Anda di halaman 1dari 18

ISLAM DAN JIHAD DALAM KONTEKS MODERN

MAKALAH

Dosen pengampu:

M Anas Kholis,M.HI

Disusun oleh:

Ahmad Wildan Miftahur Rizqi

(16670064)

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TRKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

1
2016
ANATOMI BUKU

Buku 1

Judul : jihad dan benturan peradaban

Penulis : Dr. Abid Rohmanu, M.H.I

Penerbit : Q-Media

Cetakan :Desmber, 2015

Tebal :xx+228 hlm

Halaman yang di kutip :7,80,98

Buku 2

Judul : selamatkan islam dari muslim puritan

Penulis : Khaled Abou El Fadl

Penerbit :PT serambi ilmu semesta

Cetakan : Desember, 2006

Tebal :388 hlm

Halaman yang di kutip : 265

Buku 3

Judul :jihad

Penulis :H.A.R, Sutan Mansur

Penerbit : panji masyarakat

Cetakan :jakarta, 1982

Tebal :152 hlm

Halaan yang di kutip :9, 93

2
Buku 4

Judul : muslimah berjihad

Penulis : syaikh yusuf al-uyairi, et.al

Penerbit :media ISLAMIKA

Cetakan : November, 2007

Tebal : 134 hlm

Halaman yang di kutip :32, 73, 74

3
DAFTAR ISI

ANATOMI BUKU...............................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................1
1.2 Rumusan maslah.............................................................1
1.3 Tujian ...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian jihad................................................................2

2.2 Hukum jihad....................................................................4

2.3 Jihad pada zaman modern...................................................6

2.4 Macam-macam jihad modern.............................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................12

3.2 Saran............................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................13

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jihad termasuk salah satu perintah dari Allah bagi umat muslim, banyak
cara untuk melakukan jihad tapi pada zaman sekarang banyak orang yang
mengartikan jihad hanya dengan perang.
Banyak penyelewengen yang mengatas namakan jihad yang berujung pada
kerugian yang sangat besar apalagi pada zaman modern ini, jihad bisa dilakukan
dengan berbagai cara dan cara itu cara yang baik.
Pada zaman modern ini kita akan kesulitan berjihad dengan cara perang
yang biasa dilakukan oleh umat islam masa terdahulu, akan tettapi pada zaman
modern ini banyak sekali cara untuk berjihad di jalan Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu jihad ?
2. Apa hukum jihad menurut islam ?
3. Apa itu jihad pada zaman modern ?
4. Apa saja jenis jihad pada zaman modern ?

1.3 Tujuan
Adaun tujuan di buatnya makalah ini adalah agar pembaca:
1. Mengeetahui makna jihad secara jelas
2. Mengetahui hukum lihad dalam pandangan islam
3. Menegtahui makna jihad dalam kehidupan masa kini (modern)
4. Mengetahui macam-macam jihad pada masa kini (modern)

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jihad

Jihad dalam tata bahasa (aarab) berasal dari tiga huruf yaitu: al-jim, al-haa, al
dal. Adapun huruf alif pada kalimat َ‫ َجاهَ َد‬itu adalah tambahan. Menurut etimologi
bahasa arab “jihad” itu adalah “isim mashdar kedua”yang berasal dari jaahada,
yujaahidu, mujaahatan dan jihaada. Jadi jihad itu berarti bekerja sepenuh hati. 1
Menurut penjekasan di atas bisa di simpulkan bahwa jihad berarti
mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati dan mengerahkan semua kemampuan
denga ikhlas. Kata jihad itu sendiri masi umum tidak mengkhusukan perbuatan
apa yang termasuk jihad. Akan tettapi kebanayaka orang mengartikan jihad
dengan arti perang dan itu adalah tidak sepenuhnya benar.
Jihad adalah konsep fiqhiyah yang bersifat plastis dan paling banyak di salah
pahami, tidak saja oleh orang nonmuslim, akan tetapi oleh sebagian umat islam
sendiri.2
Jihad adalah prinsip utama dalam akidah islam, istilah itu sendiri secara
harfiah berusaha keras, tekun bekerja, berjuang, mempertahankan. Dalam banyak
hal jihad berarti etika kerja yang kuat secara spiritual dan material di dalam
islam.3
Makna kamus “jihad” menyatakan bahwa “perang” bukanlah makna satu-
satunya, ada varian makna yang bisa dicakup sebgai mana dasarnya: keseriusan;
kesungguhan; pengerahan segenap kemampuan. Semmentara ada kata lain yang
merujuk pada makna perang, yakni qital, al-ribaat, ghazwah dan sariyah.
Jihad juga termasuk ibadah dan juga salah satu amalan yang di sukai Allah,
seperti dalam hadist.
“Saya bertanya kepada Nabi, ‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah?’
(Dalam satu riwayat: yang lebih utama) Beliau bersabda, ‘Shalat pada waktunya’

1 A.R.sutan mansyur,jihad,(yogyakarta:panji masyarakat:1982)hlm.9


2 Abid rohmanu,jihad dan benturan peradaban,(yogyakarta:Q-media:2015)hlm.7
3 Khaled abou el fadl,selamatkan islam dari muslim puritan,(jakarta:pt serambi ilmu

semesta:2005)hlm.265

6
Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua
orang tua.’ Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi’? Beliau bersabda, ‘Jihad
(berjuang) di jalan Allah.”‘ Ia berkata, “Beliau menceritakan kepadaku. (Dalam
satu riwayat: “Saya berdiam diri dari Rasulullah.”) Seandainya saya meminta
tambah, niscaya beliau menambahkannya.” (H.R. Bukhari, hadits Shahih dan
terdapat di dalam Shahih Bukhari)

Hadist itu merupakan hadist sohih yang di riwayatkan oleh imam bukhari
menjeleaskan tentang amalan-amalan yang di sukai oleh Allah, dan jihad
merupakan salah satu dari beberapa amalan yang di sukai-NYA
Jihad juga merupakan amalan yang tidak bisa di tandingi malan lain, seperti
yang telah di jelaskan dalam hadist:

Yang artinya:
"Nabi di tanya : Amalan apa yang menyamai jihad? Maka Rosullullah bersabda:
'Kalian tidak akan mampu'. Mereka mengulangi pertanyaan itu, dua atau tiga kali,
dan setiap kali itu belia menjawab : 'Kalian tidak akan mampu'. Kemudian beliau
bersabda : 'Perumpamaan mujahid fii sabillillah itu seperti orang yang
shiyam(puasa) dan sholat malam, yang taat dengan ayat-ayat Allah, ia tidak
berhenti dari sholat dan shiyamnya hingga mujahid itu kembali". (HR. Al Bukhari
dan Muslim)

Al-qur’an menggunakan istilah jihad untuk merujuk pada tindakan kerja keras
untuk mewujudkan tujuan tuhan di muka bumi ini. Nabi muhammad berulang-
ulang mengajarkan bahwa bentuk jihad terbesar adalah memerangi hasrat rendah
manusia atau menyampaikan kebenaran di hadapan kekuasaan yang menindas dan

7
menderita sebagai konsekuensi berbicara seperti itu. Dengan logika yang sama,
berusaha sekuat tenaga dan bekerja keras dalam perang, asalkan perang tersebut
adil dan baik, juga termasuk jihad.4

