PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
efektif dalam masyarakat serta memiliki rasa percaya diri yang kuat dalam
(Yusuf, 2015)
menjadi sumber tekanan dalam hidup karena stigma menjadi tua adalah
Kristiana, 2011)
1
2
mellitus, dan radang sendi atau rematik. Selain itu masalah degeneratif
kronis. Lebih dari dua pertiga (sekitar 80%) dari populasi global akan
morbiditas penyakit tidak menular ini diprediksi akan terus meningkat jika
faktor risiko yang ada tidak dapat dikendalikan. Faktor risiko tersebut antara
lain adalah kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat dan tidak
seimbang, gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum minuman
sebesar 28,53% lansia berusia > 60 tahun. Diketahui semakin bertambah tua
Persentase ini terus meningkat pada kelompok usia yang lebih tua. (Bestari,
Wati, 2016)
(Misnaniarti, 2017)
diidap lansia ialah hipertensi (57,6%), artritis (51,9%), dan stroke (46,1%).
Selain itu, pada dasarnya, tambah Menkes, para lansia menderita satu
penyakit, sisanya sekitar 28% dengan dua penyakit, 14,6 % dengan tiga
penyakit, 6,2% dengan empat penyakit, 2,3% dengan lima penyakit, dan 0,8%
dengan enam pennyakit atau lebih. Lansia yang tidak sehat secara fisik
mempunyai peluang tidak sehat secara mental 20 kali lebih tinggi daripada
lansia yang sehat. Hasil suatu survei yang dilakukan di 60 negara dengan
2018).
4
afek tumpul atau datar, kurangnya motivasi dan atensi, pasif, apatis dan
penarikan diri secara sosial dan rasa tidak nyaman, sehingga dapat
dan terancam atas suatu hal atau keadaan. Selain itu lansia mengalami
kelompok umur 55-64 tahun 0,7%, 65-74 tahun 10,0%. (Rau, Rompas, 2017)
dengan jumlah penduduk 6.235 jiwa. Salah satunya yaitu Jorong Sungai
wilayah Puskesmas Biaro, diperoleh sebanyak 249 orang terhitung dari bulan
Januari -Oktober pada tahun 2018. Dari survey awal yang telah dilakukan
jiwa yang diukur dengan kuoisiner kesehatan jiwa DepKes-RI, apabila dari 20
resiko gangguan jiwa, dan apa bila di jawab “Ya” kurang dari 6 maka
seseorang tersebut mengalami sehat jiwa. Dan terdapat 3 orang yang beresiko
gangguan jiwa.
Melihat kondisi yang dihadapi oleh lansia akibat perubahan fisik dan resiko
gangguan jiwa, maka sangat diperlukan perhatian dan bimbingan mental secara
5
intensif yang kemudian dipelajari, dihayati dan diamalkan oleh lansia dalam
mengembalikan kesehatan jiwa orang yang gelisah dan bisa menjadi benteng
kesehatan dan kemampuan lansia, agar kondisi fisik, mental, dan sosialnya
dapat berfungsi secara wajar serta dukungan dari keluarga, masyarakat sangat
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Kesehatan Jiwa Pada Lansia di Jorong Sungai Rotan Nagari Batu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kesehatan Jiwa pada Lansia di Jorong Sungai Rotan Nagari Batu Taba
2. Tujuan khusus
tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak Puskesmas Biaro
pada lansia .
2. Bagi Peneliti
dan masukan bagi Program Studi Pendidikan Ners Fort De Kock dan sebagai
4. Bagi Masyarakat
E. Ruang Lingkup
dalam penelitian ini adalah di Jorong Sungai Rotan Nagari Batu Taba
Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam pada tahun 2018. Penelitian ini
Agam. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Desember tahun 2018
kuisioner.