Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Oleh :
Ni Made Nidianingsih (431418064)
Kelas B
Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 2 PAGUYAMAN


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas / Semester : XI / GANJIL
Materi Pokok : SISTEM OTOT
Alokasi Waktu : 2 X 45 MENIT

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,


ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dari system otot
2. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi dari sistem otot
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi macam –macam otot sebagai gerak
aktif
4. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme kerja masing masing otot
5. Peserta didik mampu mengidentifikasi gangguan pada otot
C. Kompetensi Dasar Dan Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun pada sistem otot
dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme
kerja otot serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak
manusia.
1. Menjelaskan definisi system otot
2. Menjelaskan struktur dan fungsi dari system otot
3. Mengidenfikasi macam-macam otot sebagai gerak aktif.
4. Menjelaskan mekanisme kerja masing-masing otot sebagai alat gerak aktif.
5. Mengidentifikasi ganguan pada otot

D. Materi Pembelajaran
1. Definisi dari system otot
2. Struktur dan fungsi dari system otot
3. Macam-macam otot sebagai gerak aktif.
4. Mekanisme kerja masing-masing otot sebagai alat gerak aktif.
5. Ganguan pada otot
Sistem Otot
Otot merupakan jaringan tubuh yang memiliki kemampuan untuk
berkontraksi. Terdapat tiga jenis otot yang ada dalam tubuh manusia yaitu otot rangka
(skeletal), otot polos serta otot jantung. Otot rangka secara normal tidak berkontraksi
tanpa rangsangan system saraf, sedangkan otot yang lain akan berkontraksi tanpa
rangsangan saraf.
Kerangka tubuh dibentuk oleh tulang keras, tulang rawan dan sendi.
Keberadaan otot akan dapat memungkinkan adanya gerakan yang dihasilkan oleh
tubuh. Hampir 40% tubuh kia terdiri dari otot rangka, yaitu sekitar 500 an otot dan
hanya 10% nya saja merupakan otot polos dan otot jantung (Sumariyono, 2009).
Sistem otot adalah system organ pada hewan dan manusia yang
memungkinkan makhluk bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh system
saraf, walaupun beberapa otot dapat bergerak secara otonom. Sistem otot memiliki
fungsi yang cukup penting terhadap aktifitas tubuh kita. Berikut ini merupakan fungsi
esensial system otot (Sloane, 2003):
1. Pergerakan, otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot itu melekat
sehingga menimbulkan gerakan yang dinamis dengan tulang
2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur, otot menopang dan
mempertahankan tubuh saat dalam posisi berdiri atau saat duduk.
3. Mmpertahankan panas tubuh, kontraksi otot dapat memacu metabolism untuk
mempertahankan kontraksi suhu tubuh.

Terdapat macam – macam otot yang berbeda pada vertebrata. Yang pertama
ialah otot jantung, Otot polos terdapat pada dinding semua organ tubuh yang
berlubang (kecuali jantung), dan otot lurik.
Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3(tiga) golongan yaitu :
1.      Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti
gelendongan, dibagian tengan terbesar dankedua ujungnya meruncing. Otot polos
terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding
pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea, cabang
tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan
saluran ekskresi

Ciri-ciri otot polos adalah sebagai berikut:


1. Berbentuk gelendong
2. Satu sel pada masing-masing sel.
3. Tidak memiliki garis melintang.
4. Bekerja di luar kesadaran kita,sehingga disebut otak tak sadar.

Cara kerja otot polos:


Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot
menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang,
maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh
karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran
kita.
2.      Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak,
letaknya di pinggir. Sel otot lurik ujungnya sel nya tidak menunjukkan batas yang
jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di
bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar.
Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi
menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak
susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak
adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang (Ville,1984).
Otot ini memiliki beberapa ciri diantaranya:
1. Sel otot lurik berbentuik silindris, memanjang dan mempunyai inti sel.
2. Terlihat garis selang-seling jika dilihat dengan mikroskop
3. Otot ini bekerja dalam kendali pikiran dan kesadaran klita.Karenanya otot ini
disebut otot sadar.
Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut
dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh
rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, Reaksi
kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.

3. Otot jantung
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot
lurik perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain.
Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Cara kerja otot jantung ini
disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik.
Otot ini hanya terdapat pada otot jantung.Otot ini dikelompokkan tersendiri
karena perbedaan sifatnya denngan kedua kelompok yang lain. Dilihat dari struktur
penampangnya,otot jantung mmirip dengan otot lurik karena adanya warna gelap
terang ddddi sepanjang otot tersebut. Akan tetapi berbeda dengan otot lurik,otot
jantung memiliki ssifat sebagaimana otot polos yaitu: bekerja di luar kesadaran dan
kontrol ppikiran kita.
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam
keadaan yang relatif dari filamenfilamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot,
filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun
filamen tersebut tidak bertambah banyak.Namun, gerakan pergeseran itu
mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian
atau seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat
dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga
kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk
membentuk komplek aktin-miosin.
Mekanisme Kontraksi Otot

Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :


1. Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang
kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa
detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut
otot yang meningkatkan aktivitas miofibril.
2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan
kekuatan berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan
(summasi unit motor berganda dan summasi bergelombang).
3. Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.
4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak
ada peningkatan tegangan kontraksi.
5. Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga
kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.
Otot mempunyai peranan penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga
gangguan pada otot akan mempengaruhi aktivitas gerak. Gangguan pada otot
dapat terjadi dalam beberapa bentuk seperti ini.

1. Atrofi : penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan


kemampuan untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit
poliomyelitis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini
menyebabkan kerusakan saraf yang mengkoordinasi otot keanggota gerak
bawah.
2. Hipertrofi : otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hipertrofi
disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut – serabut otot
membesar.
3. Hernia Abdominalis : sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus
memasuki bagian sobekan tersebut.
4. Tetanus  : otot yang mengalami kekejangan karena terus menerus berkontraksi
sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. Tetanus disebabkan luka yang
terinfeksi oleh bakteri Clostridium Tetany.
5. Distrofi otot : penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak. Penyakit
ini merupakan penyakit yang disebabkan adanya cacat genetik.
6. Miastenia Gravis : otot yang secara berangsur – angsur melemah dan
menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan karena hormone tiroid dan
sistem imunitas yang tidak berfungsi dengan normal.

E. Metode Pembelajaran
1. Model : Pembelajaran koperatif
2. Metode : Diskusi, penugasan dan eksperimen
F. Media Pembelajaran
1. Laptop dan LCD
2. Power point
3. Bahan Bacaan handhout dan bahan tayang
4. Papan tulis dan spidol
G. Sumber Belajar
1. Syamsuri, I. dkk, 2006. Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Retnaningati, dkk. 2012. BIOLOGI Untuk SMA/MA. Klaten: Intan
Pariwara
H. Langkah Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Pendahuluan Pembukaan 15 Menit
1. Menyapa dengan mengucapkan salam
2. Berdo’a sebelum memulai pelajaran sebagai
implementasi nilai religius
3. Mengecek kehadiran siswa dan meminta
siswa untuk menyiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan, misalnya buku
siswa.
Apersepsi
Apa yang di maksud dengan system otot?
Motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
mengenai sistem otot dengan harapan siswa
menjadi lebih termotivasi untuk belajar
Kegiatan inti 1. Pelompokkan siswa dengan masing- 60 menit
masing kelompok terdiri dari tiga sampai
dengan lima orang. Anggota-anggota
kelompok dibuat heterogen meliputi
karakteristik kecerdasan, kemampuan awal
bahasa Indonesia, motivasi belajar, jenis
kelamin, ataupun latar belakang etnis yang
berbeda.
2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan
presentasi guru dalam menjelaskan pelajaran
berupa paparan masalah, pemberian data,
pemberian contoh. Tujuan presentasi adalah
untuk mengenalkan konsep dan mendorong
rasa ingin tahu siswa.
3. Pemahaman konsep dilakukan dengan
cara siswa diberitugas-tugas kelompok.
Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas
tersebut secara serentak atau saling
bergantian menanyakan kepada temannya
yang lain atau mendiskusikan masalah dalam
kelompokatau apa saja untuk menguasai
materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak
hanya dituntut untuk mengisi lembar
jawaban tetapi juga untuk mempelajari
konsepnya. Anggota kelompok diberitahu
bahwa mereka dianggap belum selesai
mempelajari materi sampai semua anggota
kelompok memahami materi pelajaran
tersebut.
4. Siswa diberi tes atau kuis individual dan
teman sekelompoknya tidak boleh menolong
satu sama lain. Tes individual ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa
terhadap suatu konsep dengan cara siswa
diberikan soal yang dapat diselesaikan
dengan cara menerapkan konsep yang
dimiliki sebelumnya.
5. Hasil tes kuis selanjutnya dibandingkan
dengan rata-ratasebelumnya dan poin akan
diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan
siswa mencapai atau melebihi kinerja
sebelumnya. Poin ini selanjutnya
dijumlahkan untuk membentuk skor
kelompok.
6. Setelah itu memberikan penghargaan
kepada kelompok yang terbaik presentasinya
atau yang telah memenuhi kriteria tertentu.
Penghargaan dapat berupa hadiah, pujian,
tambahan nilai dan lain-lain

Penutup Penutupan 15 menit


1. Guru bersama peserta didik menyusun
kesimpulan dari materi pembelajaran
2. Guru memberikan evaluasi kepada peserta
didik
3. Guru memberikan tugas mandiri dalam
bentuk resume tentang materi selanjutnya.
4. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan
salam

Mengetahui Gorontalo, Oktober 2020


Kepala Sekolah Guru Pamong

I. Penilaian Hasil Belajar


Lampiran 1: Instrumen Penilaian Sikap
Nama Siswa : ………………………………………………………
Kelas : IX/Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian Terhadap Guru, Penilaian Terhadap Teman
Aspek yang dinilai
Memperhatikan ketika guru Memberikan bantuan
memberikan presentasi pemahaman ketika ada Total
temannya yang kurang skor
No. Nama Siswa
paham mengenai (8)
materi
Bobot Nilai Bobot nilai
1 2 3 4 1 2 3 4

Skor akhir : Jumlah skor x 100 Deskripsi Nilai


Total skor A = 90 – 100 C = 70 - 79
B = 80 – 89 D = 0 – 69

Lampiran 2: Instrumen Penilaian Pengetahuan


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Penilai : Guru
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Tot
al
Sko
r
(10
0)
Intonasi Pelafala Kelanc Ekspres Pena Gestu
(20) n aran i mpila r
(15) berbica (15) n (15)
ra (15)
(20)

Keterangan Skor; Deskripsi Nilai


Intonasi = 0 – 20 A = 90 – 100
Pelafalan = 0 – 15 B = 80 – 89
Kelancaran = 0 – 20 C = 70 – 79
Ekspresi = 0 – 15 D = 0 - 69
Penampilan = 0 – 15
Gestur = 0 – 15

Anda mungkin juga menyukai