Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME GINEKOLOGI

“PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV”

Dosen Pembimbing :

Susilawati, SST., M.Kes

Disusun Oleh:

Shintania Bella Amanda

P17331191015 / 2A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER

2020/2021
 PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

1. URETRITIS NON SPESIFIK


a. Definisi : Uretritis Non Spesifik adalah peradangan uretra yang penyebabnya
bukan kuman gonorhoe
b. Penyebab :
- Clamydia trachomatis
- Ureaplasma urealyticum
- Micoplasma Hominis
c. Masa inkubasi : 13 minggu
d. Tanda dan gejala :
- Mirip dengan gonorhoe tetapi lebih ringan
- Sering asimtomatik
- Sekret vagina yang keluar banyak dan encer
- Kadang disertai dispareuni
- Pada pemeriksan servik menunjukkan erosi dan ostium keluar lendir campur
darah
e. Komplikasi
Terjadi PID yg dapat menyebabkan radang pada tuba falopii yang berakibat
terjadinya kemandulan
f. Pengobatan :
1. Tetrasiklin dan turunanya
a) Tetrasiklin :4x500mg slm 2 minggu
b) Oksitetrasiklin : 4x250mg slm 1 mgg 4x500mg
c) Minosiklin : dosis pertama 200mg selanjutnya 2 x 100mg selama 2
minggu
d) Doksisiklin : dosis pertama 200mg, dilanjutkan 2x100mg selama 2
minggu
2. Eritomisin : Terutama yang tidak tahan tetrasiklin atau pada wanita hamil
Dosis : 4 x 250mg selama 2 minggu

2. HERPES GENITALIS
a. Definisi : Adalah infeksi akut pada genitalia dengan gejala khas berupa vesikel
yang berkelompok pada dasar yang eritem dan bersifat rekuren
b. Etiologi :
- Herpes simpleks virus (HSV) tipe 1
- Herpes Simpleks Virus (HVH) tipe 2
c. Penularan :
- Hubungan seks merupakan penularan primer ( terutama pada HSV tipe 2 )
- Penularan melalui tangan, alat tidur. Pakaian, handuk ( terutama pada HSV
tipe 1)
- Ada hubungannya dengan terjadinya Ca servik
d. Masa Inkubasi : Dimulai 2 – 20 hari setelah terpapar ( Infeksi primer)
e. Gejala Klinis :
 Gejala yg timbul dapat berat atau asimptomatik
 Rasa terbakar dan gatal pada lesi
 Lesi yg timbul berupa vesikel yang berkelompok disekitar daerah yg erithem
berada pada daerah labia mayora, labia minora , menyebar perinium dan paha
kemudian berlanjut menjadi tukak yang sangat nyeri
 Vagina dan servik sering terserang shg mengeluarkan sekret yg banyak
 Lesi didaerah servik biasanya menimbulkan beberapa perubahan dari ulkus
multipel sampai ulkus yang nekrotik
 Retensio urin akibat disuria dan adanya lesi pada regio sacral spinal cord
f. Herpes Genitalis Pada Kehamilan
Kehamilan yang disertai dengan adanya herpes genitalis perlu diwaspadai
karena virus tersebut dapat melewati plasenta dan masuk kesirkulasi darah fetal
dan dpat menimbulkan kerusakan pada janin.
 Kelainan pada janin :
- Abortus pada kehamilan muda
- Ensefalitis
- Keratokonjungtivitis
- Hepatitis
- General cutaneus herpetic
 Tindakan persalinan : Dilakukan seksio pada waktu ketuban masih utuh atau
maksimal 6 jam sesudah ketuban pecah
g. Komplikasi :
 Kehamilan : abortus
 Bayi : adanya kelainan visera pada sistim nervus yang berupa :
- hepatitis
- infeksi berat
- ensefalitis
- keratokonjutivitis
- erupsi herpetifornvesikula
- kematian janin
 Pada penderita :
- Herpes meningitis disebabkan HSV tipe 2
- Ensefalitis disebabkan HSV tipe 1
h. Pengobatan :
1) Pengobatan secara topikal :
a. Alkohol
b. eter
c. Kortikosteroid
2) Pengobatan sistemik
Anti virus : Asiklovir
3) Imunisasi
a. Aktif spesifik : vaksin mgd antigen herpes simplek yg telah diinaktifvasi
dg pemanasan 58°C.
- Lupidon H: herpes labia (HSV tipe 1)
- Lupidon G: untuk herpes genital (HSV tipe 2)
b. Pasif : dengan pemberian Gama Globulin dan interferon

3. KANDIDIASIS GENITALIS
a. Definisi : Infeksi jamur Candida albicans pada genetalia
Candida albicans :dalam tubuh bersifat :
1. Sebagai saprofit C. albicans berada dikulit, selaput lendir mulut,
sal.pencernaan, sal. pernafasan vagina dan kuku tanpa menimbulkan gejala
apapun baik subyetif atau obyektif
2. Sebagai parasit : dapat menimbulkan infeksi primer atau sekunder terhadap
kelainan lain yang telah ada
b. Beberapa faktor predisposisi yang dapat merubah sifat C. albicans mjd patogen:
1. Penggunaan antibiotik
2. Penggunaan obat kortikosteroid dan sitostatik
3. Diabetes militus pada kehamilan
4. Kelembaban yang tinggi Candida albicans penyebab vulvo-vaginitis , dan
dapat menularkan pada bayi yang dilahirkan
c. Gejala klinis:
Vulvo-vaginitis: mengenai pada aktif hubungan seksual timbul ada hubungan
dengan kehamilan, DM, anemi, obat-obatan imunosupresif, antibiotik.
Gejala dan tanda:
 Gatal-gatal, nyeri dan rasa panas.
 Vulva nampak bengkak, merah dan berfisura
 Pada inspikulo :
- Mukosa vagina tertutup pseudomembran yg berwarna putih seperti keju
apabila diangkat tampak bercak – bercak hemoragik.
- Servik merah bengkak dan erosif.Sekret sedikit spt air sampai berwarna
putih, purulen dan seperti keju.
d. Diagnosis
1. Pemeriksaan mikologi untuk mengetahui bentuk kuman
2. Pemeriksaan histologik untuk mengetahui sel jaringan
3. Pemeriksaan imonologik: sepertt tes tuberkulin, pada kulit untuk mengetahui
apa sudah terkena c. albicans
e. Pengobatan
1. Topikal yaitu aplikasi obat pada kulit dan selaput lendir dengan :
2. Pencegahan auto infeksi dari saluran pencernaan dan partner seksual
3. Faktor predisposisi
Nistatin: 2x/hari selama 2 minggu tablet sup jika ada investasi pada saluran
pencernaan diberikan Nistatin tablet 4x1 tablet sehari selama 2 minggu.

