Faktorial AxBxC PDF
Faktorial AxBxC PDF
PENDAHULUAN
Dalam suatu percobaan atau studi kasus. kita menyadari bahwa tidak hanya satu atau dua
faktor saja yang ingin dipelajari. Tetapi sering juga kita dihadapkan pada pengaruh dari tiga
faktor atau lebih. Peneliti mungkin saja tertarik untuk mempelajari faktor-faktor itu secara
serentak untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor dan interaksi antar faktor-faktor
tersebut. Misalnya pada percobaan varietas padi. kita tidak saja ingin mengetahui pengaruh
bagaimana perilaku varietas padi yang satu dibandingkan dengan yang lain. tetapi juga seberapa
jauh potensi masing-masing varietas jika ditanam pada jarak tanam yang berbeda dan pupuk
yang berbeda. Maka dari itu rancangan perlakuan yang dapat digunakan adalah Percobaan
Faktorial.
Percobaan faktorial adalah percobaan yang mencoba dua faktor atau lebih dan masing-
masing faktor terdiri dari dua level atau lebih. dimana semua taraf setiap faktor dikombinasikan
menjadi kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan ini merupakan satu kesatuan perlakuan yang
dicoba dengan suatu rancangan tertentu.Percobaan ini digunakan untuk melihat interaksi antara
faktor yang kita cobakan. Adakalanya kedua faktor saling sinergi terhadap respon (positif).
namun adakalanya juga keberadaan suatu faktor justru menghambat kinerja faktor lain
(negative).
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami mengenai rancangan
faktorial kususnya dengan tiga faktor. Yang nantinya dapat kami implementasikan pada
percobaan – percobaan yang sifatnya serupa.
- Semua unit percobaan digunakan dalam mengevaluasi efek dari masing-masing faktor.
- Interaksi antar faktor dapat diduga sehingga dapat diketahui apakah faktor bekerja sendiri
atau memiliki interasi dengan faktor lainnya.
- Ruang lingkup pengambilan kesimpulan lebih luas.
ISI
Percobaan faktorial bukan merupakan suatu rancangan (design) . melainkan suatu pola
melakukan percobaan. untuk mencoba serentak dari beberapa faktor dalam suatu percobaan.
Adapun rancangan yang digunakan dalam percobaan faktorial tergantung kepada keadaan
lingkungan dan tujuan percobaan. Rancangan yang biasa dipakai adalah rancangan dasar seperti
RAL. RAK dan RBSL.
Dalam percobaan faktorial pengaruh yang ditimbulkan oleh peubah bebas (perlakuan
faktorial) yang dicobakan dapat dilihat dari proyeksi yang ditunjukkan oleh peubah tak bebas
(faktorial respon). Pengaruh perlakuan faktorial (perlakuan kombinasi) ini dapat dibedakan
menjadi pengaruh sederhana(tunggal). pengaruh utama. dan pengaruh interaksi. Yang dimaksud
dengan pengaruh sederhana adalah pengaruh suatu faktor dalam satu level faktor lainnya. Dari
hasil pengujian ini dapat diketahui kondisi perbedaan taraf-taraf dari suatu faktor pada kondisi
taraf-taraf yang berbeda dari faktor yang lain. Informasi yang diperoleh juga lebih rinci dan
dapat mengetahui adanya interaksi atau tidak.Sedangkan pengaruh utama merupakan rata-rata
dari nilai semua pengaruh tunggal atau sederhana. Hasil yang diperoleh dari pengujian pengaruh
utama menunjukkan apakah taraf-taraf dari suatu faktor tertentu nyata atau tidak pada semua
kondisi taraf faktor yang lain.
( Gaspers. V. 1991.)
Percobaan faktorial AxBxC merupakan salah satu percobaan faktorial yang melibatkan 3
faktor di dalamnya. Sebagaimana percobaan faktorial dengan dua faktor. percobaan dengan tiga
faktor akan semakin kompleks dan pelaksanaannya semakin sulit. Perbedaan faktorial AxBxC
dengan faktorial AxB terletak pada pengaruh yang dipelajari.
- Untuk faktorial AxB ada 3 pengaruh. yaitu 2 pengaruh utama (A dan B) dan 1 pengaruh
interaksi (AB).
- Untuk factorial AxBxC terdapat 7 pengaruh. yaitu 3 pengaruh utama (A.B dan C) . 3
interaksi 2 faktorial (AB.Ac dan BC) dan 1 interaksi 3 faktor (ABC).
Pada faktorial AxBxC penempatan perlakuan kombinasinya ke dalam satuan- satuan
percobaan . sama halnya dengan factorial AxB. tergantung pada rancangan yang dipergunakan
apakah RAL atau RAK. Rancangan dasar RBSL sangat jarang sekali digunakan dikarenakan
dengan semakin banyaknya faktor yang terlibat maka perlakuan akan semakin banyak. Ini
merupakan hambatan terhadap pemakaian RBSL. Model yang digunakan tergantung pada
rancangan percobaan yag dipilih. Jika digunakan Rancangan Acak Lengkap maka modelnya :
(Yitnosumarto. Suntoyo. 1990)
Yijk = pengamatan untuk level A ke-i. level B ke-j. level C ke-k dan ulangan ke-l
(αβ)ij = interaksi antara perlakuan A taraf ke-i dan perlakuan B taraf ke-j
(αγ)ik = interaksi antara perlakuan A taraf ke-i dan perlakuan C taraf ke-k
(βγ)jk = interaksi antara perlakuan B taraf ke-j dan perlakuan C taraf ke-k
(α βγ)ijk= interaksi antara perlakuan A taraf ke-i. perlakuan B taraf ke-j dan perlakuan C taraf ke-
k
yijkl = ỹ...+ (ỹi..- ỹ...) + (ỹ.j. - ỹ...) + (ỹ.k. - ỹ...) + (ỹijk. - ỹi. - ỹ.j - ỹk + ỹ..)+ (yijkl - ỹijk.)
(yijkl - ỹ..) = (ỹi. - ỹ..) + (ỹ.j - ỹ..) + (ỹ.k. - ỹ...) + (ỹijk. - ỹi. - ỹ.j - ỹk + ỹ..)+ (yijkl - ỹijk.)
SK Db JK
JKP
Perlakuan (abc – 1)
- A (a - 1) JKA
- B (b - 1) JKB
- C (c - 1) JKC
- AB (a - 1) (b - 1) JKAB
- AC (a - 1) (c - 1) JKAC
- BC (b - 1) ( c – 1) JKBC
- ABC (a - 1) (b - 1) ( c – 1) JK ABC
Galat abc (n – 1) JK G
Total (nabc – 1) JK T
dengan keterangan :
FK = (ΣiΣjΣkΣlYijkl)2/nabc
JKP = ΣjΣkΣl(ΣiYijkl)2/n – FK
JKA = Σj(ΣiΣkΣlYijkl)2/nbc – FK
JKB = Σk(ΣiΣjΣlYijkl)2/nac – FK
JKC = Σl(ΣiΣjΣkYijkl)2/nab – FK
BAB III
Soal 1
Permasalahan ini diambil dari penelitian Zulkarnain dan Erman Syahruddin yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa mikroba pada kondisi optimum yang digunakan
untuk mengevaluasi secara biologis produk fermentasi kiambang terhadap performans dan
kualitas ayam broiler. Perlu diketahui bahwa kiambang merupakan tanaman yang hidup sebagai
gulma pada air tenang. air mengalir dan sawah sehingga bisa mengganggu produksi ikan maupun
padi. Namun.sebagai pakan unggas. kiambang juga kaya akan karoten sehingga baik untuk
meningkatkan kualitas kuning telur dan kulit telur.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAL pola faktorial 3x3x2 dengan 3
ulangan. faktor pertama yaitu tingkat pemberian kiambang yang telah difermentasi (0%. 15%.
dan 30%). faktor kedua yaitu umur ternak (4.6 dan 8 minggu) dan faktor ketiga yaitu jenis
kelamin (jantan dan betina) .
Tabel 1 : Pengaruh Pemakaian Kiambang Fermentasi. Umur Serta jenis Kelamin Terhadap Rata -
rata Persentase Lemak Abdominal dengan berat hidup per ekor (%) .
Level Ulangan
Pembahasan :
1. H0: α1 = α2 = α3 = 0 vs
H1: paling sedikit ada satu αj yang tidak sama dengan nol.
2. H0: β1 = β2 = β2 = 0 vs
H1 : paling tidak ada satu βk yang tidak sama dengan nol .
3. H0 : γ1 = γ2 = 0 vs
H1 : paling tidak ada satu γl yang tidak sama dengan nol.
4. H0 : (αβ)11 = (αβ)12 = (αβ)13 = (αβ)21 = (αβ)22 = (αβ)23 = (αβ)31 = (αβ)32 = (αβ)33 0 vs
H1 : paling tidak ada satu (αβ)jk yang tidak sama dengan nol.
5. H0 : (αγ)11 = (αγ)12 = (αγ)21 = (αγ)22 = (αγ)31 = (αγ)32 = 0 vs
H1 : paling tidak ada satu (αγ)jl yang tidak sama dengan nol.
6. H0 :(βγ)11 = (βγ)12 = (βγ)21 = (βγ)22 = (βγ)31 = (βγ)32 = 0 vs
H1 : paling tidak ada satu (βγ)kl yang tidak sama dengan nol.
7. H0 : (αβγ)111 = (αβγ)112 = (αβγ)121 = (αβγ)122 = (αβγ)131=(αβγ)132 = (αβγ)211= (αβγ)212 =
(αβγ)221 = (αβγ)222 =(αβγ)231 =(αβγ)232 = (αβγ)311 = (αβγ)312 = (αβγ)321 = (αβγ)322=.... = 0
H1 : paling tidak ada satu (αβγ)jkl yang tidak sama dengan nol.
Perhitungan dengan MINITAB
FK = (136.87)2 / 2x3x3x3
= 18733.4 / 54
= 346.9148
= 356.532 – 346.9148
= 9. 617
= ( 1064.274 / 3 ) – 346.9148
= 7.8430
= 347.7635 - 346.9148
= 0.849
= ( 6258.398 / 18 ) - 346.9148
= 347.6887 - 346.9148
= 0.7740
2 2 2 2
JK (AB) = [ ( 25.12 + 24.42 + 22.28 +….+ 136.87 ) / 3x3] – FK - JK (A) - JK (B)
= 0.0185
Tabel 4 ( Tabel 2 Arah untuk Faktor A dan C)
Konsentrasi Fermentasi
Jenis Kelamin Total
0.00 0.15 0.30
Jantan 27.14 24.77 19.91 71.82
Betina 25.08 22.10 17.87 65.05
Total 52.22 46.87 37.78 136.87
= 5.9215
= 0.0142
Konsentrasi Fermentasi
Umur Total
0.00 0.15 0.30
4 18.69 16.49 12.74 47.92
6 17.25 15.80 13.16 46.21
8 16.28 14.58 11.88 42.74
Total 52.22 46.87 37.78 136.87
= 0.169883
JK ( ABC) = JK perlakuan – JK (A) - JK (B) - JK (C) - JK (AB) - JK (AC)- JK (BC)
= 0.095917 = 0.096
= 9. 617 - 7.8430
= 1.774
Dari perhitungan manual di atas dapat dibuat tabel ANOVA dan sekaligus uji F-nya
sebagaimana tertera di bawah ini :
SK db JK KT F hit F tab
Perlakuan 17 7.8430 0.46135 9.3581
- Jenis Kelamin
1 0.849 0.849 17.22 4.11
(A)
- Umur (B) 2 0.7740 0.387 7.85 3.26
- Konsentrasi
2 5.9215 2.96075 60.056 3.26
Fermentasi (C)
- AB 2 0.0185 0.00925 0.188 3.26
- AC 2 0.0142 0.0071 0.144 3.26
- BC 4 0.1698 0.0425 0.862 2.63
- ABC 4 0.096 0.024 0.487 2.63
Galat 36 1.774 0.0493
Total 53 9. 617
Permasalahan ini diambil dari penelitian Soejono Tjitro dan Henry Marwanto yang berjudul
Optimasi Waktu Siklus Pembuatan Kursi Dengan Proses Injection Molding. Kemajuan teknologi
mesin injection molding yang semakin pesat berdampak terhadap semakin banyaknya produk
manufaktur yang menggunakan bahan plastik. Selama ini banyak perusahaan manufaktur yang
bergerak dalam pembuatan produk furnitur berbahan baku plastik beranggapan bahwa waktu
siklus untuk pembuatan kursi plastic masih belum optimal. Untuk itu perlu dilakukan studi untuk
menentukan parameter proses mesin injection molding yang mana saja berpengaruh terhadap
waktu siklus namun kualitas produk kursi tetap terjaga. Parameter proses yang diamati adalah
holding time. inject time dan cooling time yang merupakan parameter proses yang berpengaruh
signifikan terhadap waktu siklus.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAL pola faktorial 3x3x3 dengan 3 ulangan.
faktor pertama adalah holding time ( 3 detik. 3.5 detik. dan 4 detik). faktor kedua adalah
injection time (15 detik . 17 detik dan 19 detik) dan faktor ke tiga adalah cooling time (37
detik.39 detik dan 41 detik). Di bawah ini adalah tabel waktu siklus pembuatan kursi plastik.
Level Ulangan
Holding Total Yij Rata-rata
Injection Cooling
Time 1 2 3
Time(detik) time(detik)
(detik)
37 54.33 54.37 54.30 163 54.33333
15 39 56.50 56.68 56.76 169.94 56.64667
41 58.64 58.37 58.55 175.56 58.52
37 54.42 54.32 54.50 163.24 54.41333
3 17 39 56.61 56.34 56.29 169.24 56.41333
41 58.42 58.53 58.63 175.58 58.52667
37 54.42 54.47 54.68 163.57 54.52333
19 39 56.37 56.57 56.45 169.39 56.46333
41 58.84 58.59 58.43 175.86 58.62
37 55.25 54.90 55.09 165.24 55.08
3.5 15 39 56.90 56.93 57.11 170.94 56.98
41 58.93 58.91 58.92 176.76 58.92
37 55.17 54.90 55.06 165.13 55.04333
17 39 57.22 57.04 56.93 171.19 57.06333
41 58.81 58.94 58.81 176.56 58.85333
37 55.16 54.91 55.09 165.16 55.05333
19 39 56.90 57.11 56.96 170.97 56.99
41 59.02 58.95 58.98 176.95 58.98333
37 55.61 55.24 55.32 166.17 55.39
15 39 57.46 57.70 57.52 172.68 57.56
41 59.83 59.70 59.87 179.4 59.8
37 55.57 55.28 55.20 166.05 55.35
4 17 39 57.36 57.56 56.20 171.12 57.04
41 59.45 59.47 59.54 178.46 59.48667
37 55.50 55.53 55.51 166.54 55.51333
19 39 57.28 57.59 57.44 172.31 57.43667
41 59.62 59.65 59.59 178.86 59.62
Total 1539.59 1538.55 1537.73 4615.87
Pembahasan :
3. H0: α1 = α2 = α3 = 0 vs
H1: paling sedikit ada satu αj yang tidak sama dengan nol.
4. H0: β1 = β2 = β2 = 0 vs
H1 : paling tidak ada satu βk yang tidak sama dengan nol .
3. H0 : γ1 = γ2 = γ2= 0 vs
H1 : paling tidak ada satu γl yang tidak sama dengan nol.
4. H0 : (αβ)11 = (αβ)12 = (αβ)13 = (αβ)21 = (αβ)22 = (αβ)23 = (αβ)31 = (αβ)32 = (αβ)33 0 vs
H1 : paling tidak ada satu (αβ)jk yang tidak sama dengan nol.
5. H0 : (αγ)11 = (αγ)12 =(αγ)13= (αγ)21 = (αγ)22 =(αγ)23= (αγ)31 = (αγ)32 =(αγ)33= 0 vs
H1 : paling tidak ada satu (αγ)jl yang tidak sama dengan nol.
6. H0 :(βγ)11 = (βγ)12 =(βγ)13 = (βγ)21 = (βγ)22 =(βγ)23= (βγ)31 = (βγ)32 =(βγ)33 0 vs
H1 : paling tidak ada satu (βγ)kl yang tidak sama dengan nol.
7. H0 : (αβγ)111 = (αβγ)112 = (αβγ)113 = (αβγ)121 = (αβγ)122 =(αβγ)123 = (αβγ)131=(αβγ)132
=(αβγ)133= (αβγ)211= (αβγ)212 = (αβγ)213 = (αβγ)221 = (αβγ)222 = (αβγ)223 = (αβγ)231
=(αβγ)232=(αβγ)233 = (αβγ)311 = (αβγ)312 =(αβγ)313= (αβγ)321 = (αβγ)322=........... = 0
H1 : paling tidak ada satu (αβγ)jkl yang tidak sama dengan nol.
General Linear Model: data versus holding time. injection time. ...
Perhitungan Manual
cooling time
Holding time injection time jumlah
37 39 41
15 163 169.94 175.56 508.5
3 17 163.24 169.24 175.58 508.06
19 163.57 169.39 175.86 508.82
15 165.24 170.94 176.76 512.94
3.5 17 165.13 171.19 176.56 512.88
19 165.16 170.97 176.95 513.08
15 166.17 172.68 179.4 518.25
4 17 166.05 171.12 178.46 515.63
19 166.54 172.31 178.86 517.71
total 1484.1 1537.78 1593.99 4615.87
injection time
Holding time total
15 17 19
3 508.5 508.06 508.82 1525.38
3.5 512.94 512.88 513.08 1538.9
4 518.25 515.63 517.71 1551.59
total 1539.69 1536.57 1539.61 4615.87
FK = (4615.87)2 / 3x3x3x3
= 21306256/ 81
= 263040.2
= 263279.7887 – 263040.2
= 239.5929
= (789833.7069 / 3) – 263040.2
= 237.7065
= 12.72581
= (7102092/ 27 ) - 263040.2
= 263040.4 - 263040.2
= 0.23435
= 0.22562
Cooling time
Holding time total
37 39 41
3 489.81 508.57 527 1525.38
3.5 495.53 513.1 530.27 1538.9
4 498.76 516.11 536.72 1551.59
= (7108124/27) - 263040.2
= 223.6657
= 0.47642
Tabel 4 (tabel 2 arah untuk faktor B dan C)
cooling time
Injection time total
37 39 41
15 494.41 513.56 531.72 1539.69
17 494.42 511.55 530.6 1536.57
19 495.27 512.67 531.67 1539.61
total 1484.1 1537.78 1593.99 4615.87
= 0.1342
= 0.2445
= 239.5929 - 237.7065
= 1.8864
Dari perhitungan manual di atas dapat dibuat tabel ANOVA dan sekaligus uji F-nya
sebagaimana tertera di bawah ini :
SK db JK KT F hit F tab
Perlakuan 26 237.7065 9.143 261.229
- Holding time 2 12.72581 6.363 181.8* 3.17
(A)
- Injection time
2 0.23435 0.117 3.17
(B) 3.342*
- Cooling time
2 223.6657 111.833 3.17
(C) 3195.23*
- AB 4 0.22562 0.056 1.6 2.55
- AC 4 0.47642 0.119 3.4* 2.55
- BC 4 0.1342 0.034 0.971 2.55
- ABC 8 0.2445 0.031 0.88 2.12
Galat 54 1.8864 0.035
Total 80 239.5929
LATIHAN SOAL
1. Suatu percobaan ingin mengetahui pengaruh makanan terhadap pertambahan bobot badan
anak domba. Ada tiga factor yang dicobakan yaitu :
Faktor penambahan Lysine (L) dengan taraf :
l1 = penambahan 0 %
l2 = penambahan 0.05 %
l3 = penambahan 0.10 %
Faktor penambahan Methionin (M) dengan taraf :
m1 = penambahan 0 %
m2 = penambahan 0.025%
m3 = penambahan 0.050 %
Faktor pemberian tepung kedelai yang berprotein (P) dengan taraf :
p1 = pemberian tepung berkadar protein 12 %
p2 = pemberian tepung berkadar protein 14 %
Rancangan dasar yang digunakan adalah RAL pola factorial 3 x 3 x 2 . Dibawah ini adalah tabel
pertambahan bobot badan anak domba per hari (dalam satuan tertentu)
Level Ulangan
Methionine Total Yij Rata-rata
Lysine (L) Protein (P) 1 2
(M)
12 1.11 0.97
0
14 1.52 1.45 2.08 1.04
12 1.09 0.99
0 0.025
14 1.27 1.22 2.97 1.485
12 0.85 1.21
0.05
14 1.67 1.24 2.08 1.04
12 1.30 1.00
0
14 1.55 1.53 2.49 1.245
12 1.03 1.21
0.05 0.025
14 1.24 1.34 2.06 1.03
12 1.12 0.96
0.05
14 1.76 1.27 2.91 1.455
12 1.22 1.13
0
14 1.38 1.08 2.3 1.15
12 1.34 1.41
0.10 0.025
14 1.40 1.21 3.08 1.54
12 1.34 1.19
0.05
14 1.46 1.39 2.24 1.12
Total 2.85 21.8
2. Permasalahan ini diambil dari penelitian Zulkarnain dan Erman Syahruddin yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh beberapa mikroba pada kondisi optimum yang digunakan untuk
mengevaluasi secara biologis produk fermentasi kiambang terhadap performans dan kualitas
ayam broiler. Perlu diketahui bahwa kiambang merupakan tanaman yang hidup sebagai
gulma pada air tenang. air mengalir dan sawah sehingga bisa mengganggu produksi ikan
maupun padi. Namun.sebagai pakan unggas. kiambang juga kaya akan karoten sehingga baik
untuk meningkatkan kualitas kuning telur dan kulit telur.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAL pola faktorial 3x3x2 dengan 3
ulangan. faktor pertama yaitu tingkat pemberian kiambang yang telah difermentasi (0%.
15%. dan 30%). faktor kedua yaitu umur ternak (4.6 dan 8 minggu) dan faktor ketiga yaitu
jenis kelamin (jantan dan betina).
Tabel 1. Pengaruh Pemakaian kiambang Fermentasi. Umur Serta jenis Kelamin Terhadap
Rata – rata Pertambahan Berat badan per ekor per hari ( gram) .
Level Ulangan
DAFTAR PUSTAKA
Anonimb.2010.http://greenhost.50webs.com/PERCOBAANFAKTORIALTIGAFAKTOR.pdf.
Diakses pada tanggal 02 September 2010 .
Anonimc.2010. http://www.scribd.com/doc/36565608/PERCOBAAN-FAKTORIAL.Diakses
pada tanggal 02 September 2010 .