2.2Hukum Jihad

Hukum jihad sendiri di golongkan menjadi 2, fardhu a’in dan fardhu


kifayah, pengertian dari fardhu a’in sendiri adalah status hokum untuk amalan
umat muslim yang wajib dilakuakan oleh seluruh individu, dan apa bila
meninggalkannya maka akan mendapat dosa. Sedangkan fardhu kifayah sendiri
adalah status hokum untuk amalan umat muslim yang wajib dilakukan, akan
tetapi apabila telah di lakukan muslim lain kewajiban ini gugur.
Banyak diantara para ulama yang menyebutkan tiga kondisi jihad menjadi
fardhu a’in dengan tiga sebab :
1. Perintah imam, maka siapa yang saja yang ditunjuk oleh imam wajib
berangkat.
2. Bila musuh menyerang sebagian wilayah kaum muslim, maka
penduduk wilayah yang wajib melawan. Jika mereka tidak mampu
mengatasinya, maka wajib atas kaum muslim yang terdekat dengan
mereka untuk membantu. Jika ternyata juga tidak teratasi, maka wajib
bagi segenap kaum muslim memberikan bantuan hingga musuh dapat
diatasi.
3. Membebaskan tawanan-tawanan muslim dari tangan orang-orang
kafir.
Lalu ulama lain menambahi dari tiga kondisi tersebut. Beliau Ibrahim bin
Abdurrahman Al-Hudzri menambahi empat kondisi yaitu:
1. Ketika mulai pertempuran
2. Sewaktu berhadapan dengan musuh
3. Bila imam menyerukan jihad secara umum
4. Bagi tentra sebuah negri.5

4Khaled abou el fadl,selamatkan islam dari muslim puritan,(jakarta:pt serambi ilmu


semesta:2005)hlm.265
5 Syaikh yusuf al-uyairi,dkk,muslimah berjihad,(solo:media islamika:2007)h lm.32

8
Dari pemikiran ulama yang di jabarkan di atas maka hukum jihad awalnya
fardhu kifayah dan berganti menjadi fardhu a’in jika terjadi faktor-faktor yang
mewajibkan bagi umat muslim untuk berjihad di jalan Allah.
Dan jihad ini diwajibkan kepada laki-laki yang baligh, berakal, sehat
badannya dan mampu melaksanakan jihad. Dan ia tidak diwajibkan atas: andak
anak, hamba sahaya, perempuan, orang pincang, orang lumpuh, orang buta, orang
kudung, dan orang sakit.

"Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan
atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat
kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling
niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih." (QS Al-Fath 17)

Bagi kaum muslim yang masih mempunyai orang tua harus meminta izin
kepada mereka terlebih dahulu. Seperti yang tertera dalam hadist sebagai berikt:
Dari abu sa’id bahwasanya ada seseorang yang datang dari yaman
berhijrah kepada Rasulullah SAW, Rasulullah bertanya. “apakah kamu
mempunyai seseorang di yaman?” dia menjawab, “kedua oarang tuaku.”
Rasulullah SAW bertanya “apakah mereka mengizinkanmu?”dia”tidak.”
Rasulullah SAW bersabda, “kenbalilah kepada keduanya an mintalah izin kepada
keduanya. Jika mereka menizinkanmu maka berjihadlah dan jika mereka tidak
mengizinkanmu maka berbuat baiklah keoada keduanya.” (HR. Abu Daud)
Jihad juga akan menjadi wajib bagi para wanita bila jihad menjad fardhu
‘ain dalam tiga kondisi sebagaimana di sebutkan dalam pembahasan sebelum ini
(bila di serang musuh, bila ditunjuk imam, dan jika bertemu musuh dalam barisan
jihad. Maka diwajibkan jihad bagi wanita muslimah sebagai penjagaan terhadap
dien dan kehormatanya, sebagaimana para ulama sebutkan dalam banyak
bukunya.6
Ad-dardiri berkat, “Dan jihad menjadi fardhu ‘ain ketika musuh dengan
tiba-tiba datang menyerang sebuah kaum dan kewajiban membela diri ii tertuju

6 Syaikh yusuf al-uyairi,dkk,muslimah berjihad,(solo:media islamika:2007)hlm.73

9
juga pada wanita. Di wajibkan juga membela diri bagi kaum muslimin terdekat
bila tidak mampu menghadapi musuh, juga akan menjadi fardhu ‘ain ketika
seorang imam pemipin kaum muslimin menunjuk orang untuk berjihad, walaupun
dia seorang wanita atau hamba sahaya.7
Ibnu nuhas berkata, “seandainya wanita mengetahui bila dia menyerah
akan mendapatkan siksaan maka wajib baginya membela diri walaupun akhirnya
dia terbunuh. Karena mereka yang di paksa berzina tetap tidak diperbolehkan
baginya mengikuti ajakan tersebut.8

