1. Sifat-sifat zat
Bidang Miring
Contoh pesawat sederhana yang bekerja dengan prinsip bidang miring adalah tangga, jalan
berkelok-kelok ke arah pegunungan, dan sebagainya.
Roda Berporos
Contoh benda yang menggunakan prinsip roda berporos antara lain roda mobil, motor, sepeda,
troli, kursi roda dan sebagainya.
Katrol
Katrol adalah benda berupa kerekan yang digunakan untuk mengangkat atau menaikan benda.
Contoh benda yang bekerja berdasarkan prinsip katrol adalah sumur timba, kerekan tiang
bendera, dan sebagainya.
Baji
Baji adalah pesawat sederhana yang prinsip kerjanya sama dengan bidang miring. Baji memiliki
ujung yang tajam. Baji terbuat dari bahan keras, misalnya besi atau baja. Contoh penggunaan
prinsip baji antara lain adalah kapak, pisau, cutter, paku, pahat, dan sebagainya.
Sekrup
Sekrup adalah alat yang dibentuk dari bidang miring yang dililitkan mengitari sebuah batang
sehingga terlihat sebagai spiral. Sekrup dapat digunakan untuk mengikat atau merekatkan dua
buah benda.
Penumbra
Matahari
Umbra
Penumbra
Penumbra
Matahari
Umbra
Penumbra
Penumbra
Matahari
Umbra
Penumbra
Penumbra
Umbra
Matahari
Pengamat
dari Bumi
Penumbra
Umbra
Matahari
Pengamat
dari Bumi
Umbra
Matahari
Bulan
separuh Bulan sabit
Bulan C
bungkuk a
h
a
Bulan baru y
a
M
Bulan a
purnama t
a
h
a
Bulan sabit
r
i
Bulan Bulan
bungkuk separuh
Hari pertama
Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak
tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
Hari keempat
Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
Hari kedelapan
Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan separuh.
Hari kesebelas
Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram atau bentuk tiga per empat lingkaran. Fase ini
disebut Bulan bungkuk.
Hari keempat belas
Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau
Bulan penuh.
Hari ketujuh belas
Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram atau bentuk tiga per empat
lingkaran. Fase ini juga disebut Bulan bungkuk.
Hari kedua puluh satu
Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada hari kedelapan. Bulan tampak berbentuk setengah
lingkaran dan disebut Bulan separuh.
Hari kedua puluh lima
Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada hari keempat. Bulan tampak
berbentuk seperti sabit.
Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama
dengan posisi Bulan baru. Bedanya, Bulan baru menunjukkan fase awal, sedangkan Bulan mati
menunjukkan fase akhir.