Anda di halaman 1dari 1

Author :

AhmedAbuzaid,MD,a CarlyFabrizio,DO,a KevinFelpel,MD,a HaithamS.AlAshry,MD,b PragyaRanjan,MD,a


AymanElbadawi,MD,c AhmedH.Mohamed,MD,c KirolosBarssoum,MD,cIslamY.Elgendy,MD

Tahun :

2018

Sample :

Total sample sebanyak 7.702 pasien yang di bagi menjadi 2 yaitu : 3.842 pasien yang menerima terapi
oksigen dan 3.860 pasien tanpa terapi oksigen

Metode :

Menggunakan pencarian sistematis dari database elektronik MEDLINE, Web of Science, dan Cochrane
Collaboration of Clinical Trials yang dilakukan dengan acak

Hasil :

Terapi oksigen tidak menurunkan risiko semua penyebab kematian. Efek hemodinamik merugikan
secara signifikan, termasuk pada penurunan aliran darah koroner. Kurangnya manfaat dari oksigen
tambahan yang di berikan secara rutin pada pasien dengan infark miokard akut tanpa hipoksia. Fisiologi
di balik efek ini telah dikaitkan dengan pelepasan radikal oksigen bebas dengan endotel berikutnya
disfungsi dari atenuasi oksidanitrat. Selain itu, peningkatan vaskonstriksi koroner telah dibuktikan terjadi
dari disfungsi endotel di pengaturan hipoksida yang di mediasi oleh penutupan adenosin trifosfat
saluran kalium sensitif dan independen dari radikal bebas, oksida nitrat, atau produk sikloolsigenase.
Mekanisme ini meniadakan manfaat oksigen tambahan dalam normoksik pasien dengan potensi efek
samping. Namun, tidak mengidentifikasi hasil merugikan yang signifikan secara klinis dalam penelitian ini

Kesimpulan :

Kurangnya manfaat terapi oksigen rutin pada pasien dengan infark miokard akut dengan tingkat saturasi
oksigen. Suplementasi oksigen rutin terbukti tidak hanya tanpa manfaat tetapi juga terkait dengan efek
samping dan direkomendasikan untuk menghindari oksigen tambahan pada pasien dengn saturasi
oksigen perifer ≥90%.

Anda mungkin juga menyukai