Disusun oleh
Nim : 20174202028
TAHUN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa beristikomah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar disegala bidang sehingga menjadi
rahmatin lil alamin. Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikan
khusus, yang menjadi identitas dari hakekat atau jati diri persyarikan Muhammadiyah.
utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SwT, di mana kesejahteraan, kebaikan dan
kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan ta’at kepada Allah.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-
satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan
harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-nya, bergerak
membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas ada beberapa masalah
1. Amal Usaha
C. Tujuan Penulis
Usaha Muhammadiyah !
D. Manfaat Penulis
Sesuatu usaha yang telah dilakukan harus dapat memberikan manfaat baik untuk
diri sendiri maupun untuk orang lain. Demikian halnya pada penulisan makalah ini sangat
Amal Usaha
2. Bidang Da’wah
Dalam da’wahnya, Muhammadiyah selalu menekankan amar ma’ruf nahi
munkar (menyeru kepada perbuatan yang benar lagi baik dan mencegah segala bentuk
kemungkaran) di lingkungan masyarakat, beraqidah dan mengajak kepada aqidah
Islam, dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Untuk
menyamakan gerak langkah dalam da’wah, para da’i Muhammadiyah berpedoman
pada putusan tarjih sebagai hasil proses analisis dalam menetapkan hukum dengan
menetapkan dalil yang lebih kuat (rajih), lebih tepat analogi dan lebih kuat
mashlahatnya. Putusan tarjih itu dihasilkan oleh Majelis Tarjih yaitu lembaga ijtihad
jama‘i (organisatoris) di lingkungan Muhammadiyah yang anggotanya terdiri dari
orang-orang yang memiliki kompetensi ushuliyyah dan ilmiah dalam bidangnya
masing-masing.
pembagian zakat fitrah dan maal kepada fakir miskin dan asnaf yang lain Pendirian
panti asuhan, panti miskin, panti jompo, Pendirian, Balai kesehatan, poliklinik, Rumah
sakit Ibu dan Anak dan Rumah Sakit Umum Pendampingan terhadap masyarakat kelas
dhu’afa agar dapat mandiri Untuk mengelola amal-amal usaha tersebut,dibentuk majelis
Penangulangan Bencana
4. Bidang Pendidikan
Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah adalah pendidikan yang berorientasi
kepada dua hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah/pesantren.
Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal
usaha berupa : Sekolah-sekolah umum modern yang mengajarkan keagamaan,
Mendirikan madrasah/pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum/modern
dan Mendirikan perguruan tinggi
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid dan
bukan organisasi ataupun partai politik serta juga bukan bagian dari partai politik.
Muhammadyah mempunyai sikap yang sangat peduli dan ikut bertanggung jawab dalam
majelis dan Lembaga : Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia, Lembaga Hikmah dan
Kebijakan Publik
jiwa setiap amal usahanya. Terkait dengan amal usaha di bidang lain, baik pendidikan,
kemasyarakatan, kenegaraan, dan lain-lain, kesemuanya tidak terpisah dari jiwa, dasar,
dan semangat keagamaan. Di antara usahanya adalah untuk membentuk Majelis Tarjih
pada 1927, lembaga yang menghimpun ulama dalam Muhammadiyah yang secara
kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah. Amal Usaha di bidang ini meliputi
Untuk menjalankan amal usaha di bidang ini dibentuk majelis dan lembaga
Keuangan
sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu, sehingga semua bentuk
dengan bukti kepemilikan yang sah menurut hukum yang berlaku. Karena itu, setiap
pimpinan dan pengelola amal usaha Muhammadiyah di berbagai bidang dan tingkatan
sebagai amanat umat yang harus ditunaikan dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik-
baiknya.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan
persyarikatan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian pimpinan amal usaha
dalam mengelola amal usahanya harus tunduk kepada kebijaksanaan Persyarikatan dan
tidak menjadikan amal usaha itu terkesan sebagai milik pribadi atau keluarga, yang akan
mempunyai keahlian tertentu di bidang amal usaha tersebut, karena itu status
keanggotaan dan komitmen pada misi Muhammadiyah menjadi sangat penting bagi
pimpinan tersebut agar yang bersangkutan memahami secara tepat tentang fungsi amal
usaha tersebut bagi Persyarikatan dan bukan semata-mata sebagai pencari nafkah yang
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus dapat memahami peran dan tugas
maka pimpinan akan selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh
kesungguhan. Pengembangan ini menjadi sangat penting agar amal usaha senantiasa
Sebagai amal usaha yang bisa menghasilkan keuntungan, maka pimpinan amal
sesuai ketentuan yang berlaku) yang disertai dengan sikap amanah dan tanggungjawab
akan kewajibannya. Untuk itu setiap pimpinan persyarikatan hendaknya membuat tata
aturan yang jelas dan tegas mengenai gaji tersebut dengan dasar kemampuan dan
keadilan.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah berkewajiban melaporkan pengelolaan
amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya, khususnya dalam hal keuangan/kekayaan
kepada pimpinan Persyarikatan secara bertanggung jawab dan bersedia untuk diaudit
Islami dalam amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dan menjadikan amal usaha
yang dipimpinnya sebagai salah satu alat da'wah maka tentu saja usaha ini menjadi
kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama.Sebagai karyawan dari amal usaha
kesejahteraan dan memperoleh hak-hak lain yang layak tanpa terjebak pada rasa
sesama, menghormati hak-hak sesama, dan memiliki kepedulian social yang tinggi
yang harmonis (persaudaraan dan kasih sayang) tanpa mengurangi ketegasan dan
kajian Al-Quran dan As-Sunnah , dan bentuk-bentuk ibadah dan mu'amalah lainnya
yang tertanam kuat dan menyatu dalam seluruh kegiatan amal usaha Muhammadiyah.
Pamrih rame ing gaweatau Sedikit Bicara Banyak Bekerja” Sebagai bentuk realisasi
tuntunan Islam dalam bentuk kerja nyata, Sebagai wadah atau sarana peribadatan
bagiwarga Muhammadiyah.
BAB III
KESIMPULAN
A. Penutup
Sebagai sebuah gerakan Islam yang lahir pada tahun 1912 Masehi dan kini hampir
memasuki usia 100 tahun, telah banyak yang dilakukan oleh Muhammadiyah bagi
masyarakat dan bangsa Indonesia secara luas. Sehingga harus diakui bahwa
Muhammadiyah memiliki kontribusi dan perhatian yang cukup besar dalam dinamika
kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah untuk
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. Persyarikatan Muhammadiyah telah menempuh berbagai usaha
meliputi bidang dakwah, sosial, pendidikan, ekonomi, politik, dan sebagainya, yang
secara operasional dilaksanakan melalui berbagai institusi organisasi seperti majelis,
badan, dan amal usaha yang didirikannya.
B. Saran
Sebagai bagian dari warga muhammadiyah tentunya kita harus mengetahui dan
memhami segala bentuk amal usaha dari Muhammadiyah itu sendiri agar kita mengetahui
sejau mana perkembangan Muhammadiyah dan seberapa besar pengaruh Muhammadiyah
dalam kehidupan bangsa Indonesia.