Anda di halaman 1dari 12

METODE SQ3R

SQ3R merupakan metode yang sangat baik untuk membaca secara intensif dan rasional. Metode SQ3R
yang di kembangkan oleh  Prof.Francis P.Robinson, guru besar psikologi dari Ohio State Unifersity sejak
tahun 1941. Istilah syrtabaku (survey, tanya, baca, katakan, ulang) diperkenalkan oleh Nurhadi (1989) .
Metode ini lebih tepat di perlukan untuk keperluan studi. Karena itu metode ini di rancang menurut
jenjang yang memungkinkan siswa untuk belajar sistematis,dan efisien.

Membaca Efektif dengan SQ3R


Ada banyak metode membaca yang ditawarkan ilmuwan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas
salah satunya yakni metode SQ3R. Metoda SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan membangun
gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu
bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.

Membaca dengan metoda SQ3R terdiri atas lima tahapan proses yaitu :
1. Survey atau meninjau
2. Question atau bertanya
3. Read atau membaca
4. Recite atau menuturkan
5. Review atau mengulang

Berikut penjelasan Lima Tahap Metode SQ3R

1. SURVEY

Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan
perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. Apa yang ditinjau?

Baca Judul Hal ini dapat membantu untuk memfokuskan pada topik bab.

Baca Pendahuluan Memberikan orientasi dari pengarang mengenai hal-hal penting dalam bab. Baca
kepala judul/subbab Memberikan gambaran mengenai kerangka pemikiran.
Perhatikan grafik, diagram Adanya grafik, diagram dan gambar ditujukan untuk memberikan informasi
penting sebagai tambahan atas teks
Perhatikan alat Bantu baca Termasuk huruf miring, definisi, pertanyaan di akhir bab yang
ditujukan untuk membantu pemahaman dan mengingat.

2. QUESTION

Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala judul/sub bab yang biasanya
dicetak tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per satu dan ubah kepala judul ini jadi beberapa
pertanyaan.

Tulislah pertanyaan-pertanyaan itu pada suatu kolom dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom
sisanya untuk jawaban yang diperoleh selama membaca. Misalkan kita membaca buku tentang “Belajar
di SMA” dan kepala judulnya adalah “Manfaatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahmu”.
Pertanyaan yang dapat kita mundulkan adalah “Mengapa kita harus memanfaatkan kegiatan
ekstrakurikuler?” dan “Bagaimana caranya kita bisa ikut terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler?”.

3. READ

Dengan membaca, kita mulai mengisi informasi ke dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat pada
proses Survey. Bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum kita
menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang kita buat pada
Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan dengan kata-kata sendiri di kertas yang pada 2/3
kolom yang disiapkan.

Ingat, Jangan Membaca di Tempat Tidur !!

4. RECITE

Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan proses Recite
ini kita bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang dibaca. Proses ini dilakukan
setelah kita menyelesaikan suatu subbab.

Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum
membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.

5. Review

Review membantu kita untuk meyempurnakan kerangka pemikiran dalam suatu bab dan membangun
daya ingat kita untuk bahan pada bab tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang
seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif
adalah dengan menjelaskan kepada orang lain.
Etika terhadap Guru

Supaya menjadi murid yang berbakti kepada guru dan berakhlak mulia, maka perlu diperhatikan
etikanya, yaitu seorang murid terhadap gurunya, diantaranya adalah :

1. Mendengarkan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan perhatian penuh.

Dengan demikian si murid dapat memperoleh pemahaman yang benar. Juga guru tidak capek karena
murid cepat mengerti.

2. Dihadapan guru hendaknya bersikap rendah hati

Sebab murid yang beradab dan rendah hati akan mendapat ilmu yang bermanfaat. Selain itu, hendaknya
engkau selalu berhati-hati , tidak menantang dan membangkang selama pelajaran yang di sampaikan
oleh sang guru tidak bertentangan dengan syari’ah dan aqidah.

3. Berdiri untuk memberi penghormatan pada sang guru.

Dalam suatu majlis, ketika guru datang sebaiknya berdiri untuk menyambut kedatangannya. Jangan
duduk sampai ia mengizinkan duduk. Setelah itu duduklah di hadapannya dengan sopan, dan tidak
mendahului guru didalam pembicaraan, atau bahkan memutuskan penbicaraannya.

