Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif

adalah penelitian yang mana data penelitian berupa angka-angka dan

diolah menggunakan metode statistik (Sugiyono, 2014). Desain yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental

dengan pendekatan one group pre test-post test design. Penelitian ini

mengungkapkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan

melibatkan satu kelompok yang menjadi objek penelitian. Kelompok ini

diobservasi sebelum dan sesudah diberikan intervensi (Nursalam, 2013).

Betuk rancangan penelitian dapat digambarkan

(Pre test) (Intervensi) (Post test)

O1 ———————— X ——————— O2

Keterangan:

O1 : Kesiapsiagaan menjadi relawan bencana sebelum diberikan edukasi

tentang manajemen bencana

X : Pemberian intervensi edukasi tentang manajemen bencana

O2 : Kesiapsiagaan menjadi relawan bencana setelah diberikan edukasi

tentang manajemen bencana

31
B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Kesehatan universitas

Muhammadiyah Purwokerto.

2. Waktu Penelitian

Penelitan ini dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai November

2019, meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan.

C. Populasi, sampel dan teknik sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang didalamnya ada

subjek/objek yang memiliki karakteristik sesuai dengan ketentuan dari

peneliti untuk dipelajari dan disimpulkan sebagai hasil penelitian

(Sugiyono, 2014). Jadi populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa

keperawatan S1 angkatan 2019 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Purwokerto dengan jumlah total 249 mahsiswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yang sudah ditentukan (Sugiyono, 2014).

Menurut Notoatmodjo (2010) sampel adalah bagian yang dianggap

mewakili seluruh populasi yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti. Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100,

maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari populasi.

Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, maka
ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran

populasi (Sopiyudin, 2010). Pada penelitian ini dengan menggunakan

rumus berdasarkan jumah populasi sebagai berikut:

1000−S
n=15 %+ ( 50 %−15 % )
1000−100

Keterangan:

n : Besar sampel

S : Jumlah populasi

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

1000−249
n=15 %+ ( 50 %−15 % )
1000−100

751
n=15 %+ ( 35 % )
900

n=15 %+ 0,2920%

n=15,2920 %

berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka

diperoleh jumlah sampel dari populasi 249 mahasiswa sebesar

15,2920% x 249 mahasiswa = 38,07 dibulatkan menjadi 39

mahasiswa. Jadi jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah

39 responden.

Sejumlah 39 responden ini diambil dengan menggunakan

kriteria-kriteria meliputi:
a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang harus

diambil dari populasi yang akan dijadikan sampel (Notoatmodjo,

2010), kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Mahasiswa yang belum pernah mengikuti edukasi atau

pendidikan tentang manajemen bencana

2. Mahasiswa yang belum pernah menjadi relawan bencana

3. Mahasiswa yang bisa hadir saat dilakukan penelitian

4. Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri anggota

populasi yang tidak dapat dijadikan sampel atau tidak bisa mewaki

populasi penelitian (No).

Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Bukan mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2019 Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

2. Mahasiswa yang tidak memiliki keinginan menjadi relawan

bencana

3. Mahasiswa yang sudah pernah mengikuti sekolah relawan


3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel menggunakan

cluster random sampling dimana pengambilan sampel dilakukan

secara random pada kelompok-kelompok individu atau cluster

(Sugiyono, 2014). Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa

keperawatan S1 angkatan 2019. Mahasiswa angkatan 2019 berjumlah

249 yang dibagi menjadi 4 kelas, sampel penelitian sejumlah 39

mahasiswa akan diambil dengan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Distribusi Cluster Random Sampling

No Kelas Jumlah sampel


.
1. A (58/249) x 39 = 9
2. B (61/249) x 39 = 10
3. C (60/249) x 39 = 9
4. D (70/249) x 39 = 11
Total sampel 39

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik simple random sampling (acak sederhana). Teknik pengambilan 9

responden dari 58 populasi di kelas A melalui simple random sampling

dilakukan dengan masuk kekelas dan menjadikan beberapa anak sesuai

perhitungan dan memenuhi kriteria inklusi-eklusi. Cara yang sama juga

dilakukan pada kelas B, kelas C dan kelas D.


D. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai atribut seseorang atau objek yang

mempunyai “variasi” atau berbeda antara satu orang dengan yang lainnya

atau objek lainnya (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini terdiri dari dua

variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat

(dependen):

1. Variabel independen

Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent.

Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau dapat menyebabkan

perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat) (Sugiyono,

2014). Variabel independen pada penelitian ini adalah edukasi tentang

manajemen bencana.

2. Variabel Dependen

Variabel ini disebut sebagai variabel output, kriteria, dan

konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014).

Variabel dependen pada penelitian ini adalah kesiapsiagaan menjadi

relawan bencana pada mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2019

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.


E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini definisi operasionalnya yaitu :

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel Definisi Variabel Hasil AlatUkur Skala


Edukasi Pemberian 1. Sebelum Observasi Nominal
manajeman materi terkait
bencana bagaimana 2. Sesudah
menangani
bencana pada
responden
Kesiapsiagaan Sikap siap siaga Skor 20-80 Kuesioner Rasio
menjadi menjadi seorang
relawan relawan bencana
bencana dengan
kemampuan
menghadapi
bencana

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu berkenaan dengan cara-cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2014). Instrumen dalam

penelitian ini yaitu kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesiapsiagaan menjadi relawan sebelum dan sesudah intevensi, kamera

untuk dokumentasi, dan alat tulis untuk mencatat kegiatan selama

penelitian.

Kuesioner dalam penelitian ini berupa pengetahuan mengenai

manajemen bencana dan kesiapsiagaan menjadi relawan bencana.

Pertanyaan kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu, bagian A berisi tentang

demografi yang meliputi nama (inisial), umur, jenis kelamin dan nomor
HP/Telp ditambah beberapa pertanyaan berkaitan dengan kriteria inklusi

dan eksklusi sampel penelitian, sedangkan bagian B berkaitan dengan

pengetahuan mengenai manajemen bencana dan kesiapsiagaan menjadi

relawan bencana sebanyak 20 pertanyaan.

Instrumen pada penelitian ini menggunakan skala likert dengan

pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Responden mengisi kuesioner dengan cara

memberi tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang dipilih. Sistem

penilaian dalam instrumen ini dibagi menjadi dua, yaitu favorable (positif)

dan unfavorable (negatif). Pernyataan positif jika responden menjawab

“Sangat Setuju” maka diberikan skor maksimal yakni 4 dan apabila

responden menjawab “Sangat Tidak Setuju” responden diberikan skor

minimal yakni 1. Pernyataan negatif jika responden menjawab “Sangat

Setuju” maka responden diberikan skor 1 dan jika responden menjawab

“Sangat Tidak Setuju” responden diberikan skor 4.

Kisi-kisi instrumen penelitian ini menggunakan 20 pertanyaan,

dengan pembagian pernyataan favorable berjumlah 11 dan pernyataan

unfavorable berjumlah 9.

Tabel 3.3 distribusi pertanyaan kuesioner

Variabel Indikator Nomor Pernyataan


Favorable Unfavorable
Tingkat kesiapsiagaan menjadi 1. Definisi bencana 1 -
relawan bencana pada 2. Manajemen 4,6 10
mahasiswa Keperawatan S1 bencana
Fakultas Ilmu Kesehatan 3.Kesiapsiagaan - 3, 12
Universitas Muhammadiyah bencana
Purwokerto 4.Kesiapsiagaan 2, 7, 11, 13, 5, 8, 9, 14,
menjadi relawan 16, 18, 19, 15, 17
bencana 20
Jumlah pernyataan 11 9

G. Uji Validitas dan Reabilitas

Valid dan reabel adalah dua syarat sebuah kuesioner atau angket

berlaku untuk diujikan atau tidak. Angket dikatakan valid apabila

angket tersebut dapat mengukur apa yang diinginkan dan tepat untuk

mengungkap data variabel ynag diteliti. Sedangkan angket dikatakan

reabek apabila jawaban responden terhadap pertanyaan dari waktu

kewaktu selalu konsisten (Harlie, 2012). Pada penelitian ini angket

yang digunakan adalah angket modifikasi dari penelitian-peneltian

sebelumnya sehingga perlu dilakukannya uji validitas dan Reabilitas

pada angket yang akan digunakan.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah

data yang diperoleh melalui kuisioner sudah valid atau belum.

Pengujian validitas akan dilakukan kepada 20 mahasiswa yang

masuk kedalam populasi tetapi tidak dijadikan sampel penelitian.

Uji validitas akan dinilai dengan menggunakan rumus Point

Biserial. Untuk mengetahui validitas kuisioner dilakukan dengan

membandingkan r tabel dengan r hitung. Nilai r tabel dilihat pada r

tabel dengan rumus df = n-2 (n = jumlah responden/sampel). Pada

tingkat kemaknaan 10% maka akan didapatkan r tabel (0,359).

Masing- masing pertanyaan dibandingkan nilai r hasil/output


dengan nilai r tabel, bila r hasil >0,359 , maka pertanyaan

dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang dapat menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dalam

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas pada

angket ini akan dinilai menggunakan rumus Coanbach’s Alpha.

Adapun rumus Coanbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

n
∑2
ri = ( )(1− Si )
n−1 ∑2
st

Keterangan:

ri = Reabilitas Instrumen

n = jumlah butir pertanyaan

Si2 = varians butir

St2 = varians total

Kriteria dari Coanbach’s Alpha adalah apabila didapatkan nilai

Coanbach’s Alpha kurang dari 0,600 maka berarti buruk sedangkan nilai

0,700 diterima dan lebih dari atau sama dengan 0,800 adalah baik.

H. Teknik pengumpulan data dan analisa data

1. Prosedur penelitian

Peneliti menggunakan kuesioner untuk melakukan penelitian dan

pengumpulan data. Kuesioner dibagikan ke setiap responden, dan

tahapannya adalah sebagai berikut :


a. Tahap persiapan :

1) Peneliti menyusun proposal penelitian.

2) Peneliti membuat surat perizinan penelitian di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

3) Peneliti mencari informasi jumlah mahasiswa keperawatan S1

semester 1 atau angkatan 2019 di FIKes UMP

4) Peneliti memilih secara random sampel yang akan diambil

dengan berpedoman pada kriteria inklusi eksklusi.

b. Tahap pelaksanaan :

1) Peneliti melakukan pengumpulan data pada bulan Oktober

2019.

2) Peneliti mengumpulkan mahasiswa yang sudah ditentukan

secara acak kemudian menjelaskan tujuan penelitian yang akan

dilakukan serta memberikan lembar persetujuan pada

mahasiswa sebagai bukti bahwa orang tersebut bersedia

menjadi responden penelitian.

3) Setelah bersedia menjadi responden selanjutnya peneliti

membagikan kuesioner kepada setiap responden dengan

memberikan penjelasan cara pengisiannya terlebih dahulu.

4) Responden mengisi kuesioner dengan didampingi oleh peneliti

5) Setelah semua kuesioner terkumpul, peneliti melakukan

analisis data.
6) Peneliti membagikan kuesioner pre dan post pelaksanaan

intervensi.

2. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data menurut Sugiyono (2014) merupakan langkah

paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama sebuah

penelitian adalah mendapatkan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer yang diperoleh dari individu atau perorangan

seperti hasil wawancara, kuesioner, dan melakukan perlakuuan

terhadap responden.

a. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari subyek penelitian

dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data

berupa lembar kuesioner, langsung pada subyek sebagai sumber

informasi yang dicari (Saryono, 2011). Data primer dari

penelitian ini adalah data dari hasil pengukuran tingkat

kesiapsiagaan menjadi relawan bencana sebelum dan sesudah

dilakukan edukasi tentang manajemen bencana yang dicatat

menggunakan lembar kuesioner.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain,

badan atau instansi yang secara rutin mengumpulkan data


(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini data sekundernya adalah

jumlah populasi responden yang mengikuti edukasi tentang

manajemen bencana.

I. Analisis Data

1. Analisis data Univariat

Analisis univariat (deskriptif) merupakan analisis yang bertujuan

untuk menjelaskan mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel

yang diteliti. Pada analisis data kuantitatif yang dalam jumlah besar bisa

disederhanakan atau diringkas sehingga menjadi informasi yang

bermanfaat. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui skor peserta sebelum dan sesudah dilakukan intervensi

edukasi tentang manajemen bencana.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis

bivariat menggunakan uji paired sample t-test karena data yang

dikumpulkan berasal dari dua sampel yang saling ketergantungan, artinya

bahwa sampel memiliki 2 (dua) data yaitu pre dan post. Penggunakan

statistik parametrik bahwa data setiap variabel penelitian yang dianalisis

membentuk distribusi normal.

Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh edukasi tentang manajemen bencana terhadap kesiapsiagaan

menjadi relawan bencana dengan car membandingkan rata-rata selisih pre


dan post dengan nilai α sebesar 0,05. Analisis ini menggunakan uji

statistik uji paired sample t-test jika data terdistribusi normal. Kriteria

pengambilan keputusan mengenai uji paired t-test adalah sebagai berikut:

a. Ho diterima bila diperoleh p > 0,05, berarti tidak ada pengaruh

pemberian edukasi tentang manajemen bencana terhadap

kesiapsiagaan menjadi relawan bencana pada mahasiswa FIKes UMP.

b. Ho ditolak apabila diperoleh p ≤ 0,05, berarti ada pengaruh pemberian

edukasi tentang manajemen bencana terhadap kesiapsiagaan menjadi

relawan bencana pada mahasiswa FIKes UMP.

Hasil uji normalitas data menggunakan program SPSS dengan uji

Kolmogrov-Smimov, uji ini biasanya menggunakan data yang berskala

ordinal, interval dan rasio. Apabila data distribusi tidak normal maka uji

statistik yang digunakan dengan metode statistik non-parametrik

menggunakan uji statisik Wilcoxon signed rank test, uji ini dilakukan

untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan

edukasi.

Kriteria pengambilan keputusan mengenai uji Wilcoxon signed rank

test adalah sebagai berikut:

a. Ho diterima bila diperoleh p > 0,05, atau data berdistribusi normal

berarti menggunakan uji paired.

b. Ho ditolak apabila diperoleh p ≤ 0,05, atau data tidak berdistribusi

normal berarti menggunakan wilcoxson.

J. Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data

supaya data yang didapat menjadi akurat dan sesuai dengan yang peneliti

butuhkan. Langkah-langkah dalam pengolahan data menurut Hidayat

(2011) adalah sebagai berikut:

1. Editing

Pada langkah ini, peneliti mengecek kembali data yang diperoleh.

Peneliti memeriksa kelengkapan, kejelasan, dan kekonsistenan isi

kuesioner untuk meminimalisir kekurangan data

2. Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel semua jawaban yang telah diberi

skor dan dimasukan kedalam tabel Entri data.

3. Entry data

Dalam langkah ini ,data yang sudah diberi kode dimasukan ke

program yang ada di komputer.

4. Cleaning

Dalam langkah ini peneliti melakukan pengecekan kembali data yang

telahdimasukan untuk melihat adanya kemungkinan kesalahan data.

K. Etika Penelitian

Etika penelitian ini bertujuan untuk menjamin kerahasiaan identitas

responden dan untuk melindungi serta menghormati hak-hak responden

dengan cara mengajukan pertanyaan persetujuan (Informed Consent)

secara terlampir, dimana peneliti terlebih dahulu menjelaskan tentang

tujuan penelitian, peran responden, harapan dan kerahasiaan, data-data


yang diperoleh secara lisan maupun tulisan. Menurut Hidayat (2011)

Beberapa hal yang menyangkut etika penelitian yaitu:

1. Informed Consent ( Lembar persetujuan)

Peneliti meminta responden menandatangani lembar persetujuan

penelitian setelah responden menyatakan kesediaannya untuk

berpartisipasi dalam penelitian

2. Anonimity (Tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka dalam lembar

pengumpulan data tidak dicantumkan nama tetapi kode.

3. Confidentiality (Rahasia)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden

dijaga oleh peneliti. Data hanya disajikan atau dilaporkan dalam

bentuk kelompok yang berhubungan dengan penelitian ini,

4. Justice (Keadilan)

Peneliti menerapkan prinsip keseimbangan dan berlaku adil.

5. Beneficence (Manfaat)

Suatu penelitian diharapkan dapat memaksimalkan manfaat yang

didapat dari penelitian, menjaga kesejahteraan responden dan

memberikan manfaat khususnya bagi perkembangan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai