Anda di halaman 1dari 14

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES

KOMINUSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kuliah Pengolahan Bahan Galian Semester
VI Pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2015/2016

Disusunoleh :

Arbi Pramuji
10070114023

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
1437 H / 2016 M
ALAT –ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PROSES
KOMINUSI

I. Kominusi
Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil
dari ukuran semula. Hal ini dapat dilakukan dengan crushing dan grinding. Grinding
digunakan untuk proses basah dan kering, sedangkan crushing digunakan untuk proses
kering saja. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi dimaksudkan juga untuk
meliberasikan bijih, yaitu proses melepas mineral tersebut dari ikatan yang merupakan
gangue mineral. Untuk melakukan hal ini digunakan alat crusher dan grinding
mill(Sukamto, 2001).
Kominusi merupakan suatu tahapan dalam pengolahan bahan galian yang
dilakukan dengan mengurangi ukuran butir hingga sebagian besar mineral pengganggu
dan mineral berharga terpisah (Wills, 1979).
Proses kominusi suatu material dapat dikendalikan oleh beberapa faktor, yaitu
sebagai berikut :
1. Karakteristik dari sifat mineral, terdiri dari :
a. Struktur
b. Kekerasan
c. Tingkat homoginitas dari bijih, misal bijih yang brittle, fibrous lebih mudah
pecah dibandingkan dengan yang kompak.
d. Kandungan air, dimana bijih yang mempunyai kandungan air yang tinggi
akan mudah lengket pada alat
2. Rasio Pengecilan
Adalah suatu proses pengecilan ukuran atau suatu perbandingan antara umpan
yang masuk dalam crusher dengan ukuran hasil produksi (ukuran yang keluar).
3. Penghancuran
Penghancuran dan penggerusan mineral bijih, dan segala pemanfaatannya dengan
cara pencucian untuk menghilangkan mineral-mineral pengotornya telah
diterapkan sejak zaman purba. Kegiatan penghancuran mineral bijih pada masa
primitif telah dilakukan dengan hentakan tangan menggunakan batu keras yang
kemudian diganti dengan menggunakan palu logam.
A. Primary Crushing
Primary crushing merupakantahappenghancuran yang pertama, dimana umpan
berupa bongkah-bongkah besar yang berukuran+ 84 x 6 inchi dan produktanya berukuran
4 inchi. Alat yang biasa dipergunakan pada tahapan ini antara lain :
1. Jaw Crusher
Jaw crusheradalahjenisalatcrusher yang paling banyakdigunakanuntuk proses
primary crusher. Jenis ini paling efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai
batuan yang paling keras seperti granit atau basalt. Alat ini terdiri atas dua jaw,
yang satu dapat digerakkan atau jaw yang aktif (swing jaw) dan lainnya tidak
dapat digerakkan atau jaw yang pasif (fixed jaw). Berikut adalah mekanisme jaw
crusher secara umum :
a. Motor menggerakkan roda yang dihubungkan dengan tuas moving jaw.
b. Roda menggerakkan moving jaw sehingga menumbuk fixed jaw dan
meremukkan material yang dijatuhkan oleh vibrating feeder.
c. Drawback rod adalah sekrup pengatur lubang bukaan bagian bawah (ukuran
output material).

Sumber:.greatwallcrushers.com
Gambar 1
Spesifikasi Jaw Crusher
Menurut Taggart, kapasitas jaw crusher dinyatakan dalam suatu rumus empiris :
Keterangan :
T = 0,6 LS

T = Kapasitas (ton/jam)
L = Panjang dari lubang penerimaan
S = Lebar dari lubang pengeluaran
Mekanisme serta hasil produk dari Jaw Crusher memiliki beberapa ciri yang
antara lain :
a. Ukuran produkta pada blake jaw crusher lebih heterogen
b. Karena letak poros di atas maka gaya yang terbesar mengenai partikel yang
terkecil sehingga gaya mekanisnya lebih kecil dibanding dodge jaw crusher
c. Kapasitas blake jaw lebih besar
Adapun untuk Istilah-istilah yang ada dan digunakana pada jaw crusher
yaitu adalah
a. Setting Block
Bagian dari jawcrusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai dengan
yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan maka antara fixedjaw dengan
swingjaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
b. Toggle
Bagian jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun
menjadi maju mundur.
c. Pitman
Berfungsi untukmengubah gerakan berputar dari maju mundur menjadi
gerakan naik turun
d. Swingjaw
Bagian dari jawcrusher yang dapat bergerak akibat gerakan / dorongan
toggle.
e. Fixedjaw
Bagian dari jawcrusher yang tidak dapat bergerak / diam.
f. Mouth
Bagian mulut jaw yang berfungsi sebagai lubang penerimaan umpan.
g. Throat
Bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran.
h. Gape
Adalah jarak mendatar pada mouth. Besarnya gape selalu berubah-ubah
menurut besarnya umpan.
i. Set
Adalah jarak mendatar pada throat.
j. Closed
Setting jarak antara fixedjaw dengan swingjaw pada saat swingjaw ekstrim ke
depan
k. Open Setting
Jarak antara fixedjaw dengan swingjaw pada saat swingjaw ekstrim ke
belakang
l. Throw
Selisih jarak pelemparan antara open setting dengan closed setting.
m. Nip Angle
Sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik
singgung antara jaw dengan batuan.
Selain istiliah-istilah diatas, ada juga faktor – faktor yang mempengaruhi efisiensi
jaw crusher yaitu :
a. Lebar lubang pengeluaran
b. Variasi dari throw
c. Kecepatan
d. Ukuran umpan
e. Reduction ratio (RR)
f. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan
berat jenis umpan.
Adapun untu gaya-gaya yang ada dan bekerja pada jaw crusher ini yaitu adalah
sebagai berikut:
a. Gaya Tekan (aksi)
b. Gaya Gesek
c. Gaya Gravitasi
d. Gaya yang menahan (reaksi)
Rumus-rumus yang dipergunakan untuk menghitung efisiensi serta produktivitas
dari jaw crusher antara lain :

Wakhir Wakhir
P R x100%
t Wawal

Keterangan :
P = Produktivitas
W = Berat (Kg)
t = Waktu (Jam)
R = Recovery (%)
2. Gyratory Crusher
Crusher jenis mempunyai kapasitas lebih besar jika dibandingkan dengan jaw
crusher. Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan bergoyang sehingga proses
penghancuran berjalan terus-menerus tanpa selang waktu.
Gyratory crusher memiliki konsep dasar yang mirip dengan jaw crusher, terdiri
dari permukaan cekung dan kepala kerucut; kedua permukaan biasanya dilapisi dengan
permukaan baja mangan. Kerucut bagian dalam memiliki gerakan sedikit melingkar,
tetapi tidak memutar, gerakan ini dihasilkan oleh eccentric assembly. Seperti jaw crusher,
feed bergerak ke bawah diantara dua permukaan, makin kebawah ukuran akan semakin
hancur sampai cukup kecil untuk jatuh keluar melalui celah diantara dua permukaan.
Perbedaannya dengan jaw crusher terletak pada pemberian tekanan dimana untuk
gyratory crusher tekanan diberikan dari arah samping.
Secara umum Gyratory crusher memiliki sumbu tegak, main shaft, yaitu tempat
terpasangnya peremuk yang disebut mantle atau head, digantung pada spider. Sumbu
tegak diputar secara eccentric dari bagian bawah, sehingga eccentric sleeve,
mengakibatkan suatu gerakan berputar mantle yang selalu mendekat kearah shell. Mantle
berada dalam shell yang berbentuk kerucut yang membesar ke atas, sehingga membentuk
rongga remuk, yaitu crushing chamber antara concave atau shell dengan mantle. Mantle
bersama sumbu tegak bergerak secara gyratory dan memberi gaya kompresi kearah shell.
Gaya kompressi ini akan meremuk bijih dalam rongga remuk. Peremukan bijih hanya
terjadi ketika bijih dikenai gaya kompressi. Oleh karena itu peremukan ini disebut
arrested crushing. Setelah remuk, bijih turun secara gravity. Gyratory crusher melakukan
peremukan selama siklus putarannya. Jadi setiap saat, mantle bergerak kearah shell,
setiap saat pula mantle memberikan gaya kompressi terhadap bijih yang berada dalam
rongga remuk. Mekanisme peremukan ini disebut sebagai full time crushing.
Gyratory crushing tidak memelurkan feeder sebagai pengumpan bijih yang akan
masuk. Bijih dapat ditaruh dengan cara ditumpuk di bagian atasnya. Hal ini berbeda
dengan jaw crusher yang sangat bergantung pada feeder untuk pengatur laju bijih yang
akan masuk ke dalam crusher. Hasil pemecahan crusher ini rata – rata berbentuk kubus
dan agak seragam. Hal ini karena bentuk lengkung dari cone atau bowl yang mempunyai
permukaan cekung ( concave).

Sumber: 911metallurgist.com
Gambar 2
Mekanisme Gyratory Crusher
Kapasitas dari gyratorycrusher lebih besar dibandingkan dengan jawcrusher pada
ukuran umpan yang sama. Oleh Taggart, kapasitas gyratory dihitung dengan rumus :

T = 0,75 So (L-G)

Keterangan :
T = Kapasitas (ton/jam)
G = Gape (inchi)
So = Open set (inchi)
Ada beberapa perbedaan yang mendasar dan utama antara gyratory dan jaw
crusher yaitu :
a. Pemasukan umpan, jaw crusher pemasukannya tidak kontinyu sedangkan
gyratory kontinyu.
b. Gyratory alatnya lebih besar dan bagian-bagiannya tidak mudah.
c. Kapasitas gyratory lebih besar daripada jaw crusher, karena pemasukan
umpan dapat kontinyu dan penghancurannya juga di berbagai tempat.
d. Pemecahan pada jawlebihbanyaktekanantapigyratory gaya geseknyalebih
besar walaupunada gaya tekannya. Pada gyratorykalauberputarnyacepat,
produktanyaakanmenjadirelatifkecil.
Sedangkan untuk Kapasitas gyratory crusher ini sendiri juga tergantung pada,
sebagai berikut :
a. Sifat alamiah material yang dihancurkan, seperti kekerasan, keliatan dan
kerapuhan.
b. Permukaan concave dan crushing head terhadap umpan kan mempengaruhi
gesekan antara material dengan bagian pemecah (concave dan head).
c. Kandungan air, setting, putaran dan gape.
Adapun keuntungan menggunakan Gyratory crusher dibandingkan dengan alat
yang lain, sebagai berikut :
a. Kapasitas tinggi per penanaman dollar.
b. Lebih tipis dibandingkanjaw crusher.
c. Feeding lebihsimpel.
d. Biaya penggunaan lebih murah dari jaw crusher
e. Perakitan lebih mudah daripada jaw crusher.
Adapun untu gaya-gaya yang ada dan bekerja pada gyratory crusher ini yaitu
adalah sebagai berikut:
a. Gaya Putar
b. Gaya Gesek
c. Gaya Gravitasi
d. Gaya yang menahan
e. Gaya Tekan
B. Secondary Crushing
Secondary crushing merupakan tahap penghancuran dari kelanjutannya primary
crushing, dimana ukuran umpan lebih kecil dari 6 inchi dan produktanya berukuran 0,5
inch.Alat-alat yang dipergunakan pada tahapan secondary crushing adalah:
(1) Cone Crusher
Cone crusher digunakan secara luas sebagai mesin pemecah batu sekunder
dan tersier seperti halnya jaw crusher untuk pemecahbatu primer.Crusher jenis
cone merupakan mesin serbaguna bagi kebanyakan pasir dan kerikil serta material
yang memiliki ukuran butir asal (sebelumdipecah) 20-25 cm yang tidak
memerlukan lagi crusher primery.
Sebuah crusher cone operasinya mirip dengan crusher gyratory, dengan
kecuraman kurang dalam ruang menghancurkan dan lebih dari zona paralel antara zona
menghancurkan. Sebuah crusher cone istirahat batuan dengan meremas batu antara
spindle eksentrik berkisar, yang ditutupi oleh mantel tahan aus, dan hopper cekung
melampirkan, ditutupi oleh cekung mangan atau kapal mangkuk. Seperti batu memasuki
puncak kerucut crusher, menjadi terjepit dan terjepit di antara mantel dan kapal mangkuk
atau cekung. Potongan besar bijih yang rusak sekali, dan kemudian jatuh ke posisi yang
lebih rendah (karena mereka sekarang lebih kecil) di mana mereka rusak lagi. Proses ini
berlanjut sampai potongan cukup kecil untuk jatuh melalui celah sempit di bagian bawah
crusher.
Sebuah crusher cone cocok untuk menghancurkan berbagai mid-keras dan di atas
mid-keras bijih dan batuan. Ini memiliki keuntungan dari konstruksi yang handal,
produktivitas yang tinggi, penyesuaian mudah dan biaya operasional yang lebih rendah.
Pelepasan semi sistem crusher cone bertindak suatu perlindungan yang berlebihan yang
memungkinkan gelandangan untuk melewati ruang menghancurkan tanpa merusak
crusher. 

Cone crusher merupakan secondary crusher yang penggunaannya lebih


ekonomis. Alat ini hampir menyerupai gyratory crusher, perbedaanya terletak pada,
yaitu :
a. Crushing surface terluar bekerja sedemikian rupa sehingga luas lubang
pengeluaran dapat bertambah.
b. Crushing surface terluar, bagian atasnya dapat diangkat sehingga material
yang tidak dapat dihancurkan dapat dikeluarkan.
2. Roll Crusher
Roll crusher terdiri dari dua buah silinder baja dan masing-masing dihubungkan
pada as (poros) sendiri-sendiri. Silinder ini hanya satu saja yang berputar dan lanilla diam
tapi karena adanya material yang masuk dan pengaruh silinder lainnya makasilin derini
ikut berputar. Putaran masing-masing silinder tersebut berlawanan arah sehingga material
yang ada di atas roll akan terjepit dan hancur .
Roll crusher sangat diperlukan untuk menghasilkan produk dengan ukuran
tertentu. Crusher jenis tekanan ini menghasilkan variasi pemecahan yang lebih besar
dibanding jenis crusher lainnya.

Adapun bentuk dan bagian dari roll crusher ada dua macam, yaitu adalah sebagai
berikut :
a. Rigid Roll
Alat ini pada porosnya tidak dilengkapi dengan pegas sehingga kemungkinan
patah pada poros sangat memungkinkan. Roll yang berputar hanya satu tapi
ada juga yang keduanya berputar.
b. Spring Roll
Alat ini dilengkapi dengan pegas sehingga kemungkinan porosnya patah
sangat kecil sekali. Dengan adanya pegas maka roll dapat mundur dengan
sendirinya bila ada material yang sangat keras, sehingga tidak dpat
dihancurkan dan material itu akan jatuh.
Sedangkan umpun yang dihancurkan, hancurnya material pada roll crushing
dibedakan menjadi :
a. Choke crushing
Penghancuran material tidak saja dilakukan oleh permukaan roll tapi juga
oleh sesama material.
b. Free crushing
Material yang masuk langsung dihancurkan oleh roll. Kecepatan crushing
tergantung pada kecepatan pemberian umpan (feed rate) dan macam reduksi
yang diinginkan.
3.Impact Crusher
Impact crushe merupakan alat pemecah batuan yang menggunakan cara
tumbukan dengan kecepatan yang tinggi untuk menghancurkan material. Crusher Impact
ini melibatkan penggunaan dampak daripada tekanan untuk menghancurkan materi.
Materi yang terkandung dalam kandang, dengan bukaan pada bagian bawah, akhir, atau
samping ukuran yang diinginkan untuk memungkinkan bahan dihancurkan untuk
melepaskan diri. Ada dua jenis crusher dampak: poros impactor horisontal dan vertikal
poros impactor. 