4. Ajukan pertanyaan dengan perkataan yang lembut.

Jika tidak mengerti suatu masalah yang diajarkan guru, maka hendaknya mengjukan pertanyaan
kepadanya dengan perkataan yang lemah lembut dan jelas, agar guru mengerti apa yang ditanyakan.

5. Jawablah pertanyaan guru dengan baik.

Jika guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang baru disampaikan, maka jawablah
pertanyaannya dengan baik. Jangan mendahului menjawab jika guru bertanya kepada orang lain, karena
sikap yang demikian itu menunjukkkan kesombongan dan adab yang rendah, seakan-akan dirimu
merasa paling pandai.

6. Berilah salam kepada sang guru setiap kali bertemu.

Hendaknya mendahului memberikan salam dan menjabat tangannya setiap kali bertemu sang guru,
serta menghadapinya dengan wajah ceria penuh senyum.

7. Menjenguk guru yang sakit.

Jika guru sedang sakit maka segeralah dijenguk , tanyakan tentang kesehatannya, dan do’akan agar dia
cepat sembuh.

8. Bermusyawarah dengan guru.

Jika menghadapi urusan-urusan yang sulit untuk di atasi sendiri maka hendaknya bermusyawarah
dengan guru.
9. Mendengarkan nasehat-nasehat guru dengan baik.

Apabila yang disampaikan itu tidak sesuai dengan kata hati, atau tidak sesuai dengan kenyataan yang
dihadapi, maka sampaikanlah keberatan itu denga tutur bahasa yang baik, agar tidak menyinggung
perasaannya.

10. Jangan memanggil gurumu dengan namanya.

Karena itu merupakan perbuatan yang tidak sopan serta tidak punya rasa hormat kepada sang guru.

11. Jangan berjalan didepannya.

Berjalan didepan guru itu menujukkan ketidak sopanan, serta berbau takabbur, sepertinya ia lebihmulia
dari pada gurunya.

12. Jangan engkau duduki tempat duduknya.

Maksudnya tempat duduk yang sering dipakai duduk saat dia mengajar.

13. Jangan banyak berbicara dengannya, serta jangan menyebarkan rahasianya.

Murid yang menyebarkan rahasia atau aib gurunya sama dengan melecehkan kehormatan sang guru
dan merobek kepercayaannya.

14. Jangan berdusta kepada guru.

Katakana apa adanya jika ia bertanya sesuatu, meskipun itu terasa pahit. Murid yang berani berdusta
kepada gurunya, maka ia akan lebih berani lagi berdusta kepada orang lain. Inilah awal yang tidak baik
bagi pertumbuhan jiwa seseorang.

15. Jangan marah jika ditegur guru.

Ketika guru menegur atau menasihati janganlah marah, tetapi hendaknya bersikap diam dan
mengucapkan trima kasih. Atas teguran atau nasehatnya. Hal itu menunjukkan bahwa sang guru sangat
menyayangi, dia tidak ingin muridnya terjerumus dalam kesalahan atau perbuatan dosa.

16. Hindari berburuk sangka kepada gurumu.

Karena berburuk sangka terhadap guru merupakan perbuatan yang tercela. Sebab ia lebih mengetahui
apa yang dilakukannya.

17. Jangan menganggap teguran guru itu adalah suatu kebencian.

Sebab teguran guru itu bertanda ia menyayangi muridnya, sehingga ia perlu mengingatkann muridnya
agar tidak terjerumus pada perbuatan munkar dan tercela.

18. Do’akan guru yang meninggal dunia.


Jika mendapat kabar kalau guru telah meninggal dunia, maka do’akanlah dia agar kebaikkannya dibalas
oleh Allah SWT dengan berlipat ganda.

Nasehat ini hendaknya engkau jalani, Insya Allah engkau akan menjadi murid yang shalih dan
bermanfaat ilmu mu.
Layanan Konseling itu Mengasikkan, dengan adanya  layanan Konseling kalian tidak perlu hawatir lagi
dengan kesulitan yang kalian hadapi, kalian bisa melakukan layanan Konseling dengan guru BK yg kalian
inginkan. Layanan Konseling adalah kegiatan atau aktivitas yang dirancang oleh konselor untuk
membantu semua siswa dalam upaya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin yang secara
utuh melibatkan konselor, pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, staf administrasi, orang tua dan
masyarakat. so… Jangan takut dengan guru BK ya, karena…

BK Adalah Sahabat Siswa 


Psikotes, Perlu Apa Nggak Sih?

