Laporan posisi keuangan (neraca) memberikan informasi mengenai sifat dan jumlah
investasi dalam sumber-sumber ekonomi perusahaan, kewajiban terhadap kreditur, dan hak
pemilik terhadap aset bersih perusahaan. Informasi yang tercantum dalam laporan posisi
keuangan menjadi dasar :
PSAK No. 1 menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah
pos-pos berikut :
a) Aset tetap
b) Properti investasi
c) Aset tidak berwujud
d) Aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h), dan (i)
e) Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
f) Aset biologik
g) Persediaan
h) Piutang dagang dan piutang lainnya
i) Kas dan setara kas
j) Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang
termasuk dalam lepasan yang diklasifikasikan sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58
k) Utang dagang dan terutang lainnya
l) Kawajiban diestimasi
m) Liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (j)
n) Liabilitas dan aset untuk pajak lancar sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46
o) Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46
p) Liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan
sebagai yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
q) Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas dan
r) Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kapada pemilik entitas induk.
Ada tiga elemen statmen keuangan yang tercantum dalam laporan posisi keuangan , yaitu :
1. Aset (asset). Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh suatu entitas sebagai
peristiwa masa lalu dan dari aset tersebut diharapkan ada manfaat ekonomi masa
depan yang mengalir ke dalam entitas.
Page 1
2. Liabilitas (liabilities). Liabilitas adalah kewajiban kini perusahaan yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya
suatu entitas pada masa yang akan datang.
3. Ekuitas (equity). Ekuitas adalah kepentingan sisa dalam aset perusahaan setelah
dikurangi semua liabilitas.
Selanjutnya tiap elemen tersebut dibagi lagi menjadi beberapa subklas, sabagai berikut :
Aset lancar adalah kas dan aset lain yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas, dijual ,
atau dikonsumsi dalam satu perioda atau satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih
lama.
a) Entitas mengharapkan akan merealisasi aset, atau bermaksud untuk menjual atau
menggunakannya dalam siklus operasi normal.
b) Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan
c) Entitas mengharapkan akan merealisasikan aset (secara tunai) dalam jangka waktu 12
bulan setelah perioda pelaporan, atau
d) Kas atau setara kas (seperti yang dinyatakan dalam PSAK 2 : Laporan Arus Kas) kecuali
aset tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan
liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah perioda pelaporan (PSAK No. 1)
Kas (Cash)
Kas adalah uang tunai dan demand deposits. Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek
yang sangat liquid yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang.
Page 2
Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayarkan lebih awal sebelum manfaatnya
diterima. Contohnya adalah pembayaran iuran asuransi, pembayaran dimuka untuk sewa,
iklan, pajak, dan suplies operasi
Sediaan (Inventories)
Sediaan adalah aset yang dimiliki untuk dijual kembali atau dikonsumsi dalam pabrikasi.
Perusahaan mengungkap informasi tentang dasar penilaian sediaan (nilai terendah antara
biaya (kos) dengan NRV) dan asumsi aliran biaya yang digunakan (FIFO atau biaya rata-rata).
Page 3
a) Kewajiban yang dihasilkan dari perolehan barang dagangan atau jasa : utang dagang,
utang upah, utang pajak, dan lain-lain.
b) Pendapat yang dikumpulkan dimuka, yang diperoleh atas pengiriman barang atau
penyerahan jasa : pendapatan diterima dimuka , pendapatan pesanan diterima dimuka
c) Kewajiban lain yang pelunasannya dilakukan dalam satu siklus operasi. Misalnya :
kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu perioda, utang jangka
pendek dari pembelian aset tetap.
Suatu liabilitas diklasifikasi sebagai kiabilitas jangka pendek (lancar) jika :
a) Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya,
b) Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
c) Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah
perioda pelaporan , atau
d) Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
skurang-kurangnya 12 bulan setelah perioda pelaporan.
