Anda di halaman 1dari 8

MODEL PEMBELAJARAN driblling BOLA FUTSAL BERBASIS PERMAINAN KECIL

PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SD BUDDHI KOTA TANGERANG

ALLAN YUSUF HAKKINEN

1601617219

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI

Sps Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian

Tugas mata kuiah seminar persiapan skrisi

FAKULTAS ILMU OLAHRAGA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN DRIBLING BOLA FUTSAL DALAM


OLAHRAGA FUTSAL BERBASIS PERMAINAN KECIL PADA SISWA
EKSTRAKURIKULER SD BUDHHI KOTA TANGERANG

Abstrak Penelitin ini didasari oleh pentingnya perkembangan dalam kemampuan , kemampuan dribbling
ini harus di tunjang dengan pembelajaran ekstrakurikuler di sekolah. Dilihat dari kemampuan Dribling
siswa di SD Budhhi Kota Tangerang terdapat masalah gerakan control bola futsal dimana siswa
melakukan dribbling dan mendribbling dengan tidak benar terutama saat mengayunkan kaki dan
pandangan yang tidak fokus kedepan karna di anggap gerakan dribbling adalah gerakan yang mudah
untuk dilakukan sehingga sering kali siswa tidak fokus dan bosan ketika melakukan pembelajaran
dribbling Peneliti membuat model pembelajaran dribbling berbasis permainan kecil yang bertujuan untuk
membuat siswa lebih tertarik dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa ekstrakurikuler
futsal dalam melakukan pembelajaran dribbling penelitian dilakukan dengan mencari informasi,
melakukan observasi dan juga wawancara kepada pelatih terlebih dahulu untuk mengetahui masalah yang
ada pada pembelajaran control dribbling. maka peneliti membuat 20 model pembelajaran yang layak
kemudian divalidasi oleh 3 orang ahli, masing-masing ahli pembelajaran, pelath bola futsal dan
permainan. Kemudian model pembelajaran di uji cobakan pada siswa ekstrakurikuler judo kelas 4 sampai
kelas 6 di SD Budhhi Kota Tangerang dan teknik analisa data menggunakan validitas ahli. Hasil akhir
adalah bahwa model pembelajaran dribbling berbasis permainan kecil layak dan efektif digunakan untuk
siswa ekstrakurikuler bola futsal SD Budhhi Kota Tangerang.

Kata Kunci : Model Pembelajaran mendribbling, Ekstrakurikuler


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat dan rahmat serta karunia-nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. Sps ini

dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam kegiatan belajar dalam matakuliah sps

dengan judul “Model pembelajaran mendribbling bola dalam olahraga bola futsal

berbasis permainan kecil pada siswa ekstrakulikuler SD Budhhi Kota Tangerang.”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Dr. Johansyah Lubis M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Olahraga Universitas

Negeri Jakarta, dan sebagai Dosen, sps selasa 10.00 sd selesai

2. Eva yulianti, M.Pd Selaku Dosen pengganti sps

3. Sony handoko Selaku Pelatih bola futsal

4. Bowo Catur Setyo S.Pd selaku Kepala sekolah SD Budhhi Kota Tangerang yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian kepada siswa ekstrakurikuler judo

5. Sahabat-sahabat terbaik penulis, teman, keluarga dan orang yang tersayang penulis yang

selalu mendorong dan mendukung untuk menyelesaikan skripsi ini

6. Serta pihak-pihak lain yang turut membantu yang tidak bisa kami sebut satu persatu
Dan seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Olahraga Univeritas Negeri Jakarta yang

telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis. Akhirnya tidak lupa penulis ucapkan

penghargaan dan terima kasih kepada kedua Orang Tuaku Bapak Ruslan dan Ibu Tri yang

selalu sabar dan memberikan dukungan serta doa dan memotivasi untuk menyelesaikan Spsi

ini. Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga

terselesaikan skripsi ini selain balasan dari ALLAH SWT.

Kota tanggerang,20 oktober 2020

Allan yusuf hakkinen


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Pengertian Futsal Futsal

diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani saat Piala Dunia
digelar di Uruguay. Olahraga baru itu dinamai futebol de salao (bahasa Portugis) atau futbol sala
(bahasa Sepanyol) yang maknanya sama, yakni sepakbola ruangan. Dari kedua bahasa itu
muncullah singkatan yang lebih mendunia, yaitu futsal. Permainan ini sekarang dimainkan
dibawah perlindungan Federation Internationale de Football Association (FIFA) di seluruh
dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan Internasional pertama diadakan pada tahun 1965 dan Paraguay menjuarai piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan
hingga tahun 1979 dan semua gelar juara disapu bersih oleh Berazil. Kejuaraan Dunia Futsal
pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggotanya bergabung dengan FIFA pada
tahun 1989) di Sao Paulo, Brazil, tahun 1982, berakhirnya dengan Berazil diposisi pertama.
Tahun ke dua Berazil berhasil menjuarai lagi di Spanyol tahun 1985, dan tahun ketiga Berazil
harus kalah dengan Paraguay di Australia tahun 1988. Seiring berkembangnya futsal diberbagai
negara, di Indonesia sendiri futsal mulai secara umum dimainkan pada tahun 2000-an. Namun,
belakangan ini futsal telah menjadi fenomena bagi banyak kalangan

