Anda di halaman 1dari 7

Nama : Imam Nafis Wibowo

No Bp : 1710532028

Credit Analysis

A. LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA


Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi kas atau untuk
mendapatkan uang tunai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (1 tahun). Modal
kerja didefinisikan sebagai kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Hal ini penting
sebagai ukuran aset likuid yang menyediakan bantal pengaman kepada kreditor.
Aset Lancar dan Kewajiban Lancar

Aktiva lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan untuk menjadi diwujudkan
dalam bentuk kas atau dijual atau dikonsumsi dalam satu tahun. Tiga hal umum yang harus
diperhatikan adalah:
1. Kewajiban kontinjensi terkait dengan jaminan pinjaman. Kita perlu menilai
kemungkinan dari terwujudnya kontingensi ini ketika kita menghitung modal kerja.
2. Pembayaran sewa minimum atas sewa operasi noncancelable perjanjian.
3. Kontrak pembangunan atau akuisisi aset jangka panjang sering mewajibkan untuk
pembayaran berkelanjuatan dalam jumlah besar. Kewajiban ini dilaporkan sebagai "
komitmen " bukan sebagai kewajiban di neraca.
Ukuran Likuiditas Modal Kerja

a) Ukuran Likuiditas Dengan Rasio Lancar (Current ratio)


Rasio lancar = Aset curent / kewajiban lancar
Alasan penggunaan Rasio lancar sebagai ukuran likuiditas karena mengukur:
 Kemampuan memenui kewajiban lancar. Semakin tinggi keyakinan kewajiban lancar
akan dibayar tinggi juga.
 Penyangga terhadap kerugian. Semakin besar penyangga, semakin rendah risiko.
 Cadangan dana lancar. Ukuran tingkat keamanan terhadap ketidakpastian
(pemogokan).
Keterbatasan Rasio Lancar
Langkah pertama dalam evaluasi kritis rasio lancar sebagai alat untuk analisis
solvabilitas jangka pendek dan jangka panjang bagi kita untuk memeriksa pembilang dan
penyebut.
Pembilang dari Rasio Lancar
1) Kas dan Setara Kas
2) Surat Berharga yang Diperjualbelikan
3) Piutang Usaha
4) Persediaan
5) Beban Dibayar di muka

Penyebut Rasio Lancar


Kewajiban lancar adalah fokus dari rasio lancar. Kewajiban lancar terutama
ditentukan oleh penjualan, dan kemampuan perusahaan untuk membayar saat jatuh tempo.

Analisis Komparatif
Menganalisis tren rasio lancar sering berguna. Perubahan rasio ini tidak selalu berarti
perubahan dalam likuiditas atau kinerja operasi. Sebagai contoh, selama resesi perusahaan
mungkin terus membayar kewajiban saat ini sementara persediaan dan piutang menumpuk,
menghasilkan peningkatan rasio lancar. Sebaliknya, dalam periode sukses, peningkatan
hutang pajak dapat menurunkan rasio lancar.

Manajemen rasio
Analisis kami harus memperhatikan "manajemen" tentang rasio lancar, juga dikenal
sebagai window dressing. Menjelang penutupan periode, manajemen kadang-kadang akan
menekan pengumpulan piutang, mengurangi persediaan di bawah tingkat normal, dan
menunda pembelian normal. Penerimaan dari kegiatan ini kemudian digunakan untuk
melunasi kewajiban lancar. Efek dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasio lancar.

Analisis Analisis Umum


Rasio lancar 2:1 atau lebih maka perusahaan akan sehat secara finansial, sedangkan
rasio di bawah 2:1 menunjukkan peningkatan risiko likuiditas. Rasio lancar jauh lebih tinggi
dari 2:1 menyiratkan cakupan unggul kewajiban lancar, bisa menandakan tidak efisiennya
penggunaan sumber daya dan mengurangi tingkat pengembalian.
Analisis Siklus Perdagangan Bersih
Net Trade Cycle=(piutang/penjualan perhari)+(persediaan/HPP per hari) – (hutang/pembelian
per hari).

b) Ukuran Likuiditas Berbasis Kas Rasio


Rasio Kas Terhadap Aset Lancar
Rasio "mendekati akas" aset terhadap total aktiva lancar merupakan salah satu ukuran
tingkat likuiditas aktiva lancar. Makin tinggi rasio ini, makin likuid asset lancar.
Rasio Kas Terhadap kewajiban Lancar
Kecukupan kas rasio yang mengukur lain adalah Rasio Kas Terhadap kewajiban
Lancar.
Semakin besar rasio, semakin banyak kas yang tersedia untuk membayar kewajiban lancar.

B. ANALISIS LIKUIDITAS BERDASARKAN AKTIVITAS

OPERASI Ukuran Likuiditas Piutang Usaha


Likuiditas mengacu pada kecepatan dalam mengkonversi piutang menjadi kas.
Tingkat perputaran piutang adalah ukuran kecepatan ini.
Perputaran Piutang usaha
Cara untuk menentukan rata-rata piutang adalah dengan menambahkan awal dan akhir
dibagi dua. Menggunakan angka bulanan atau kuartalan menghasilkan perkiraan yang lebih
akurat. Rasio perputaran piutang menunjukkan seberapa sering, rata-rata, piutang berputar -
yaitu, yang diterima dan dikumpulkan selama setahun.
Jumlah hari dalam Menagih Piutang
Jumlah hari penagihan piutang adalah rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan untuk
menagih piutang. Tren periode penagihan dari waktu ke waktu sangat penting untuk
membantu menilai kualitas dan likuiditas piutang. Kecenderungan lain yang perlu diwaspadai
adalah hubungan antara penyisihan piutang tak tertagih dan piutang kotor.

Ukuran Perputaran Persediaan


Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan mengukur rata-rata kecepatan di mana persediaan
bergerak melalui dan keluar dari perusahaan.
Jumlah hari Penjualan dalam Persediaan
Rasio ini memberitahu kita adalah jumlah hari yang diperlukan untuk menjual
persediaan akhir.
Interpretasi Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan memberikan ukuran kualitas dan likuiditas komponen
persediaan aktiva lancar. Kualitas persediaan mengacu pada kemampuan perusahaan untuk
menggunakan dan membuang persediaan.

C. PENGUKURAN LIKUIDITAS TAMBAHAN


Komposisi Aset Lancar
Dengan menggunakan persentase common-size diketahui komposisi asset lancer
sebagai indicator likuiditas modal kerja.
Acid-test (quick) ratio
Rasio yang hanya memperhitungkan aset yang sudah dekat dengan uang tunai untuk melunasi
kewajiban.
Quick Ratio = Cash + Cash equivalents + Marketable securities + Accounts receivable
Current liabilities
Pengukuran aliran kas
Cash Flow Ratio: Rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan membayar
hutang jangka pendek dengan uang kas dari hasil operasi.
Cash Flow Ratio = Operating cash flow
Current liabilities
Analisis What-if
Analisis what-if merupakan teknik yang berguna untuk melihat dampak perubahan kondisi
atau kebijakan terhadap sumber daya suatu perusahaan.
n manajemen.

D. STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS


Dasar-dasar Solvabilitas
Analisis solvabilitas memiliki beberapa elemen kunci, salah satunya analisis struktur
modal. Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat
diperoleh dari modal ekuitas yang relative permanen hingga sumber pendanaan jangka
pendek sementara yang lebih berisiko. Elememen kunci solvabilitas jangka panjang lainnya
adalah laba atau kemampuan menghasilkan laba yang menunjukkan kemampuan berulang
untuk menghasilkan kas dari operasi.
Pentingnya Struktur Modal
Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang
sering dihitung berdasarkan besaran relative berbagai sumber pendanaan.
Ukuran struktur modal untuk analisis solvabilitas
Rasio struktur modal merupakan alat analisis solvabilitas lainnya. Rasio yang umum
digunakan adalah:
a) Total Utang terhadap Todal Modal
Total utang = utang lancar+utang jangka panjang+kewajiban lainnya
Total modal = total utang+ekuitas pemegang saham
b) Total Utang terhadap Modal Ekuitas
c) Utang Jangka Panjang terhadap Modal Ekuitas
Untuk mengukur hubungan antara utang jangka panjang (kewajiban tak
lancar) terhadap modal ekuitas.
d) Utang Jangka Pendek terhadap Total Utang
Merupakan indicator ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan jangka
pendek. Biasanya terpengaruh oleh perubahan tingkat bunga.
Interpretasi Ukuran Struktur Modal
Analisis common size dan rasio struktur modal umumnya mengukur risiko struktur
modal perusahaan. Makin tinggi proporsi utang, makin besar beban Bunga tetap dan
pembayaran kembali utang, dan makin besar kemungkinan gagal bayar pada periode
penurunan laba atau masa sulit. Ukuran struktur modal digunakan sebagai alat penyaring.
Komposisi Aset dalam Analisis Solvabilitas
Analisis komposisi asset merupakan alat penting dalam menilai risiko yang dihadapi
struktur modal suatu perusahaan.

E. CAKUPAN PENGHASILAN
Hubungan Laba dengan Beban Tetap
Menghitung beban Tetap
Bunga yang terjadi. Merupakan beban tetap yang paling jelas dan nyata yang timbul
akibat utang. Beban bunga berbeda dengan bunga yang dibayar karena :
1. Perubahan utang bunga
2. Kapitalisasi Bunga yang disajikan bersih
3. Amortisasi diskon dan premium
Bunga implisit atas kewajiban sewa guna usaha. Saat sewa dikapilitasi bunga
pembayaran sewa dimasukkan dalam beban bunga pada laporan laba rugi meskipun sebagian
besar saldo ini biasanya dianggap sebagai pelunasan pokok kewajiban. Persyaratan dividen
saham preferen anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas. Dianggap sebagai beban
karena memiliki prioritas di atas distribusi laba untuk perusahaan induk.

Persyaratan Pembayaran Kembali Pokok Pinjaman


Beberapa alasan persyaratan pembayaran kembali pokok pinjaman tidak diakui dalam
perhitungan rasio laba terhadap beban tetap :
 Jika rasio laba terhadap beban tetap berada pada tingkat yang memuaskan,
perusahaan dapat melakuklan pendanaan kembali kewajiban yang jatuh
tempo. Karena itu, pelunasannya tidak perlu berasal dari laba.
 Jika suatu perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang dapat
diterima, maka perusahaan seharusnya mampu meminjam kembali utang
untuk melunasi pembayaran pokok.
 Memasukkan pembayaran pokok pinjaman akan menghasilkan perhitungan
ganda.
 Masalah memasukkan persyaratan membayar kembali utang pada beban tetap
adalah tidak semuaperjanjian utang mengharuskan penyisihan dana atau
kewajiban pembayaran kembali yang sama.

Menghitung Laba Terhadap Beban Tetap


Untuk memudahkan penyajian, dua pos (cadangan) tidak dimasukkan dalam rasio di atas,
tetapi pos ini perlu dimasukkan dalam rasio jika ada :
1. Kerugian anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas harus diperhitungkan secara
keseluruhan saat menghitung laba.
2. Kerugian investasi pada anak perusahaan dengan kepemilikan kurang dari 50% yang
menggunakan metode ekuitas tidak perlu dimasukkan ke laba, kecuali untuk utang
anak perusahaan yang dijamin oleh perusahaan.
Perhitungan Pro Forma Laba Terhadap Beban Tetap
Pada kasus di mana beban tetap yang belum terjadi diakui dalam perhitungan rasio
laba terhadap beban tetap, dimungkinkan untuk mengestimasi ‘manfaat saling hapus’ yang
diharapkan dari arus kas masa depan dan memasukkannya ke dalam laba pro forma. Manfaat
dari utang prospektif dapat diukur dengan berbagai cara, termasuk penghematan bunga dari
aktivitas pendanaan yang direncanakan. Saat dampak prospektif rencana pendanaan kembali
mengubah rasio sebesar 10% atau lebih, SEC biasanya mengharuskan perhitungan rasio pro
forma untuk mencerminkan perubahan yang disebabkan oleh rencana tersebut.

Hubungan Arus Kas dengan Beban Tetap


Rasio Arus Kas terhadap Beban Tetap
cash flow to fixed charges ratio = Pretax income+Adjustments
Fixed charges

Cakupan Laba atas Dividen Saham Preferen


Analisis saham preferen sering kali memperoleh manfaat dari ukuran cakupan laba
atas dividen saham preferen.
Earning coverage of preferred dividens ratio =
Pretax income+Adjustments
Fixed charges+(preferred dividends/(1-tax rate)

Jika terdapat dua atau lebih jenis saham prefern beredar, rasio cakupan biasanya dihitung
untuk tiap penerbitan dengan mengurangi persyaratan dividen penerbitan berikutnya, serta
mencakup seluruh beban tetap sebelumnya dan dividen saham preferen yang telah diterbitkan
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai