TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah Karya tulis sederhana ini dapat saya rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dengan materi “Kimia
Lingkungan Pencemaran”
Dalam penulisan Makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya
Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan Makalah ini. Oleh
karena itu sudah sepatutnya saya berterima kasih kepada guru pembimbing saya yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Dalam Makalah ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi saya yakin makalah ini
masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan juga kritik
membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
Pencemaran Udara
Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100 persen timbal, 13-44% suspended particulate
matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO)
ke udara. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga mencakup 41%
dari sumber debu Jakarta. Sektor industri juga merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di
tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.
Tingkat pencemaran udara di dunia sungguh mengkhawatirkan. Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), sekitar 98 persen kota berpenduduk di atas 100.000 orang yang ada di negara
penghasilan rendah dan menengah tidak memenuhi standar kualitas udara WHO. Sedangkan
bagi negara berpenghasilan tinggi, jumlahnya menurun menjadi 52 persen. Tingkat pencemaran
udara untuk setiap wilayah, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), seperti ditunjukan oleh
1. Sumber pencemaran udara alamiah, misalnya akibat letusan gunung berapi. Bisa juga
berupa kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
2. Sumber pencemaran udara berasal dari manusia. Sumber pencemaran jenis ini misalnya
dari transportasi, emisi pabrik. Zat penyebab pencemaran udara yang bersumber dari
kegiatan manusia antara lain Karbon Monoksida (CO), Oksida Sulfur (SOx), Oksida
Nitrogen (NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HC), dan Oksida fotokimia, termasuk ozon.
Macam-macam Pencemaran Udara
1. Pencemaran udara primer yaitu substansi pencemar ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran. Karbon monoksida adalah salah satu contoh pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
2. Pencemaran udara sekunder yaitu substansi pencemar terbentuk dari reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam proses fotokimia adalah
contoh pencemaran sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks,
dinamik, dan rapuh. Belakangan ini, perhatian pada efek emisi polusi udara
terhadap perubahan iklim global dan penipisan lapisan ozon semakin meningkat.
1) Dampak Kesehatan
Dampak pencemaran debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta
penyakit saluran pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemaran oleh zat kimia
seperti Karbon Monoksida dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin .
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel
darah merah.
2) Dampak Ekonomi
Hasil kajian Bank Dunia menemukan bahwa dampak ekonomi akibat pencemaran udara
di Indonesia sebesar Rp 1,8 trilyun. Jumlah ini akan meningkat mencapai 4,3 trilyun
pada tahun 2015.
3) Dampak Sosial
Akibat pecemaran udara, orang-orang tidak dapat menikmati udara sehat. Setiap hari
harus melihat dan menghirup asap. Akibatnya, aktifitas sosial menjadi terhambat.
4) Dampak pada Pendidikan
Dari segi pendidikan, dampak pencemaran udara dapat mempengaruhi tingkat belajar
para siswa. Mereka terhambat dalam hal berfikir. Terhambat pula dalam menyelesaikan
suatu permasalahan.
5) Dampak pada Pertanian
Pencemaran udara sangat berpengaruh pada sektor pertanian. Kurangnya lahan hijau
tempat pohon melakukan fotosintesis karena dapat mengganggu pertumbuhan pohon.
Tanaman juga akan rawan penyakit. Penyakit tersebut antara lain klorosis, nekrosis. Ini
menyebabkan sirkulasi udara sehat berkurang. Udara menjadi kotor sehingga tidak baik
untuk dihirup.
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa zat pencemar atau polutan. Amerika Serikat,
misalnya, memiliki daftar 187 polutan berbahaya (hazardous list pollutants) bagi kualitas udara.
Jenis polutan ini ditetapkan dan dipantau oleh Environmental Protection Agency. Tiap jenis
polutan memiliki bahaya yang dapat berujung pada kematian. Bahaya dari masing-masing zat
pencemaran udara adalah:
1) Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup, termasuk
manusia. Gas CO akan mengganggu pengikatan oksigen (O2) pada darah karena CO
lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan oksigen. Darah yang tercemar oleh CO
pada kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian.
2) Gas Karbon Dioksida
Karbon dioksida adalah gas sumber pencemaran udara yang mampu meningkatkan
suhu pada suatu lingkungan sekitar. Fenomena ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 akan naik. Dengan demikian, suhunya
menjadi semakin panas dari waktu ke waktu seperti dialami DKI Jakarta.
Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan beberapa cara. Solusi tersebut
yaitu:
1) Gunakan moda angkutan umum. Mendorong diri sendiri dan masyarakat untuk
menggunakan moda angkutan umum akan menurunkan tingkat polusi udara.
2) Hemat energi. Matikan kipas angina, lampu, penyejuk udara saat anda bepergian keluar.
Sejumlah besar bahan bakar fosil dibakar untuk menghasilkan listrik. Dengan
mengurangi pemakaian listrik, berarti kita turut mengurangi penggunaaan bahan bakar
fosil dan menyelamatkan udara.
3) Pahami dan praktek konsep Reduce, Reuse dan Recycle. Jangan membuang barang-
barang yang tidak berguna bagi anda. Anda mungkin saja dapat menggunakan barang-
barang tersebut untuk hal lain, misalnya menghasilkan kerajinan. Bahkan, anda bisa
menghasilkan uang dari sampah didaur ulang.
4) Gunakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Teknologi energi terbarukan
ramah lingkungan seperti matahari, angin dan panas bumi semakin mutakhir.
Pemerintah berbagai negara telah memberikan hibah kepada konsumen yang tertarik
untuk memasang panel surya untuk rumah mereka.
5) Gunakan perangkat teknologi atau listrik hemat energi.
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
1) Limbah industri
2) Pertanian, misalnya saja penggunaan pestisida, insektisida, dan fungisida yang tidak
sesuai dengan ambang batas resisten tanah
3) Kondisi sistem irigasi yang buruk
4) Pengelolaan limbah yang buruk, misalnya membuang limbah ke tempat pembuangan
atau badan air tanpa diolah terlebih dahulu
5) Gas beracun yang berasal hujan asam
1) Logam berat: kadmium (Cd), kobalt (Co), kromium (Cr), tembaga (Cu), besi (Fe), merkuri (Hg),
mangan (Mn), molybdenum (Mo), nikel (Ni), timbal (Pb), timah (Sn), dan seng (Zn)
2) Pestisida: BHC, DDT, 2,4-D, aldrin, diuron, atrazine, simazine, chlordane, dan 2,3 6-
tricholobenzene (TBA)
3) Garam organik: magnesium sulfat dan magnesium klorida
4) Asam anorganik: asam sulfat
1) Pertanian (Agricultural)
Beberapa proses dalam mengolah pertanian turut menjadi faktor dalam terjadinya
pencemaran tanah. Meskipun begitu, dampak yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan jenis lainnya. Umumnya penggunaan pupuk untuk menyuburkan tanah,
namun nyatanya beberapa pupuk justru merusak tanah. Misalnya saja pupuk yang
mengandung ammonium nitrat (Nh4NO3), fosfor (P2O5) dan kalium (K2O). Tentunya
pencemaran terjadi apabila penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga menjadi
racun bagi tanaman. Selain itu ada juga penggunaan pestisida. Kandungan kimia dari
kedua bahan tersebut akan mengendap di dalam tanah dan menjadi racun bagi sistem
air tanah yang berbahaya apabila digunakan.
Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah adalah sebagai berikut.
1) Kesehatan, meliputi
1. Penyakit kulit
2. Penyumbatan otot
3. Gangguan sistem saraf pusat
4. Pencernaan -> keracunan makanan karena menggunakan produk tanaman yang
ditanam di tanah tercemar
5. Merusak fungsi hati dan ginjal -> timbal dan merkuri
2) Pertanian, meliputi
3) Kontaminasi air, hal ini dikarenakan adanya zat berbahaya yang masuk ke air tanah dan
mencemari limpasan menuju danau, sungai, ataupun laut
4) Hujan asam, meliputi sulfur dan nitrogen yang bercampur dengan oksigen sehingga
membentuk natrium dioksida dan sulfur dioksida