Teknik-Teknik Pengungkapan
Page 4
Produk selesai Rp 150.000.000
Material 80.000.000
Suplies 20.000.000
Total Sediaan Rp 250.000.000
Dalam catatan laporan keuangan :
Catatan 1 : Sediaan. Sediaan dinilai berdasarkan metoda nilai terendah antara biaya atau
NRV, dan menggunakan berbagai metoda penentuan harga pokok. Presentase sediaan
akhir dinilai berdasarkan metoda masing-masing, sebagi berikut :
Rata-rata tertimbang 60%
Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) 40%
Jika metoda MPKP tidak digunakan untuk sediaan tertentu, total sediaan akan lebih
rendah sebesar Rp9.000.000. selain itu, diketahui laba bersih akan turun Rp1.000.000
atau sebesar Rp0,05 per lembar saham pada tahun 2012 (penjelasan ini hanya sekedar
contoh saja).
c. Tabel pendukung
Jika dibutuhkan informasi yang lebih rinci, perlu dibuatkan skedul tersendiri sebagai
pendukung informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan. Sebagai ilustrasi :
Aset Tetap
Tanah, Gedung, Peralatan-bersih Rp20.000
Tabel 6.2 Tanah, Gedung, dan Peralatan
Ada dua bentuk laporan posisi keuangan, yaitu (1) bentuk rekening, dan (2) bentuk laporan. Apabila
laporan posisi keungan disajikan dalam bentuk rekening, komponen aset ditempatkan di sisi kiri dan
liabilitas serta ekuitas ditempatkan di sisi kanan.
Page 5
Berikut ini contoh penyajian laporan posisi keuangan dalam bentuk laporan.
PT HELENA
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2013
ASET
Aset Lancar
Kas Rp 47.485
Investasi Jangka Pendek-Sebesar Nilai Wajar 33.250
Piutang Dagang Rp 175.824
(-) Cadangan Kerugian Piutang 6.850
Piutang Dagang Bersih Rp 168.974
Piutang Wesel 28.000
Sediaan Barang Dagangan-Kos Rata-rata
594.713
Sediaan Perlengkapan 14.780
Uang Muka Biaya 21.252
Total Aset Lancar Rp 908.454
Investasi Jangka Panjang
Surat-surat Berharga – Sebesar Biaya (NRV sebesar Rp 99.000) 92.500
Aset Tetap
Tanah-sebesar Kos 130.000
Gedung-sebesar Kos 985.500
Akumulasi Depresiasi 346.200
639.300
Total Aset Tetap Rp 1.770.254
Aset Tak Berwujud
Goodwill
80.535
Aset Total Rp 1.850.789
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Lancar
Utang Wesel Bank Rp 55.000
Utang Dagang
202.532
Utang Bunga
5.000
Utang Pajak Penghasilan-Badan
67.520
Utang Gaji, Upah, dan Kewajiban Lain
14.500
Pendapatan Diterima di Muka
5.420
PT HELENA
Laporan Posisi keuangan
Per 31 Desember 2013
Ekuitas Pemegang Saham
Modal Saham Preferen, 8%, Kumulatif Diotorisasi dan Beredar 30.000 lembar,
Nominal Rp 10 per lembar Rp305.000
Modal Saham Biasa, Diotorisasi 500.000 lembar,
Nominal Rp 1 per Lembar; Dikeluarkan dan Beredar 400.000 Lembar 405.000
Agio Saham 42.500
Rp447.500
Saldo Laba 167.582
Ekuitas Lainnya 80.735
PageKepentingan
6 Nonpengendali 0
Total Ekuitas Pemegang Saham 920.082
Liabilitas dan Ekuitas Total Rp1.850.789
Berikut ini contoh penyajian laporan posisi keuangan dalam bentuk rekening:
PT HELENA
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2013
ASET LIABILITAS DAN EKUITAS
Aset Lancar Liabilitas Lancar
Kas Rp47.485 Utang Wesel bank Rp 55.000
Investasi jangka pendek sebagai nilai wajar 33.250 Utang Dagang 202.532
Piutang Dagang Rp175.824 Utang Bunga 5.000
(-) Cadangan Kerugian Piutang 6.850 Utang Pajak Penghasilan-Badan 67.520
Piutang dagang bersih Rp168.974 Utang Gaji, Upah, dan Kewajiban lain 14.500
Piutang Wesel 28.000 Pendapatan Diterima Dimuka 5.420
Sediaan Barang Dagangan-Kos rata-rata 594.713 Total Liabilitas Lancar Rp 349.972
Sediaan perlengkapan 14.780 Liabilitas jangka panjang
Uang Muka Biaya 21.252 Obligasi 12 tahun, 12%, jatuh
Total Aset Lancar Rp908.454 tempo 1 januari 2015 500.000
Investasi jangka Panjang Total Liabilitas Rp 849.972
Surat-surat berharga – sebesar Ekuitas Pemegang Saham
biaya (NRV sebesar Rp99.000) 92.500 Modal Saham Preferan, 8%, Kumulatif