khususnya di daerah perkotaan. Lahan yang semakin sempit di perkotaan, menjadi kendala
tersendiri bagi para penggemar bola untuk dapat bermain bola. Menariknya futsal sampai hampir
dimainkan oleh semua tingkatan usia. Mulai dari anak-anak, dewasa, bahkan orang tua (bapak-
bapak), walau hanya sekedar untuk mencari keringat. Tidak kalah juga di pedesaan yang
memainkan olahraga futsal tetapi kebanyakan kaum dewasa dan anak-anak terutama yang masih
sekolah karena futsal sangatlah bergengsi di tingkat sekolah. Kompetisi futsal resmi tingkat
nasional di Indonesia mulai diadakan pada tahun 2008 oleh Badan Futsal Nasional (BFN),
lembaga yang khusus didirikan oleh PSSI untuk mengelola Futsal di Indonesia. Indonesia Futsal
League (IFL) diikuti tujuh klub futsal seluruh indonesia, yaitu Electronik Futsal PLN, Biangbola
Futsal Club, Pelindo II FC, My Futsal, SWAP, Mastrans

Futsal adalah permaianan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing tim
beranggotakan lima orang dengan tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
manipulasi bola dan kaki (Kurniawan, 2011:104).
Futsal merupakan salah satu cabang olahraga bola besar yang hampir sama dengan sepak bola.
Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima pemain setiap tim berbeda dengan sepak bola
konvensional yang permainnya berjumlah sebelas orang setiap tim. Perlu diketahui bahwa dalam
sepakbola pengertian fisik yang memadai dibagi mejnadi 4 bagian : Agility, Power, Speed, dan
Endurance. Futsal itu sendiri sangat berguna dalam meningkatkan endurance, speed, dan agilitas
pemain. Saat bermain futsal, pemain dituntut untuk bergerak maju-mundur, ke kiri-kanan dengan
begitu cepat (agilitas). Permainan berjalan dengan cepat dimana semua pemain dituntut untuk
selalu terlibat baik saat menyerang maupun saat bertahan. Dengan demikian endurance pemain
diasah dengan baik. Karakteristik olahraga futsal adalah membutuhkan daya tahan kecepatan,
daya tahan, kekuatan, dan kelincahan dalam waktu yang relatif lama.

Futsal adalah permainan yang cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir
tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antar pemain
lewat passing yang akurat, bukan hanya untuk melewati lawan. Ini disebabkan dalam permainan
futsal pemain selalu berangkat dengan falsafah 100% ball possesion. Akan tetapi, melalui timing
dan positioning yang tepat, bola dari lawan akan direbut kembali.

Akan tetapi,dalam kurun 1 tahun futsal di sd budhi dharma belakangan ini mengalami menurun

Pada penyelenggaraan kejuaraan Futsal Budhi expho Futsal Championship febuary 2019 se kota
tanggerang raya di lapangan futsal budhi dharma kota tanggerang, team futsal budhi dharma
hanya memperoleh peringkat ke 5 kalah pada seperempat final Pada 2018 Tim Futsal Budhi
berhasil meraih juara pertama dikejuaraan Piala kota tanggerang cup di Gor Pembangunan jaya.
Kelemahan pemain yang lebih mencolok selain dari mental yaitu menurunnya kemampuan fisik
endurance (daya tahan) maupun tingkat kebugaran pemain pada saat bertanding yang disebabkan
porsi latihan fisik tidak dilakukan secara intensif. Dikarenakan kurangnya waktu latihan dan
pemain

Restu Kusumah Winata, 2016PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES 3V3 KOMBINASI
DRIBBLING TERHADAP PENINGKATANKEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKULIKULER
FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia
A. Fokus penelitian

Agar tidak terjadi penyimpangan hasil penelitian, maka permasalahan dalam penelitian

ini perlu dibatasi. Maka fokus penelitian ini untuk mengembangkan Model pembelajaran

dribbling bola futsal berbasis permainan kecil dalam olahraga judo.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang akan dikembangkan pada penelitian ini,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini “Bagaimanakah Model pembelajaran dribbling

bola fustsal berbasis permainan kecil dalam olahraga bola ?

C. Kegunaan penelitian

1. Memberikan wahana baru dalam proses kegiatan latihan, sehingga tidak merasa jenuh.

2. Memberikan variasi model dalam melakukan dribbling bola futsal dalam olahraga bola

berbasis permainan kecil khusus nya dengan keadaan fun game.

3. Menjadi pilihan referensi bagi para pelatih untuk memperluas pengetahuan dalam

menerapkan berbagai macam permainan kecil khususnya mendribbling bola futsal

dalam olahraga.

4. Memberikan banyak pilihan model latihan dribbling bola yang berbasis permainan

kecil di tujukan pada setrategi menyerang.

5. Dapat menjadi taktik khusus untuk meraih kemenangan pada saat pertandingan yang

cepat.

Anda mungkin juga menyukai