Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA

EKSTRAKURIKULER SENI BUDAYA


SEKOLAH SMAN 6 MIMIKA

Oleh,
TPMPS SMAN 6 MIMIKA

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA


DINAS PENDIDIKAN, PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH
PROVINSI PAPUA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Berbagai upaya kegiatan pendidikan khususnya pada jalur pendidikan formal
dan non formal telah banyak dilakukan guna mencapai tujuan pendidikan tersebut.
Pada jalur formal selain dilakukan kegiatan kurikuler, juga dilakukan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk lebih memantapkan
bakat dan keterampilan dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang
diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat berbentuk kegiatan pada seni, olah
raga, pengembangan kepribadian, Sains dan kegiatan lain yang bertujuan positif
untuk kemajuan dari peserta didik. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler
merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah. Kegiatan ektrakurikuler
sendiri bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas
dalam rangka mengembangkan pendidikan seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler
memiliki andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata
pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang
membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang
studi yang bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat
menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan
ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua minat peserta didik dapat
digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler Sebi Budaya di Sekolah merupakan suatu kegiatan
yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta untuk membantu
pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat di
bidang seni. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya tidak lagi menjadi sebuah
mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah
pembelajaran tematik. Terkait dengan hal itu maka mata pelajaran Seni budaya dan
Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan secara utuh untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Kenyataan tersebut disebabkan karena: 1) keterbatasan
wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2) kemampuan
guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan kenyataan di atas maka diperlukan kegiatan tambahan di luar jam
sekolah yang dapat memberi kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan
beragam pengalaman praktik berkesenian seperti senimusik, seni tari, seni rupa,
ataupun seni teater. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran Ekstrakurikuler Seni
Budaya lebih menekankan pada aktivitas “belajar sambil melakukan” (learning by
doing), sebagai upaya menstimuli keberanian peserta didik untuk mengekspresikan

2
ide atau gagasan seni mereka dalam bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun
seni teater.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini juga dipandang penting sebagai suatu
kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas peserta didik. Kreativitas ini
merupakan elemen penting dalam Pendidikan Kesenian dan hanya dapat diperoleh
dengan melakukan beragam pengalaman praktik secara terus-menerus. Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian diharapkan dapat menjadi salah satu wadah dalam upaya
menanamkan pembentukan nilai-nilai karakter peserta didik untuk melakukan
perubahan perilaku, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi.Oleh
karena itu dibutuhkan suatu panduan teknis ekstrakurikuler yang dapat digunakan
oleh para guru di sekolah

B. Tujuan
Penyusunan program kerja Ekstrakulikuler Seni Budaya ini mempunyai
tujuan yaitu :
1. Pedoman pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Seni Budaya di sekolah
2. Pedoman untuk mengaktifkan kegiatan Ekstrakurikuler Seni Budaya sebagai
upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa.
3. Rujukan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan
Ekstrakurikuler Seni Budaya.
4. Rujukan untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa
melalui kegiatan ekstrakurikuler seni budaya

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler seni budaya meliputi materi seni
music, seni tari, seni rupa, dan seni teater.

D. Landasan Hukum
Landasar hukum yang mendasari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah antara
lain:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah

3
BAB II
VISI DAN MISI EKSTRAKURIKULER SENI BUDAYA

A. Visi
Visi kegiatan ekstrakurikuler Seni Budaya adalah berkembangnya potensi seni,
kreativitas, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik
secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.

B. Misi
Misi kegiatan ekstrakurikuler Seni Budaya adalah sebagai berikut:
1. Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta
didik dalam bidang kesenian.
2. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan kesenian yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan
diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan kelompok.

C. Prinsip
Kegiatan EkstrakurikulerSeni Budaya dikembangkan berdasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan potensi/bakat peserta didik masing-masing.
2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai
dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela
3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan
masing-masing.
4. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam
suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.
5. Membangun motivasi, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk
berlatih dengan baik dan giat.
6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

4
BAB III
PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI BUDAYA

A. Materi Kegiatan
Materi ekstrakurukuler Kesenian menekankan pada pengembangan nilai-nilai
lokal pada masing-masing bentuk kesenian yang diajarkan.

1. Seni Musik
a. Bernyanyi
Bernyanyi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, bernyanyi tunggal atau
solo dan berkelompok. Bernyanyi tunggal adalah bernyanyi yang
dilakukan oleh satu orang. Bernyanyi berkelompok adalah bernyanyi
yang dilakukan secara berkelompok minimal dua orang Lagu-lagu yang
dapat digunakan dalam bernyanyi solo disesuaikan dengan daerah
setempat sebagai upaya untuk mendukung pelestarian nilai-nilai lokal di
daerah. Penekanan utama dalam materi bernyanyi solo mencakup: teknik
dasar menyanyi, yang mencakup:cara memproduksi suara, pernapasan,
dan posisi tubuh; dinamika (keras–lembut) dan tempo (cepat–lambat);
dan artikulasi(mengucapkan kalimat/frase lagu).

b. Bermain Musik
Bermain musik dapat dilakukan dengan menerapkan sistem nada diatonis
(barat) dan sistem nada pentatonik (tradisi). Musik Tradisi adalah musik
yang hidup dan berkembang di daerah setempat secara turun-temurun
atau diwarisi dari generasi ke generasi. Misalnya menabuh tifa. Musik
Kreasi adalah musik yang merupakan pengembangan dari pola musik
tradisi daerah setempat dan/atau Nusantara

2. Seni Tari
a. Tari Tradisi
Tari Tradisi adalah tari yang hidup dan berkembang di daerah setempat
secara turun-temurun atau diwarisi dari generasi ke generasi. Contoh dari
bentuk tari tradisi adalah tari perang perangan,

b. Tari Kreasi
Tari Kreasi adalah tari yang merupakan pengembangan dari gerak tari
tradisi daerah setempat dan/atau Nusantara. Contoh bentuk tari kreasi
adalah poco-poco, tari merak, rantak, dan saman

3. Seni Rupa
a. Menggambar
Kegiatan ini terdiri dari menghias dengan teknik mewarnai, mengecat,
menempel, menggunting, menggaris, mencap, mencelup, membatik,
menoreh, menciprat, mendusel, dan sebagainya. Karya yang dihasilkan
dari bentuk kegiatan seni rupa dua dimensi adalah lukisan,hiasan
payung, melukis baju, lukisan sutra, batik, lukisan dari kayu/kulit, dan
sebagainya.
b. Membentuk
Teknik pengerjaan karya seni rupa dilakukan dengan membentuk media

5
yang digunakan, yaitu mengurangi atau menambahkan, seperti:
mengukir, memahat, mencetak, menganyam, merangkai, merajut,
menyulam, melipat (origami), mengikat, mematri, menempel, mendaur
ulang, dan lain-lain. Karya yang dihasilkan dari bentuk kegiatan seni
rupa tiga dimensi adalah patung, ukiran, mainan, topeng, aksesoris,
hiasan, cenderamata, sulaman, anyaman, rajutan, dan lain-lain.

4. Seni Teater
a. Teater Tutur
Kegiatan ini meliputi aktivitas bercerita secara tunggal (monolog),
seperti membaca puisi, deklamasi, mendongeng, dan stand up comedy.
Contoh Teater tutur yang bersumber dari nilai-nilai lokal adalah bakaba
dan macapat yang seringkali berhubungan dengan cerita rakyat (folklor).
b. Teater Gerak
Kegiatan teater yang dialognya disampaikan melalui gerak, misalnya
pantomime. Contoh Teater Gerak yang bersumber dari nilai-nilai lokal
adalah randai, wayang orang, dan tari kecak.
c. Teater Boneka
Kegiatan teater yang menggunakan benda/boneka yang merupakan
representasi dari suatu karakter atau tokoh dalam cerita, misalnya
wayang kulit, wayang golek, wayang potehi, cemen, dan wayang suket.
d. Teater Drama
Kegiatan teater yang bersumber dari naskah tertulis, misalnya drama
Kwek-Kwek dan Romeo-Juliet
e. Drama Musikal
Kegiatan teater yang menggabungkan cerita, gerak, dan musik, dengan
dialog yang dinyanyikan. Bentuk drama musikal adalah operet, misalnya
operet Laskar Pelangi, Bawang Merah dan Bawang Putih, Ande-Ande
Lumut, dan Si Pitung.

B. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan berdasarkan RKAS yang telah disusun bersama pada
tahun berjalan, sumber pembiayaan dari dana BOS dan dana sumbangan
sukarela oleh orang tua/wali murid yang sifatnya tidak mengikat

C. Pengelolaan kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dikelola oleh sebuah tim yang dituangkan dalam Surat
Keputusan Kepala sekolah. Tim bertugas untuk merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melaporkan hasil kegiatan secara periodik. Setiap akhir
tahun tim akan membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan yang telah
dilakukan.

D. Waktu Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada setiap hari Sabtu pagi, jam 07.30 – 10.00

E. Tempat Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan menggunakan sarana dan prasarana kelas, alat praktik,
dan halaman/lapangan/taman di sekolah

6
F. Evaluasi
1. Evaluasi hasil belajar
Penilaian hasil belajar bagi peserta didik yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler dilakukan pada saat proses kegiatan berlangsung dan hasil
atau produk dari kegiatan.
Penilaian hasil belajar dilaporkan oleh Pembina kegiatan ekstrakurikuler dan
dituangkan dalam buku laporan hasil belajar (Raport)

2. Evaluasi program
Evaluasi program dilakukan pada proses pelaksanaan kegiatan, tengah
semester, akhir semester, dan akhir tahun. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui efektifitas program apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana
atau belum, guna perbaikan untuk kegiatan pada tahun berikutnya

7
BAB III
PENUTUP

 Dengan selesainya penyusunan Program Ekstrakurikuler seni budaya ini


diharapkan dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni budaya di
SMA Negeri 6 Mimika, sehingga peserta didik mampu meraih prestasi non
akademik khususnya bidang seni budaya sebagaimana yang diharapkan oleh pihak
sekolah, pemerintah dan masyarakat.
Penyusunan program ektrakurikuler seni budaya ini telah diupayakan
semaksimal mungkin, namun pembimbing ektrakerikuler menyadari bahwa program
ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu
diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan
program ini di tahun mendatang.

8
Lampiran

ORGANISASI EKSTRAKURIKULER SENI BUDAYA

A. Fungsi Tim Organisasi Seni Budaya


Tim yang masuk dalam organisasi ini berfungsi sebagai
penanggungjawab dan pelaksana program ekstrakurikuler berdasarkan prioritas
kebutuhan dan kebijakan yang di tetapkan oleh sekolah.

B. Tugas Tim Organisasi Seni Budaya


1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai ketentuan
dan petunjuk yang telah ditetapkan
2. Menjalin kerjasama yang serasi dengan orang tua murid, instansi lain dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
3. Mengadakan penilaian/evaluasi, menyusun dan menyampaikan laporan
kepada kepala sekolah tentang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

C. Susunan Anggota Tim Pelaksana Seni Budaya


1. Pembina : ………… (Pengawas Pembina)  
2. Penangungjawab : ………… (Kepala Sekolah)
3. Ketua  :  ……….. (Guru)
4. Sekretaris I : …………(Guru)
5. Sekretaris II       : …………(Ketua Komite Sekolah)
6. Pembimbing             :
a. ………………….. (Seni Musik)
b. …………………..  (Seni Tari)
c. …………………... (Seni Rupa)
d. …………………… (Seni Teater)

9
PROGRAM SEMESTER GANJIL
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
No Materi pokok Uraian kegiatan
3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Seni Musik

2 Seni Tari

3 Seni Rupa

4 Seni Teater

10
PROGRAM SEMESTER GENAP
Jan Februari Maret April Mei Juni
No Materi pokok Uraian kegiatan
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Seni Musik

2 Seni Tari

3 Seni Rupa

4 Seni Teater

11

Anda mungkin juga menyukai