 Pendidikan merupakan upaya peningkatan keunggulan Sumber Daya Manusia yang paling efektif,
dengan pendidikan yang unggul yang diselenggarakan dalam satuan pendidikan yang ungul diharapkan
mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul untuk berkembang maju dan bersaing pada
tingkat regional, nasional dan global dimana di dalamnya anak dapat tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang memiliki karakter dan prestasi unggulan, sesuai dengan potensi yang disemai oleh
Sang Pencipta di dalam dirinya.

Dengan keunggulan yang demikian, anak diharapkan tidak saja mampu meraih prestasi terbaik di
sekolah dan di pendidikan lanjutan, melainkan juga berhasil meraih karir gemilang di dunia kerja,
dan memberi banyak manfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Setidaknya ada 4 (empat) potensi dasar yang menopang keberhasilan anak, yakni potensi kecerdasan,
kepribadian, minat bakat, dan pola belajar anak. Agar dapat secara efektif mengembangkan anak
menjadi anak unggulan, empat potensi dasar tersebut seyogyanya diketahui oleh orang tua dan guru
sejak dini.

Dengan mengetahui potensi dasar yang dimiliki anak, maka orang tua dan guru dapat terhindar
dari kesalahan dalam membina, mengarahkan dan mengasuh anak, sehingga anak tidak sampai salah
asuh atau salah jurusan dalam perencanaan individualnya, yang sangat berpotensi menyebabkan anak
tidak berprestasi dan tidak dapat berkembang secara optimal selama dalam proses pendidikan,
atau kebingungan dalam mencari pekerjaan (menganggur) atau memilih pekerjaan yang sesuai
dengan Passion  setelah menyelesaikan pendidikan lanjutan.

Untuk mengetahui potensi kecerdasan, bakat minat serta pola belajar anak, perlu dilakukan penelusuran
secara ilmiah melalui kegiatan psikotes. Dari hasil psikotes, sekolah, orang tua dan guru sejak dini dapat
memastikan bahwa Perencanaan Individual anak sudah dilakukan dengan baik karena anak diasuh
dengan pola yang tepat, berada di lingkungan yang tepat, sekolah lanjutan yang tepat, dan pada
jurusan yang tepat sesuai dengan minat dan bakatnya dan belajar sesuai dengan pola belajarnya.

 Pola belajar  atau gaya belajar berhubungan dengan cara anak belajar, serta cara belajar yang disukai.
Anak pada umumnya akan sulit memproses informasi dalam satu cara yang dirasa tidak nyaman bagi
mereka. Anak memiliki kebutuhan belajar sendiri, belajar dengan cara yang berbeda, serta memproses
informasi dengan cara yang berbeda.

Anak-anak yang demikianlah, pada waktunya akan menorehkan prestasi gemilang di sekolah lanjutan
ataupun perguruan-perguruan tinggi favorit, dan sukses menjalani karir-karir unggulan. Keberhasilan itu,
tidak saja akan mengharumkan nama sekolah, melainkan lebih dari pada itu, mampu mempercepat
tercapainya kemajuan, keunggulan dan kesejahteraan daerah dan bangsa di masa depan.
Psikotes Intelligensi
Intelligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional,
dan menghadapi lingkungan secara efektif. Dalam dunia pendidikan dan pengajaran
masalah intelligensi merupakan salah satu masalah pokok. Berhasil atau tidaknya
belajar seseorang sangat dipengaruhi intelligensi. Oleh sebab itu, perlu
dialakukan psikotes intelligensi untuk melihat tingkat kecerdasan anak agar orang tua
dan guru bisa membantu mengarahkan proses belajar anak sesuai dengan
kapasitasnya. Psikotes Intelligensi siswa ditujukan bagi siswa sekolah mulai TK, SD,
SMP, hingga SMA.
Aspek yang diungkap
1TK
 Pengetahuan Umum
 Pemahaman
 Kemampuan Berhitung
 Logika Abstrak
 ketepatan Persepsi
 Perbendaharaan Kata
 Sistematika Kerja
 Kemampuan Inteligen
 Kematangan Emosi
 Kematangan Sosial

2SD
 Penalaran/ Abstraksi
 Logika
 Pemahaman
 Kecepatan
 Ketelitian
 Konsentrasi
 Motivasi Berprestasi
 Kematangan Emosi
 Kemandirian
 Percaya Diri
 Inisiatif dan Kreativitas
 Penyesuaian Diri
 Kerjasama

3SMP
 Intelegensi
 Logika Abstrak
 Kemampuan Teknik Pasti
 Pemahaman Masalah
 Kemampuan Bahasa
 Konsentrasi
 Kecepatan Menyelesaikan Tugas
 Ketelitian Menyelesaikan Tugas
 Ketahanan Menyelesaikan Tugas
 Motivasi Berprestasi
 Kematangan Emosi
 Kemandirian
 Percaya Diri
 Inisiatif dan Kreativitas
 Penyesuaian Diri
 Kerjasama
 Kreativitas

4SMA


Intelegensi
 Logika Abstrak
 Kemampuan Teknik Pasti
 Pemahaman Masalah
 Kemampuan Bahasa
 Konsentrasi
 Kecepatan Menyelesaikan Tugas
 Ketelitian Menyelesaikan Tugas
 Ketahanan Menyelesaikan Tugas
 Motivasi Berprestasi
 Kematangan Emosi
 Kemandirian
 Percaya Diri
 Inisiatif dan Kreativitas
 Penyesuaian Diri
 Kerjasama
 Kreativitas

Psikotes Penjurusan

Setiap jurusan perlu ditunjang oleh kualitas kepribadian tertentu. Mengetahui level
ketelitian, daya tahan terhadap stres, stabilitas emosi, kemampuan beradaptasi,
motivasi, dan kecepatan kerja akan membantu menentukan jurusan yang tepat.
Disinilah peran Psikotes Penjurusan agar saat masuk ke sekolah lanjutan bisa memilih
jurusan yang tepat, sesuai minat dan bakatnya. Tes penjurusan diperuntukkan terutama
bagi siswa-siswi sekolah SMP dan SMA.

Psikotes Minat Kerja/Karier


Setiap manusia mempunyai bakat dan potensi yang unik yaitu kombinasi dari 10 aspek
kecerdasannya yang terdiri atas kecerdasaan verbal, numerik, figural, logika, daya
ingat, dan yang lainnya. Dengan mengetahui aspek kercerdasan yang menjadi
kekuatannya maka murid/mahasiswa akan dapat memilih jurusan kuliah yang sesuai
dengan potensinya, sehingga setelah menyelesaikan jenjang pendidikan, siswa yang
hendak memasuki dunia kerja agar bisa memilih bidang kerja atau profesi sesuai
dengan karakter dan potensi dirinya.

Psikotes Potensi Anak

Tes potensi anak ditujukan bagi anak mulai dari TK hingga SMA untuk mengukur
tingkat kecerdasan, mengenali potensi diri dan kepribadian siswa, agar dapat
mengarahkan pengembangan potensiya. Selain itu juga untuk mengenali kelemahan
dan kelebihan masing-masing aspek psikologis siswa.
Selamat Datang Di Sistem Informasi e  -Konseling SMP Negeri 1 Baturetno

"Memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh Siswa adalah tanggung jawab Kami"

e-konseling (konsultasi secara online) adalah layanan konsultasi berbasis online yang disediakan oleh
Guru BK SMP Negeri 1 Baturetno, setiap siswa tidak harus datang ke SMP Negeri 1 Baturetno atau
berhadapan langsung dengan guru BK untuk berkonsultasi atau koordinasi mengenai permasalahan.

Maksud dan tujuan layanan e-konseling ini adalah untuk meningkatkan pelayanan konseling serta
memberikan penyelesaian terkait permasalahan yang dihadapi oleh siswa.

Point dalam pembentukan e-Konseling ini adalah :

Memberikan Kemudahan

Aplikasi ini diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan siswa di manapun

Layanan Interaktif

Aplikasi ini mendukung pelayanan interaktif dengan respons yang cepat

Meningkatnya Kualitas Pelayanan

Peningkatan Pelayanan diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa

Tepat Sasaran

Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan mudah dan tepat

Anda mungkin juga menyukai