2.3 Jihad pada zaman modern

Di dalam melaksanakan jihad harus di ketahua keadaan


lingkungan.mengetahui lingkungan perlu untuk menentukan mutu jihad.
Umpamanya jihad dilakukan di mandumai. Haraus diketahui bagaimana keadaan
mandumai itu, misalnya ia berdekatan dengan heiden. Harus kita ketahui tinggi
rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat di situ kemudian tradisi dan adat
istiadat daerah itu termasuk adat dalam upacara perkawinan. 9
Dalam kehidupan pada zaaman modern juga harus mengetahui
lingkunagan sekitar, apalagi jika lingkungan yang akan dihadapi lingkunagan
yang belum mengenal islam sama sekali maka harus dengan cara yang lembut
dengan sedikit demi sedikit mempengaruhi lingkunanagan itu, karena kebanyakan
lingkunagan pada zaman modern tidak mengenal islam.
Jihad pada zaman modern dan zaman dahulu mempunyai makna yang kali
berbeda, jika pada zaman dahulu jihad kebanyakan dilakukan dengan cara
berperang untuk membela agama, pada zaman sekrang hampi.r tidak ada yang
berjihad dengan cara perang, hanya sebagian kecil saja yang masih memaknai
berjihad hanya dengan cara berperang, salah satunya kelompok puritan.
Jihad merupakan doktrin keagamaan yang maha penting bagi kelompok
puritan dalam islam. Ia bias dikatakan sebagai rukun islam ke-6 bagi mereka.
Tidak sebagai mana muslim moderat yang memaknai jihad dari prespektif akhlak

7 Syaikh yusuf al-uyairi,dkk,muslimah berjihad,(solo:media islamika:2007)hlm.73


8 Ibid.
9 A.R. sutan mansyur,jihad,(yogyakarta:panji masyarakat:1982)hlm.93

10
atau moralitas, muslim puritan cenderung memaknai jihad secara fisik untuk
menyokong agenda idelogi keislaman mereka.10
Jihad pada zaman modern bisa di artikan menjadi banyak sekali arti, dan
banyak sekali cara untuk melakukan jihad pada zaman modern ini, semua
perbuatan baik yang bertujuan hanya untuk Allah, jihad dapat dilakukan mulai
dari perbuatan yang mudah dilakukan seperti menyingkirkan jarum atau barang
bahaya di tengah jalan dan juga bias dilakukan dengan perbuatan yang berat
dilakukan seperti bererang di jalan Allah.
Akan tetapi masih banyak sekali yang masih menganggap cara berjihad
hanya dengan cara berperang, masih ada golongan-golongan umat islam yang
mengekspresikan cara mereka untuk berjihad dengan memerangi oarng-orang
yang mereka anggap tidak benar, alangkah baiknya pada zaman yang modern dan
penuh kecanggihan ini umat islam pemikiranya tidak kolot lagi dengan
mengartikan jihad hanya dengan cara berperang, masi banyak cara yang bisa di
lakukan selain berperang, seperti berdakwah, menolong sesama dll.

Dalam era modern yang serba global ini sebenarnya kita juga bisa
berjihad. Tentu jihadnya bukan dengan senjata atau bom. Kita sebagai umat Islam
sudah saat memiliki semangat baru dalam mengggunakan kata jihad, seperti jihad
dengan cara berdakwah, jihad dengan cara mengajarkan sesuatau yang baik, jihad
dengan cara menyampaikan atau mempengaruhi orang dengan perkataan, jihad
dengan cara menulis,jihad dengan cara membantu orang lain dengan harta kita
atau mengeluarkan harta dalam jalan Allah.

Dalam makna kata yang telah di jelaskan di sub bab sebelumya jihad
bukan sekali-kali diartikan sebagai perang, melainkan perjuangan tanpa senjata.
Jihad bisa pula berbentuk perjuangan moral dan spiritual. Kesemuanya itu
termasuk ke dalam jihad fi sabilillah atau perang di jalan Allah, yakni jalan
kebenaran. Makna jihad perlu diubah menjadi etos kerja modern, karena kita saat
ini hidup dalam zaman yang beda dengan zaman rasulullah yang dulu berjihad
dengan cara berperang.