Aset Tetap diotorasasi dan beredar 30.000 lembar,
Tanah-sebesar Kos 130.000 nominal Rp10 per lembar Rp 305.000
Gedung-sebesar Kos 985.500 Modal Saham Biasa, diotorisasi 500.000
Akumulasi Depresiasi 346.200 639.300 lembar , nominal Rp1 per lembar;
Total Aset Tetap Rp1.770.254 dikeluarkan dan beredar 400.000 lembar 405.000
Aset tak Berwujud Agio Saham 42.500
Goodwill 80.535 Rp 447.500
Saldo laba 167.582
Ekuitas Lainnya 80.735
Kepentingan Nonpengendali 0
Total Ekuitas Pemegang Saham 920.082
Aset Total Rp1.850.789 Liabilitas dan Ekuitas Total Rp1.850.789
Page 7
LAPORAN ARUS KAS
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas ( cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan segera dapat dijadikan
kas dalam jumlah yang dapat yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang tidak
signifikan. Item setara kas umumnya berjangka waktu tiga bulan tau kurang.
Tujuan penyusunan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pembayaran kas yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Untuk mencapai tujuan
tersebut laporan arus kas melaporkan:
1. Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan operasi suatu entitas;
2. Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan investasi:
3. Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan dan kenaikan atau
penurunan bersih kas selama periode waktu tertentu.
KEGIATAN OPERASI
a) Mengevaluasi perubahan dalam asset bersih entitas, struktur keuangan dan kemampuan
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap
keadaan dan peluang yang berubah.
b) Menilai kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai entitas.
c) Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas.
d) Indikator dari jumlah,waktu , dan kepastian arus kas masa depan .
e) Meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya
dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak
perubahan harga (PSAK No.2,2009).
Page 8
Laporan arus kas berisi informasi penerimaan dan pengeluaran kas.penerimaan dan
pengeluaran kas diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok kegiatan utama bisnis
perusahaan,yaitu:
1. Kegiatan operasi.Klasifikasi ini meliputi semua transaksi yang mempengaruhi kas
yang berasal dari kegiatan bisnis perusahaan, khususnya yang berpengaruh
dalam penentuan laba bersih perusahaan.
2. Kegiatan investasi.Klasifikasi ini meliputi semua transaksi yang mempengaruhi
kas perubahan yang berasal dari penciptaan utang , dan pengumpulan
pinjaman, perolehan dan penghentian utang , instrumen modal dan asset tetap.
3. Kegiatan perdanaan. Klasifikasi ini meliputi semua transaksi yang mempengaruhi
kas perusahaan yang berasal dari kewajiban dan modal pemilik termasuk, (1)
mendapatkan modal dari pemilik dan distribusi pemilik dan (2) kegiatan
peminjaman uang dari kreditur dan pembayaran kembali jumlah pinjaman
tersebut.
Page 9
TABUNGAN KAS
PT HANDAYANI
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif
Per 31 Desember 2013 dan 2012
31-12-2013 31-12-2012 Perubahan
Aset Naik/Turun
Kas Rp49.000 Rp-0- Rp49.000naik
Piutang dagang 36.000 -0- Rp36.000naik
Total Rp85.000 Rp-0-
Liabilitas dan ekuitas
Utang dagang Rp5.000 Rp-0- Rp5.000naik
Modal saham (nominal Rp1 per lembar) Rp60.000 Rp-0- Rp60.000naik
Saldo laba Rp20.000 Rp-0- Rp20.000naik
Total Rp85.000 Rp-0-
Laporan laba rugi dan informasi tambahan yang dapat dikumpulkan sebagai berikut:
PT HANDAYANI
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
Pendapatan Rp125.000
Beban operasi Rp 85.000
Laba sebelum pajak Rp 40.000
Pajak atas laba Rp 6.000
Laba bersih Rp 34.000
Page 10
Penentuan Perubahan Dalam Kas
Penentuan perubahan dalam kas dilakukan dengan membandingkan kondisi setiap pos
laporan posisi keuangan awal dan akhir tahun.Hasil perbandingan ini menghasilkan selisih naik
dan turun.
Page 11
Kenaikan piutang dagang (Rp36.000)
Kenaikan utang dagang 5.000 Rp31.000
Arus kas Bersih dari Kegiatan operasi Rp 3.000
PT HANDAYANI
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Arus kas dari kegiatan operasi:
Laba bersih Rp34.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi arus kas bersih dri
kegiatan operasi
Kenaikan piutang dagang (Rp36.000)
Kenaikan utang dagang 5.000 Rp31.000
Arus kas bersih dari kegiatan operasi Rp 3.000
Arus kas dari kegiatan investasi:
Arus kas masuk dan keluar kegiatan investasi Rp 0
Arus kas bersih kegiatan investasi Rp 0
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Penerbitan saham biasa Rp60.000
Pembayaran dividen (14.000)
Arus kas bersih kegiatan pendanaan Rp46.000
Kenaikan bersih dalam kas Rp49.000
Saldo kas, 1 januaro 2012 Rp 0
Saldo kas, 31 Desember 2012 Rp49.000
Untuk lebih jelas, penyusunan laporan keuangan arus kas akan dilanjutkan pada tahun 2013. Berrikut ini
adalah laporan keuangan posisi keuangan komparatif tahun 2012 dan 2013.
PT HANDAYANI
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif
Per 31 Desember 2013 dan 2012
31-12-2013 31-12-2012 Perubahan naik/turun
Aset
Kas Rp37.000 Rp49.000 Rp12.000 turun
Piutang dagang Rp26.000 Rp36.000 Rp10.000 turun
Uang muka biaya Rp 6.000 Rp-0- Rp 6.000 naik
Tanah Rp70.000 Rp-0- Rp70.000 naik
Gedung Rp200.000 Rp-0- Rp200.000 naik
Akumulasi depresiasi (Rp11.000) Rp-0- Rp11.000 naik
Peralatan Rp68.000 Rp-0- Rp68.000 naik
Akumulasi Rp10.000 Rp-0- Rp10.000 baik
Aset total Rp386.000 Rp85.000
Liabilitas dan Ekuitas 2013 2014
Utang dagang Rp40.000 Rp 5.000 Rp35.000 naik
Page 12
Utang obligasi Rp150.000 Rp -0- Rp150.000 naik
Modal saham (nominal Rp1 per Rp60.000 Rp60.000 Rp -0-
lembar)
Saldo laba Rp136.000 Rp20.000 Rp116.000 naik
Liabilitas dan Ekuitas total Rp386.000 Rp85.000
PT HANDAYANI
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
Pendapatan Rp492.000
Beban Operasi(tidak termasuk beban depresiasi) Rp269.000
Beban Depresiasi Rp 21.000 Rp290.000
Laba Operasi Rp202.000
Pajak atas Laba Rp 68.000
Laba Bersih Rp134.000
Informasi tambahan:
Page 13
Arus Kas Bersih dari Kegiatan operasi Rp194.000
Berdasarkan data dan analisis perubahan nilai pos laporan posisi keuangan komparatif
dapat disusun laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 desember 2013.
PT HANDAYANI
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
Arus kas dari kegiatan Operasi:
Laba Bersih Rp134.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi arus kas
bersih dari kegiatan operasi:
Biaya Depresiasi Rp21.000
Penurunan Piutang Dagang Rp10.000
Kenaikan Utang Dagang (Rp 6.000)
Kenaikan utang dagang Rp35.000 Rp60.000
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi Rp194.000
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Investasi
Pembelian Tanah (Rp 70.000)
Pembelian Gedung (200.000)
Pembelian Peralatan (68.000)
Arus KasBersih dari Kegiatan Investasi (Rp338.000)
Arus Kas dari Kegiatan pendanaan:
Pengeluaran Surat Utang Obligasi Rp150.000
Pembayaran Dividen (18.000)
Arus Kas Bersih dari Kegiatan pendanaan Rp132.000
Penurunan bersih dalam kas (Rp 12.000)
Saldo kas , 1 Januari 2013 49.000
Saldo kas, 31 Desember 2013 Rp 37.000
Page 14
Jumlah bunga yang dibayar selama suatu periode diungkapkan dalam laporan arus kas
baik yang telah diakui sebagai beban dalam laporan luar laba rugi maupun yang
dikapitalisasi sesuai PSAK No.26, biaya pinjaman.Bunga yang dibayarkan dan bunga serta
dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi
laba atau rugi.
Pajak Penghasilan
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan secara terpisah
dan diklasifikasi sebagai arus kas dari kegiatan operasi kecuali jika secara spesifik dapat
diidentifikasikan sebagai kegiatan pendanaan dan investasi.
Transaksi Bukan Kas
Transaksi invests dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara
kas tidak termasuk dalam laporan arus kas. Beberapa contoh non-kas adalah
a) Perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan (finance lease)
b) Akuisisi entitas melalui emisi saham
c) Konversi utang menjadi modal.
Berikut ini ilustrasi untuk menyusun laporan arus kas yang lebih komprehensif:
Berikut ini data berupa informasi tambahan yang relevan untuk penyusunan laporan arus kas PT King
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013.
a. Semua saham entitas anak diperoleh dengan harga Rp29.500. nilai wajar aset yang diperoleh
dan liabilitas diasumsikan sebagai berikut:
Persediaan Rp5.000 utang usaha Rp5.000
Piutang usaha Rp5.000 utang jangka panjang Rp10.000
Kas Rp2.000
Aset tetap Rp32.500
Rp12.500 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp12.500 diperoleh dari pinjaman jangka
panjang.Beban bunga Rp20.000 dan telah dibayar sebesar Rp 8.500 selama perioda tersebut ,Rp 5.000
yang merupakan beban bunga perioda sebelumnya juga dibayar selama perioda tersebut.
d.Utang pajak pada awal akhir perioda masing masing sebesar Rp.20.000 dan Rp 50.000.Selama tahun
2013 disisihkan Rp 10.000 untuk tambahan pajak .Pajak yang terutang dari dividen yang diterima bernilai
Rp.5.000
e.Selama tahun 2013 ,entitas memperoleh asset tetap dengan harga Rp 62.500 ,senilai Rp 45 000
diperoleh dengan sewa .Pembayar kas sebesar Rp 17.500 untuk pembelian asset tetap.
f.Pabrik dengan nilai buku Rp 4.000 dan akumulasi penyusutan Rp.3.000 dijual dengan harga Rp.1.000
g.Piutang usaha pada akhir 2013 termasuk bunga piutang sebesar Rp.5.000
Page 15
PT King
Pendapatan Rp 1.535.500
Penyusutan (22.500)
Entitas bisnis tidak mengakui setiap komponen pendapatan kemprehenshif lain pada tahun yang
berakhir 2013.
Page 16
PT King
Liabilitas
Ekuitas - -
Page 17
Liabilitas dan Ekuitas Total Rp395.500 Rp333.000
Berdasarkan data diatas dapat disusun laporan arus kas menggunakan metode langsung dan tak
langsung sebagai berikut :
PT King
(Metode Langsung)
PT King
Page 18
(Metode tidak langsung)
Penyesuaian untuk : -
Penyusutan 22.500
Page 19
Referensi
Ikatan Akuntan Indonesia .Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2 ,Penyajian Laporan Arus
Kas ,2009
Ikatan Akuntan Indonesia.Pernyataan Standar Akuntansi No.10,Transaksi dalam Mata Uang Asing ,
2007
Kieso,Weygandt,and warfield .Intermediate Accounting :IFRS Edition .Volume 1 .United States: John
Wiley & Sons ,Inc .,2011
Page 20