Anda di halaman 1dari 9

MoU & Pedoman Kerja antara PLN dan POLRI

Nota Kesepahaman Antara PT. PLN (Persero) Dengan Kepolisian Negara


Republik Indonesia Nomor : 020.Mou/040/Dir/2011 (Nomor : B / 25 / X / 2011)
Tentang Penyelenggaraan Pengamanan Instalasi, Aset, dan Penindakan
Pencurian Listrik Serta Tindak Pidana Usaha Ketenagalistrikan di
Lingkunganungan PT. (Persero)
26 OKTOBER 2011
Pihak Pertama Direktur Utama PT PLN (Persero) Nasri Sebayang & Nur Pamudji
Pihak Kedua Asisten Kapolri Bid. Operasi Irjen Pol Drs. Badrodin Haiti

1. DASAR HUKUM
1. UU No. : 1 Tahun 1946 Tentang KUHP
2. UU No. : 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP
3. UU No. : 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan
4. UU No. : 2 Tahun 2002 Tentang Polri
5. UU No. : 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara
6. PP No. : 23 Tahun 1994 Tentang Perubahan Bentuk Perum Listrik Negara Jadi
PT PLN ( Persero )
7. PP No. 58 Tahun 2010 Tentang Peraturan Pelaksanaan Hukum Acara Pidana
8. KEPRES No.63 Tahun 2004, Tentang Pengamanan Obvitnas
9. PERATURAN PRESIDEN No.52 Tahun 2010, Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kepolisian RI
10. KEPMENHUB No. KM 33 Tahun 2003 Tentang Amandemen Solas 74 Tentang
Interntnl Ships And Port Facility Security (ISPS Code)
11. KEPMEN ESDM No. 2288 K/07/MEM/2088 TGL 26 Agustus 2008 Tentang
Pengamanan Obvitnas di Sektor Energi dan SDM
12. SKEP KAPOLRI NO. POL. : SKEP / 738 / X / 2005 Tentang Pedoman Sispam
Obvitnas
13. PERKAP No.24 Tahun 2007 Tentang Sistem Manajemem Pengamanan

2. Maksud dan Tujuan


Maksud :
 Meningkatkan koordinasi dalam rangka mewujudkan KAM dan TIB di lingkungan
PT PLN (Persero)
 Melindungi dan mengamankan aset, kegiatan operasional, dan pembangkit,
transmisi, distribusi tenaga listrik

Tujuan
 Pedoman terselengaranya sinergitas pembinaan dan operasional pengamanan
oleh para pihak

3. Lingkup kerja Sama


(Sosialisasi ; Bin,Pengelolaan, Pam Aset)
 Peningkatan koordinasi, tukar menukar informasi, sun konfigurasi standar pam,
kualitas puan laks pam, tindak pencurian tenaga listrik & tindak pidana usaha
ketenagalistrikan
 Pembinaan sdm kam & satpam
 Lak audit sispam
 Penyelenggaraan pam instalasi, aset, operasi /kegiatan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


 Pencegahan & penindakan segala bentuk tindak pidana pencurian tenaga listrik
dan aset