Jihad dalam konteks sekarang adalah perwujudan dari upaya pengarahan


sumber daya, baik sumber daya manusia, sumber daya material maupun sumber
daya teknologi dan kelembagaan. Untuk bisa bersain dengan kaum yang dengan
diam-diam telah memasuki dan merusak umat islam, terutama pada bidang

10 Abid rohmanu,jihad dan benturan peradaban,(yogyakarta:Q-media:2015)hlm.80

11
teknologi yang hingga saat ini sedikit demi sedikit merusak umat islam tanpa di
ketahui oleh umat islam itu sendiri.

Akan tetapi pada zaman modern ini telah marak jihad dalam bentuk “bom
bunuh diri” pada hakikatnya merupakan fenomena yang terjadi pada era modern,
dalam artian tidak bersuber pada literatur moderat islam. Secara psikologis
keyakinan dan fantasi kehidupan abadi di akhirat sanagat berpengaruh terhadap
motivasi para bombers. Salah satu kritik abou el fadl adalah bahwa konsep jihad
mereka telah mengabaikan detail-detail aturan perang sebagai mana di sebutkan
dalam al-qur’an. Persoalanya menurut abou el fadl, bukan semata bom bunuh
dirinya, akan tetapi pembunuhan terhadap manusia tanpa pembedaan antara
agresor (muharib) dan non agresor (ghayr mugarib) yang terjadi dari anak-anak,
wanita dan lanjut usia. Dan ini merupakan pelanggaran berat menurut fiqih. 11

Pada zaman modern ini telah banyak kaum wanita yang ikut berperan
dalam dunia kemiliteran dan itu banyak di perbicarakan oarang-orang, karena
dunia kemiliteran kental dengan peranf-perang dan selama ini itu adalah pekerjaan
seorang laki-laki, akan tettapi dalam islam wanita terjun di dunia kemiliteran
tersebut di perbolehkan guna untuk membela diri sendiri saat terkena ancaman
dan juga bisa untuk membantu banyak orang. Pada zaman nabi sendiri beliau
tidak melarang adanya wanita dalam suatu perang bahkan istrinya sendiri pun
pernah mengikuti perang.

DR. Muhammad khair haikal berkata: “tidak ada laranagan memberikan


memberikan pintu lebar-lebar bagi para wanita agar berperan dalam pasukan
tentara yang sudah terorganisir, hal itu bila akan mendatangkan sebuah masalah
dan kebaikan sesuai dengan pandangan pimpinan yang ditaati dalam
permasalahan ini, dan bila jihad masih di perbolehkan bagi wanita menurut
hukum aslinya. Dan adanya pasukan tentara itu tidak di tunjukkan, kecuali untuk
wasilah dilancarkannya jihad sehingga lebih baik. Maka bila kita bolehkan bagi
para wanita untuk berjihad, berarti di bolehkan juga bagi mereka untuk
menggunakan wasilah agar tercapainya kewajiban jihad, yaitu masuk dalam
pasukan tentara tertentu, sesuai dengan tuntutan kondisi. 12

11 Abid rohmanu,jihad dan benturan peradaban,(yogyakarta:Q-media:2015)hlm.98

12 Syaikh yusuf al-uyairi,dkk,muslimah berjihad,(solo:media islamika:2007)hlm.74

12
13
2.4 Macam-macam jihad modern

Pad saat ini dengan kemajuan zaman dan teknologi, jihad bisa di lakukan
dengan banyak cara, bukan hanya dengan perang saja seperti dahulu, bahkan jika
pada zaman modern ini melakukan perang maka akan di namakan teroris. Maka
dari itu masih banyak sekali cara untuk berjihad.

Seperti yang telah di jabarkan di penjabaran sebelumnya bahwa berjihad


itu tidak hanya degan fisik, akan tetapi melaksanakan suatu kebaikan dengan di
sertai niat yang tulus hanya kepada Allah, maka dari itu untuk berjihad tidak perlu
melakukan perang yang menggunakan fisik dan juga kekerasan.

Banyak sekali cara-cara berjihad di zaman modern ini yang tidak


menyeleweng dari agama, sebagai berikut:

a) Berbakti kepada orang tua

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk


menghormati dan berbakti kepada orang tua, tidak hanya ketika
mereka masih hidup tetapi juga sampai kedua orang tua wafat.
Seorang anak tetap harus menghormati orangtuanya, meskipun
seorang anak tidak wajib taat terhadap orangtua yang memaksanya
untuk berbuat musyrik (Qs.Luqman,[31]:14)
Jihad dalam berbakti kepada orang tua juga dijelaskan
dalam Hadis, sebagai berikut:
“Seseorang datang kepada Nabi SAW untuk meminta izin ikut
berjihad bersamanya Kemudian Nabi SAW bertanya: apakah
kedua orang tuamu masih hidup? Ia menjawab: masih, Nabi SAW
bersabda: terhadap keduanya maka berjihadlah kamu.” (HR.
Bukhori).
Berjihad untuk orang tua, berarti melaksanakan petunjuk,
arahan, bimbingan, dan kemauan orang tua. Kata fajahid
(berjihadlah) dalam hadis tersebut, berarti memperlakukan
orangtua dengan cara yang baik, yaitu dengan mengupayakan
kesenangan orangtua, menghargai jasa-jasanya, berperilaku dengan
tutur kata dan perbuatan yang baik. Hal ini sesuai dengan firman
Allah dalam surat al-Isra ayat 23, inti dari ayat itu adalah
menyuruh kepada setiap umat islam agar merawat kedua oarang
tua mereka denagan sebaik mungkin meskipun sudah lanjut usia
karena merekalah yang dulunya merawat kita sejak kecil, dan
larangan berkata kotor atau membentak orang tua kita.

14
b) Menuntut Ilmu

Bentuk Jihad yang lainnya adalah menuntut ilmu, karena


menuntut ilmu ini juga bersifat wajib bagi kaum muslim baik laki-
laki maupun perempuan.seperti hadist sebagai berikut:

َ ٌَ‫ضة‬
ْ ‫علَىَكُ ِلَ ُم‬
َ‫س ٍل‬ َ ‫ب َالْ ِعلْ ِم َفَ ِري‬
ُ َ‫سله َمَطَل‬ َ َ ُ ‫صلهىَاَّلله‬
َ ‫علَيْ ِه ََو‬ َ َِ ‫ََر سُو ُلَاَّلله‬ ََ ‫ع ْن َأَن َِسَب ِْن َ َمالِكٍَقَا‬
َ ‫ل َقَال‬ َ
artinya:

Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda


mencari Illmu adalah fardhu bagi setiap orang Islam."(HR. Ibnu
abdil barr)

Dalam hadist juga di jelaskan bahwa barang siapa umat


muslim yang menuntut ilmu maka ia sama dengan berjihad sampai
ia kembali lagi, seperti pada hadist sebagi berikut:

َ‫هللاَ َحتهىَ َي ْر ِج َع‬ َ َ‫ب َالْ ِعلْ ِم َفَ ُه َو َ ِفى‬


ِ َ‫س ِبيْ ِل‬ ُ َ‫جَ ِفىَطَل‬
َ ‫َم ْن َخ ََر‬
Artinya :

"Orang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada dijalan Allah


sehingga ia kembali kerumahnya"(HR. Turmudzi)

Dari hadist tersebut dapat diketahu bahwa seberapa


mulianya orang yang mencari ilmu sampai di samakan dengan
orang yang berjihad di jalan Allah. Dari hadist tersebut juga dapat
di ketahui bahwa jikalau ada yang meninggal dunia di saat ia
mencari ilmu maka ia mati sahid yang sama seperti oarng-rang yag
berjihad di jalan Allah.

Di dalam sebuah Hadis diriwayatkan Imam Ibnu Madjah


disebutkan :

Orang yang datang ke masjidku ini tidak lain kecuali karena


kebaikan yang dipelajarinya atau diajarkannya, maka ia sama
dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Barang siapa yang
datang bukan karena itu, maka sama dengan orang yang melihat
kesenangan orang lain. (riwayat Ibnu Majah)

Orang yang datang ke mesjid Nabi untuk mempelajari dan


mengajarkan ilmu sebagaimana disebutkan pada hadis di atas,
diposisikan seperti orang berjihad di jalan Allah. Dengan semangat
belajar, umat Islam bisa memajukan pendidikan, pengembangan

15
ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat. Salah
satu sebab kemunduran umat Islam adalah karena kelemahannya
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

c) Mencari nafkah

Jihad yang selanjutnya yang bisa di lakukan pada zaman modern


ini adalah mencari nafkah, mencari nafkah dengan kata lain bekerja
sama dengan jihad di jalan Allah asalkna cara untuk bekerja itu
baik dan halal di mata Allah. Mencari nafkah atau bekerja
merupakan jihad karena itu merupakan usaha untuk menafkahi
keluarga, seperti dalam hadist Rasulullah yang artinya:

Ath-Thabarani meriwayatkan dari Abu Hurairah yang berkata,


“Tatkala kami (para sahabat) duduk-duduk di sisi Rasulullah Saw,
tiba-tiba ada seorang pemuda yang keluar dari jalan bukit. Ketika
kami memperhatikannya, maka kami pun berkata, “Kalau saja
pemuda ini menggunakan kekuatan dan masa mudanya untuk jihad
di jalan Allah!” Mendengar ucapan para sahabat itu, Rasulullah
Saw bersabda: “Memangnya jihad di jalan Allah itu hanya yang
terbunuh (dalam perang) saja? Siapa yang bekerja untuk
menghidupi orang tuanya, maka dia di jalan Allah, siapa yang
berkerja menghidupi keluarganya maka dia di jalan Allah, tapi
siapa yang bekerja untuk bermewah-mewahan (memperbanyak
harta) maka dia di jalan thaghut.” (HR Thabrani, Al-Mu’jam Al-
Ausath).

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jihad merupakan amlaan yang di sukai oleh Allah SWT, dan hukum jihad
bagi umat muslim bisa menjadi fardhu ‘ain dan juga bisa menjadi fardhu kifayah,
perubahan hukum itu di sebabkan lh beberapa faktor, salah satunya karena telah di
yunjuk oleh pemimpin untuk berjihad di jalan Allah. Makna jihad juga sering di
salah kan atau di selewengkan hanya dalam bentuk perang, padahal banyak sekali
cara umat islam utuk berjihad di jalan Allah.

Pada zaman modern ini banyak umat islam yang di tuduh sebagai eroris
oaleh kaum lain, dan juga banyak golongan-golongan yang salah mengartikan
makna jihad, contohnya mereka yang berjihad dengan cara melakukan bom bunuh
diri, itu telah menyeleweng jauh dari makna jihad sesungguhnya dan juga
mekanggar norma-norma jihad dalam islam. Cara-cara untuk berjihad di masa
sekarang banyak sekali contohnya adalah: belajar, patuh kepada oarang tua dan
bekerja. Semua itu merupakan amalan jihad yang tidak susah di lakukan karena
hampir menjai rutinitas bagi manusia yang hidup oada saat ini.

3.2 Saran

Pada zaman modern ini seharusnya umat islam berfikir maju dengan
idiologi-idiologi yang modern agar bisa bersaing dengan kemajuan teknologi yang
semakin hari semakin maju, dan agar idak berfikiran kolot. Mereka yang
berfikiran kolot bisa sangat mudah sekali di pengaruhi dengan doktri-doktrin umat
non islam pada zaman ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Al-uyairi, syaikh yusuf dkk.2007. muslimah berjihad!. Solo:media islamika

El fadl, khaled abou.2005. selamatkan islam dari muslim peritan. Jakarta:PT


Serambi ilmu semesta

Mansyur, A.R Sutan.1982. jihad. Yogyakarta:panji masyarakat

Rohmanu, Abid..2015. jihad dan benturan peradaban. Yogyakarta:Q-media

18

Anda mungkin juga menyukai