4. KONDILOMA AKUMINATA
a. Definisi
Adalah kutil pada daerah genital yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus
b. Penularan penyakit :
- Virus masuk melalui luka-luka kecil pada saat hubungan seksual
- Sering ditemukan di sekitar anus dan genital Kehamilan dan kontrasepsi oral
merangsang pertumbuhan
- Dapat ditularkan pada bayi pada saat persalinan.
c. Gejala klinis:
 Berbentuk seperti buah kol dan menyerupai jengger ayam atau lebih kecil
bahkan kadang mirip siphilis stadium II
 Terletak pada introitus vagina posterior, labia minor, labia mayor dan klitoris
 Kadang dijumpai pada perinium, anus, muara uretra dan servik
 Bau busuk jika ada maserasi pada epitel.
d. Penatalaksanaan :
1. Partner harus diobati
2. Pengobatan topikal : Pedofilin10% dalam larutan gliserin atau alkohol
Cara:
a. Daerah sekitar diberi vaselin untuk melindungi
b. Oleskan obat pada lesi, diamkan sampai obat kering
c. Setelah 4 – 6 jam cuci bersih dengan sabun, dan ulangi 2 kali seminggu
sampai diperoleh perbaikan.
3. Bedah listrik: dilakukan pada kondiloma yang diameter lebih 1-2 cm dan
dengan pengobatan lain tidak memberi hasil yang baik.
f. Penatalaksanaan Pada Kehamilan
1) Kondiloma akan tumbuh lebih cepat pada kehamilan dan biasanya dapat
sembuh setelah melahirkan
2) Pengobatan harus dilakukan karena dapat menyebabkan papiloma laring pada
bayi yang dilahirkan
3) Pengobatan dengan pedofilin tidak dianjurkan karena efek toksis yang dapat
menyebabkan abortus
4) Bila kondiloma kecil sebaiknya dengan bedah listrik
5) Bila kondiloma besar dan sulit jika dilakukan dengan bedah listrik lebih baik
persalinan dengan seksio sesaria pada kehamilan aterm
5. AIDS
a. Definisi
- AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan
gejala penyakit akibat menurunnya sistim kekebalan tubuh oleh virus yang
disebut HIV.
- HIV adalah Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang
sistim kekebalan tubuh manusia terutama sel darah putih termasuk sel
limfosit yg disebut sel T-4 / sel T helper dan menimbulkan AIDS.
b. Kondisi yang mempermudah terjadinya AIDS
- Industri seks komersial yang luas
- Prevalensi penyakit kelamin yang tinggi
- Pemakaian kondom rendah
- Proses urbanisasi yang cepat
- Terjadinya hubungan seks pre marital dan ekstra marital
- Sarana pelayanan kesehatan tidak selalu menerapkan prinsip PI yang benar
- Di beberapa daerah, tes darah tranfusi belum memenuhi persyaratan.
c. Cara Penularan HIV
 Melalui hubungan seksual dengan seorang yang sudah terinfeksi HIV tanpa
memakai kondom
 Melalui tranfusi darah atau alat yang telah tercemar
 Melalui ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandung atau kepada
bayi yang disusuinya
Penularan ibu hamil ke bayinya 30%, walaupun pada BBL hasil positif belum
tentu tertular HIV, akan diketahui pasti kalau pemeriksaan dilakukan bayi
sudah berumur 15 – 18 bulan.
d. Masa inkubasi: Sangat tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang,
rata- rata 5-10 tahun.
e. Gejala klinis pada stadium AIDS
Gejala Utama Gejala Minor
- Demam lebih dari 3 bulan - Batuk kronis lebih 1 bulan
- Diare kronis lebih dari 1 bulan, berulang - Infeksi pada mulut disebabkan jamur
atau terus menerus C. Albicans
- Penurunan BB lebih dari 10% dalam 3 - Pembebngkakan kelenjar limfe
bulan menetap diseluruh tubuh
- Muncul herpes zoster berulang
- Bercak gatal diseluruh tubuh.

g. Cara pencegahan HIV


 Abstinensi
 Be faithful
 Condom
h. Asuhan pada penderita HIV yang hamil
Berikan informasi sejelas-jelasnya tentang :
1. Kemungkinan bayinya terinfeksi HIV secara vertikal, walaupun hanya 30%
2. Keuntungan dan kerugian bila kehamilan diakhiri, perhatikan adat istiadat,
hukum, kesehatan bumil, dll
3. Konseling tentang resiko persalinan – prematur.
i. Pengobatan:
Antiretroviral diberikan pada :
 Kehamilan: 14 minggu dosis 5x100mg/hr selama hamil
 Pada waktu melahirkan: zidovudine i.v, dengan dosis: pada 2 jam pertama 2
mg/kg bb dilanjutkan dengan 1 mg/kg bb sampai bayi lahir
 Setelah bayi lahir: mulai umur 8 – 12 jam bayi mendapat zidovudine dengan
dosis 2 mg/kg bb per oral tiap 6 jam sampai bayi umur 6 minggu.
j. Hal – hal yang harus diperhatikan pada pemberian zidovudine (pada bayi)
 Kadar Hb dan lekosit pada waktu lahir, umur 2 minggu dan 4 minggu
 Bila kadar Hb menurun menjadi < 8 mg/dl berikan tranfusi darah
 Bila terjadi neutropenia dosis diturunkan
 Bila diagnosa infeksi HIV pada bayi sudah ditegakkan zidovudine
profilaktik tidak diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai