Dokumen
Dokumen
OLEH :
SUMATERA UTARA
2020
KATA PENGANTAR
Puji rahmat syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan critical
book dengan buku “ untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran TILDA di
Universitas Negeri Medan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga saya berterimakasih kepada Ibu . selaku Dosen mata kuliah yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut sebelum
membelinya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan critical book yang telah penulis buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang semptanpa saran yang
membangun.
Medan,15-10- 2020
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
IDENTITAS BUKU...........................................................................................................3-4
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. . LATAR BELAKANG..................................................................................5
B. .MANFAAT CBR...........................................................................................5
C. .TUJUAN CBR................................................................................................5
2
A. IDENTITAS BUKU UTAMA
Penerbit : Spinger
ISBN : 36420211174
3
B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING
Penerbit : Spinger
ISBN : 3540726942
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
RINGKASAN
A. WIRED
Secara umum, fungsi utama kabel dalam jaringan yaitu sebagai media transimisi yang
memiliki peran untuk mempercepat penyampaian informasi berupa pesan. Setiap jenis
kabel memiliki keunggulannya di bidangnya masing masing. Seperti Kabel tembaga
yang seringkali digunakan untuk penghubung pada jaringan Ethernet dan telepon.
Sementara Kabel koaksial sering kali digunakan pada radio dan televisi. Sedangkan,
kabel serat optik (optical fibers) umumnya digunakan sebagai media penghubung
jaringan internet bawah laut (underwater lines) yang merupakan sebuah media
transmisi antar benua yang terpisahkan oleh samudera.
Secara bahasa Wired network jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Wired dari
kata Wire yang berarti kawat merupakan kabel penghubung yang saat ini banyak
digunakan, sementara Network berarti Jaringan, atau lebih tepatnya jaringan komputer.
Seperti yang kita ketahui “Kawat” merupakan istilah yang mengacu pada media fisik
yang terdiri dari kabel.Secara umum Definisi Wired Network adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menyatakan transmisi jaringan dengan menggunakan kabel. Media ini
tentunya memiliki keterbatasan jangkauan yang bisa disalurkan. Bayangkan saja, kita
harus menggunakan kabel yang pastinya membutuhkan tempat ekstra. Sehingga
teknologi wired network sekarang ini masih dianggap tidak terlalu efisien dan tidak
optimal. Media transmisi data jenis yang satu ini lebih terfokus dan terarah di satu
tujuan. Hingga transmisi atau pengantaran data yang disalurkan akan terjadi lebih
cepat. Biasanya, sistem yang satu ini digunakan agar bisa mengantarkantransmisi data
lokal. Jenis kabel yang sering dipakai untuk jenis transmisi data ini biasanya : fiber
optic, twisted pair maupun coaxial.
Adapun macam jenis kabel dari wired yaitu Kabel Koaksial,twisted pair dan Serat optik
1.Kabel koaksial
Dalam sejarahnya kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside. Kabel koaksial
merupakan kabel yang terdiri dari 2 buah konduktor, yaitu terletak pada bagian tengah
yang terbuat dari sebuah tembaga keras yang dilapisi dengan menggunakan isolator
dan melingkar pada luar isolator pertama serta tertutup oleh isolator bagian luar. Kabel
koaksial ini memiliki tiga bagian utama, yang diantaranya adalah pelindung paling luar,
pelindung berupa suatu anyaman tembaga, serta sebuah isolator plastik.
6
2. Twisted Pair
Kabel tembaga terbagi menjadi dua yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded
Twisted Pair (STP). Keduanya memiliki perbedaan dengan adanya pelindung dan tidak
adanya pelindung yang terdapat pada bagian inti konduktornya, kabel ini dipuntir
dengan tujuan untuk mengurangi gangguan dari kabel di sekitarnya.Dapat dilihat
bahwa Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan susunan yang berbeda-beda di
setiap incinya. Semakin rapat susunan tersebut, maka tingkat transimisi tinggi dan
harganya semakin mahal.
3. Serat optik
Kabel fiber optik merupakan media kabel yang memiliki harga paling mahal dan
mempunyai tingkat transmisi data yang sangat baik serta tertinggi. Kabel ini sering
digunakan dalam komunikasi jarak jauh serta tidak pernah terpengaruh oleh adanya
medan elektromagnetik. Hal tersebut karena serat optik menggunakan pulsa cahaya
yang dihasilkan dari laser atau dioda injeksi untuk proses mengirimkan data.
7
B. WIRELESS
Wireless adalah jika dari arti katanya dapat diartikan “tanpa kabel”, yaitu melakukan
suatu hubungan telekomunikasi menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai
pengganti media kabel. Saat ini teknologi wireless sudah berkembang pesat, buktinya
dapat dilihat dapat dilihat dengan semakin banyaknya yang menggunakan telepon
sellular, selain itu berkembang juga teknologi wireless yang dipakai untuk mengakses
internet.
8
Produk dari produsen yang berbeda-beda kadang tidak kompatibel/cocok.
Kualitas sinyalnya dipengaruhi oleh keadaan udara maupun cuaca, artinya
kualitas dari koneksinya saat cuaca bagus akan berbeda, saat kualitas koneksi
cuaca buruk (kalau dipakai diluar gedung/ruangan) dan dipengaruhi juga oleh
batas-batas dinding gedung atau ruangan.
Mahal dalam investasinya, kalau dibanding dengan menggunakan media kabel.
Kemungkinan penyadapan koneksinya lebih besar terjadi, jika dibandingkan
dengan menggunakan media kabel.
1. Persamaan wired network dan wireless network
9
BAB III
PEMBAHASAN
Topik
Buku 1
Pada buku pertama menjelaskan definisi dari wired dan wireless secara general dan
khusu s menjelaskan tentang konsep dari wired dan wireless, bagaimana prinsip kerja
kedua jaringan tersebut, Dan memberikan gambaran atau contoh dari wired dan
wireless dengan baik dan sangat jelas dibandingkan buku ke-2 karna buku Lebih baru
dan sudah di perbaharui dari buku sebelumnya(buku ke-2) dan buku ini juga
menjelaskan kelebihan dan kekurangan masing masing jaringan wired dan wireless.
Buku 2
Pada buku kedua, sebenarnya Hampir sama dengan buku pertama karena ditis oleh
penis yang sama hanya saja buku pertama lebih menggunakan bahasa yang lebih efektif
dan mudah dimengerti karena keluaran terbaru dan lebih Baru. Semuanya jelas
membahas tentang wired dan wireless
Sampul
Buku 1
Pada buku 1 menggunakan sampul yang sama dengan buku keluaran sebelumnya
sehinga tidak ada perubahan sampul sehingga kurang menarik.
Buku 2
Pada buku ini sampul nya menarik dan juga mengunakan warna yang hidup yaitu
merah tetapo tidak ada animasi pada covernya .
Bahasa
Buku 1
Pada buku pertama menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan juga efektif,
kalimat yang disampaikan sangat sederhana sehingga siswa lebih mudah memahami,
dan saya rasa karena revisi dari buku sebelumnya jadi penggunaan bahasanya menjadi
lebih baik.
Buku 2
Pada buku kedua juga memiliki tatanan bahasa yang baik, dan mudah dimengerti oleh
para siswa.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critikal
book merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi
materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat
direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.
Buku teknologi informasi dan komunikasi serta media digital sudah memiliki
sistematika penggunaan bahasa, dan kedalaman materi yang cocok untuk diajarkan. Hal
tersebut didapat setelah mengadakan pembandingan dengan Meskipun demikian buku
tersebut juga memiliki beberapa kelemahan yang membuat buku ini menjadi tidak
sempurna.
B Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik. Untuk saran bisa
berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan critical buku yang di jelaskan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Akyildiz, I.F., Su, W., Sankarasubramaniam, Y., Cayirci, E.: Wireless Sensor Networks: A
Survey. Computer Networks 38(4), 393–422 (2002)
2. Kredo, K., Mohapatra, P.: Medium Access Control in Wireless Sensor Networks.
Computer Networks 51(4), 961–994 (2007)
3. Chen, D., Varshney, P.K.: QoS Support in Wireless Sensor Networks: A Survey. In:
Proceedings of the International Conference on Wireless Networks (ICWN 2004),
pp. 227–233 (2004)
4. Lin, X.Z., Zhou, J.J., Mu, C.D.: Collective Real-Time QoS in Wireless Sensor
Networks. In: Proceedings of the International Conference on Wireless
Communications, Networking and Mobile Computing (WiCOM 2006), pp. 1–4 (2006)
5. IEEE Std 802.11. Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical
Layer (PHY) Specifications. ANSI/IEEE Std 802.11, 1999 Edition (revised, 2003)
6. Ye, W., Heidemann, J., Estrin, D.: Medium Access Control with Coordinated
Adaptive Sleeping for Wireless Sensor Networks. IEEE/ACM Transactions on
Networking 12(3), 493–506 (2004)
7. IEEE Std 802.15.4. Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical
Layer (PHY) Specifications for low-rate wireless personal area networks. IEEE Std
802.15.4, 2003 Edition (revised, 2006)
8. Polastre, J., Hill, J., Culler, D.: Versatile Low Power Media Access for Wireless Sensor
Networks. In: Proceedings of the 2nd International Conference on Embedded
Networked Sensor Systems, pp. 95–107. ACM Press, New York (2004)
9. Paek, K.J., Kim, J., Song, U.S., Hwang, C.S.: Priority-Based Medium Access Control
Protocol for Providing QoS in Wireless Sensor Networks. IEICE Transactions
12