Anda di halaman 1dari 24

Jakarta, 12 Oktober 2020

MEMBANGUN BADAN PERADILAN MODERN DALAM


PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA
Dr. SOFYAN SITOMPUL, S.H., M.H.
Hakim Agung pada Kamar Pidana MA-RI

Mahkamah Agung sangat peduli terhadap


upaya perlindungan hak asasi manusia bagi
kelompok masyarakat rentan seperti
perempuan dan anak yang sedang
berhadapan dengan proses hukum .
KEBIJAKAN MAHKAMAH AGUNG
YANG BERWAWASAN HAM
Pemenuhan Hak Anak: 
- Perma Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Diversi Dalam Sistem Peradilan
Anak. Perma ini adalah respon Mahkamah
Agung dengan memberikan guidelines bagi
para hakim untuk memenuhi hak anak melalui
proses diversi
- Tersedianya ruang sidang khusus anak dan
tempat bermain anak di banyak gedung
pengadilan.

Pemenuhan Hak Perempuan:


- Disahkannya Perma Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pedoman Mengadili Perkara
Perempuan Berhadapan Dengan Hukum.
Perma ini bertujuan untuk memberikan
guidelines bagi para Hakim agar dapat
melindungi hak-hak perempuan,
khususnya ketika berhadapan dengan
hukum di Pengadilan. 

Pelatihan HAM Bagi Calon Hakim dan Hakim


Tingkat Pertama:
- Pemberian materi khusus “Hak Asasi Manusia”
kepada 1500 lebih calon hakim dalam Diklat Cakim
tahun 2019. Pemberian materi khusus ini adalah
yang pertama kalinya dilakukan untuk para calon
hakim;
- Saat ini, Pusdiklat Mahkamah Agung bekerja sama
dengan LeIP sedang melaksanakan pelatihan Hak
Asasi Manusia bagi para hakim tingkat pertama di
Peradilan Umum; Pemberian materi HAM kepada
calon hakim dan hakim ini diharapkan dapat menjadi
bekal bagi para hakim tersebut untuk dapat
menegakkan prinsip-prinsip HAM, khususnya dalam
memeriksa dan memutus perkara di Pengadilan.

KEBIJAKAN MAHKAMAH
AGUNG LAINNYA
- Perma Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batasan Tindak
Pidana Ringan dan Jumlah Denda Dalam KUHP. Perma ini adalah
upaya untuk memenuhi prinsip fair trial dengan mengatur prosedur
hukum yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan Terdakwa;
- Perma Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan
Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan. Perma ini
adalah upaya Mahkamah Agung dalam memenuhi hak atas bantuan
hukum, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu ketika
berhadapan dengan pengadilan;
- Perma Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pelayanan Terpadu Sidang
Keliling. Perma ini adalah upaya Mahkamah Agung untuk
memenuhi hak atas pengakuan hukum tanpa diskriminasi,
khususnya bagi masyarakat yang memiliki hambatan biaya, jarak,
dan waktu, dalam memperoleh akta perkawinan, buku nikah, dan
akta kelahiran.

WABAH COVID-19
TERHADAP ISU HAM
Wabah pandemi Covid-19 telah membawa
implikasi yang besar terhadap persoalan
hak asasi manusia di bidang peradilan,
terutama menyangkut hak kesehatan dan
hak keselamatan jiwa bagi para pencari
keadilan dan aparatur peradilan .
DAMPAK COVID-19 BAGI
PROSES PERADILAN
• Covid-19 telah dinyatakan sebagai
pandemi global oleh WHO sejak
tanggal 11 Maret 2020 dan telah
ditetapkan sebagai bencana nasional
berdasarkan Keppres Nomor 12 Tahun
2020;
• Kondisi pandemi Covid-19 yang
melanda dunia dan Indonesia telah
mengubah semua aktivitas kehidupan
manusia, termasuk dalam hal
penyelenggaraan peradilan.

TANGGUNG JAWAB NEGARA


TERHADAP HAK WARGA NEGARA
• Penyebaran Covid-19 yang terjadi secara masif telah
mengakibatkan sebagian proses peradilan tidak
bisa dilakukan secara manual (tatap muka sik)
karena dapat membahayakan keselamatan jiwa;
• Berdasarkan amanat konstitusi, negara (termasuk
lembaga peradilan) wajib melindungi keselamatan
warganya dari bahaya yang mengancam jiwa dan
kelangsungan hidup sebagai hak asasi warga
negara sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 28A
dan Pasal 28H ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
fi

Cicero mengatakan: “Salus Populi


Suprema Lex Esto” keselamatan rakyat
adalah hukum yang tertinggi.
ALASAN YANG MENDORONG
LAHIRNYA PERSIDANGAN PERKARA
PIDANA SECARA ELEKTRONIK

• Kondisi pandemi Covid-19 yang


telah mengubah mekanisme proses
berperkara;

• Amanat Cetak Biru Pembaruan


Peradilan 2010-2035 untuk
mewujudkan peradilan modern
berbasis teknologi informasi.

Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 mengamanatkan


terwujudnya pengadilan online berbasis teknologi informasi
yang implementasinya di fase lima tahunan ketiga, yaitu dari
tahun 2020-2025.

Badan Peradilan
Indonesia Yang Agung
PERJALANAN MENUJU
PERADILAN MODERN
PERMA No. 3 Tahun 2018 tentang
Tahap pertama
Administrasi Perkara di Pengadilan
Secara Elektronik;

PERMA No. 1 Tahun 2019 tentang


Tahap kedua
A d m i n i s t r a s i Pe r k a r a d a n
Persidangan di Pengadilan Secara
Elektronik;

PERMA No. 4 Tahun 2020


Tahap ketiga
tentang Administrasi dan
Persidangan Perkara Pidana di
Pengadilan Secara Elektronik.
PAYUNG HUKUM BAGI PERSIDANGAN ELEKTRONIK
DALAM PERKARA PIDANA
• Pada tanggal 25 September 2020 telah diundangkan
Perma Nomor 4 Tahun 2020 tentang Administrasi dan
Persidangan Perkara Pidana Secara Elektronik;
• Perma tersebut menjadi payung hukum bagi berlakunya
persidangan perkara pidana secara elektronik.

Perma 4 Tahun 2020 merupakan upaya


tanggap yang dilakukan Mahkamah Agung
dalam mengantisipasi kondisi darurat yang
terjadi saat ini, sampai dengan pemerintah
mengeluarkan undang-undang hukum acara
pidana secara elektronik.
PRINSIP DASAR
1. Menjamin adanya kepastian
hukum;
2. Mengatasi hambatan dan
rintangan untuk mewujudkan
peradilan sederhana, cepat dan
biaya ringan;
3. Adanya jaminan terhadap
perlindungan hak asasi
manusia;
4. Adanya persamaan hak dan
kedudukan di hadapan hukum.

Proses penyelenggaraan peradilan harus


senantiasa menjamin perlindungan hak
asasi manusia, karena prinsip penegakan
hukum modern mencerminkan
penghormatan terhadap harkat dan
martabat manusia.
BEBERAPA PERMASALAHAN DALAM PERSIDANGAN
PERKARA PIDANA SECARA ELEKTRONIK
1. Tentang jaminan perlindungan hak-hak
terdakwa;
2. Tentang jaminan hak publik untuk
dapat menyaksikan proses persidangan
secara terbuka untuk umum;
3. Tentang jaminan hak Penasihat Hukum
dalam membela kepentingan
terdakwa;
4. Tentang jaminan hak penuntut umum
dalam proses pembuktian.

JAMINAN HAK TERDAKWA


1. Terdakwa berhak didampingi penasihat
hukum dalam persidangan elektronik.
(Pasal 2 ayat (1) Perma 4/2020)
2. Terdakwa dan penasihat hukum berada
dalam ruangan yang sama, kecuali jika
kondisi tidak memungkinkan. (Pasal 7
ayat (2) dan (3) Perma 4/2020)
3. Terdakwa dipanggil 7 hari sebelum hari
sidang untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi persidangan. (Pasal 6 ayat
(5) Perma 4/2020)
4. T e r d a k w a b e r h a k m e m b e r i k a n
keterangan secara bebas tanpa ada
paksaan dari pihak manapun (Pasal 13
ayat (3) jo Pasal 7 ayat (5) Perma 4/2020).

Dalam persidangan perkara pidana secara


elektronik, hakim tetap bersidang di ruang sidang
pengadilan dan menyatakan sidang terbuka untuk
umum. Bagi publik yang ingin melihat proses
persidangan secara langsung bisa datang ke
pengadilan. Proses berjalannya sidang tetap dapat
disaksikan secara jelas melalui layar monitor
JAMINAN HAK PUBLIK
1. Persidangan dan pengucapan putusan
secara elektronik dilakukan secara terbuka
untuk umum;
2. Hakim tetap bersidang di ruang sidang
pengadilan yang dapat disaksikan
langsung oleh publik meskipun penuntut
umum, terdakwa dan penasihat hukum
berada di tempat yang berbeda;
3. Selain dapat menyaksikan proses
persidangan dan pengucapan putusan,
publik juga berhak untuk membaca dan
mengunduh putusan secara lengkap dari
Direktori Putusan Mahkamah Agung.

JAMINAN HAK BAGI PENASIHAT HUKUM


• Penasihat Hukum berhak menjalankan peran dan
fungsinya dalam melakukan pembelaan bagi terdakwa
dalam persidangan elektronik sesuai hak-hak yang
diberikan oleh Hukum Acara Pidana pada umumnya;
• Penasihat hukum dapat menyampaikan semua dokumen
persidangan (eksepsi, pembelaan dan duplik) melalui
sarana teknologi informasi;
• Penasihat Hukum dapat bertanya dan mengklari kasi
setiap alat bukti yang dihadirkan di persidangan baik
secara manual maupun secara elektronik.

fi

JAMINAN HAK BAGI PENUNTUT UMUM


• Penuntut Umum berhak menjalankan peran dan
fungsinya dalam melakukan penuntutan sesuai hukum
acara pidana pada umumnya;
• Penuntut Umum berhak untuk menyampaikan
dokumen persidangan secara elektronik melalui sarana
teknologi informasi.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai