Anda di halaman 1dari 21

INSTRUMENTASI GEOFISIKA

(Tugas 2)

Oleh
Fidella Rili
1615051012

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
1. Pengertian Op-AMP
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang
terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-
inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat
ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada
operasional amplifier (Op-Amp). Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara
lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok
bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, dimana
rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang peranan penting. Pada dasarnya
operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki
2 input dan 1 output.

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif
dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan
penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan
umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.

Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam


atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut
sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp) merupakan
komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam
bentuk IC dan memiliki simbol sebagai berikut :

Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan


nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input
bernilai sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan
nilai input keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan output.
Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input.
Sebagai penguat operasional ideal, operasional amplifier (Op-Amp) memiliki
karakteristik sebagai berikut :
 Impedansi Input (Zi) besar = ∞ 
 Impedansi Output (Z0) kecil= 0 
 Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞ 
 Band Width respon frekuensi lebar = ∞ 
 V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1
 Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak tergantung temperatur /
suhu.
Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkin dapat dicapai
dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk membuat Op
Amp yang memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas. Karena itu
sebuah Op Amp yang baik harus memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal.
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu tentang kondisi-kondisi ideal dari Op Amp.

Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang
memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp seperti yang telah dimaklumi ada
yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop
gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp
LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki
karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini
membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur
(infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif)
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan
yang terukur (finite). Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga,
sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan
praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi
ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat
kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden
rule, yaitu :

Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+
= v- )
Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian
op-amp.
Diagram Blok Op-AMP
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat
diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser
level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat
push-pull kelas B. Gambar berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri
dari beberapa bagian tersebut.

Sedangkan simbol op-amp adalah seperti pada gambar dibawah dengan 2 input, non-
inverting (+) dan input inverting (-).

Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak juga
op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-
amp pada gambar 2 (b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah
resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output
dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open
loop dan nilai idealnya tak terhingga.

Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-
amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap
pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya
dikenal MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari
Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan
desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.
Rangkaian Dasar Operasional Amplifier (Op-Amp) Penguat Diferensial

Pada penguat diferensial diatas terdapat dua sinyal masukan (input) yaitu V1 dan V2.
Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan identik (Vid = 0), maka keluaran Vod =
0. Hal ini disebabkan karena IB1 = IB2 sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu
tegangan keluaran (VC1 dan VC2) harganya sama sehingga Vod = 0. 

Apabila terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga
IC1 berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar
penguatan Transistor. 

Untuk memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial


(cascade). Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat
diferensial tingkatan berikutnya. Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah
hasil kali antara penguatan penguat diferensial pertama (Vd1) dan penguatan penguat
diferensial kedua (Vd2). 

Mode operasi dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) dapat diset dalam
beberapa mode penguatan sebagai berikut :

Mode Loop Terbuka


Pada mode loop terbuka besarnya penguatan tegangan adalah tak berhingga (∞),
sehingga besarnya tegangan output hampir dan bisa dikatakan mendekati Vcc.
Expresi matematika pada penguat operasional mode loop terbuka adalah :

Sehingga tegangan output ≈ Vcc.


Mode Loop Tertutup 
Pada mode loop tertutup besarnya penguatan tegangan (Av) adalah besar tetapi tidak
mecapai nilai maksimalnya dan dapat dituliskan sebagai berikut.

Mode Penguatan TerkendaliPada mode operasi penguatan terkendali besarnya


penguatan dari operasional amplifier (Op-Amp) dapat ditentukan dari nilai resistansi
feedback dan input. Sehingga nilai penguatan tegangan (Av) pada mode operasi ini
dapat dituliskan sebgai berikut.

Sehingga besarnya tegangan output adalah :

Mode Penguatan 1
Mode operasi penguatan 1 pada operasional amplifier (Op-Amp) sering disebut
dengan istilah buffer (penyangga). Hal ini karena pada mode ini tidak terjadi
penguatan tegangan (Av) bernilai 1. Konfigurasi ini berfungsi untuk memperkuat arus
sinyal sehingga tidak drop pada saat diberikan beban terhadap sinyal input. Besarnya
tegangan output (Vout) sama dengan tegangan input (Vin) karena penguatan tegangan
(Av) operasional amplifier (Op-Amp) bernilai 1.

Macam-Macam Aplikasi dari Op-AMP


Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai jenis
sirkuit listrik. Di bawah ini ada beberapa penggunaan umum dari penguat operasional
dalam contoh sirkuit :

1. Penguat Pembalik ( Inverting amplifier )


Inverting amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada tanda
minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa lebih
kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0.2 , -0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif. Rumus
nya :
Rangkaian dari Inverting adalah seperti gambar berikut :

2. Penguat Tak pembalik (Non Inverting Amplifier )


Penguat Non Inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat inverting,dimana
Input dimasukkan pada input non inverting sehingga polaritas output akan sama
dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya
Rfeedback dan Rinput.

sehingga persamaan menjadi :

Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif.
Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :
3. Komparator (rangkaian pembanding )
Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkanpenguatan terbuka (open-loop
gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional khusus
yang memang difungsikan semata-mata untuk penggunaan ini dan agak berbeda dari
penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan komparator .

Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk


menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi. di mana Vs adalah tegangan catu daya
dan penguat operasional beroperasi di antara + Vs dan −Vs.)

Berikut gambar rangkaian dari Komparator :


4. Buffer
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil outputnya.
Dalam
hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1.
Rangkaiannya seperti pada gambar berikut ini.

Nilai R yang terpasang gunanya untuk membatasi arus yang di keluarkan. Besar
nilainya tergantung
dari indikasi dari komponennya, biasanya tidak dipasang alias arus dimaksimalkan
sesuai dengan kemampuan op-ampnya.

5. Adder / Penjumlah
Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah yang dasar
rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya adalah
dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting.Rangkaian penjumlah
dengan menggunakan non inverting sangat suah dilakukan karena tegangan yang
diparalel akan menjadi tegangan terkecil yang ada, sehingga susah terjadi proses
penjumlahan. 

6. Subtractor / Pengurang
Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan memanfaatkan
masukan non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit ada perubahan.
Rangkaian ini bisa terdiri 3 macam yaitu :

a. Rangkaian dengan 1 op-amp


Rangkaian pengurang dengan 1 op-amp ini memanfaatkan kaki inverting dan kaki
noninverting.

b. Rangkaian dengan 2 op-amp


Rangkaian pengurang dengan 2 op-amp tidak jauh berbeda dengan satu opamp,
yaitu salah satu
input dikuatkan dulu kemudian dimasukkan ke rangkaian pengurang

c. Rangkaian dengan 3 op-amp

7. Differensiator
Mendiferensiasikan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu dengan persamaan :

di mana   dan  adalah fungsi dari waktu.

Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara
mengganti kapasitor dengan induktor, namun tidak dilakukan karena harga induktor
yang mahal dan bentuknya yang besar. Diferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis
pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif.
8. Penguat Integrator (Integrator Amplifier )
Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu, dengan persamaan :

 di mana   adalah waktu dan   adalah tegangan keluaran pada  .

Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat
digunakan untuk rangkaian tapis aktif.

2. Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)

Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh
Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting
Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya
disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup.
Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang
dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan.

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik


sebagai berikut

 Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)


 Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
 Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
 Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
 Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
 Karakteristik tidak berubah dengan suhu

EFEK-EFEK NONIDEAL
Analisis dari rangkaian op amp dengan respons nonideal dilakukan dengan
memperhatikan parameter-parameter berikut:
1. Impedansi input berhingga. Op amp yang sebenarnya mempunyai impedansi
input dan, sebagai konsekuensi, tegangan berhingga dan arus melalui terminal
input.
2. Impedansi output tidak nol. Op amp yang sebenarnya mempunyai impedansi
output tidak nol, meskipun impedansi output rendah ini khsusunya hanya
beberapa ohm.
 
Dalam aplikasi modern efek nonideal ini dapat diabaikan dalam desian rangkaian op
amp. Contohnya, anggap rangkaian dari Gambar 2.13b dimana impedansi berhingga
dan gain dari op amp adalah sudah termasuk. Kita dapat menggunakan analisis
rangkaian standar umtuk menemukan hubungan antara tegangan input dan output
untuk rangkaian ini. Penjumlahan arus pada titik penjumlan diberikan
 
I1 + I2 + Is = 0
 
Kemudian, masing-masing arus dapat diidentifikasi dalam kaitannya dengan
parameter-parameter rangkaian untuk memberikan
 

3. Mikroprosesor adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagai


otak/pengolah utama dalam sebuah sistem komputer. Mikroprosesor merupakan hasil
dari pertumbuhan semikonduktor. Prosesor adalah chip yang sering disebut
“Microprosessor” yang sekarang ukurannya sudah mencapai gigahertz. Ukuran
tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi.
Merk prosesor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM,
IDT, dan Intel. Pertama kali Mikroprosesor dikenalkan pada tahun 1971 oleh Intel
Corp, yaitu Mikroprosesor Intel 4004 yang mempunyai arsitektur 4 bit. Dengan
penambahan beberapa peripheral (memori, piranti I/O, dsb) Mikroprosesor 4004 di
ubah menjadi komputer kecil oleh intel. Kemudian mikroprosesor ini di kembangkan
lagi menjadi 8080 (berasitektur 8bit), 8085, dan kemudian 8086 (berasitektur 16bit).
Microprocessor 4004 Intel meluncurkan mikroprosesor pertama di dunia, 4-bit 4004,
yang didesain oleh Federico Faggin. Microprocessor 4004.Processor di awali pada
tahun 1971 dimana intel mengeluarkan processor pertamanya yang di pakai pada
mesin penghitung buscom. Ini adalah penemuan yang memulai memasukan system
cerdas kedalam mesin.

4. Mikroprosesor
Mikroprosess adalah CPU (Central Processing Unit) yang didesain dalam satu chip,
didalamnya terdapat sebuah sistem dan rangkaian yang terintegrasi serta mengandung
ALU (Arithmetic Logic Unit), CU (Control Unit) dan register, sehingga
memungkinkan untuk melakukan logika aritmatika, mengontrol serta mengolah
informasi atau data dengan proses yang paling sederhana sampai yang rumit
sekalipun.

Mikrokomputer
Mikrokomputer adalah sebuah interkoneksi antara CPU, memori utama dan
antarmuka (interface) dengan menggunakan sistem interkoneksi bus. sebuah alat bisa
disebut sebagai mikrokomputer apabila sebuah mikroprosesor bersatu menjadi sebuah
kumputer kecil dengan alat pendukungnya seperti I/O peripheral, memory, circuit
board.

Mikrokontroller
Mikrokontroller adalah semua komponen penyusun mikrokomputer yang
dikumpulkan menjadi satu dalam satu chip silikon yang didalamnya terkandung
sistem interkoneksi antara mikroprosessor, RAM, ROM, I/O dan lainnya.
5. Secara fisik mikroprosesor memiliki beberapa saluran masukan maupun keluaran
yang digunakan untuk sambungan dengan komponen-komponen pendukung sistem
mikroprosesor. Saluran-saluran tersebut dikelompokkan sebagai berikut:
 Bus saluran Alamat (Address Bus)
 Bus saluran Data (Data Bus)
 Bus saluran Kendali (Control Bus)
Secara blok diagram saluran-saluran yang terdapat pada mikroprosesor Z80 dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gambar Saluran-saluran Mikroprosesor


Address Bus
Saluran alamat (address bus) diperlukan untuk menentukan suatu lokasi alamat
memori maupun lokasi alamat dari perangkat input/output (Input Output Interface)
yang selalu digunakan dalam suatu sistem mikroprosesor itu sendiri, sebab jumlah
saluran yang ada langsung menentukan banyaknya alamat memori (kapasitas memori)
yang dapat ditanganinya. Pada awal pengembangannya, mikroprosesor buatan Intel
dengan tipe 8008 hanya meiliki empat buah saluran alamat, sehingga total alamat
memori yang dapat ditanganinya sebanyak 16384 alamat.

Memori Address
Pada mikroprosesor buatan Zilog dengan tipe Z80 juga memiliki kapasitas memori
sebesar 64 kbyte. Pada saat sekarang sebuah mikroprosesor sudah mampu menangani
memori lebih besar dari 1 Giga byte. Untuk menentukan jumlah total alamat/kapasitas
memori yang dapat ditangani oleh suatu mikroprosesor adalah dengan cara
menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah total alamat = 20 dimana n = jumlah saluran alamat. Jadi misalkan suatu
mikroprosesor memiliki jumlah penyemat 16 saluran, maka kapasitas total alamat
memori yang dapat ditangani oleh mikroprosesor tersebut adalah 216 = 65536 byte,
sedangkan untuk mencari jumlah saluran dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Jumlah saluran alamat = 2log jumlah total memori
Penyemat saluran alamat pada suatu mikroprosesor pada umumnya diberi tanda
dengan huruf A, oleh karena jumlah saluran alamat ada 16 buah dan masing-masing
saluran memilki bobot yang berbeda, maka saluran alamat yang berbobot paling
rendah (least significant bit, LSB) diberi tanda A0 dan selanjutnya urut hingga saluran
terakhir yang memiliki bobot terbesar (most significant bit, MSB) diberi tanda A15.
dengan demikian saluran alamat yang terdapat pada mikroprosesor tipe Z80 yang
berjumlah 16 buah saluran, masing-masing diberi tanda A0, A1, A2, A3, A4, A5,
A6, .........................A15. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blok berikut:

Gambar Diagram koneksi address bus dengan perangkat I/O


Bobot nilai pada masing-masing saluran alamat dapat ditentukan dengan cara
menggunakan seperti menentukan bobot nilai posisi bit yang terdapat pada sistem
bilangan biner.

A0 bobotnya = 20 = 1 alamat
A1 bobotnya = 21 = 2 alamat
A2 bobotnya = 22 = 4 alamat
A3 bobotnya = 23 = 8 alamat
A4 bobotnya = 24 = 16 alamat
A5 bobotnya = 25 = 32 alamat
A6 bobotnya = 26 = 64 alamat
A7 bobotnya = 27 = 128 alamat
A8 bobotnya = 28 = 256 alamat
A9 bobotnya = 29 = 512 alamat
A10 bobotnya = 210 = 1024 alamat
A11 bobotnya = 211 = 2048 alamat
A12 bobotnya = 212 = 4096 alamat
A13 bobotnya = 213 = 8192 alamat
A14 bobotnya = 214 = 16384 alamat
A15 bobotnya = 215 = 32768 alamat
Jumlah total adalah = 65535 + alamat 0 = 65536 alamat. Dengan demikian nomor
alamat pada mikroprosesor Z80 dengan menggunakan besaran sistem bilangan
desimal adalah dari alamat 0 sampai dengan 65535.
Dari uraian diatas dapat digunakan untuk menentukan lokasi suatu alamat memori
ataupun alamat perangkat input output yang akan disambungkan pada sebuah
mikroprosesor. Pengalamatan pada sebuah mikroprosesor umumnya dengan
mengaktifkan jalur alamat dengan memberikan suatu instruksi yang mampu
mengkondisikan logika yang sesuai dengan besaran kode biner sebanyak 16 bit.
Untuk mempersingkat serta untuk mempermudah penandaan nomor alamat awal
sampai dengan akhir adalah dengan cara menggunakan kode hexadesimal. Dengan
demikian alamat untuk CPU Z80 terdiri dari 0000 sampai dengan FFFF. Keuntungan
menggunakan kode hexadesimal adalah kemudahannya untuk diubah kembali dalam
kode biner atau sebaliknya.
I/O Address
Selain terdapat alamat-alamat yang dapat digunakan untuk menghubungi perangkat
ingatan, pada CPU Z80 juga memiliki alamat-alamat yang digunakan untuk keperluan
penanganan perangkat-perangkat I/O sebanyak 256 alamat. Sebagaimana pengaturan
alamat pada sistem ingatan, maka alamat I/O ditangani oleh address bus bagian bawah
(A0 sampai A7) sebanyak 8 saluran.

Data Bus
Data bus (saluran data) diperlukan sebagai jalan masukan atau keluaran data yang
berfungsi sebagai instruksi atau penyerta instruksi antara perangkat ingatan dan
perangkat I/O dengan CPU. Untuk mikroprosesor Z80 memiliki 8 buah saluran data
(D0- D7) atau 8 bit data. Sifat dari saluran data adalah dua arah (bidirectional), jadi
arahnya dapat bolak-balik antara mikroprosesor dengan perangkat ingatan maupun
perangkat masukan keluaran.
Control Bus
Saluran kendali (Control Bus) digunakan untuk melakukan pengendalian terhadap
komponen-komponen pendukung dalam sistem mikroprosesor. Semua aktifitas lalu
lintas data maupun pengambilan instruksi ke perangkat ingatan, perangkat keluaran
masukan dan lain-lainnya diatur dan dikendalikan lewat saluran kendali tersebut. Pada
mikroprosesor saluran-saluran kendali ada dua kelompok yaitu:
 Saluran kendali yang bersifat keluaran, artinya suatu pengendalian yang
arahnya dari mikroprosesor menuju ke perangkat pendukung (perangkat
ingatan, I/O, dekoder dan lain-lainnya).
 Saluran kendali yang bersifat masukan artinya suatu pengendalian yang
arahnya dari perangkat luar mikroprosesor menuju ke mikroprosesor tersebut.
Sifat-sifat Saluran pada Mikroprosesor
Untuk memperoleh unjuk kerja yang optimal serta dapat dihubungkan dengan
perangkat-perangkat digital yang lain, maka saluran-saluran yang terdapat pada
mikroprosesor harus memiliki sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang cocok dengan
perangkat-perangkat pendukung lainnya. Adapun sifat-sifat saluran sebagai berikut:
 Kompatibel dengan sistem TTL, yaitu menyangkut level tegangan maupun
arus pada kondisi logik 0 dan 1 adalah sesuai dengan sistem TTL. Dengan
demikian dapat langsung dihubungkan dengan gerbang-gerbang TTL baik
sebagai keluaran maupun sebagai masukan dalam batasan unit loadnya
(diperhitungkan kemampuan Fan In dan Fan Out nya).
 Bersifat three state yaitu dalam keadaan menunggu (sifat saluran selain dalam
keadaan logik 0 atau logik 1) akan memiliki nilai impedansi yang tinggi
terutama pada saluran yang bersifat dua arah, sehingga akan sangat
menghemat serta menyederhanakan sistem pengawatan dengan komponen-
komponen yang lain karena lalu lintas data tidak diperlukan pergantian
saluran sehingga penyambungannya dapat diparalelkan.
6. Cara Kerja Secara Umum
Perangkat eksternal dihubungkan dengan komputer oleh suatu link dengan modul I/O.
Link digunakan untuk pertukaran control, status dan data antara modul I/O dengan
perangkat eksternal.

Data berbentuk sekumpulan bit untuk dikirimkan ke modul I/O atau diterima dari
modul I/O. Control Signal menentukan fungsi-fungsi yang akan dilakukan perangkat,
seperti mengirimkan data ke modul I/O (INPUT atau READ), menerima data dari
modul I/O (OUTPUT atau WRITE), report status, atau membentuk fungsi control
tertentu ke perangkat. Signal status menandai status perangkat. Misalnya
READY/NOT READY untuk menunjukan kesiapan perangkat untuk mengirimkan
data.

Control logic berkaitan dengan perangkat yang mengontrol operasi perangkat dalam
memberikan respons yang berasal dari modul I/O. Transducer mengubah data dari
energi listrik menjadi energi lain selama berlangsungnya output dan dari bentuk
energi tertentu menjadi energi listrik selama berlangsungnya input. Umumnya, suatu
buffer dikaitkan dengan transducer untuk menampung sementara data yang ditransfer
di antara modul I/O dan dunia luar. Ukuran buffer yang umum adalah 8 hingga 16 bit.

Prinsip kerja yang dilakukan perangkat input adalah merubah perintah yang dapat
dipahami oleh manusia kepada bentuk yang dipahami oleh komputer (machine
readable form), ini berarti mengubahkan perintah dalam bentuk yang dipahami oleh
manusia kepada data yang dimengerti oleh komputer yaitu dengan kode-kode binary
(binary encoded information). Perangkat input dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu perangkat input langsung dan perangkat input tidak langsung.
Perangkat input langsung yaitu input yang digunakan langsung diproses di CPU,
tanpa melalui media lain. Sedangkan perangkat input tidak langsung adalah input
yang dimasukkan tidak langsung dip roses di CPU.

Memory Address
Pada mikroprosesor buatan Zilog dengan tipe Z80 juga memiliki kapasitas memori
sebesar 64 kbyte. Pada saat sekarang sebuah mikroprosesor sudah mampu menangani
memori lebih besar dari 1 Giga byte. Untuk mempermudah serta menyederhanakan
dalam pengaturan maupun penyambungan pada perangkat pendukung mikroprosesor,
maka pengalamatnnya menggunakan sistem bilangan biner.
Address
Selain terdapat alamat-alamat yang dapat digunakan untuk menghubungi perangkat
ingatan, pada CPU Z80 juga memiliki alamat-alamat yang digunakan untuk keperluan
penanganan perangkat-perangkat I/O sebanyak 256 alamat. Sebagaimana pengaturan
alamat pada sistem ingatan, maka alamat I/O ditangani oleh address bus bagian bawah
(A0 sampai A7) sebanyak 8 saluran.
7. ALU merupakan singkatan dari Arithmetic Logic Unit yaitu bagian yang berfungsi
untuk memproses pengolahan intruksi yang berhubungan dengan proses aritmatika
dan logika. Dan juga pada bagian ini merupakan jantung dari CPU serta didalamnya
terdapat register A yang berfungsi sebagai accumulator untuk menyimpan hasil akhir
dari proses-proses tersebut.

Gambar Architecture mikroprosesor Z80

8. Fungsi masing-masing kelompok saluran sebagai berikut:


Address bus Address Bus terdiri dari 16 saluran yang diberikan notasi dari A0-A15
yang merupakan saluran keluaran untuk pengalamatan memori dengan
kasitas sebanyak 65536 bytes atau 64 kb.
Data Bus Data bus terdiri dari 8 saluran yang diberikan notasi D0-D7, berfungsi
untuk saluran lalu lintas data maupun data instruksi dari mikroprosesor
dan sebaliknya.
M1 Merupakan saluran sinyal kontrol keluaran yang apabila berlogika 0
menunjukkan bahwa siklus yang sedang berlangsung adalah siklus
pengambilan kode operasi dalam pelaksanaan suatu instruksi.
MREG Singkatan dari memori request, merupakan saluran sinyal kontrol
keluaran yang apabila berlogika 0 menunjukkan bahwa bus alamat
berisi alamat memori untuk pembacaan ataupun penulisan memori.
IORQ Singkatan dari input output request, merupakan saluran keluaran yang
apabila berlogika 0 menunjukkan bahwa bus alamat rendah (A0-A7)
berisi alamat I/O untuk pembacaan atau penulisan. Sedangkan bus
alamat tinggi (A8-A15) berisi data yang akan dikeluarkan dari
akumulator (register A).
RD Singkatan dari read (membaca) sebagai saluran sinyal keluaran yang
berfungsi untuk melakukan kendali pada pembacaan memori ataupun
perangkat I/O.
WR Singkatan dari write (menulis) sebagai saluran sinyal keluaran yang
berfungsi untuk melakukan kendali pada penulisan memori ataupun
perangkat I/O.
RFSH Singkatan dari refresh (penyegaran) sebagai sinyal keluaran yang
berfungsi untuk memberikan sinyal penyegaran pada memori RAM
jenis dinamik.
HALT Merupakan sinyal kontrol keluaran yang akan memberikan level 0 jika
instruksi HALT dilaksanakan. pada saat halt CPU akan dilaksanakan
instruksi NOP (no operation).
WAIT Merupakan sinyal kontrol masukan. Jika pada saluran ini diberikan
logik 0, akan memberitahukan pada CPU bahwa data dari memori
ataupun perangkat I/O belum siap untuk ditransfer ke saluran bus data.
INT Merupakan sinyal kontrol masukan. Jika pada saluran ini diberikan
logik 0, CPU akan diberitahu bahwa peralatan luar meminta suatu
interupsi (sela). Permintaan sela akan ditahan hingga akhir siklus
instruksi yang sedang berjalan, dengan syarat bahwa IFF (interupt flip-
flop register diset) dan saluran BUSRQ sedang tidak diaktifkan.
NMI Merupakan saluran kontrol masukan. Jika diberi logik 0 akan
menyebabkan CPU melaksanakan routin dari NMI pada alamat memori
0066H. Interupsi ini tidak dapat dihalangi baik secara hardware
maupun software.
RESET Merupakan sinyal kontrol masukan. Jika diberikan logik 0 akan
mereset CPU untuk mengisi register PC dengan 0000H dan semua IFF
akan diseble, Register I dan R diisi 0000H. Semua bus dalam keadaan
floating. Setelah saluran ini dinonaktifkan kembali maka berarti CPU
akan melaksanakan instruksi awal memori seperti ketika sistem
dihidupkan pertama kali.
BUSRQ Merupakan sinyal kontrol masukan. Jika diberikan logik 0, berarti
merupakan permintaan untuk saluran-saluran bus data, bus saluran
alamat dan bus saluran kontrol untuk menjadi floating (dalam keadaan
impedansi tinggi). Kondisi ini biasanya digunakan untuk trasfer data
secara langsung antara perangkat-perangkat pendukung mikroprosesor,
tanpa melalui CPU (DMA = Direct Memori Acses).
BUSAK Merupakan sinyal kontrol keluaran yang akan memberikan logik 0
sebagai tanda bahwa saluran bus alamat, saluran bus data dan saluran
bus kontrol dalam keadaan floating. Jadi saluran ini dapat dijadikan
indikator dari aktifitas yang diberikan kepada saluran BUSRQ.
CLK Merupakan saluran masukan untuk clock sistem yang digunakan oleh
mikroprosesor dalam melaksanakan proses pengolahan instruksi. Jadi
secara total kecepatan kerja akan ditentukan oleh frekuensi clock ini.
Besaranya frekuensi untuk mikroprosesor Z 80 adalah 2,5 MHz dan
Z80A adalah 4 MHz.

KA R A KTERI S TI K MI KR OPR OS ES OR
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :

1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat
dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar
komponen di dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang
digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-
komponen di luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang
dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.

FUN GS I MI KR OPR OS ES OR
Fungsi utama Mikroprosesor adalah sebagai unit yang mengendalikan seluruh kerja
sistem mikroprosesor. Beberapa fungsi lain dari mikroprosesor, antara lain :

 Mengambil instruksi dan data dari memori.


 Memindah data dari dan ke memori.
 Mengirim sinyal kendali dan melayani sinyal interupsi.

C AR A KER JA MI KR OPR OC ESS OR

Dari Diagram Blok Mikroprosesor diatas terlihat bahwa sebuah Mikroprosesor pada
dasarnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu Arithmetic Logical Unit (ALU), Register
Array dan Unit Pengendali yang terhubung dengan bagian INPUT (Keyboard, sensor)
dan bagian OUTPUT (Layar Monitor, printer, motor) serta bagian unit Memori.
Mikroprosesor menjalankan sebuah perintah atau instruksi berdasarkan urutan berikut
ini yaitu Fetch (penjemputan atau pengambilan perintah dan data yang diperlukan),
Decode (Pembacaan sandi) dan Execute (Menjalankan Perintah atau Mengeksekusi
Perintah).

Sebuah Instruksi atau perintah pada awalnya disimpan di unit Memori secara
berurutan (sequential order). Mikroprosesor menjemput atau mengambil instruksi-
instruksi tersebut dari memori, kemudian menerjemahkannya dan mengeksekusi
Instruksi-instruksi tersebut hingga mendapatkan instruksi STOP atau berhenti. Hasil
esksekusinya kemudian dikirimkan dalam Biner ke port OUTPUT.  Di antara proses-
proses ini, terdapat Register Array yang berfungsi untuk menyimpan data sementara
sedangkan ALU dalam Mikroprosesor digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi
komputasi.

Anda mungkin juga menyukai