9531 21031 2 PB PDF
9531 21031 2 PB PDF
Volume 14 Nomor 4 61
ABSTRAK
Peningkatan prevalensi diabetes menimbulkan banyak penyakit penyerta yang muncul seperti
ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan
amputasi. Penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetikum melibatkan banyak factor
termasuk growth factor. Epidermal growth factor merupakan salah satu growth factor yang
berperan dalam pembentukan kolagen pada luka. Beberapa aplikasi EGF telah diterapkan
pada ulkus diabetikum dari derajat 1-4 menunjukkan perbaikan yang berarti dari luka ulkus
diabetikum. Studi keamanan penggunaan EGF juga menunjukan iritasi yang umumnya ringan
sampai sedang.
ABSTRACT
Increased prevalence of diabetic raises a lot of concomitant diseases like diabetic ulcers.
Diabetic ulcers which not treated properly can lead to amputation. Wound healing in patients
with diabetic ulcers involves many factors including growth factor. Epidermal growth factor
is a growth factor that plays a role in the formation of collagen in wounds. Some applications
EGF has been applied to the diabetic ulcer of 1-4 degrees showed significant improvement of
diabetic ulcer wounds. Safety studies about EGF also showed irritation was generally mild to
moderate.
dan menimbulkan banyak penyakit yang Orang dengan diabetes menunjukkan risiko
penyerta yang muncul[1]. Diabetes adalah 5 sampai 50 kali lipat lebih tinggi dari
tungkai bawah, yang sering didahului oleh dengan orang yang tidak menderita diabetes
diabetikum merupakan tanda umum dari penderita diabetes adalah 15% -20%[3]
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 62
pengobatan yang efektif dapat mengurangi penyakit dari arteri perifer mengurangi
dipegaruhi oleh banyak faktor yaitu dari gangguan bioavailabilitas growth factor
neuropati, iskemia, dan infeksi[5-8]. Pertama, memainkan peran kunci. Kelainan ini
penurunan persarafan otot dan atrofi otot, growth factor sebagai akibat
lengkungan [5-9]. Tekanan statis dan dinamis Peran Growth Factor dalam
kronis di kaki. Pada saat yang sama, Growth factor memainkan peran
neuropati bertanggung jawab untuk penting dalam komunikasi antara sel-sel dan
dan menghambat proses seperti proliferasi metabolisme sel[14] Growth Factor ini
sel, diferensiasi, migrasi, dan adhesi. adalah molekul hormon yang berinteraksi
Inisiasi kegiatan ini terjadi ketika growth dengan reseptor permukaan sel khusus
factor mengikat reseptor dari sel target, dan untuk mengontrol proses perbaikan
tingkat dan jenis respon diperintah oleh jaringan[15] Meskipun mereka hanya dalam
identitas kimia, konsentrasi dan durasi jumlah nanogram, tapi mereka memiliki
kerja. Growth factor dapat disintesis dan pengaruh kuat pada penyembuhan dan
sel dan mempertahankan fase perbaikan EGF adalah polipeptida M-605 yang
Penyembuhan luka adalah proses proliferasi dan diferensiasi banyak sekali sel
[16-18].
perbaikan jaringan yang melibatkan respon EGF merupakan bagian dari komplek
ikat, menutup luka dengan epitel, dan merangsang pertumbuhan sendiri, atau
dibagi menjadi tiga tahap: (1) inflamasi, (2) kemampuan mereka membelah. Reseptor
[13].
fibroplasia, dan (3) pematangan Setiap pada permukaan sel berikatan dengan EGF
tahapan dikendalikan dan diatur oleh zat dan menyampaikan sinyal[19]. EGF
biologis aktif yang disebut growth factor. merangsang proliferasi dan keratinisasi dari
Growth factor adalah polipeptida yang berbagai jaringan epidermal in vivo dan in
beberapa jalur. Pengikatan EGF ke pada sel-sel epitel dan fibroblas, menaikkan
mitogen aktif dari jalur protein kinase, kaki diabetik kronik. Sejauh ini, penelitian
kalsium oleh aktivasi protein kinase C[22] epidermal growth factor) di samping
penyembuhan yang tinggi (95,30%) pada insufisiensi arteri dan infeksi, aplikasi lokal
pasien yang diobati yang dengan krim yang dua kali sehari dari spray yang mengandung
mengandung EGF 0,04% ditambah krim EGF 0,005% telah diperiksa pada
dengan mereka yang menerima krim EGF et al[28]menemukan bahwa 56,5% (13/23)
0,02% ditambah Actovegin cream (57,14%) dari ulkus pasien yang telah selesai masa
atau Actovegin krim sendiri (42,10%). tindak lanjut 8 minggu dan tidak putus
Selain itu, waktu penyembuhan dalam karena infeksi atau grafting skin yang tidak
0,0003) lebih pendek (rata-rata waktu: 6 rata-rata 39 hari. Tingkat penutupan luka
minggu) dibandingkan dengan kelompok adalah 43,3%, 59,9%, 68,7%, dan 84,8%
(21/30) dari ulser sembuh dalam kelompok tingkat penyembuhan pada 76% (52/68)
diobati dengan EGF 150 mg / g gel dua kali dari pasien yang menunjukkan kemajuan
sehari dibandingkan dengan 21% (6/30) dari minimal selama 3 minggu pertama yang
minggu. Analisis parametrik menunjukkan add-on therapy dalam rata-rata 46 hari. Ini
menyembuhkan ulser pada kelompok EGF pasien yang mengguakan hidrokoloid atau
Di kelas ulser tingkat III ke IV, infus Mengingat hal ini, percobaan multicenter
intralesi EGF 3 kali per minggu telah telah menguji efek EGF infiltrasi intralesi di
persentase 73,9% dan 50,0% dari pasien Efek samping terlihat dengan penggunaan
yang diobati dengan 75 µg EGF, 25 µg EGF EGF adalah, umumnya, ringan sampai
[31] [27,28,30,31,32]
diverifikasi oleh perpanjangan studi Tabel 1. . Injeksi EGF itu
Penutupan ulkus terjadi pada 77,4% disertai rasa sakit. Sedangkan iritasi kulit
(41/53), 52,1% (25/48), dan 56,2% (27/48) adalah efek samping yang paling umum dari
dari pasien yang diobati dengan 75 µg EGF, pengobatan EGF topikal. Efek samping
25 µg EGF, dan placebo[31] yang lebih terlihat dengan dosis EGF lebih
Efek yang diinginkan dari EGF bisa tinggi dari dengan dosis yang lebih rendah.
growth factor pada lapisan luka yang tampaknya tidak secara langsung terkait
Epidermal Growth Factor memiliki peran EGF dapat diaplikasikan dalam jangka
yang penting dalam penyembuhan luka. waktu panjang mengingat pengobatan ulser
LoGerfo FW, editor(s). The Diabetic (16) Carpenter, G. 1981. Epidermal growth
Foot. New Jersey: Humana Press factor. Handb. Exp. Pharmacol., 57:
(4) Dalla Paola L, Faglia E. 2009. 90-126
Treatment of diabetic foot ulcer: an (17) Carpenter, G., and Cohen, S. 1976.
overview strategies for clinical Human epidermal growth factor and
approach. Hunt D. Diabetes: foot ulcers the proliferation of human fibroblasts.
and amputations. Clin Evid(1):602. J. Cell Physiol.,88: 227-23
(5) Hunt D. 2009. Diabetes: foot ulcers (18) King, L. E., Jr., and Carpenter, G. F.
and amputations. Clin Evid(1):602. 1983. Biochemistryand physiologyof
(6) Papanas N, Maltezos E. 2007. The the skin.In: L. Goldsmith (ed.),
diabetic foot: established and emerging Epidermal Growth Factor, Ed. 1, pp.
treatments. Acta Clin Belg(62):230- 269-281. NewYork: Oxford University
238. Press
(7) Papanas N, Maltezos E. 2008. (19) David Goodsell, 2003. The Molecular
Advances in treating the ischaemic Perspective: Epidermal Growth Factor.
diabetic foot. Curr Vasc Pharmacol The Oncologist vol 8. Pp 496-497
(6):23-28. (20) COHEN, S. 1964. Nat. Cancer Inst.
(8) Boulton AJ. .2008. The diabetic foot: Monogr (13), 13
grand overview, epide-miology and (21) Barrientos S, Stojadinovic O, Golinko
pathogenesis. Diabetes Metab Res MS, et al. 2008. Growth factors and
Rev(24)(suppl 1):S3-S6. cytokines in wound healing. Wound
(9) Papanas N, Maltezos E. 2007. Growth Repair Regen. 16:585-601
factors in the treatment of diabetic foot (22) Steed DL. 2001. Modulating Wound
ulcers: new technologies, any Healing in Diabetes: The Diabetic
promises? Int J Low Extrem Foot. 6th ed. St Louis, MO: Mosby
Wounds(6):37-53. (23) Acosta JB, Savigne W, Valdez C, et al.
(10) Frykberg RG.2002. Diabetic foot 2006. Epidermal growth factor
ulcers: pathogenesis and man-agement. intralesional infiltrations can prevent
Am Fam Physician(66):1655-1662. amputation in patients with advanced
(11) Bennett NT, Schultz GS.1993.Growth diabetic foot wounds. Int Wound
factors and wound healing: J;3:232-239
biochemical proper-ties of growth (24) Steed, David L. 1997. MD. THE
factors and their receptors. Am J Surg ROLE OF GROWTH FACTORS IN
165(6):728–37 WOUND HEALING. Surgical
(12) Falanga, V., Zitelli, J.A,. 1988. Clinics(77) , Issue 3 , 575 – 586
Eaglstein, W.H. Wound healing. J Am (25) Elisavet K. Tiaka, MD, 2012.
Acad Dermatol(19):559–563. Epidermal Growth Factor in the
(13) Edington, H.E. 1992. Wound Treatment of Diabetic Foot Ulcers: An
healing. in: R.L. Simmons, D.L. Steed Update. Perspectives in Vascular
(Eds.) Basic Science Review for Surgery and Endovascular Therapy
Surgeons. WB Saunders, Philadelphia 24(1)
:41–55. (26) Tsang MW, Wong WK, Hung CS, et
(14) Hunt, T.K., LaVan, al. 2003. Human epidermal growth
F.B.1989. Enhancement of wound factor enhances healing of diabetic foot
healing by growth factors. N Engl J ulcers. Diabetes Care.26:1856-1861
Med(321):111–112 (27) Viswanathan V, Pendsey S. 2006. A
(15) Davidson, J. 1995. Growth factors in phase III study to evaluate the safety
wound healing. Wounds.7:53A–64A and efficacy of recombinant human
epidermal growth factor (REGEN-D™
Farmaka
Volume 14 Nomor 4 69
150) in healing diabetic foot ulcers. diabetic foot ulcers with risk of
Wounds.18:186-196. amputation. Int Wound J.4:333-343
(28) Tuyet HL, Nguyen Quynh TT, Vo (31) Fernández-Montequín JI, Valenzuela-
Hoang Minh H, et al. 2009. The Silva CM, Díaz OG, et al. 2009.
efficacy and safety of epidermal Intralesional injections of recombinant
growth factor in treatment of diabetic human epidermal growth factor
foot ulcers: the preliminary results. Int promote granulation and healing in
Wound J.;6:159-166. advanced diabetic foot ulcers:
(29) Hong JP, Jung HD, Kim YW. 2006. multicenter, randomised, placebo-
Recombinant human epidermal growth controlled, double-blind study. Int
factor (EGF) to enhance healing for Wound J;6:432-443.
diabetic foot ulcers. Ann Plast (32) Acosta JB, Savigne W, Valdez C, et al.
Surg;56:394-398 2006. Epidermal growth factor
(30) Fernández-Montequín JI, Infante- intralesional infiltrations can prevent
Cristia E, Valenzuela-Silva C, et al. amputation in patients with advanced
2007. Intralesional injections of diabetic foot wounds. Int Wound
Citoprot-P (recombinant human J.;3:232-239
epidermal growth factor) in advanced