki fasilitas seperti telefisi dan salon, tempat tidur yang aman, sumber
air bersih dan motor sebagai sarana transportasi. Untuk masalah kesehatan Tn. M memiliki
askes/KIS untuk layanan kesehatan.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. M keseharianya melakukan komunikasi dengan baik, baik secara langsung atau
tidak langsung, menggunakan bahasa indonesia dan bahasa loura/sumba. Jika dalam keadaan
emosi Tn. M akan meluapkan emosinya pada dengan marah namun masi positif. An. M dan
An. R sering menceritakan keseharian mereka.
2. Struktur kekuatan keluarga
Semua Keluarga Tn. M dan Ny. R masi tingal satu kecamatan, dan keluarga Tn. M dan Ny. R
akan meminta bantuan jika mengalami kesulitan
3. Struktur peran
Tn. M :
Peran formal : sebagai kaur desa dilingkungan desa.
Peran Informal : kepalah keluarga, suami dan bapak.
Ny. R :
Peran formal : sebagai anggota masyarakat
Peran informal: ibu rumah tangga, istri dan mama.
An. M :
Peran formal : sebagai anggota masyarakat dan guru
Peran informal: menjadi anak
An. R :
Peran formal : sebagai anggota masyarakat dan mahasiswa
Peran informal: menjadi anak
4. Nilai dan norma budaya
Tn. M menganut agama katolik dan norma serta adat istiadat dimasyarakat. Keluarga Tn. M
menaati peraturan yang ada didalam rumah, seperti anak perempuan tidak boleh keluar dari
rumah malam, kecuali dengan kakaknya dan anak-anak Tn. M waji meminta ijin ketika
keluar rumah. Tn. M juga mengajarkan pentingnya bersikap sopan, santu dan ramah kepada
orang lain. Apa bila ada keluarga yang sakit keluarga Tn. M mempercayai itu adalah cobaan
yang Tuhan berikan, agar keluarga lebih kuat. Selalu berusaha dan bersyukur terhadap
musiba yang di alami.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. M dan Ny. M selalu menyayangi dan perhatian terhadap anak-anaknya, dan
mendukung serta mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya selama
dalam batas wajar dan tidak melangar norma dan etika.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. M melakukan interaksi dengan sangat baik, saling mendukug, saling
ketergantungan dan bahu membahu. Tn. M memiliki peran yang besar dalam mengambil
keputusan, namun Tn. M tetap berlaku adil terhadap anggota keluarganya.
Angota keluarga masi meperhatikan dan menerapkan sopan santu dan etika yang diajarkan
kepada mereka dalam berprilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial
yang baik, keluarga aktif dalam masyarkat, disaat ada acara biasanya semua keluarga
berkumpul.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga Tn. M mengatakan tidak tau dan tidak mengerti terlalu dengan penyakit pada Tn.
M baik itu pengertian, penyebab, tanda dan gejala maupun pencegaha dan pengobatanya.
Ny. M mengatak selalu betanya pada petugas kesehtan dan keluarganya yang sebagai
perawat dan bidan, tentang sakit yang dialami oleh Tn. M .
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Keluaarga dan Tn. P paham mengenai sakiti yang dialaminya, dan berobat
kedokter/puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit
Tn. M mengatakan sakit pada area persendia dan kakinya, terutama bila terlalu kelelahan
dan mengkonsumsi daun singkong. Tn. M mengtakan jika mengalami sakit akan berobat
ke puskesmas/dokter, meminum obat serta istirahat dan meminta Ny. R memijit kakiya.
Ny. R mengtakan hanya melakukan kompres hangat dan memijit kaki Tn. M jika sakit.
d. Kemampuan keluarga memilihara lingkungan rumah
Keluarga menyadari pentingnya menjaga kebersihan rumahnya, dengan membersihkan
lingkungan rumah, menyapu dan menguras pembuangan air agar tidak bersarang nyamuk
dan penyakit lainya.
e. Kemampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat
Tn. M mengatakan sudah mengetahui fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat. Selama
ini Tn. M dan keluarga sering berobat ke puskesmas dan dokter. Dan keluarga percaya
pada informasi yang diberikan puskesmas.
3 reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. M dan Ny. R ada 7 orang, 6 orang laki-laki dan 1 orang
perempuan, satu anak laki-laki sudah meningeal dunia pada tahun2002. Anak perempuan Tn.
M masi mengalami nyeri saat menstruasi dan Ny. R sudah menapouse.
5.fungsi ekonomi
Tn. M mengatakan masi sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dari hasil
bertani, dan gajinya, dan masi berhutang untuk membiyayai uang kuliah anaknya.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek
Tn. M binggung saat sakit dia tidak bisa bekerja dikebun dan mengurus ternaknya
2. Stressor jangka panjang
Tn. M memikirkan biyaya untuk kuliah anaknya dan juga hutangnya
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Untuk sters jangka Pendek Tn. M mengkonsumsi obat dan beristirahat.
Untuk sters jangka panjang Tn. M berusaha membayar uang kuliah dan kebutuhan anaknya
dirantauan dengan menjual ternak, dan bekerja dikebun.
4. Strategi koping yang digunakan
Startegis koping yang digunakan oleh Tn. M dan Ny. R kurang baik, bila ada permasalahan
Tn. M akan mencari jalan keluanya sendiri, dan tidak memberitahu Ny. R dan anak-anak..
5. Strategi adapatasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan enta kekerasan verbal maupun fiski terhadap
anak dan istrinya.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Ny. R mengatakan kebutuhan keluarganya sudah terpenuhi karna setiap hari mengkonsumsi
sayuran dan lauk pauk yang sehat, seperti sayuran hijau, tempeh, tahu, ikan, daging dan telur dan
memasaknya sendiri.
VIII. HARAPAN KELUARGA
Tn. M berharap keluarganya sehat selalu, dilindungi oleh Tuhan yang Mahakuasa dimana pun
berada, dan akan-anak bisa sukses. Dan juga untuk petugas kesehatan untuk menolong siapa saja
tanpa memandang kaya atau miskin.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Nama Hasil Pemeriksaan Fisik
 TTV :
Tn. M TD: 120/80 mmHg, RR: 24x/m, N :80x/m, S : 37oC
 Kepalah :
Rambut hitam, beruban, ombak dan bersih
 Mata :
Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pengelihatan baik.
 Hidung :
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik
 Paru :
I: pengembangan paru simetris P: redup
P: vokal premitus sama A:vesikuler
 Abdomen :
I: simetris P: adanyeri tekan
A: Refluk P: Timpani
 Genetalia :
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
 Ekstermitas :
Pada ekstermitas atas tidak ada pembengkakan, tapi pada ekstermitas bawa nyeri
pada kaki, dan ada pembengkakan pada lutut.
Ny. R  TTV :
TD: 130/80 mmHg, RR 24x/m, N: 78x/m, S: 37,7oC
 Kepalah :
Rambut hitam, obak pajang, beruban dan bersih
 Mata :
Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,pengelihatan baik,
saat membaca menggunakan kacamata (-2).
 Hidung :
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik

 Paru :
Nama Hasil Pemeriksaan Fisik
I: pengembangan paru simetris P: redup
P: vokal premitus sama A:vesikuler
 Abdomen :
I: simetris P: tidak ada nyeri tekan
A: Refluk P: Timpani
 Genetalia :
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
 Ekstermitas :
Pada ekstermitas atas tidak ada pembengkakan, tapi pada ekstermitas bawa nyeri
pada kaki, dan ada pembengkakan pada lutut.
An. M  TTV :
TD: 110/90mmHg, RR: 22x/m, N: 82x/m, S:36,8 oC
 Kepalah :
Rambut hitam, berombak, pendek obak dan bersih
 Mata :
Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pengelihatan baik.
 Hidung :
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik
 Paru :
I: pengembangan paru simetris P: redup
P: vokal premitus sama A:vesikuler
 Abdomen :
I: simetris P: tidak ada nyeri tekan
A: Refluk P: Timpani
 Genetalia :
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
 Ekatermitas :
Pada ekstermitas atas dan bawa tidak ada pembengkakan dan pergerakan aktif
An. R  TTV :
TD: 120/80mmHg, RR 22x/m, N: 84x/m, S: 37,4 oC
 Mata :
Nama Hasil Pemeriksaan Fisik
Kedua mata simsteris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pengelihatan
buram, menggunakan kacamata (-1,75)
 Hidung :
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik
 Paru :
I: pengembangan paru simetris P: redup
P: vokal premitus sama A:vesikuler
 Abdomen :
I: simetris P: tidak ada nyeri tekan
A: Refluk P: Timpani
 Genetalia :
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
 Ekatermitas :
Pada ekstermitas atas dan bawa tidak ada pembengkakan dan pergerakan aktif

FORMAT ANALISA DATA


No Data Penunjang Problem Etiologi
.
1. Data subjektif: Ketidakefektifan Ketidak mampuan
 Tn. M mengatakan tidak tau dan tidak mengerti manajemen kesehatan keluarga mengenal
terlalu dengan penyakit pada Tn. M baik itu masalah kesehtan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala maupun keluarga
pencegaha dan pengobatanya.
Data Objektif:
 Keluarga Tidak mampu menjelaskan sakit yang
dialami oleh Tn. M
 Ny. R mengatak selalu betanya pada petugas
kesehtan dan keluarganya yang sebagai perawat
dan bidan, tentang sakit yang dialami oleh Tn.
M.

2. Data Subjektif :
 Jika dalam keadaan emosi Tn. M akan Koping tidak efektif Ketidakmampuan
meluapkan emosinya dengan marah namun masi keluarga menagani
positif. koping
 Startegis koping yang digunakan oleh Tn. M dan
Ny. R kurang baik, bila ada permasalahan Tn.
M akan mencari jalan keluanya sendiri, dan
tidak memberitahu Ny. R dan anak-anak.

Data Objektif :
 An. M mengatakan orang tuanya tidak pernah
membicarakan masalah dengannya. Dan
terkadang Tn. M marah-marah kepada Ny. R ,
karena capeh berkerja.
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Tanggal Muncul Diagnosa Keperawatan


1. 10 Mei 2020 Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kurangnya pengetahuan tetang
penyakit

2. 10 Mei 2020 Koping tidak efektif b.d kurangnya keterbukaan

SKALA MENENTUKAN PRIORITAS

Kriteria Bobot Perhit Skor Pembenaran


Sifat Masalah: 1 (skor/angka 3 3/3x1= 1
a. Aktual tertinggi) x bobot 2 Kurang mengetahui tentang
b. Resiko penanganan penyakit
1
c. Potensial
Kemungkinan masalah (skor/angka 1/2x2=1
dapat diubah: tertinggi) x bobot 2 Tn. M mengatakan minum obat
a. Mudah seluruhnya 2 1 dan dikompres hangat pada kaki
b. Sebagian 0 saat sakit
c. Tidak dapat
Potensial masalah dapat (skor/angka 3/3x1=1
dicegah: tertinggi) x bobot 3 Masalah penyakit reumatik
a. Tinggi 1 2 dapat diatasi oleh keluarga
b. Cukup 1
c. Rendah
Menonjolnya masalah: (skor/angka 2/2x1=1
a. Dirasakan dan tertinggi) x bobot Keluarga menanggapi penyakit
2
segera ditangani asam urat ini menganggu
b. Dirasakan tapi tidak 1 aktifitas Tn. M
1
perlu segera
ditangani
0
c. Tidak dirasakan
Total Skor 4
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Data SDKI SLKI SIKI
Kode diagnosis Kode Hasil Kode intervensi
Data D.011 Manajemen L.1210 Manajemen kesehatan keluarga 1.1347 Dukungan keluarga merencanakan perawatan
pendukung 6 kesehatan 5  Kemampuan menjelaskan 7 Tindakan :
masalah kesehatan tidak masalah kesehatan yang dialami Obsevasi
keluarga efektif (2)  Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
 Aktivitas keluarga mengatasi tentang kesehatan.
masalah kesehatan tepat (3)  Identifikasi konsekuensi tidak melakukan
 Tidakkan untuk mengurangi tindakan bersama keluarga.
faktor resiko (3)  Indentifikasi sumber-sumber yang dimiliki
 Verbalisasi kesulitan keluarga
menjalankan perawatan yang  Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan
ditetapkan (2) keluarga
 Gejala penyakit anggota Terapeutik
keluarga (4)  Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang
mendukung upaya kesehatan
 Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam
keluarga
 Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara
optimal
Edukasi
 Informasi fasilitasi kesehatan yang ada
dilingkungan keluarga.
 Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
 Ajarkan cara perawatan yang bias dilakukan
keluarga

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Data SDKI SLKI SIKI
Kode diagnosis Kode Hasil Kode intervensi
Data D.0096 Koping tidak L.09086 Staus koping 1.09312 Promosi koping
 Kemampuan memenuhi peran
penduku efektif Tindakan :
sesuai usia (3)
ng Obsevasi
 Perilaku koping adaptif (3)
masalah  Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
 Verbalisasi kemampuan
keluarga panjang sesuai tujuan
mengatasi masalah (2)
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Verbalisasi pengakuan masalah
 Identifikasi sumber daya yang tersedia
(2)
untuk memenuhi tujuan
 Verbalisasi kelemahan diri
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
perilaku asertif (3)
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran
 Partisipasi social (5)
dan hubungan
 Tanggung jawab diri (5)
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Orientasi realitas (4)
 Identifikasi kebutuhan dan keinginan
 Minat mengikuti
terhadap dukungan sosial
perawatan/pengobatan (4)
Terapeutik
 Kemampuan membina hubungan
 Diskusi perubahan peran yang dialami
(4)
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan.
 Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
 Diskusi untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri.
 Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
 Motivasi untuk menentukan motivasi yang
realistis
 Tinjau kembali kemampuan pengambilan
keputusan
Edukasi
 Anjurakan menajlin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika
perluh
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan cara memecahkan masalah secara
konstruktif

Anda mungkin juga menyukai