Anda di halaman 1dari 4

Aningtyas Ratri Pramesti

16812144010
Akuntansi U 2016

Rangkuman Mata Kuliah Metodelogi Penelitian


Bab 2 Investigasi Ilmiah

Keputusan manajerial yang bedasarkan hasil penelitian ilmiah cenderung efekrif. Pada
Bab 1, kita mendefinisikan penelitian sebagai penyelidikan yang terorganisasi,
sistematis, bedasar data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap masalah spesifik yang
memerukan solusi. Keputusan bedasarkan hasil dari studi yang dilakukan dengan baik
cinderung mendatangkan hasil yang diharapkan. Penelitian berfokus pada pemecahan
masalah dan mengikuti metode langkah demi langkah yang logis, terorganisasi, dan
ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya, dan
menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut. Dengan demikian, penelitian ilmiah
tidak bedasarkan pada firasat, pengalaman, dan ituisi (meskipun hal tersebut mungkin
mempunyai bagian dalam pengambilan keputusan akhir), tetapi pada tujuan yang jelas
dan ketepatan. Penelititian ilmiah juga membantu peneliti untuk menyatakan temuan
mereka dengan akurat dan yakin. Investigasi ilmiah dan pengambilan keputusan
manajerial merupakan aspek-aspek integral dari pemecahan masalah efektif. Istilah
penelitian ilmiah mengacu, baik pada penelitian dasar maupun terapan. Penelitian
terapan juga merupakan proses yang terorganisasi dan sistematis di mana masalah
diidentifikasi dengan hati-hati, data dikumpulkan dan dianalisis secara ilmiah, dan
kesimpulan ditarik secara objektif untuk pemecahan masalah yang efektif. Setiap
organisasi tidak selalu mengikuti proses langkah demi langkah karena masalah bisa
sangat sederhana sehingga diperlukan penelitian yang rumit, dan pengalaman masa
lalu mungkin solusi yang dibutuhkan.

Ciri-ciri Penelitian Ilmiah


Ciri atau karateristik utama penelitian ilmiah dapat didaftarkan sebagai berikut:
1. Tujuan Jelas
2. Ketepatan
3. Dapat Diuji
4. Dapat Ditiru
5. Ketelitian dan Keyakinan
6. Objektivitas
7. Dapat Digeneralisasi
8. Hemat

Tujuan Jelas
Manajer Memulai penelitian dengan sebuah sasaran atau tujuan yang jelas. Fokusnya
adalah meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, di samping manfaat
lain penelitian tersebut dalam banyak bidang.

Ketepatan
Dasar teori yang baik dan desain metodologi yang tepat akan menambah ketepatan
pada sebuah studi dengan tujuan yang jelas. Ketepatan penelitian memerlukan dasar
teori baik dan metodologi yang dipikirkan dengan hati-hati. Faktor-faktor tersebut
memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan jenis informasi yang benar dari sampel
yang tepat dengan tingkat bias minimum, dan memfasilitasi analisis yangs esuai
terhadap data yang diperoleh.

Dapat Diuji
Setelah mewawancarai sekelompok acak karyawan organiasi dan mempelajari
penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam bidang komitmen organisasi, manajer
atau peneliti membuat hipotesis tertentu mengenai bagaimana meningkatkan
komitmen karyawan, maka hal tersebut dapat diuji dengan menerapkan uji stastistik
tertentu pada data yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.

Dapat Ditiru
Hasil uji hipotesis tersebut harus didukung lagi dan lagi ketika jenis penelitian serupa
diulangi dalam keadaan lain yang mirip. Bila hal tersebut terjadi (misalnya, hasil
ditiru atau terulang), kita akan memperoleh keyakinan dalam sidat ilmiah penelitian
kita. Dengan kata lain, hipotesis kita tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi merupakan
refleksi dari keadaan polulasi yang sebenarnya. Dengan demikian, Dapat Dituru
merupakan ciri lain dari penelitian ilmiah.
Ketelitian dan Keyakinan
Ketelitian (precision) mengacu pada kedekatan temuan dengan “realitas” bedasarkan
sebuah sampel. Dengan kata lain, ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan atau
keyakinan hasil bedasarkan sampel, terkait apa yang benar-benar eksis dalam
keseluruhan.
Keyakinan (confidende) mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita. Semakin
tipis batas dalam mengestimasi rentang prediksi (semakin tepat temuan kita) dan
semakin besar keyakinan kita terhadap hasil penelitian, semakin berguna dan ilmiah
penemuan yang bersangkutan. Dengan demikian, ketelitian dan keyakinan merupakan
aspek penting penelitian, yang dicapai melalui desain sampling ilmiah yang tepat.
Semakin besar ketelitian dan keyakinan yang kita bidik dalam penelitian, semakin
investigasi kita dan semakin berguna hasilnya.

Objektivitas
Kesimpulan yang ditarik dari interprestasi hasil analisis data harus objektif; yaitu,
harus bedasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan bukan
nilai-nilai subjektif atau emosional kita. Semakin objektif intreprestasi data, semakin
ilmiah investigasi penelitian. Meskipun manajer atau peneliti dapat memulai dengan
beberapa keyakinan dan nilai subjektif awal. Intreprestasi mereka terhadap data
sebaiknya bebas dari nilai dan bias pribadi.

Dapat Digeneralisasi
Semakin penelitian dapat digeneralisasi, semakin besar kegunaan dan nilainya. Untuk
generalisasi yang lebih luas, desain sampling penelitian harus disusun secara logia dan
sejumlah rincian lain dalam metode pengumpulan data perlu diikuti secara cermat.
Kebanyakan penelititian terapan biasanya dibatasi pada penelitian dalam organisasi
tertentu di mana masalah terjadi dan hasilnya paling baik hanya digeneralisasi pada
situasi dan konteks identik lainnya.

Hemat
Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang muncul, dan dalam
menghsailkan solusi masalah, selalu lebih disukai untuk kerangka penelitian yang
kompleks yang meliputi jumlah faktor yang tidak bisa dikendalikan. Pencapaian
model solusi masalah yang berarti dan hemat, alih-alih panjang lebar dan tidak
praktis, menjadi sebuah isu kritis dalam penelitian.

KETERBATASAN PENELITIAN ILMAH DALAM BIDANG MANAJEMEN


Dalam bidang manajemen dan ilmu sosial tidak selalu mungkin untuk melakukan
investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti bahwa, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil
yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas kesalahan. Hal ini terutama karena
kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan pengumpulan data dalam bidang
subjektif seperti perasaan, emosi, sikap, dan presepsi. Tetap saja, dalam rangka
mendesain penelitian untuk memastikan kejelasan tujuan, ketepatan, dan sifat dapat
diuji, dapat ditiru, dapat digeneralisasi, objektivitas, hemat dan ketelitian serta
keyakinan yang semaksimal mungkin, kita harus berusaha keras untuk mengunaka
investigasi ilmiah.

RINTANGAN SAINS DALAM PENELITIAN


Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotesi-deduktif.
Proses deduktif adalah proses di mana kita tiba pada satu kesimpulan beralasan
melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Induksi, di sisi lain,
merupakan proses di mana kita mengamati fenomena tertentu dan bedasarkan hal
tersebut tiba pada kesimpulan. Teori yang bedasarkan deduksi dan induksi membantu
kita memahami, dan menjelaskan, dan/atau memprediksi fenomena bisnis. Rintangan
penyelidikan ilmiah meliputi proses mengamati fenomena pada awalnya,
mengidentifikasi masalah, membangun sebuah teori yang mungkin berlaku, membuat
hipotesis, menentukan aspek-aspek desain penelitian, mengumpulkan data,
menganalisis sata, dan mengintreprestasi hasil.

Anda mungkin juga menyukai