Anda di halaman 1dari 4

TUJUAN HIDUP MANUSIA

Sebelum manusia mengalami Sirna ilang kertaning bumi (Lenyap hilang dari keberadaanya didunia alias
Kematian)Hal yang sangat mendasar bagi manusia sebagai satu satunya ciptaan Tuhan yang diberikan
anugerah akal adalah mencari dan mengetahui sangkan paraning dumadi yakni dari mana/asal usul dan
mau kemana/arah tujuan manusia tercipta.

Seperti yang telah kita maklumi dan kita alami bahwa kita manusia tercipta dengan dua unsur yaitu
ruhani dan jasmani

Adapun yang ruhani ini kita manusia tidak diberikan pengetahuan tentangnya kecuali hanya sedikit
karena ruh adalah urusan tuhan dan mungkin memang tidak akan ada faedahnya bagi manusia untuk
mengetahuinya.maka kita serahkan saja pada tuhan semua tentang ruh.

‫ٓا أُوتِيتُم ِّمنَ ْٱل ِع ْل ِم إِاَّل قَلِياًل‬ ‫ِر َربِّى َو َم‬ ‫رُّ و ُح ِم ْن أَ ْم‬ ‫ِل ٱل‬ ُ‫وح ۖ ق‬
ِ ُّ‫ر‬ َ َ‫َويَسْٔـََٔلُون‬
‫ك ع َِن ٱل‬

85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isro’ : 85)

Adapun yang jasmani ini banyak ayat yang menerangkanya bahwa manusia diciptakan dari tanah dan
lalu kemudian akan dikembalikan menjadi tanah lagi.

Sebagaimana proses pembuatan tembikar yang dimulai dari pengambilan tanah permukaan (turob)
yang kemudian tanah itu dicampur air dan diaduk kemudian didiamkan hingga beberapa masa yang
sehingga tanah tersebut menjadi tanah yang liat dan mudah untuk dibentuk (thin) lalu kemudian tanah
tersebut dipanaskan sehingga menjadi tanah yang keras (sholshol)

Begitu pula Alloh SWT menciptakan manusia dimulai dengan menciptakan nabi Adam dari bahan tanah
dengan melalui suatu proses dan setelah terbentuk secara sempurna baru kemudian ditiupkan ruh
kepadanya.

ٍ ‫إِ َّن َمثَ َل ِعي َس ٰى ِعن َد ٱهَّلل ِ َك َمثَ ِل َءا َد َم ۖ خَ لَقَهۥُ ِمن تُ َرا‬
َ َ‫ب ثُ َّم ق‬
ُ‫ال لَهۥُ ُكن فَيَ ُكون‬

. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan
Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia.
(QS. Ali Imron – 59)

ٍ ‫ار َو َخلَ ْقتَ هُ ِم ْن ِط‬


‫ين‬ ٍ َ‫ۖ قَ ا َل أَنَ ا َخ ْي ٌر ِم ْن هُ َخلَ ْقتَنِي ِم ْن ن‬ ‫ك‬
َ ُ‫ك أَاَّل ت َْس ُج َد إِ ْذ أَ َمرْ ت‬
َ ‫قَ ا َل َم ا َمنَ َع‬

12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku
menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia
Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-A’rof : 12)

ٍ ُ‫ال ِم ْن َح َم إٍ َم ْس ن‬
‫ون‬ ٍ ‫ص‬َ ‫ص ْل‬ ٌ ِ‫ك لِ ْل َم اَل ئِ َك ِة إِ نِّ ي َخ ال‬
َ ‫ق بَ َش ًر ا ِم ْن‬ َ َ‫َو إِ ْذ ق‬
َ ُّ‫ال َر ب‬
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk, (QS. Al-Hijr : 28)

ِ‫ال َك ْال فَ خَّ ار‬


ٍ ‫ص‬َ ‫ص ْل‬ َ ‫ق ا إْل ِ ْن َس‬
َ ‫ان ِم ْن‬ َ َ‫َخ ل‬
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. Ar-Rachman : 14)
‫ين‬ ِ ‫وح ي فَ قَ ُع وا لَ هُ َس‬
َ ‫اج ِد‬ ِ ‫يه ِم ْن ُر‬ ُ ‫فَ إِ َذ ا َس وَّ ْي تُ هُ َو نَ فَ ْخ‬
ِ ِ‫ت ف‬
72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya". (QS. Shad : 72)

Bermula dari nabi Adam inilah lalu kemudian Alloh SWT menciptakan manusia secara turun temurun
yang juga tercipta dari tanah pula.

           

20. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-
tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.