4.Roll Crusher
Roll crusher terdiri dari dua buah silinder baja dan masing-masing dihubungkan
pada as (poros) sendiri-sendiri. Silinder ini hanya satu saja yang berputar dan lanilla diam
tapi karena adanya material yang masuk dan pengaruh silinder lainnya maka silinder ini
ikut berputar. Putaran masing-masing silinder tersebut berlawanan arah sehingga material
yang ada di atas roll akan terjepit dan hancur. Roll crusher sangat diperlukan untuk
menghasilkan produk dengan ukuran tertentu. Crusher jenis tekanan ini menghasilkan
variasi pemecahan yang lebih besar dibanding jenis crusher lainnya
Roll crushers memiliki maksimum teoritis pengurangan rasio 4:1. Jika 2 inci
partikel diumpankan ke crusher roll mutlak ukuran terkecil yang bisa diharapkan dari
crusher adalah 1 / 2 inci. Roll crushers hanya akan menghancurkan materi ke ukuran
partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).. Partikel ditarik ke dalam celah antara
gulungan oleh gerakan berputar dan membentuk sudut gesekan antara gulung dan
partikel, yang disebut sudut nip. Dua gaya gulungan partikel antara permukaan yang
berputar mereka ke daerah kesenjangan yang lebih kecil, dan patah tulang dari kekuatan
kompresi yang disajikan oleh gulungan berputar.
Beberapa keuntungan utama roll crushers yang mereka berikan sangat bagus dan
distribusi ukuran produk yang mereka hasilkan sangat sedikit debu atau denda. Rolls
crushers secara efektif digunakan dalam menghancurkan mineral bijih di mana tidak
terlalu kasar dan mereka juga digunakan dalam produksi skala yang lebih kecil lebih
abrasive pertambangan bijih logam, seperti emas. Batubara mungkin adalah pengguna
terbesar roll crushers, saat ini. Batubara tanaman akan menggunakan roll crushers, baik
tunggal atau roll ganda sebagai crushers utama, mengurangi batubara ROM. Biasanya,
crushers ini akan memiliki bentuk gigi atau dibesarkan di muka gulungan. (Roll crushers
digunakan untuk mineral dan bijih logam memiliki gulungan dihadapi halus).
C. Fine Crushing (Tersier Crushing)
Milling merupakan lanjutan dari proses primary crushing dan secondary crushing.
Proses penghancuran pada milling menggunakan shearing stress. Milling diklasifikasikan
menjadi beberapa macam berdasarkan :
1. Bentukcell
Cylinder (produk yang ada masih kasar). Contoh mill bentuk silinder adalah tube
mill. Pada tube mill produknya masih agak kasar dan dalam proses
penghancurannya perlu ditambahkan air sehingga bercampur dengan material
menjadi pulp.
2. Conical (produk halus)
Contohuntukmillbentukconicaladalahhardinge conical mill.Produktanya halus,
lebih halus daripada produkta yang dihasilkan cylinder mill. Untuk akhir
penghancuran memerlukan bola baja dengan diameter 2 – 3 inchi. Jumlah bola-bola
baja dalam ball mill berkisar antara 50 % - 60 % dari volume mill dan kadang-
kadang mencapai 80 %.
3. Cylindro conical
Mill jenis ini produktanya ada yang halus dan ada yang kasar bentuk cellnya,
merupakan penggabungan antara bentuk cylinder dan conical.
4. Grinding media
5. Ball mill (bola-bola baja)
Contoh untuk mill ini adalah ball mill.
6. Peable mill (batuapi/flint)
7. Rod mill (batangbaja)
Grinding media pada rod mill adalah batang-batang baja. Umpan yang dimasukkan
ukurannya lebih kecil dari ¾ inchi dan produktanya.
Adapun beberapa jenis alat-alat yang digunakan pada proses grinding ini adalah
sebagai berikut :
1. Impactor
Impactor menyerupai hammer mill tetapi tidak dilengkapi dengan ayakan.Impactor
merupakan mesin pemecah primer untuk batuan dan biji,dengan kemampuan mengolah
sampai 600 ton/jam.Partikel yang dihasilkan hampir seragam menyerupai kubus.Pada
impactor hanya terjadi aksi pukulan.
Ball Mill
Mill ini merupakan sebuah silinder horizontal dengan diameter sama dengan
panjangnya,yang dilapisi dengan suatu plat.Alat ini memiliki suatu silinder yang terisi
dengan bola baja.cara kerjanya yaitu dengan diputar,sehingga material yang dimasukkan
hancur oleh bola-bola baja.Biasanya diameter ball mill sama dengan panjang ball mill.
Sistem kerja mesin ball mill ini yaitu dengan menghancurkan material – material
dengan sistem tumbukan bola pada dinding. Pada mesin ball mill ini sendiri
menggunakan dua sistem langkah penggilingan yaitu sistem basah dan sistem kering
selain itu mesin ini menjadi produk utama pada industri penggilingan. Mesin ball mill
memiliki bentuk tabung dengan dua tempat penyimpanan dengan desain horizontal.
Untuk bagian luar, mesin berjalan pada dua roda yang terpasang di kedua sisinya. Bahan
material yang akan digiling secara spiral masuk pada tempat penyimpanan pertama. Pada
tempat penyimpanan tersebut sudah terpasang ripple scaleboard dan juga steel ball yang
memiliki bermacam spesifikasi. 
Saat mesin ball mill ini berkerja, bagian tubuh barel akan berputar. Dengan
berputarnya tubuh barel ini maka steel ball ikut terbawa karena gaya sentrifugal yang
tercipta dan kemudian terjatuh dan membuat material yang di dalam mesin ini tergiling. 
Sesuai dengan proses yang ada pada tempat penyimpanan pertama, setelah bahan tadi
mengalami proses penggilingan maka material hasil gilingan masuk lagi pada tempat
penampungan kedua. 
Di tempat penampungan yang kedua ini, material tadi kembali menjalani proses
penggilingan dengan scaleboard dan steel ball. Setelah proses penggilingan kedua ini
selesai, maka bubuk hasil akhir kerja mesin ball ini dibawa ke tempat penampungan kahir
dan dimulai dengan proses yang pertama lagi untuk bahan selanjutnya

2. Rod mill
Media grinding ini alat ini berupa batang-batang besi/baja yang panjangnyya sama
dengan panjang mill.Cara kerjanya dengan diputar.sehingga batang baja terangkat llu
jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam rod mill sehingga hancur. Grinding media
pada rod mill adalah batang-batang baja, umpan yang dimasukkan ukurannya
lebih kecil dari ¾ inchi dan produknya berukuran -14 sampai -18 mesh. Umpan
berukuran kecil, karena bila materialnya terlalu besar maka akan menimbulkan
cataracting akibatnya batangan baja akan patah.. Dengan adanya rod maka tidak
akan mengalami over grinding, hal ini karena rod tersebut saling sejajar sehingga
umpan yang telah halus tidak akan mengalami penghancuran lagi
DAFTAR PUSTAKA

Andra, Sulistyo. 2010. “ Proses Dalam Tahapan Kominusi”. http://ardra.biz/sain-


teknologi/mineral/pengolahan-mineral/kominusi-operasi-pengecilan-ukuran/.
Diakses pada tanggal 05 April 2016 pukul 18.30 WIB

Bahri, Iqbal. 2012. “Pengertian Cara Kerja Alat Kominusi”.


http://learnmine.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-cara-kerja-jaw-
crusher.html. Diakses pada tanggal 05 April 2016 pukul 19.30 WIB

Syara, Afan 2014. “Crushing”. http://afanmining10.blogspot.com/2012/12/mesin-


crusher-pengolahan-bahan-galian.html . Diakses pada tanggal 05 April 2016
pukul 20.30 WIB

Zakaria, Ahmad, 2013 “Alat Kominusi”. http://www.scribd.com/doc/52629053/50/Alat-


Kominusi. Diakses Pada tanggal 05 April 2016 pukul 21.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai