19 35 1 SM PDF
19 35 1 SM PDF
Mardhatillah1
Esi Trisdania2
1
STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, E-mail: mardhatillahmagister@gmail.com
2
STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat
23615, E-mail: esiae.20sep@gmail.com
Abstrak: Berdasarkan hasil observasi pada siswa SD N Paya Peunaga di kelas II SDN Paya Peunaga masih
terdapat siswa yang kemampuan membacanya kurang. Hal ini terbukti dari kemampuan membaca siswa
masih rendah dalam satu kelas, terdapat 18 siswa setengah dari 18 orang telah fasih membaca sedangkan
sisanya masih ada yang belum lancar membaca, belum bias mengeja yang benar bahkan masih ada yang
belum mengenal huruf dengan sempurna. Mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan media pembelajaran
yang baru dan menarik serta dapat menarik minta siswa dalam membaca salah satunya adalah pembelajaran
berbasis macromedia flash. Penelitian ini bertujuan untuk Merencanakan media Macromedia flash yang
interaktif agar siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca. Metode yang dilakukan adalah Reseach and
Development tahapan dalam dalam penelitian ini diawali dengan potensi dan masalah, pengumpulan data,
desain produk, validasi desain, revisi desain dan uji pemakaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa media
yang dikembangkan memenuhi syarat dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Dan hasil uji
pemakain produk yaitu : hasil penilaian aspek pembelajaran 75 % dengan kategori baik dan hasil penilaian
aspek materi memperoleh 80 % dengan kategori sangat layak hasil penilaian media memperoleh skor rata-
rata 80 % dengan kategori sangat baik.
PENDAHULUAN
Pendidikan pertama dilalui dan membaca. Dengan demikian peran membaca
diterima seorang anak adalah pendidikan dalam keberhasilan studi seseorang
dalam keluarga. Anak cendrung apa saja tampaknya tidak perlu kita sangsikan lagi.
yang didengar, dilihat, dialami dan diajarkan Dalam dunia pendidikan khusus nya sekolah
oleh orang tuanya baik pengetahuan, dasar jika seorang anak tidak bisa membaca
keterampilan, pembentukan sikap prilaku atau belum pandai membaca maka anak
segala sesuatu yang diterima kemungkinan tersebut tidaklah diberi naik kelas ke tingkat
semua yang terdapat dalam keluarga akan selanjutnya.
terus dipraktikan di luar rumah atau Ada beberapa cara tehnik membaca yaitu
lingkungan sosialnya. : Pertama ialah membaca yang relative
Menurut pendapat samniah (2016: 3). lambat yaitu dengan membaca baris demi
Ungkapan yang menyatakan “membaca baris seperti yang biasa dilakukan dalam
sebagai jantung pendidikan” tampak tidak membaca ringan. Kedua, skimming (melihat
perlu kita pungkiri. Hampir seluruh kegiatan dengan cepat) yaitu cara membaca yang
akademis selalu melibatkan kegiatan dilakukan dengan semikian lebih cepat,
biasanya dilakukan ketika kita sedang alternatif yang dapat dilakukan ialah
mencari sesuatu yang khusus dalam sebuah pembelakan belajar dengan cara melihat dan
teks kaamus. Ketiga, scanning (melihat menyimak di macromedia flash. Macromedi
sekilas) biasanya digunakan untuk melihat flash dalam konteks pembelajaran tidak
melihat isi buku atau membaca sekilas sekedar bermain-main. Namun, makromedia
minsalnya saat kita baca Koran. Keempat, flash memberikan kesempatan pada anak
warp speed (kecepatan tinggi) yaitu tehnik untuk mengembangkan kemampuan
membaca suatu bahan bacaan dengan emosional, fisik, sosial dan nalar siswa”.
kecepatan sangat tinggi dan dengan Melalui interkasinya dengan macromedia
pemahaman tinggi. Fakta tentang membaca flash, seorang anak belajar meningkatkan
Rata-rata kecepatan membaca adalah 200- toleransi mereka terhadap kondisi yang
250 kata per menit pada non-technical secara potensial dapat menimbulkan
material atau dengan kata lain 2 menit per imajinasi yang tinggi terhadap anak tersebut.
halaman. Pada technical material, rata-rata Dengan mendampingi anak pada saat melihat
kecepatan membaca adalah sekitar 50-75 dan belajar macromedia flash, pendidik dapat
kata per menit atau 5 – 6 menit per halaman. melatih anak untuk belajar dengan baik.
(Aniatul, 2012:8). Sedangkan pada Macromedia flash memberikan peluang bagi
kenyataannya di SD paya peunaga kelas II, anak untuk mengembangkan kemampuan
masih banyak yang belum mengenal huruf motoriknya
dan masih banyak pula yang belum pandai Dengan tujuan dalam peneliti ini :
mengeja serta belum bisa merangkai kata Merencanakan media Macromedia flash yang
dengan benar. Maka dari itu peneliti ingin interaktif agar siswa dapat meningkatkan
membuat media belajar yaitu makromedia kemampuan membaca. Melihat kelayakan
flash agar siswa mampu belajar dengan baik. media pembelajaran berbasis macromedia
Untuk mengoptimalkan pembelajaran flash di SD N Paya Peunaga
membaca permulaan di SD salah satu
a. Potensi dan masalah
METODE Potensi adalah segala sesuatu yang bila
Penelitian ini merupakan jenis penelitian di didayagunakan akan memiliki nilai
pengembangan Reseach and Development. tambah. Sedangkan masalah juga dapat
Dalam bidang pendidikan, penelitian dan dijadikan potensi apabila kita dapat
pengembangan atau yang sering kita kenal mendaagunakannya. Setelah melihat potensi
dengan istilah Reseach and Development dan masalah yang ada di Sd paya peunga
(R&D) adalah proses pengembangan dan maka dilakukan wawancara dengan guru wali
validasi produk pendidikan Sugiyono (2012: kelas yang ada di sekolah tersebut, masih
129). Berikut Langkah-langkah penggunaan banyak anak yang belum biasa membaca,
Metode Research and development (R&D) serta huruf masih ada yang belum tau
Setiap pakar diminta untuk menilai desain Observasi adalah proses pengamatan dan
tersebut. pencatatan secara sistematis mengenai gejala-
e. Perbaikan desain gejala yang diteliti. Observasi yang dimaksud
Setelah desain produk divalidsi melalui adalah pengamatan yang akan dilakukan di
diskusi dengan pembimbing, maka akan sekolah yang ingin diteliti yaitu Sekolah
terlihat masih bnayak kelemahan serta Dasar Paya Peunaga kelas II .
kelebihan dari produk macromedia flash.
Setelah desain produk, divalidasi melalui Teknik Analisis Data
diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, Teknik analisis data yang digunakan
maka akan dapat diketahui kelemahannya. dalam penelitian ini adalah teknik analisis
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk deskriptif. Teknis analisis deskriptif
dikurangi dengan cara memperbaiki desain. dilakukan dengan menggunakan statistic
f. Ujicoba pemakaian deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik
Setelah produk yang dibuat telah memenuhi yang digunakan untuk menganalisa data
standar, maka selanjutnya yang berupa dengan cara mendeskripsikan atau
system kerja baru tersebut diterapkan dalm menggambarkan data yang telah terkumpul
kondisi nyata untuk lingup yang sebenarnya. sebagaimana adanya tampa bermaksud
Dalam operasinya system kerja baru tersebut, membuat kesimpulan yang berlaku untuk
tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan umum atau generalisasi (Sugiyono,2012:
yang muncul guna untuk perbaikan lebih 207)
lanjut. Data yang digunakan adalah data tentang
Istrumen pengumpulan data yang keadaan Media pembelajaran berbasis
digunakan untuk memperoleh sejumlah data macromedia flash untuk meningkatkan
yakni berupa angket dan observasi. kemampuan membaca siswa SD Negri Paya
Pengumpulan data yang digunakan ini dapat penga. Data ini dikumpulkan melalui validasi
diuraikan sebagai berikut: ahli materi, ahli desain pembelajaran
a. Angket validasi tim ahli sebanyak dua orang dan lembar observasi
Lembar angket validasi digunakan untuk diberikan kepada guru yang mengamati
mendapatkan data penilaian dari validator proses pembelajaran yang berlangsung.
tentang produkyang dikembangkan yaitu Presentasi skor ini dapat dihitung melalui
berupa media pembelajaran berbasis rumus perhitungan sebagai berikut:
macromedia flash pada materi membaca.
Lembar angket ini dibedakan menjadi dua Presentase Skor =
yaitu lembar validasi oleh tim ahli materi dan x 100%
tim validasi oleh desain pembelajaran.
Peritungan data hasil penelitian
b. Observasi
menggunakan rumus diatas akan
menghasilkan angka dalam bentuk persen. dari validasi ahli materi, dan uji coba
Kemudian ditafsirkan dengan kalimat bersifat lapangan terbatas dapat memenuhi standa
kulitatif yang tercantum pada table 1 kelayakan dari aspek kelayakan ini.
Tabel 1. kriteria persentase indikator
HASIL DAN PEMBAHASAN
media pembelajaran macromedia flash.
Proses pengembangan Macromedia Flash
Nilai Interval Kriteria
persentase Tahap produksi pengembangan bahan
A 80% ≤ X ≤ Sangat Baik ajar ini adalah mengubah naskah menjadi
100% sebuah program yang berisi teks, suara,
B 60% ≤ X < 80% Baik gambar, animasi. Dalam hal ini produk yang
C 40% ≤ X < 60% Sedang disajikan adalah sebuah produk pembelajaran
D 200% ≤ X < Kurang baik berbasis macromedia flash. Sebelum proses
40% belajar mengajar berlangsung terlebih dahulu
E 0% ≤ X < 20% Sangat melakukan revisi dengan ahli media dan ahli
kurang baik materi.
(Sugiyono, 2012:137)
4.1.1.1 Analisis masalah
Setelah penyajian dalam bentuk
Tahap ini dilakukan dengan cara
persentase langkah selanjutnya ialah
observasi lapanagan tentang persoalan
menentukan tingkat kelayakan dari media
pembelajaran yang terdapat di SD Paya
tersebut berdasarkan hasil penyajian yang
Peunaga kelas II. Berdasarkan hasil
telah dibedakan. Untuk menentukan kategori
pengamatan diketahuai permasalahan sebagai
kelayakan media pembelajaran ini, di pakai
berikut:
dengan pengukuran skala likert. Yaitu
sebagai berikut : a) Pembelajaran dilakukan secara
konvensional dengan metode
Tabel 2. skala persentase kelayakan media
ceramah, dan siswa mengerjakan
Skor dalam Skala Interpretasi soal latihan, maka perlu
persen nilai dikembangkan model pembelajaran
Ahli Indikator X Xi
Dari penilaian ahli materi dapat dihutung
materi 1 2 3 4 5
presentase tingkat kevalidtannya media ajar
X1 4 4 3 4 2 17 42 sebagai berikut:
X2 4 4 4 4 4 20 50
∑x ∑x1 p= x 100%
= =92
37 =
= 92 %
Berdasarkan hasil penilaian ahli materi dengan presentase 100 %. Hal ini
diperoleh hasil presentase 92 %. Presentase menunjukan bahwa desain cover
pencapaian tersebut berada pada kualifikasi yang terdapat dalam media ajar
Sangat layak. Berdasarkan tabel 3 di atas sudah sangat menarik unutuk siswa.
tentang presentase rata-rata hasil penilaian 2. Efek animasi dalam media berbasis
ahli materi terhadap kelayakan desain media macromedia flash menarik disajikan
yang telah dikembangkan dapat digambarkan pada materi ajar diperoleh penilaian
pada grafik batang sebagai berikut: dengan presentase 100 %. Hal ini
menunjukan bahwa efek animasi
b. Hasil penilaian media
yang terdapat dalam media ajar
Ahli media dalam penelitian ini adalah sudah sangat menarik unutuk siswa.
Ibu Dian Kristanti, M.Pd dan Bapak Fetro 3. Pemakaian jenis huruf dalam media
Yola Syamsu, M.Pd. setelah melihat dan berbasis macromedia flash menarik
mencoba media pembelajaran berbasis disajikan pada materi ajar diperoleh
macromedia flash Bahasa Indonesia materi penilaian dengan presentase 100 %.
membaca Puisi dan paparan data hasil Hal ini menunjukan bahwa
validasi ahli media sebagai berikut: pemakaian jenis huruf yang terdapat
dalam media ajar sudah sangat
menarik unutuk siswa.
A Indikator X X 4. Gambar (kosa kata) dalam media
hli 1 berbasis macromedia flash menarik
m 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 disajikan pada materi ajar diperoleh
ed 0 penilaian dengan presentase 100 %.
ia Hal ini menunjukan bahwa gambar
X 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38 95 (kosa kata) yang terdapat dalam
1 media ajar sudah sangat menarik
X 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 10 unutuk siswa.
disajikan pada materi ajar diperoleh dalam media ajar sudah sangat
penilaian dengan presentase 100 %. menarik unutuk siswa.
Hal ini menunjukan bahwa system
Dari penilaian ahli materi dapat dihutung
pengoprasian yang terdapat dalam
presentase tingkat kevalidtannya media ajar
media ajar sudah sangat menarik
sebagai berikut:
unutuk siswa.
7. Musik pengiring dalam media p= x 100%
berbasis macromedia flash menarik
disajikan pada materi ajar diperoleh =
penilaian dengan presentase 100 %.
Hal ini menunjukan bahwa musik = 100 %
pengiring yang terdapat dalam media
Berdasarkan penilaian ahli media diatas
ajar sudah sangat menarik unutuk
dapat diartikan bahwa pengkaji media
siswa.
menyebutkan bahwa dari aspek media
8. Layout yang digunakan dalam media
pembelajaran berbasis macromedia flash
berbasis macromedia flash menarik
memilikih kategori 100 %. Presentase
disajikan pada materi ajar diperoleh
pencapaian tersebut berada pada kualifikasi
penilaian dengan presentase 100 %.
Sangat layak.
Hal ini menunjukan bahwa layout
yang digunakan yang terdapat dalam
media ajar sudah sangat menarik
4.1.1.5. Revisi Desain
unutuk siswa.
a. Revisi ahli materi
9. Kombinasi warna dalam media
berbasis macromedia flash menarik Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh
disajikan pada materi ajar diperoleh validasi ahli materi pada media pembelajaran
penilaian dengan presentase 100 %. berbasis macromedia flash Bahasa Indonesia.
Hal ini menunjukan bahwa Maka media pembelajaran yang
kombinasi warna yang terdapat dikembangkan tidak perlu mendapatkan
dalam media ajar sudah sangat revisi atau perbaikan karena sudah layak
menarik unutuk siswa. digunakan dalam media pembelajran. Hanya
10. Keseragaman warna dalam media beberapa yang harus diperhatikan seperti
berbasis macromedia flash menarik penulisan kesesuain dalam media dan dalam
disajikan pada materi ajar diperoleh angket pembelajaran.
penilaian dengan presentase 100 %.
b. Revisi ahli median
Hal ini menunjukan bahwa
keseragaman warnayang terdapat Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka
revisi terhadap media adalah sebagai berikut:
antara
SIMPULAN
kata saat
Berdasarkan hasil penelitian dan pembehasan
mengaja
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
r kurang
kesimpulan sebagai berikut :
lebar
Setelah melakukan observasi di SD Negeri
Paya Peunaga, menemukan beberapa siswa
4.1.1.6. Uji Pemakaian Produk
yang belum pandai memebaca dan beberapa
Tahap ujicoba produk ini dilakukan lagi belum fasih membaca dan yang lainnya
setelah produk divalidasi. Uji coba produk telah lancar membaca. Setelah melihat hasil
dilaksanakan pada SD Negeri Paya Peunaga tersebut maka peneliti membuat rancangan
siswa kelas II dengan bantuan Infokus, pembelajaran yang bersifat flash yang
laptop, dan spiker. Durasi waktu kurang lebih berguna bagi guru dan untuk meningkatkan
kemampuan membaca bagi siswanya itu
sendiri. Proses selanjutnya pengembang ini sesuai dengan beberapa hasil analisis
membuat sebuah media interaktif dengan angket dari ahli materi, ahli media dan siswa
menggunakan aplikasi macromedia flash, yang menilai produk
dimana akan membuat semua movi DAFTAR RUJUKAN
didalamnya terdapat pembelajran yang Aniatul, H. (2012) Membaca Super Cepat.
dikemas dengan sedemikian rupa Jakarta: Laskar Aksara
menggunakan gambar, warna, musik dan Franata, R. (2012). Pengembangan Media
didukung oleh tombol navigasi. Media Ajar Interaktif Biologi Berbasis
pembelajaran berbasis macromedia flash Komputer Pada Materi Monera Untuk
sudah jadi tersebut kemudian diuji oleh ahli Kelas X SMA. Medan Pasca Unimed
media dan ahli materi untuk mengetahui Samniah, N. (2016). “Kemampuan
kelayakan pada media pembelajaran itu Memahami Isi Bacaan siswa kelas VII
sendiri melalui angket pertanyaan. MTS Swasta Labibia”. Jurnal
Humanika. No 1. Vol 1. Hal 3
Media pembelajran berbasis macromedia
Sugiyono, S. (2012). Metode Penelitian
flash yang dikembangkan sudah dikatakan
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal
Bandung: Alfabeta.