Manusia pertama tama berasal dari zat zat saripati tanah yang terkandung didalamnya,lalu zat tersebut
diserap oleh tanaman yang secara langsung sebagai makanan manusia,atau secara tidak langsung
tanaman dimakan oleh hewan dulu, lalu baru kemudian hewan dimakan manusia.setelah zat zat yang
terkandung dalam makanan tersebut masuk kedalam tubuh manusia, sebagian diantaranyau terproses
menjadi mani,lalu mani itu dipancarkan masuk kedalam rahim.kemudian didalam rahim mani itu
berubah menjadi embrio/sesuatu yang menempel pada dinding rahim yang mula-mula seperti gumpalan
darah, kemudian berubah lagi menjadi gumpalan daging.gumpalan daging ini lama lama akan tumbuh
tangan kaki,jantung,lobang telinga hidung dan lain sebagainya lalu berbentuk sebagamana bentuk bayi
yang telah kita maklumi.

       

12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah

              
     

5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?

6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,

7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

8. Sesungguhnya Allah benar-benar Kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).

                
              
              
              
          

5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah)
Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan
(adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah
Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.

Setelah beberapa lama bayi tersebut terlahir keluar dari rahim ibunya menuju alam dunia ini dan jadilah
sosok manusia yang oleh Sang pencipta dijadikan sebagai kholifah bumi.dan disediakanlah untuknya
berbagai macam segala apa yang dibutuhkanya selama hidup dibumi.
         

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi."

            
         

165. Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian
kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.

       

Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu

Demilkianlah awal mula manusia diciptakan dengan segala apa yang dibutuhkannya,Kemudian
selanjutnya yang perlu kita cari dan kita ketahui adalah tentang Apa tujuan Tuhan menciptakan manusia
dan kehidupan,karena dengan cara ini Kita Manusia bisa mengetahui apa yang seharusnya menjadi
tujuan hidup kita.

Tersebut dalam Kitab suci beberapa ayat yaitu

      

56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

            

2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

            
             
     

7. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya
(sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[711], dan
jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati",
niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata".

[711] Maksudnya: Allah menjadikan langit dan bumi untuk tempat berdiam makhluk-Nya serta tempat
berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.

[712] Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu
tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud
dengan kata ini ialah Al Quran ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit.

                 
                  


11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu
berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak
(pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur
seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam
kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
               
              
 

67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal
darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya
kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu
ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang
ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).

Dari beberapa ayat tersebut setidaknya dapat kita tarik beberapa kesimpulan yaitu

1.Bahwa tujuan Alloh menciptakan manusia adalah untuk dijadikan sebagai Abdi-abdinya/ Hamba-
hambanya/Budak-budaknya

2.Bahwa Umur (kesempatan hidup didunia) itu telah ditentukan batas waktunya oleh alloh SWT dan
merupakan satu-satunya kali kessempatan untuk Berbakti dan mengabdikan diri kepadaNya

3.Bahwa Umur/Kesempatan hidup ini adalah durasi waktu dimana Alloh menguji kita manusia tentang
seberapa banyak nilai kebaikan yang kita lakukan dan kita peroleh dalam pengabdikan diri Kita
terhadapNya.

4,Bahwa Semua materi yang berada diantara langit dan bumi yang diamanahkan kepada manusia ini
adalah juga merupakan ujian seberapa banyak nilai kebaikan yang diperoleh dalam mengelola dan
menggunakan semuanya itu.

Dengan demikian jelaslah bawa hakikat Hidup adalah pengabdian yang sebaik-baiknya kepada Alloh
SWT.Inilah MISI hidup.Dan semua rizki yang telah diberikan kepada kita ini yang berupa
harta,kedudukan,keturunan,kesempatan,kesehatan dan lain sebagainya adalah utilitasl dan fasilitas
untuk mengemban misi tersebut,”addunya mazro’ah lilakhirot”. Yang sehingga pada akhirnya
dikemudian hari nanti Kita akan kembali berpulang menghadapNya dengan rasa puas karena
mendapatkan RidloNya Inilah VISI/tujuan spesifik hidup Kita Manusia.

           
    

27. Wahai pribadi yang tenang. (karena tidak adanya rasa khawatir dan cemas akan apa yang akan
terjadi (akhirat) serta tidak adanya rasa penyesalan terhadap apa yang telah diperbuat dimasa yang
telah lalu (didunia)-Red)

28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang lega/puas lagi diridhai-Nya.

29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,

30. Masuklah ke dalam syurga-Ku.

Wallohu a’lam bisshowab

Anda mungkin juga menyukai