4. MOU PLN (Persero) Dengan POLRI


Bab III Pelaksanaan I, Sosialisasi, Pasal 3
 Sosialisasi Kebijakan Bin, Pengelolaan & Aset Ke Unit Pelaksana dan Anak
Perusahaan
Bab III Pelaksanaan II, Koordinasi, Pasal 4
 Lak Koordinasi, Tukar Menukar Info, Sun Konfigurasi Standar Pam, Kualitas Lak
Pam & Tidak Pencurian Tenaga Listrik Serta Tidak Usaha Kelistrikan
Bab III Pelaksanaan III, Pembinaan SDM, Pasal 5
 Pembinaan Sumber Daya Manusia Kam & Satpam
Bab III Pelaksanaan IV, Audit Sitem Pengamanan, Pasal 6
 Untuk Evaluasi & Lak Pam Dilakukan Audit Sistem Pengamanan Secara Periodik
Bab III Pelaksanaan V, Penyelenggaraan Pengamanan, Pasal 7
1. Cara Gar Pam Berdasarkan Prinsip Pam Internal
2. Polri Beri Bantuan Pam Dasar Kebutuhan Kir Anca & Gangguan
3. Tujuk Angg. Lak Tugas Dasar Tkt Kemampuan/Kompetensi
4. Setiap Saat Dapat Minta Bantuan Tenaga Pam
5. Permintaan bantuan sesuai kebutuhan & Resiko Kam serta Polri dapat Minta
Bantuan TNI sesuai ketentuan
Bab III Pelaksanaan VI, Penegakan Hukum, Pasal 8
1. Lidik Sidik Tindak Pidana Tenaga Listrik, Aset,Usaha Ketenagalistrikan
2. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik
3. Atas Permintaan Lak Operasi Kepolisian Terhadap Gangguan Kam, Pencurian
Tenaga Listrik Dan Aset
Bab IV Koordinasi Dan Penanggung Jawab, Pasal 9
1. Koordinasi Dan Penanggung Jawab Kerja Sama Gar Pam Inst. Aset &
Operasi/Kegiatan Kelistrikan ( Eksisting / Pembangunan )
 PT PLN ( Persero ) : Kepala Divisi Umum 7 Manajemen Kantor Pusat
 Polri : Kepala Biro Pembinaan Operasi , Baharkam Polri
2. Koordinasi Penanganan Terhadap Tindak Pidana Pencurian Tenaga Listrik / Aset
 PT PLN (Persero ): Kepala Divisi Pelayanan Pelanggan Ditop IB, Ditop JB ,
Ditop IT
 Polri : Direktur Tindak Pidanan Tertentu Bareskim Dan Karo Binops Sops
Polri
3. Koordinasi Penanggung Jawab Di Tingkat Kewilayahan
 Pt Pln ( Persero ) : General Manager / Direktur Anak Perusahaan
 Polri: Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda )
Bab IV. Koordinasi Dan Penanggung Jawab, Pasal 10.
 Tidak Lanjut Dibuat Pedoman Kerja, Merupakan Bagian Dari nota Kesepahaman,
Paling lambat 60 Hari Setelah Penandatanganan
Bab V. Pembiayaan, Pasal 11.
 Biaya Diperlukan Menjadi Beban Dan Tanggung Jawab Para Pihak Secara
Proposional Sesuai Prosedur Penganggaran Yang Berlaku
Bab VI, Ketentuan Lain, Pasal 12, & Bab VII, Jangka Waktu, Pasal 13
 Pelaksanaan Ini Didasari Tugas Pokok & Fungsi, Kewenangan Para Pihak /
Masing-Masing
 Nota Kesepahaman Berlaku Jangka Waktu 5 ( Lima ) Tahun

5. Pedoman Kerja Antara PT. PLN (Persero) Dengan POLRI Nomor :


002.MoU/DIR/2012 (Nomor : B / 1 / I / 2012) Tentang Penyelenggaraan
Pengamanan Instalasi, Aset, Dan Penindakan Pencurian Listrik Serta Tindak Pidana

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


Usaha Ketenagalistrikan Di Lingkunganungan PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero )

5.1 Tujuan Pedoman


1. Samakan persepsi, pola tindak pam
2. Gakkum pencurian tenaga listrk
3. Tidak pidana usaha ketenagalistrikan

Untuk instalasi asset, SDM, info-duk, kegiatan, P2TL, usaha kelistrikan PT. PLN
(Persero)

5.2 Prinsip-prinsip kerjasama PAM


1. PT. PLN (Persero) merupakan obvitnas & aset negara perlu prioritas pam
2. PT. PLN (Persero) bertanggung jawab atas penyelenggaraan pam berdasar
prinsip-prinsip pam internal / pam swakarsa
3. Polri wajib membantu penyelenggaraan pam PT. PLN (Persero) dengan
mengerahkan kekuatan berdasarkan kebutuhan, kircam yang mungkin timbul,
gangguan keamanan & bencana yang terjadi di lingkungan PT. PLN (Persero)
4. Bantuan kekuatan Polri diutamakan kegiatan preemtif & preventif secara terpadu
dan simultan bersama otoritas pam PT. PLN (Persero)
5. koordinasiinasi PAM :
a. AMAN è Pimpinan Otoritas PAM PT. PLN
b. SIAGA è Pelaku libatkan orang luar
è Kodal Internal PLN, LUAR POLRI
c DARURAT è POLRI dapat minta bantuan TNI & KODAL POLRI

5.3 Pelaksana Kerja Sama


 Pelaksanaan utama pam
 Otoritas pam PT. PLN (Persero)
 Polri atas permintaan wajib beri bantuan
 Pendidikan & pelatihan untuk kat kemampuan otoritas pam
Dapat dilakukan dalam pola kegiatan rutin & kegiatan khusus :
1. Bankuat untuk cekal (preemtif & preventif) terhadap ancaman & gangguan
kam
2. Bantuan kekuatan untuk gulang guan kam yang berimplikasi kontinjensi
3. Bantuan kekuatan gakkum untuk menindak & menyidik pelaku gangguan
terhadap aset, sdm, info/duk, kegiatan, P2TL, usaha ketenagalistrikan
4. Kegiatan intern & ekstern PLN yang ditinjau dari aspek police hazard perlu
bantuan Polri
5. Bantun kekuatan sar untuk menanggulangi bencana
 Bantuan kekuatan Polri sesuai kebutuan, kircam & gangguan kam, kegiatan yang
dilaksanakan & bencana yang terjadi
 Melaksanakan Supervisi Bersama

5.4 Pokok-Pokok Pedoman Bidang Pembinaan Dan Operasi Pam


 Bidang Pembinaan
 Pend & Pelatihan PAM
Diklat Dasar, Lanjut, Utama sesuai kebutuhan, Pembinaan Fisik dan Mental
 Susun & Tentukan Konf Stand PAM
Personil, Stand Fasilitas, Stand Alat, Evakuasi, Ped Penang Keadaan Darurat
(contigency Plan), Stand Administrasi Pam
 Audit Sistem Pengamanan
 Bidang Operasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


 Tukar Menukar Informasi
Gangguan, Karakteristik & Potensi Rawan, perkiraan resiko pam, masalah
dapat gangguan kegiatan operasi Perusahaan. Info lain yang perlu dengan
saling jaga rahasia.
 PAM Berdasarkan Eskalasi Gangguan
Situasi Aman, Siaga dan Darurat
 Koordinasi penanganan peristiwa/jadian
Tindak Pidana di lingkungan perusahaan segera lakukan koordinasi dengan
Polri setempat.
 Bantuan Tangan/Simpan Barbuk

5.5 PAM Berdasarkan Eskalasi Gangguan


Situasi dan Kondisi
1. Situasi Aman (Hijau)
 Operasi normal fungsi jalan sesuai prosedur
 Kehidupan masyarakat sekitar perusahaan berjalan normal
 Gangguan kamtibmas yang jadi kecil relatif tindak gangguan operasi
perusahaan
2. Situasi Siaga (Kuning)
 Cul sus krim dalam tuk curi, bot tanah, rusak
 Cul aksi teror terhadap pekerja perusahaan
 Cul resah, tut unras pek maupun warga masyarakat sekitar
 Cul mogok pek namun tidak bab henti operasi perusahaan
 Sikon masyarakat sekitar perusahaan gangguan teror, bom, unras dan
kriminal lain namun tidak pengaruh pada perusahaan
 kejadian gangguan/cor jalur distribusi miyak & gas melalui pipa, cor kapal
tanker & tumpahan miyak diperairan dari segi kuat & wewenang, otoritas
pam PTMN tidak cukupi untuk menagulangi gangguan yang terjadi
3. Situasi Darurat (Merah)
 Jadi sus curi massal (jarah) aset, robot tanah, ke/pembakaran dalam
skala besar
 Cul aksi mogok pekerja akibatkan henti operasi/kegiatan perusahaan
 Cul unras perk/masyarakat sekitar perusahaan sertai tindak anarkis
 Cul teror bom, culik, sandera, blokir, gangguan lain yang mempengaruh
langsung terhadap operasi perusahaan

5.6 Tanggung jawab situasi PAM


1. Situasi Aman (Hijau)
Dalam situasi aman, pengamanan sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekuriti
Perusahaan
2. Situasi Siaga (kuning)
Dalam situasi siaga, tanggung jawab keamanan dilakukan secara bersama oleh
sekuriti Perusahaan dengan satuan Polri setempat secara fungsional dan
proporsional
3. Situasi Darurat (Merah)
Dalam situasi darurat/sangat rawan, tanggung jawab keamanan dibawah
koordinasi Satuan Polri setempat dibantu oleh otoritas pengamanan PT PLN
(Persero)

5.7 Operasional Pengamanan


 Metode PAM
Man, Konstruksi, Elektronik, Satwa, Tanda khusus Potensi Masyarakat, Alam
 Sipat PAM

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


1. PAM Terbuka
Pre-emtif : -Pendekatan kepada Tokoh masyarakat,
-Sosialisasi kegiatan & kebijakan Perusahaan
-Identifikasi gangguan kamtibmas
-Binling sekitar perusahaan
Preventif : -Periksa orang, barang, kendaraan
-Atur lalin orang, barang, kendaraan dll
-Penjagaan baik tetap / insidentil
-Pengawalan, Patroli
Penegakan hukum.

2. PAM Tertutup
- Deteksi potensi kerawanan ; dalam-luar
- Was, Pam, Lindungi terhadap man (tamu & pekerja), properti (barang,
dok) dan lingkungan kerja
- Galang terhadap pekerja & masyarakat sekitar lingkungan perusahaan

5.8 Prosedur Permintaan & Pemberian Bantuan

PT. PLN(Persero) POLRI

1. Dalam keadaan aman 1. Penyusunan rencana & kerahkan


mengajukan tertulis kepada Polri bantuan kekuatan Polri sesuai bangsit,
disertai bangsit, sasaran permintaan PT. PLN
pam/operasi, jumlah kekuatan & 2. Penyusunan rencana & selenggarakan
waktu gangguan kekuatan pelatihan dengan kurikulum sesuai tingkat
2. Dalam keadaan mendesak dapat kemampuan yang diajukan PT. PLN
dengan lisan disusuli tertulis disertai 3. Bila terjadi gangguan kontinjensi dan
hal-hal terssbut diatas sangat mendesak, dapat mengerahkan
3. Bantuan untuk pelatihan kekuatan Polri untuk melakukan pam
dilakukan tertulis dengan disertai secara terpadu dan simultan bersama
kemampuan yang diinginkan, jumlah otoritas pam PT. PLN selanjutnya
kekuatan yang dilatih, waktu memberitahukan pimpinan PT. PLN
pelatihan (Persero)

 Permintaan bantuan kekuatan dapat dilakukan serendah-rendahnya pimpinan


PLN / AP. se tingkat unit pelaksana/cabang kepada Polri serendah-rendahnya
setingkat Polres
 Dalam keadaan sangat mendesak, permintaan bantuan dapat dilakukan oleh
semua tingkat organisasi PT. PLN kepada kesatuan Polri terdekat, pihak peminta
& pemberi bantuan wajib lapor kepada atasannya
 PT. PLN dan Polri membentuk pokja yang beranggotakan wakil-wakil dari PT.
PLN & Polri untuk melaksanakan kegiatan teknis & min
PT. PLN dan Polri tunjuk penanggung jawab pelaksaan kerja sama
 PT. PLN
1. KADIV UMUM & MKP
2. PIMP TINGGI UNIT LAK/AP
 POLRI
1. AST KAPOLRI BID OPERASI (DIR PAMOBVIT BHRKAM)
2. KAPOLDA
 PT. PLN dan Polri sepakat untuk sosialisasikan nota kesepakatan kerja sama ke
jajarannya untuk di tindak lanjuti secara konsisten & proporsional

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


5.9 Pengamanan
Administrasi ; Admin Pam Aset / Instalasi
 Anggaran diperlukan lak pam aset / instalasi untuk kegiatan rutin yang dilakukan
oleh Polri dan PLN menjadi tanggung jawab masing-masing.
 Anggaran diperlukan untuk pam terpadu dan khusus ; diberikan oleh PLN
/pemohon kepada Polri & pegawai PLN sesuai ketentuan degan menyerahkan
pertanggungan jawab keuangan yang berlaku

5.10Penegakan Hukum
Administrasi ; Admin penyidikan P2TL & Aset gun administrasi lidik Polri
 Anggaran Tidak Pidana Pencurian :
Diberikan oleh pemohon ( PT PLN ) kepada pegawai PLN dan POLRI sesuai
ketentuan, POLRI dan PLN wajib menyerahkan pertanggungan jawab Keuangan
secara rinci kepada Pemohon
 Anggaran Tidak Pidana Usaha Ketenagalistrikan:
Diberikan oleh pemohon ( PT PLN ) kepada pegawai PLN dan POLRI sesuai
ketentuan, POLRI dan PLN wajib menyerahkan pertanggungan jawab Keuangan
secara rinci kepada Pemohon

5.11Administrasi & Anggaran


Administrasi
 Penyelenggaraan kegiatan min sesuai ketentuan di lingkungan masing-masing
pihak
 Tujuan pokok, fungsi, peranan tugas masing-masing pihak sesuai ketentuan
yang berlaku
 Dalam rangka kat kinerja dilakukan monitoring secara langsung & tidak langsung
secara bersama-sama kedua belah pihak
 Hubungan fungsional antara pejabat diatur sesuai htck yang berlaku

Anggaran
 Didukung kedua belah pihak secara proporsional.
 Dibuat perwaktu sesuai ketentuan kedua belah pihak
 Anggota Polri diperbantukan di PLN / Ap dalam rangka pam/operasi diberikan
dukungan operasional

5.12 Koordinasi dan Evaluasi


Dalam Rangka Lak Gar Pam & Penegakan Hukum
 Situasi aman tanggung jawab pam internal
 Situasi siaga melibatkan pam terpadu tanggung jawab internal PLN, secara
umum Polri.
 Situasi darurat melibatkan pam khusus secara teknis tentang tanggung jawab
PLN, secara umum menjadi tanggung jawab Polri.
 Dalam hal adanya rencana & kegiatan yang berkaitan pembangunan
ketenagalistrikan dikoordinasikan degan Polri sesuai kebutuhan masing-masing
sesuai kewenangan & tentang tanggung jawab tingkatkan koordinasi, analisa,
dan evaluasi untuk capai efektifitas & efisiensi.

5.13Jangka waktu kerja sama


 Berlaku selama 5 (lima) tahun, setiap menjelang akhir tahun di evaluasi bersama.
 Dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

5.14Perselisihan
 Sepakat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


 Diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

5.15Lain lain :
 PT. PLN & POLRI saling mengikat untuk melaksanakan kesepakatan kerja sama
degan sebaik-baiknya.
 Hal-hal yang belum diatur, dituangkan dalam juklap yang merupakan penjabaran
nota kesepakatan.
 Bila dalam pelaksanaan nota kesepakatan kerja sama telah dikeluarkan
kebijaksanaan pemerintah yang berakibat perubahan substansi nota
kesepakatan, maka pelaksanaan kerja sama tidak berlaku degan sendirinya tapi
diputuskan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9

Anda mungkin juga menyukai